4
Suasana ruang tamu sangatlah sunyi, tatapan orang-orang di depannya menambah kesan dingin di tempat itu.
"....."
Riku tidak ragu untuk memberi mereka jawaban yang mungkin membuat mereka penasaran selama ini, hanya saja dia belum bisa mempercayai mereka semua.
"Jika aku memberi tahu kalian, apa yang akan kalian lakukan?" Tanya Riku balik dengan dingin.
Tenn hanya menyimak sambil menyilangkan kedua tangannya di dada, dan menatap member i7 di depannya.
"!"
Nagi tersenyum kecil secara sembunyi-sembunyi.
"Lagipula, sebagai saksi kejadian saat itu, aku tidak diperbolehkan untuk menyebarkan informasi penting begitu saja" ucap Riku.
Member i7 masih tidak puas dengan penjelasan Riku, mereka merasa bahwa itu hanyalah sebuah kebohongan.
Bahkan saat Riku dan Tenn pergi pun, mereka masih memikirkannya.
. . .
"Penjelasan Riku sama sekali tidak benar, padahal aku melihatnya dengan jelas di depan mataku sendiri..." Ucap Yamato.
"Yamato-san benar. Sikap Riku-kun terlalu tenang setelah menembak Kujo Takamasa, bahkan orang-orang dengan kemeja itu pun memandang Riku-kun layaknya atasan" jelas Sogo.
"Itu berarti.....ada kemungkinan jika Riku adalah salah satu dari mereka" ucap Mitsuki.
Mereka setuju terhadap teori Mitsuki, apalagi melihat Aya yang secara langsung memanggil Riku dengan sebutan Kapten dan mematuhinya.
"Kita harus mencari tahu, mana Nanase Riku yang sebenarnya"
"Uhm!"
.
.
.
.
.
.
.
Di satu sisi....
"Mereka mulai mencurigai mu, apa kau yakin masih ingin melanjutkan penyamaran ini?"
"Bukankah itu bagus? Sedari awal, tujuanku adalah membuat mereka curiga padaku...."
"Lagipula tidak hanya mereka yang mulai curiga padaku, Tsukumo Ryo pun mulai bergerak untuk mencari tahu tentangku lebih dekat"
"Apa kau bermaksud untuk membuat dirimu menjadi umpan?!"
"Maa....semuanya melenceng dari dugaan ku, mau tidak mau.....plan B harus dilakukan—"
"—meski nyawaku adalah taruhannya"
. . .
ICO
Pagi hari...
Cklek!
"Oiii~ Riku~ kau tidak bekerja hari ini?" Ucap Tenn sambil mengintip dari pintu.
Alis Riku sedikit mengangkat, "bukankah aku sedang melakukannya, Tenn-nii?"
"Tidak. Maksudku, bekerja menjadi idol"
".....aku berpikir untuk mengundurkan diri"
Tenn duduk dan menyilangkan kakinya, "Oh....mau mengundurkan diri...."
Seketika, Tenn menoleh ke arah Riku dengan ekspresi terkejut dan memukul meja di depannya.
"APAAAAA?? MENGUNDURKAN DIRIIII???" Gedung ICO bergetar sedikit karena teriakan Tenn yang cetar membahana.
Laki-laki merah berkemeja rapih itu pun langsung menatap Tenn dengan tatapan datar, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum kecil.
"Tapi, apa kamu serius ingin mengundurkan diri? Bagaimana dengan Tsukumo Ryo?" Tanya Tenn.
"Yah....aku memang bilang akan mengundurkan diri. Bukan dari dunia entertainment, tapi dari IDOLiSH7" Riku menatap Tenn lekat.
"Kita memang baru melanjutkan penyamaran ini, namun dengan kondisi seperti ini....."
Tenn menatap Riku dengan serius, "....ada kemungkinan besar IDOLiSH7 akan semakin terlibat lebih dalam"
. . .
Sepulang dari ICO, Tenn pun pergi ke lokasi tempat dimana ia akan bekerja.
Bahkan selama perjalanannya pun, dia masih memikirkan pembahasan mereka berdua.
'Akan lebih baik jika Riku lanjut menjadi solo idol ataupun model, karena jika ia terus bersama IDOLiSH7 maka mereka akan ikut terlibat dalam hal ini'
Tenn tersenyum kecil.
'Anak itu.....selalu mementingkan kondisi orang lain dibandingkan dirinya sendiri'
. . .
Siangnya...
Riku memutuskan untuk jalan-jalan sejenak untuk menghilangkan semua stress yang menumpuk di kepalanya. Dia duduk di bangku sebuah taman yang sepi.
"Halo laki-laki manis~ mau lemon tea?"
Riku menatap orang yang berdiri di hadapannya sambil menyodorkan segelas lemon tea itu.
"Memangnya kau ini om-om pedo yang suka menculik anak kecil? Aku tidak akan terkecoh sekarang" ucap Riku sambil menerima segelas lemon tea dari orang di hadapannya.
"Hahaha! Dulu, kau memang mudah untuk ku culik. Tapi sekarang menjadi sangat sulit"
"Hentikan itu. Kau akan membuat image ku menjadi rusak"
"Maaf maaf~"
Orang itu duduk di sebelah Riku yang tengah minum lemon tea pemberiannya.
"Dimana yang lainnya? Aku melihat mobilmu di parkiran tadi" ucap Riku.
Orang itu tersenyum, "Aku menyuruh mereka untuk membeli makanan, mereka benar-benar para babu yang luar biasa~ apalagi Mido-san"
"Begitu ya...."
"Oh iya Riku, aku sudah mendengar hal itu dari Tenn"
"Uhuh..."
"Apa....kau yakin?"
"....."
Riku terdiam sesaat dan menghela napasnya pelan.
"Aku yakin. Ini demi mereka semua dan aku tahu...."
. . .
".....mereka pasti mengerti aku melakukan ini"
. . .
Besoknya...
Dun! Dun!
"Ano.... Riku-kun, ini....apa?" Tanya Otoharu sambil menatap amplop panjang di depannya.
"Surat undur diri dariku untuk IDOLiSH7, aku tidak bisa memberikan langsung pada mereka, aku telah dicurigai kemarin" jawab Riku datar.
Otoharu masih bingung dengan semuanya, kenapa Riku ingin mengundurkan diri dari penyamarannya sebagai grup idol? Bahkan tanpa alasan?
"Aku akan menambahkan gajimu 2 kali lipat, Otoharu-san, dan aku memiliki alasan tersendiri mengapa aku keluar dari IDOLiSH7" ucap Riku lagi.
Pemimpin Takanashi Pro itu hanya bisa terdiam, dalam kepalanya masih banyak pertanyaan mengapa Riku melakukan ini.
"Ini bahkan belum setahun kau berada di IDOLiSH7, Riku-kun. Apa kau benar-benar yakin?" Tanya Otoharu yang masih belum percaya.
Riku pun mengeluarkan file bertuliskan RAHASIA dari balik jas nya, dan menyodorkannya pada Otoharu.
"Rencanaku sebelumnya gagal karena hal yang tak terduga, makanya aku menjalankan plan B sekarang sebelum terlambat"
File itu diterima oleh Otoharu dan dibaca dengan teliti olehnya.
".....!"
"Informasi yang sangat menarik bukan? Aku benar-benar tidak menyangka jika Tsukumo Ryo Sang pemimpin Death Coffin itu sangat tertarik denganku, atau bahkan obsesi?" Riku menyeringai dengan sorotan matanya yang seperti mengatakan bahwa dia pun tidak menyangka hal ini juga.
Otoharu pun menghela napasnya, dan menatap Riku dengan lekat.
"Baiklah, Riku-kun. Tapi dengan satu syarat! Kasus ini bukanlah kasus biasa lagi, ini adalah kasus berbahaya. Kuharap kau tidak bertindak sendirian dan gunakan jabatanmu itu untuk menyelesaikan kasus besar ini" jelas Otoharu dengan serius.
Riku pun mengiyakan penjelasan Otoharu dan berjalan keluar dari kantor Otoharu.
"Oh satu hal lagi...."
"Hm?"
"Setelah ini selesai, aku ingin kau memilih salah satu dari dua pilihan. Pertama, jelaskan pada member IDOLiSH7 atas apa yang terjadi selama ini atau kedua, hapuskan ingatan mereka mengenai kejadian Kujo Takamasa dan juga mengenai dirimu sendiri. Tentu saja, terkecuali Nagi-kun"
"Baiklah, akan ku ingat itu"
Riku pun keluar dari kantor Otoharu dengan menutup pintunya dengan hati-hati.
. . .
Scene berganti menjadi seseorang yang berlari di hutan dengan kencang, napasnya mulai tak beraturan, dan sorot matanya mulai menunjukkan kelelahan.
"Hah....hah....hah...."
Dia berlari ke arah tembok batu yang tinggi menjulang, lalu meraba-raba tembok itu dengan cepat.
Klik!
Tiba-tiba, tembok itu menunjukkan garis persegi panjang dan terbuka dengan lebar. Dia pun memasuki tempat itu dan menutupnya kembali.
"Hah....hah....sial! Ini sudah tak bisa ditangani oleh Polisi, Militer, ataupun ICO disini! Kita butuh bantuan.....tapi sebelum itu, aku harus mengabarinya...."
Dia menatap layar lebar transparan di depannya yang berisi foto-foto yang ia dapat saat menyelundup masuk ke tempat tersembunyi milik musuh.
".....jika sedari awal tujuan mereka adalah menculik Riku!"
Di sisi lain...
Aya berjalan menuju tempat latihan IDOLiSH7 sambil membawa makanan.
Cklek!
"Permisi semuanya"
Semua yang ada di dalam ruangan itu langsung menolehkan kepalanya.
"Aya!" Seru Tamaki, ia langsung menghampiri adiknya dan memeluknya.
"Onii-chan, pelukanmu terlalu erat...."
"Ah maaf....aku terlalu senang"
Aya tertawa dan menatap member IDOLiSH7 lainnya.
"Selamat pagi! Namaku Yotsuba Aya, senang bisa bertemu dengan kalian lagi" ucap Aya sambil tersenyum manis.
"A–Ah iya....kita pertama kali bertemu saat itu ya" ucap Yamato.
"Oh iya! Ini aku bawa makanan dari rumah, aku yang membuatnya" Aya menyimpan keranjang makanan di depan member IDOLiSH7 lainnya.
Langsung saja mereka langsung menyantap makanan itu, Aya hanya mengamati mereka yang makan dengan rakus.
"Uwahhh! Aya-chan, ini lezat sekali!"
"Benar!"
"Oh iya, kini kau tinggal dimana, Aya-chan?" Tanya Sogo.
"Di rumahnya Riku-san, memangnya kenapa?" Aya memiringkan kepalanya.
"......."
Mereka langsung menghentikan aktivitas mereka dan mulai berunding.
"Kalian dengar itu? Dia tinggal di rumah Riku!" Bisik Mitsuki.
"Woah....aku tidak tahu jika Riku suka gadis yang lebih muda darinya..." Bisik Yamato.
"Ini bisa jadi kesempatan kita untuk menggali informasi mengenai Riku-kun lebih dalam! Kita harus bisa membuat Aya-chan memberitahu kita semuanya" bisik Sogo.
Aya hanya menatap dengan terheran-heran, dan membuat eye contact dengan Nagi.
'Jangan khawatir, Aya. Riku memiliki rencana' Nagi mengacungkan jempolnya dan tersenyum sembunyi-sembunyi.
'baiklah kalau begitu, aku mengandalkanmu untuk mengalihkan perhatian mereka ketika membicarakan kejadian saat itu' Aya mengangguk pelan.
Aya pun pamit dan pergi menuju ICO untuk menemui Riku.
TBC
Maaf lama~
Terima kasih sudah menunggu^^
Maklum lah hehe, habisnya ngga ada ide:"D
See you next update!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top