2
V datang ke kantor HYH setelah pembicaraannya dengan Jungkook. Dia mengamati sekitar sampai akhirnya mengetahui divisi tempat ayah Jungkook berkerja. Ia juga melihat ada paman Jungkook Ketika berkeliling perusahan untuk mencari tahu informasi tentang ayah Jungkook. V merasa perasaan asing seperti dejavu dengan situasi di perusahaan itu.
"Ku dengar surat penempatan kerja Miyug Jo sudah ada. Kapan dia datang?"
"Mungkin dalam minggu ini. Beruntung sekali dia mendapatkan jabatan ini. Aku masih prihatin dengan kematian Hyun Jun."
V tersenyum, Ia berbalik untuk meninggalkan tempat itu. Ia akan menunggu manusia bernama Miyung Jo tersebut. Bisa saja Miyung jo ini sudah mengincar posisi yang akan didapat ayah Jungkook sehingga ia merencanakan kematian ayah Jungkook.
"Dasar manusia tidak ada yang puas." V melangkahkan kakinya ketempat lain. Langkahnya terhenti saat ia melihat taman di lantai 4. Sebenarnya tempat itu bukan taman, hanya tempat berkumpul yang terdapat banyak tanaman.
V menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kaca yang menjadi pembatas kantor HYH dengan dunia luar. Ada perasaan aneh menelusup ke dalam dirinya. Ia sendiri tidak bisa mengartikan apa yang ia rasakan saat ini. Ini aneh, Ia pun berjalan menembus pintu kaca di depannya. Ia langsung disambut dengan semilir angin yang membuat rambut hitamnya bergerak. V memejamkan mata. Sedikit silau dengan terpaan cahaya mentari siang ini. Ia melangkahkan kakinya menuju pagar pembatas. Lalu berjalan di sekitar tanaman hias yang ada di sana. Di sisi sebelah kanan dari pintu kaca terdapat rumah kaca kecil, V bisa melihat tanaman hijau dan beberapa bunga yang tumbuh di dalam rumah kaca tersebut. Ia melangkahkan kakinya masuk ke sana. Rumah kaca tersebut tidak terlalu besar. Ia merasa perusahaan ini cukup unik menyediakan tempat santai seperti ini. Ia tertarik memegang salah satu bunga berwarna kuning Ia tersenyum melihat bunga di rumah kaca ini tumbuh dengan indah.
"Apa dia bilang. Aku hanya anak kecil yang tidak becus berkerja. Dipikir aku umur berapa? Aku masih baru di sini. Hari ini hari pertamaku berkerja mana aku tahu seluk beluk perusahaan. Haaahhhh."
V Mengerjab mata kaget mendengar teriakan seorang perempuan berambut hitam. Setelah berteriak perempuan itu tertunduk. Membuat rambut panjang hitamnya terjatuh.
V mengaruk pipinya. Sebaiknya ia segera pergi dari sini. Ketika V melangkah menuju pintu rumah kaca. Ia kembali dikejutkan dengan teriakan perempuan itu lagi.
"Haaah. Berhenti meratapi Jisoo kamu harus kuat jalanmu masih panjang." Perempuan bernama Kim Jisoo itu tiba-tiba berdiri sambil mengangkat tangannya. Jisoo berbalik hendak kembali ke kubiketnya tapi ia terlonjak kaget mendapat V ada di belakangnya.
"Aaaaaa."
V kembali terlonjak. Astaga sudah berapa kali ia dikagetkan oleh manusia ini. Awas saja ia akan memberi pelajaran pada perempuan ini. Tapi tunggu...
"Kamu siapa?" Jisoo mundur satu langkah. Ia mengamati kostum yang dikenakan V. Matanya menelusuri dari ujung kaki hingga kepala V. Kening jisoo mengrinyit.
V mengenakan jubah panjang hingga lutut berwarna hitam. Baju yang cukup aneh untul dikenakan di kantor HYH. Dahi Jisoo berkerut samar,
"Kamu bisa melihatku?" tanya V sambil menunjuk dirinya sendiri. Jisoo melongo. Apa orang di depannya ini sudah gila.
"Tentu saja. Kamu pikir kamu hantu. Lihat kakimu saja menyentuh lantai."
Bel tanda pulang sudah berbunyi, Jungkook membereskan peralatan sekolahnya dan memasukkannya ke dalam tas. Jungkook berencana untuk mencari toko buku sebelum pulang ke rumah pamannya. Dia sudah sempat mencari di internet rute menuju toko buku dengan menaiki bus. Jungkook ingin membeli perlengkapan melukis.
"Jungkook-ah, apakah kamu ada waktu setelah ini?" Myung Dae menghapiri meja Jungkook sebelum laki-laki itu beranjak meninggalkan kelas.
"Aku ada perlu setelah ini."
"Sayang sekali padahal kami ingin mengajakmu ke café internet. Kamu suka main video game kan?" Jungkook melirik ke belakang dimana beberapa teman laki-laki di kelasnya seperti menunggu Myung Dae. Jungkook memegang tengkuknya. Ia sedang ingin menyendiri, ia bingung bagaimana menolak ajakan Myung Dae tanpa dikira Jungkook sombong karena sudah menolak ajakannya.
"Ya, aku suka. Tapi aku ada perlu.Mungkin lain kali aku akan ikut." Jawab Jungkook
"Jungkook-ssi, syukurlah kamu belum pulang. Apa kamu yakin lenganmu tidak apa-apa?"
Sang Mi tiba-tiba muncul dihadapan Jungkook lalu memegang lengan Jungkook, karena kaget Jungkook reflek menghempaskan tangan Sang Mi dengan kencang membuat hampir seluruh anak di kelas Jungkook melotot kaget. Kaget dengan kedatangan putri sekolah tersebut dan double kaget karena Jungkook berani menghepaskan tangan si dewi sekolah. Sang Mi ikut terkejut dengan reaksi Jungkook tapi ia menyadari tindakaknya tadi memang keterlaluan, tiba-tiba memegang tangan Jungkook bisa-bisa Jungkook mengira Sang Mi freak. Sang Mi membungkuk untuk meminta maaf.
"Maaf, tiba-tiba memegang lenganmu, aku hanya khawatir kejadian tadi pagi membuat lenganmu sakit karena aku merasa aku sudah melukaimu." Beberapa murid di kelas membatalkan niatnya untuk pulang lebih cepat karena penasaran apa yang terjadi antara bintang sekolah dengan si anak baru. Jungkook berdehem kecil, ia berdiri dari bangkunya. Jungkook mengerakan tangan kanannya.
"Kamu lihat, tanganku baik-baik saja jadi jangan khawatir dan tolong tidak usah memberiku susu dan roti. Aku bisa membelinya sendiri di kantin." Jungkook tersenyum kecil pada Sang Mi, memberikan pesan pada gadis itu bahwa dia memang baik-baik saja. Namun Jungkook tidak menyadari bahwa kondisi jantung Sang Mi tidaklah baik-baik saja setelah melihat senyum Jungkook yang meskipun tipis tapi membuat Sang Mi dan beberapa murid perempuan di ruang tersebut menahan napas. Senyum Jungkook terlihat imut dengan wajahnya yang bulat.
Jungyung yang sejak tadi melihat drama di depannya menatap kedua orang yang menjadi pusat perhatian di kelasnya dan juga di luar kelas ―karena sekarang sudah banyak murid berkumpul di luar kelas Jungyung. Jungyng tidak menyangka Jungkook bisa tersenyum seperti itu, apa karena ini Sang Mi? maksudnya adalah setahu Jungyung Jungkook ini selalu memasang wajah datar sepanjang hari ini, Myung Dae yang duduk di belakang Jungkook sudah berulang kali menarik perhatian murid pindahan itu tapi selalu gagal. Sekarang Jungkook menunjukkan ekspresi lain.
"Terima kasih. Aku pergi dulu." Jungkook berjalan meninggalkan ruang kelasnya, ia sempat berhenti sebentar karena melihat banyak murid berkumpul di depan pintu kelasnya. Jungkook segera berjalan cepat meninggalkan kerumunan siswa tersebut. Sepanjang langkahnya Jungkook tidak berhenti berpikir kenapa bisa banyak murid berkumpul di kelasnya? Jungkook ingat jika Myung Dae berkata bahwa Sang Mi adalah murid populer di Seuli, Jungkook mengerutu dalam hatinya semoga setelah ini Sang Mi tidak lagi mendekatinya, bukan karena Jungkook merasa percaya diri tapi seperti keinginannya saat pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini, Jung Jungkook tidak ingin menjadi pusat perhatian.
====***====
Jungkook berdiri di depan sebuah restoran, di kaca etalase di depannya terdapat sebuah kertas bertuliskan lowongan kerja sebagai waiters. Jungkook sudah melihat restoran tersebut sebelum ia ke toko buku. Di toko buku tadi Jungkook tidak bisa berhenti memikirkan sebuah rencanan yang tiba-tiba terbesit dipikirannya. Sebuah rencanan untuk mengambil part time di restoran di depannya ini. Maka saat dia menyelesaikan belanjaannya di toko buku ia kembali ke restoran ini. Banyak pikiran memenuh benak Jungkook diantaranya adalah apakah pamannya mengijinkan Jungkook mengambil part time disaat murid sebayanya sibuk mengikuti bimbel sementara dia malah ikut part time, tapi mana mungkin paman Jungkook peduli pada Jungkook. Jungkook berpikir selain menambah uang sakunya ia bisa mempunyai alasan untuk berada di luar rumah pamannya lebih lama. Jungkook pun memutuskan untuk masuk ke dalam, ia akan mencobanya.
Setelah mengutarakan keinginannya kepada penjaga kasir di restoran . Di sini lah Jungkook berada. Duduk di salah satu kursi di Jeonchae dengan tiga orang berada di depannya. Satu perempuan bernama Kang Sora, satu laki-laki bernama Min Yoongi yang duduk di samping Sora, lalu laki-laki yang pertama kali Jungkook temui saat masuk ke Jeonchae, Jung Hoseok. Hoseok berdiri di samaping Sora.
Jungkook mengutarakan keinginannya kepada Hoseok jika ia ingin kerja part time di restoran ini. Hoseok yang menyadari jika Jungkook masih mengenakan seragam sekolah tidak bisa begitu saja menerima anak sekolah untuk bekerja, karena terkadang ada sekolah yang tidak mengijinkan anak sekolah untuk bekerja. Hoseok ingin langsung menolak Jungkook tapi ia tidak tega mengatakannya saat Jungkook menatap Hoseok dengan wajah seperti bayi rusa yang minta keinginanna dipenuhi. Maka Hoseok memanggil Sora dan Yoongi.
"Bagaimana dengan tugas sekolahmu nanti? SMA mempunya tugas yang banyak." Tanya Kang Sora.
"Aku ijin untuk mengerjakan PRku jika kedai sedang sepi atau ketika toko sudah tutup aku meminta waktu sebentar untuk mengerjakan tugasku di sini."
"Bicara seperti itu mudah anak muda. Lihat saja nanti kau tidak mempunyai waktu untuk mengerjakan tugasmu, karena kelelahan bekerja." Sahut Min Yoongi. Sora menyikut perut Yoongi.
"Kenapa kamu ingin mengerjakan tugasmu di sini? Kamu bisa mengerjakan di rumahmu setelah pulang dari sini." Kata Hoseok membuat Jungkook memegang tengkuknya, apakah dia harus jujur jika dia tidak ingin berlama-lama tinggal di rumah pamannya? Salah satu caranya adalah menghabisakn waktu di luar rumah itu.
"Beritahu alasanmu? Di mana rumahmu?" tanya Min Yoongi. Jungkook menghela napas Panjang. Maka mengalirlah cerita Jungkook dimulai dari orangtuanya yang meninggal akibat kecelakaan dan dia harus pindah ke Seoul tinggal Bersama keluarga pamannya. Jungkook berkata jujur jika dia tidak terlalu nyaman berada di rumah pamannya.
"Baiklah, kamu bisa bekerja di sini. Tapi kamu janji nilaimu harus bagus." Ucap Yoongi, membuat Sora dan Hoseok terkejut. Yoongi beranjak dari kursinya setelah menyatakan syarat yang harus dipenuhi Jungkook jika ingin bekerja di Jeonchae. Jungkook tersenyum menampilakan gigi kelincinya , bisa dibilang ini adalah senyum paling lebar yang Jungkook berikan setelah kematian kedua orangtuanya. Ya... Jungkook merasa sangat senang saat ini.
Jungkook memilih untuk bekerja hari ini. Sebetulnya Sora menyarankan Jungkook untuk bekerja mulai besok tapi Jungkook memilih langsung bekerja. Hoseok mengamati pekerjaan Jungkook, setelah diberitahu apa saja tugas anak tersebut Jungkook sudah bergerak sesuai jobnya membuat Hoseok menilai jika Jungkook adalah anak yang cekatan. Jungkook mengantarkan makanan dan mencatat beberapa pesanan dari pengunjung. Waiters di Jeonchae tidak hanya Jungkook ada satu orang lagi perempuan bernama Jang Aeri. Dia adalah mahasiswi semester akhir yang sedang mengerjakan laporan akhirnya. Terkadang Hoseok atau Yoongi juga ikut membantu apabila pelanggan yang datang banyak. Begitulah hari Jungkook berlalu, dia sudah memberitahu bibinya kalau ia pulang malam hari ini. Jungkook akan memberitahu paman dan bibinya langsung saat ia pulang jika Jungkook memilih untuk part time.
■========■
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top