XI. Serangan Kaum Iblis


.
.
.

BAB XI

Serangan Kaum Iblis

.

.

.

Neraka bagi Ferifatyn, bukan hanya pasukan Kerajaan Guenestin dan Kerajaan Delaverna yang menyerang kawasan perbatasan, perang tak terelakan pun terjadi di sana, tetapi yang lebih membahayakan daripada itu pun akhirnya tiba. Kaum iblis datang mendekat, bukan hanya prajurit iblis kelas rendah, tetepi juga Cerberus yang diikutsertakan. Anjing-anjing setan raksasa yang merupakan penjaga dari King Hades di Neraka, dibawa oleh Lucifer dan Daveus ketika meninggalkan tepat asalnya.

Meski di tanah Kuntara kekuatan para iblis tak cukup besar dan hanya dua puluh persen dari aslinya, namun meraka akan menang telak jika Kerajaan Ferifatyn tak memiliki Serbuk Perak. Cerberus datang mendekat, anjing berkepala tiga raksasa itu mulai menyerang pasukan tentara manusia dan Elf yang menjaga perbatasan wilayah Ferifatyn.

Kapten Damian Axel dengan sekuat tenaga menjaga dinding sihir dengan segenap kekuatannya. Di sampingnya para Elf pun bergabung, cahaya biru yang berasal dari telapak tangan para Elf terus dipertahankan.

Pemanah masih terus melontarkan Anak Panah Mogusra. Api dari mulut Cerberus disemburkan, anjing setan berkepala tiga itu mengamuk dan menghancurkan pasukan Kerajaan Ferifatyn yang berperang di luar dinding untuk melawan pasukan Delaverna dan Guenestin.

Damian menyerukan agar seorang Elf menggantikan posisinya karena ia harus menghentikan para Cerberus yang bisa menghancurkan dinding sihir. Sementara itu, pasukan iblis masih belum menyerang, mereka menunggu para kapten dan Cerberus yang sedang berusaha menghancurkan sihir Elf.

Langit tiba-tiba menjadi gelap, saat Damian mengucapkan mantra dan mengundang halilintar untuk menghantam para musuh. Kilatan mematikan itu menyambar-nyambar, pasukan Guenestin hangus dan tumbang, namun tidak dengan para penyihir dan iblis, mereka bertahan. Tetapi, selagi menahan kilatan halilintar dengan mantra, para penyihir pun dihujani Anak Panah Mogusra, sehingga mereka tersegel dengan jantung yang hancur dan berubah menjadi butiran debu. Sekarang Damian dan Elf lainnya berhadapan dengan iblis, laki-laki itu mencoba menggunakan Serbuk Perak, namun pedang-pedang tak terbentuk sempurna. Dirinya tak bisa menggendalikan kekuatan yang dilimpahkan sang Raja. Melihat hal itu, Bliczard yang merupakan pemimpin pasukan iblis pun tertawa.

"Sahraverta kehilangan kekuatannya! Apakah dia sedang meregang nyawa di ranjangnya, Elf?" laki-laki iblis itu maju dan mulai menghabisi pasukan Elf, Panah Mogusra sama sekali tak berpengaruh olehnya, dia menangkapnya dan mematakan anak panah tersebut. Sementara itu Cerberus telah membentuk retakan di dinding sihir, dan perlahan hancur berkeping-keping hingga membuat para Elf terpental.

Ledakan menghantam para Elf, walau kilatan halilintar menyambar Cerberus, hal itu tak berpengaruh sama sekali bagi anjing setan tersebut.

"Serang mereka!" Bliczard memberi perintah, prajurit iblis berhamburan dan masuk melewati perbatasan. Mereka menyebar kerusakan, membakar desa, memakan manusia dan meledakkan rumah-rumah warga.

.

.

.

Demonshire adalah tanah untuk para iblis tinggal, satu-satunya raja adalah Lucifer Hades yang meminpin semenjak kerajaan ini terbentuk. Di singgasananya, sang Raja duduk dan menunggu kabar dari para prajurit yang diturunkan untuk menyerang Kerajaan Ferifatyn. Beberapa kapten terbaik ia kirim, namun karena kabar yang diterima hanyalah tentang Raja Ouran tak sadarkan diri dan bukannya telah mati, membuat Lucifer tidak ingin mengambil risiko kehilangan banyak pasukannya.

Mariposa salah satu iblis berwujud anak cantik dan bersayap kupu-kupu yang selalu mendampingi Lucifer pun berbisik bahwa mereka harus segera menyerukan kepada Daveus agar lelaki itu secepatnya membawa Lucas Baron Hades ke Kerajaan Demonshire. Anak itu adalah darah terlarang yang lahir dari iblis dan elf. Pastilah memiliki sesuatu yang menakjubkan pada diri anak itu, Anexta telah menyerahkan nyawanya untuk kehidupan putranya, sekarang giliran Lucas yang mengambil andil untuk kembangkitan kaum iblis di tanah Kuntara.

"Daveus sudah masuk ke Kerajaan Ferifatyn, dan benar sang Raja sedang terluka parah, Yang Mulia." Mariposa menaruh siku tangannya di bahu sang Raja. Iblis berbentuk anak kecil berambut merah muda dan dikuncir dua itu melayang, hingga tingginya sama dengan Lucifer.

"Tidakkan mengherankan? Selama ini yang bisa membunuh Raja Sahraverta dalam sejarah hanyalah Anexta, itu pun karena anakku memiliki kekuatan spesial yang berasal dari Ammon ibunya. Lalu apa penyebab Raja Muda itu terluka?" Lucifer menatap Mariposa, salah satu iblis terbaik yang akan menukarkan nyawanya jika Lucifer kelak dalam kondisi nyaris mati.

"Jika Yang Mulia Ammon dan Putri Anexta memiliki kekuatan yang sama, tidak aneh bukan bagi Lucas juga mewarisi keistrimewaan nenek dan ibunya?" Melayang dan menjauh dari tuannya, Mariposa kini menatap lukisan Ammon, wanita itu telah mati karena melahirkan Anexta. Saat dilahirnya, iblis cilik itu menghisap seluruh kekuatan ibunya.

Alis mata Lucifer mengerut, benar yang dikatakan Mariposa. Jika Ammon dan Anexta memiliki kekauatan yang sama, maka pasti Lucas juga mewarisinya. Hanya saja dengan darah Elf yang juga mengalir pada diri cucunya, membuat Anexta tak terbunuh ketika melahirkannya. Tetapi, jika anaknya baik-baik saja saat proses kelahiran, maka Lucas pun pasti tak mewarisi kekuatan nenek dan ibunya?

"Kalau tidak salah, Anexta bilang, ayah dari anaknya bernama Ace Marcus Sahraverta. Yang berarti adalah salah satu keluarga inti Raja di Ferifatyn, bukan?"

Terkejut, Mariposa langsung mendekat, dan tersenyum semringah.

"Iya, Yang Mulia. Dan Lucas juga memiliki nama dari Elf itu. Ourin Carlos Sahraverta, sangat mirip bukan dengan nama Raja Muda yang menjabat sekarang ini?"

Dari singgasananya, Lucifer tersenyum dingin. Ia tentu saja memikirkan kemungkinan yang terjadi antara anak perempuannya itu dengan seorang Elf bermarga Sahraverta. Jika dilihat dari kesamaan nama antara si Raja Muda dan cucunya, bisa diambil kesimpulan bahwa Ourin Carlos Sahraverta adalah anak sah dari Raja Sahraverta ke- 6, Raja yang selama ini tak mereka tahu siapa namanya.

"Lucas harus segera kita dapatkan. Daveus, bawa Lucas ke hadapanku."

.

.

.

Masyarakat yang tinggal di desa baik yang di pinggiran dan dekat dengan perbatasan, maupun di pusat desa mulai berhamburan keluar. Cerberus menyerang, menyemburkan api dari tiga kepalanya. Bliczard ingin membunuh setiap manusia yang dijumpainya, memakan tubuh manusia lemah atau hanya melemparkannya untuk santapan para Cerberus. Namun, dirinya masih berhadapan dengan Damian. Si sialan Elf yang sangat keras kepala padahal tiada kuasa atas Serbuk Perak bagi mereka.

Iblis tak akan mati dengan kekuatan biasa ataupun mantra sihir, mereka diciptakan dari api yang amat panas dan hanya bisa dihancurkan oleh api hitam Neraka. Jika di dunia ini yang bisa membuat mereka ketakutan adalah Api Hitam dari Naga Hitam Agung atau Serbuk Perak dari Raja Sahraverta. Hilangnya hampir delapan puluh persen kekuatan mereka, membuat Serbuk Perak bisa menyakiti kaum iblis.

Damian berlari, mengucap mantra dan berteleport tepat ke samping sang Kapten Iblis, pedang yang terbuat dari baja memenggal kepala Bliczard, naman sosok itu terbahak dengan tubuh yang terpisah. Merubah wujud menjadi kabut hitam, Biczard menyatukan tubuhnya kembali dan memanjangkan cakarnya.

Saat ia mendekat dengan kecepatan penuh seperti sihir yang dilakukan para Elf, namun itu adalah kemampuan iblis, Damian melotot dan dengan cepat menghindari serangan tersebut. Bunyi retakan tanah dan pohon tumbang nyaring terdengar karena serangan cakar Bliczard, sementara Damian menghela napasnya karena bisa berteleport di waktu yang tepat.

"Kau cukup kuat untuk ukuran Elf yang kehilangan kekuasaan atas Serbuk Perak." Bliczard memutuskan untuk bermain-main, kapten yang merupakan pemimpin dari devisi penyerangan di bagian perbatasan utara ini menyeringai. Lanjutnya, "Sayang tanpa benda itu kalian adalah kumpulan pecundang yang terpaksa berperang walau ketakutan." Laki-laki iblis itu terbahak.

Ferifatyn berada di puncak kejayaan karena kaum naga dari tanah Drakos tak pernah tertarik untuk ikut campur, sedangkan Demonshire telah kehilangan kekuatan semenjak mengingkari Raja Hades di Neraka. Dengan kemampuan terbatas ini, mereka menjadi lemah dan tak bisa dipungkiri ada satu senjata dari ribuan yang bisa melukai dan mengancam keabadian mereka, Serbuk Perak. Kaum iblis sering berpikir, entah dari mana Raja Sahraverta mendapatkan anugerah itu, apakah Yang Maha Kuasa juga telah berbaik hati dan memperingati kalau iblis akan turun ke Tanah Kuntara dalam bentuk yang nyata dengan keinginan untuk menguasai daratan berpenghuni berbagai ras ini?

Bliczard tahu, Raja Lucifer sendiri pasti berulang kali sejak puluhan ribu tahun yang lalu memikirkan kenyataan yang pahit bagi kaum mereka ini atau bagi dirinya.

Memikirkannya, membuat Bliczard benar-benar murka. Laki-laki iblis itu mengubah dirinya ke sosok asli iblis, wujud mengerikan laki-laki dengan tanduk, taring dan cakar yang hitam legam. Rambutnya berwarna violet. Dari dalam mulutnya keluar cairan hitam yang dapat melelehkan tanah ataupun tubuh manusia. Bliczard menyemburkannya, dan mengenai lengan kanan Damian.

"Bersembunyilah selagi kalian bisa! Rajamu sedang sekarat, menyerahlah dan matilah!"

Walau Damian membentuk dinding pertahanan, dengan sosok asli Bliczard yang bertarung, menandakan bahwa dia tak ingin main-main lagi, bliczard menghantamkah pukulan demi pukulan, semburan cairam hitam yang melelehkan, dan api yang membakar, hingga pertahanan Damian pun hancur bekeping-keping. Laki-laki Elf itu sudah tak memiliki tenaga, tubuhnya mulai meleleh, namun ia masih bisa betahan. Ketika bibirnya mengucapkan mantra untuk membuat sebuah ledakan dahsyat, tenggorokan Damian dicakar hingga laki-laki itu telah kehilang penuh kesadarannya karena kepalanya terpisah dari tubuh.

"Hancurkan semua yang kalian lihat! Kerajaan ini akan segera kita musnahkan hingga iblis lah yang terkuat di tanah ini!"

Para penduduk berlari-lari, prajurit Ferifatyn berjuang untuk mengungsikan rakyatnya, ke sebuah gua rahasia yang ada di dalam perut bumi tepat di bawah istana. Iblis mulai mendekati pusat desa, kekacauan di mana-mana dengan mayat prajurit yang bergelimpangan.

Dari dalam istana, Arran, Ouran dan Ourin memandang kilatan api yang terus-terusan keluar dari mulut sang Anjing Setan. Laki-laki yang memiliki gelar Raja terpaku, tak bisa melakukan apa-apa dengan tubuh yang lemah karena proses penyembuhan. Sementara itu, di sampingnya Daveus Hades tengah tersenyum manis dan mendekat kepada sang Raja Muda.

"Aku bisa menyembuhkanmu, tetapi itu semua akan ada harganya." Daveus memiringkan kepala, menyamakan tingginya dengan Ouran yang masih berusia sembilan belas tahun.

.

.

.

Bersambung

Erza Note:

Haloooo sudah lanjuttttt.  Hihihi ayoo silakan dibaca, vote dan komen jangan lupaaaa. 

Salam sayang dari istri Daveus,
zhaErza.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top