.•° Chapter 13

Waktu terasa lebih singkat, Airla mencoba memohon pada personalia TAPOPS yang berada di hadapannya, namun Airon, sang adik tak ingin kakaknya terus menerus seperti itu.

"Tangkap saja ibuku!"

"Lebih baik dia mendekam di penjara dari pada mati di depan rakyatnya!" seru Airon.

Pasalnya TAPOPS benar-benar menjengkelka. Mereka mengeksplos peristiwa yang sedang berlangsung lewat layar LCD yang telah disediakan di ruangan-ruangan masyarakat Periyoq yang mereka selamatkan. Bagi Airon, hal itu adalah sebuah penghinaan pada Kerajaan Periyoq.

Keadaan di luar sangat kacau dan mencekam, pedang yang menempel di leher Gun'gami perlahan bergerak yan menyayat kulitnya. Wanita itu merintih kesakitan, kakaknya tak ingin memberikan ampunan padanya.

Entah mengapa ia jadi merasakan kemarahan kakaknya di masa lalu. Mungkin saat ini maaf saja tidak bisa memperbaiki masa lalu, semua sudah terlambat.

"Kak .... Aku .... Minta maaf-"

Belum sempat berbicara, Gun'hara langsung menarik pedangnya hingga memutuskan kepala adiknya. Tubuh setengah ikannya jatuh dari batu karang sedangkan kepalanya masih ia pegang. Darah segar berceceran ditubuh Gun'hara, baginya darah ini adalah bayaran dari perbuatan adiknya di masa lalu.

Entah mengapa badai dan petir berhenti setelah tubuh Gun'gami jatuh ke laut. Alam seperti terdiam menyaksikan pembunuhan saudara tersebut.

Sementara Boboiboy yang mengawasi dari udara langsung memerintahkan pasukan TAPOPS untuk menembak Gun'hara. Wanita itu seakan mengerti dan merentangkan badannya dengan lapang dada.

Darah sirennya yang berwarna hitam kemerahan membanjiri lautan. Perang itu telah usai, hingga membuat semua orang berhenti dan menunduk, baik siren maupun duyung.

Airla yang melihat kemarian ibunya hanya terus menangis histeris, sementara Airon meminta untuk dilepaskan.

Dengan adanya perang ini, tidak ada lagi dendam di masa lalu. Semua sudah terbayar, para siren kini telah berubah menjadi duyung seutuhnya setelah Gun'hara tewas. Kerajaan Periyoq terlihat lebih berwarna lagi, Lautan Utara lebih sering dijunjungi para duyung dan tak lagi berwarna gelap.

Gun'hara dan Gun'gami di makamkan di Pantai Laut Utara.

"Ibu, aku menyayangimu. Ku harap Ibu dan Bibi Gun'hara berdamai di sana." gumam Airla sebelum meninggalkan pemakaman.

Airla dan Airon bingung harus berucap terima kasih atau bagaimana pada Boboiboy dan teman-temannya. Mereka yang membantunya menguak masa lalu yang pahit tentang keluarga Kerajaan Otlantosa.

Namun setelah masalah ini berlalu, Airla menyesal telah mengetahui rahasia masa lalu. Dia menyesal telah berpikir bahwa dirinya telah dianak tirikan oleh ibunya sendiri.

Gadis itu kembali menoleh ke belakang untuk yang terakhir kalinya, "Ibu .... Aku harap Ibu bahagia dan kembali berdamai dengan Bibi Gun'hara." gumamnya.

.•°.•°.•°

Hari ini, Yaya sudah merasa lebih baik meski harus tetap duduk di kursi roda untuk sementara waktu. Sayangnya hati itu juga, Tim Boboibou harus segera kembali ke Stasiun TAPOPS untuk melaporkan diri.

"Laut itu indah sekali." ujar gadis yang duduk di kursi roda sambil menatap lautan dari pantai. Pria yang berada di belakangnya tersenyum kecil.

"Benar, tapi sangat misterius dan tidak banyak diketahui orang." balasnya.

Gadis itu menoleh ke belakang. Sambil tersenyum, dia berkata "Tapi aku sudah menyelaminya, aku perlahan mengerti apa isinya."

Boboiboy tersenyum lalu berlutut di depan gadis itu, dia mengusap puncak kepala Yaya, "Aku tahu kau bisa."

"Dan ...."

Gadis itu diam dan menunggu lanjutan kata-kata Boboiboy. Sementara Boboiboy masih menatapnya, dia tampak sedang memikirkan kalimat seperti apa yang ingin dia ucapkan.

"Dan?" Yaya menunggu.

"Dan mari kita melangkah bersama- aku ingin menjalani semua bersamamu Yaya."

Wajah polosnya kemudian diselingi dengan senyum bahagia yang sangat dia nanti-nantikan. Yaya yang duduk di kursi roda langsung memeluk Boboiboy yang berlutut di depannya.

Pria itu pun membalas pelukannya. Ini kali pertama ia memeluk sahabat perempuannya itu.

"Terima kasih sudah sabar menungguku."

Tak jauh dari mereka, ternyata ketiga sahabat mereka sedang menguping. Mereka langsung berlari menghampiri kedua sejoli itu dan merayakan kebahagiaan bersama.

Pada akhirnya semua berakhir dengan baik. Apa yang diinginkan kita akan tercapai jika kita berusaha dan menunggu dengan sabar, seperti kisah Boboiboy dan Yaya.

Namun jika yang terjadi sebaliknya, kita harus menerimanya apa adanya dan kembali mengusahakan yang terbaik. Seperti apa yang menimpa Airla.

Dan karena kematian Gun'gami, Airon diangkat menjadi Raya Otlantosa. Lalu Airla yang berkewajiban dan bertanggung jawab di Kerajaan Bawah Laut Otlantosa. Gabriel kembali di angkat menjadi Panglima Kerajaan Otlantosa.

Semua berakhir bahagia.

TAMAT

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Terima Kasih sudah membaca dan menantikan cerita ini.

‼️COMING SOON‼️

Tentang Tim Boboiboy yang harus menyelesaikan misi penyelamatan Stasiun Sun Nova yang kian bergerak terlalu cepat. Mereka harus pergi ke Planet Argatiga, planet bersona silence yang terkenal misterius. Mereka harus mengambil Elemen Es untuk menyetabilkan pergerakkan Stasiun Sun Nova yang memanas.

Di tengah misi, tumbuhlah buih-buih cinta diantara persahabatan mereka.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top