.•° Chapter 12
Gun'hara dan Gun'gami, keduanya sangat berambisius untuk mewujudkan mimpinya masing-masing. Gun'hara dan dendamnya, Gun'gami dan kekuasaannya. Kita tak bisa mengatakan Gun'hara adalah sang protagonis. Dalam rencana balas dendamnya, dia menggunakam muslihat jahat. Dia mengubah semua sahabat-sahabat dan pengikutnya menjadi siren, dia menjebak salah satu anggota TAPOPS yang bekerja sama dengan Gun'gami dan hampir mengubahnya menjadi siren. Dia mengurung Yaya dan Airla di Goa Tosca.
Pemerintahan Gun'gami sebenarnya tak begitu buruk. Rakyat bahagia dengan semua ketetapan-ketetapan yang diterapkan Gun'gami di Kerajaan Periyoq. Namun, latar belakang Gun'gami yang terlalu buruk. Dia merebut tahta yang seharusnya milik saudari tirinya.
Sementara Boboiboy, dia berpikir untuk memusnahkan keduanya. Gun'gami sudah terlanjur berkehendak menghianati TAPOPS, padahal jika ia tak kabur dan memilih sekutu Kerajaan Belleworn ketimbang TAPOPS, mungkin TAPOPS akan mengamankannya dari Gun'hara. Gun'gami pikir jika ia tertangkap oleh TAPOPS, maka mereka jelas akan menghukumnya setelah mengetahui latar belakangnya.
Saat ini TAPOPS sedang mengadakan rapat mendadak di pesawat angkasa mereka. Apakah ditengah-tengah perang seperti ini mereka harus mengadakan rapat? Tentu saja, rapat ini sangat penting karena mengubah target dan rencana mereka yang sudah diatur sejak mendapat laporan penculikan Yaya.
"Gun'hara dan Gun'gami memiliki konflik tersendiri, dan kita tidak pernah terlibat dalam sejarah mereka." ucap Komandan Kokoci.
"Dan Gun'gami sudah menghianati TAPOPS, Komandan." sahut Boboiboy.
"Apa sebaiknya kita tetap menjalankan rencana pertama? Menangkap Gun'gami hidup-hidup." tanya Fang.
"Hish! Gun'hara juga monster, dia lebih berbahaya dari pada Gun'gami!" seru Gopal tak terima.
"Jika kita tak menangkap Gun'hara juga, Planet Otlantosa akan terancam dengan keberadaan Siren yang sebegitu kuat dan banyaknya." Ujar Ying, dia telah melihat sisi siren dan mempertimbangkan kedepannya.
"Tapi jika kita menangkap Gun'hara hidup-hidup, bisa saja dia menghancurkan pesawat angkasa ini. Kita mungkin akan selamat, tapi para penduduk Kerajaan Periyoq tidak." ucap Boboiboy.
"Kalau begitu kita bunuh saja!" seru Gopal.
Boboiboy, Fang dan Ying yang mempertimbangkan soal peri kemanusiaan menolak. Pasalnya Gun'hara belum pernah merenggut nyawa siapapun.
Mereka berempat berdebat mengenai strategi yang cocok untuk melanjutkan misi ini.
"Diam! Diam semua!" hingga Laksamana Tarung yang sudah naik pitam menghentikan perdebatan mereka.
"Tidak ada manfaatnya menangkap Gun'gami! Musnahkan semua penghianat TAPOPS dan monster-monster yang mengancam Planet Otlantosa!"
"Kalian mengerti?!"
Semua mengangguk dan memberi hormat.
.•.•°•.•.
Fang, Ying, Gopal, Boboiboy dan semua anggota TAPOPS ditugaskan untuk mengendarai drone untuk memusnahkan Gun'hara dan Gun'gami. sedangkan pesawat TAPOPS yang diambil alih oleh Komandan Kokoci dan Laksamana Tarung akan memusnahkan ratusan siren yang bertebar di lautan. Sebelum mereka melancarkan aksinya, Komandan Kokoci sudah lebih dulu memberi sinyal pada para sekutu Kerajaan Periyoq yang berusaha melindungi Gun'gami maupun Gun'hara di medan perang tersebut.
Boboiboy tak mengambil Drone miliknya, ia terbang menggunakan kekuatan Taufan untuk mendekati Gun'hara.
"TAPOPS akan menghancurkan kalian semua." ucap Boboiboy. Tidak seperti dugaan Boboiboy, Gun'hara tak terkejut, ia tersenyum miring.
"Aku sudah tau itu, tapi ijinkan aku untuk membunuh Gun'gami dengan tanganku."
Boboiboy menatap Gun'hara yang tampak serius dengan ucapannya. Ia mengangguk dan menyetujuinya, "Aku minta maaf jika nanti kau akan mati setelah membunuh Gun'gami."
Ia mengantarkan Gun'hara ke Gun'gami menggunakan haverboard miliknya yang melesat dengan laju. Walau terlihat mempercayai Gun'hara, Boboiboy tetap was-was jika diperjalanan Gun'hara menusuknya dari belakang.
Kenyataannya Gun'hara tak melakukan itu.
Saat mereka hampir sampai di lokasi Gun'gami, tiba-tiba Gun'hara berucap. "Kau harus ingat, semua bangsa siren yang aku ciptakan saling terhubung. Tak masalah jika kau ingin membunuhku, Boboiboy. Temanmu juga akan mati." ucapnya.
Boboiboy tersenyum miring, tawa lepas terdengar darinya. Gun'hara merasa aneh dengan respon Boboiboy yang tak terduga. Tertawa jahat milik Boboiboy ini benar-benar natural, bahkan lebih baik darinya.
"Kenapa kau tertawa?"
"Itu tidak akan terjadi." jawab Boboiboy.
Gun'hara sepertinya salah paham. Yaya tak akan mati, karena Gun'hara dan Yaya tak lagi saling terhubung.
Boboiboy membiarkan Gun'hara mengejar Gun'gami yang hanya berjarak beberapa ratus meter didepannya. Ia menghubungi teman-temannya. "Ngga usah susah-susah membunuh Gun'hara dan Gun'gami. Amankan Airla, Airon dan Paman Gabriel saja. Urusan Gun'hara, serahkan padaku." ucapnya.
"Kenapa begitu?!" seru Ying.
"Boboiboy! Jika kamu mengubah rencana, Laksamana Tarung akan menghukummu!" sambung Fang.
"Baru saja Gun'hara mengatakan, semua siren yang ia ciptakan saling berhubung dengannya. Dari pada membuang senjata, akan lebih mudah jika hanya membunuh Gun'hara." jelas Boboiboy, semua teman-temannya tercengang mendengar penjelasan Boboiboy.
"Kamu memang kadang-kadang pintar ya, Boboiboy!" seru Gopal setuju.
Ying dan Fang langsung meliriknya malas, "Weh! Kamu yang bodoh." seru Ying.
.•.•°•.•.
Singkat cerita, Gun'hara berhasil menghentikan pasukan Gun'gami yang berenang menuju Kerajaan Belleworn. Ia menghentikannya dengan kekuatan yang ia miliki. Kekuatan ini adalah kekuatan alami yang dimiliki setiap pewaris kerajaan di Planet Otlantosa. Karena Gun'gami bukan pewaris yang sesungguhnya, jadi ia tidak akan memiliki itu. Kekuatan ini akan diturunkan ke generasi berikutnya dengan sendirinya sesuai garis keturunan. Jadi meskipun Gun'hara tak punya anak, Airla dan Airon tak akan mewarisi kekuatan ini meski mereka yang akan menjadi pewaris Kerajaan Periyoq.
Tugas Boboiboy adalah membawa Airla ke pesawat TAPOPS, tugas Fang, Ying dan Gopal adalah membawa Airon dan Gabriel ke pesawat TAPOPS.
Airla memberontak ketika ia dibawa paksa terbang ke pesawat TAPOPS, begitu juga dengan Airon. Sementara pertarungan antara Gun'gami dan Gun'hara semakin panas.
Laksamana dan Komandan Kokoci tentunya sangat terkejut dengan tindakan Boboiboy yang diluar rencana Laksamana Tarung. Namun untungnya hal itu lebih menguntungkan, karena mereka bertiga tidak boleh mati dalam peristiwa ini.
Airon dan Airla tentunya terkejut saat melihat layar LCD besar yang memperlihatkan pertarungan antara Gun'hara dan Gun'gami.
"Hentikan mereka, Tuan!" seru Airon pada Laksamana Tarung dan Komandan Kokoci.
"Ratu bisa kehilangan nyawa jika itu terus dibiarkan!" sambung Airla, berteriak lantang.
"Kami tidak akan menghentikan mereka, biarkan karma menjemput tuannya. Mereka tahu persis apa konsekuensi yang mereka dapatkan." ucap Laksamana Tarung.
Dengan amarah yang meluap, Airla berlari ingin menyerang Laksamana Tarung namun langsung dicegah oleh Ying. Perkelahian kecil antara mereka dimenangkan oleh Ying yang langsung mengunci kedua tangan Airla hingga gadis itu berlutut.
"Beraninya kalian membiarkan nyawa ibuku terancam!" seru Airon.
Gabriel mendekat, sepertinya Airon memang belum tau apa-apa memgenai masa lalu ibunya dan bibinya. "Airon, tenangkan dirimu."
"Ibumu punya dosa yang harus ditebus." ucapnya lirih.
Airon menoleh, memelototi mata pria yang lebih tua dari ibunya itu. "Monster itu juga berdosa."
Airla yang sedari tadi terduduk menatap lantai mulai tersadar dengan pikirannya. "Ibu memang memiliki dosa. Mungkin saja jika aku menjadi Bibi Gun'hara, aku akan melakukan hal yang sama." ucap Airla.
Ia mendongakkan wajahnya menatap Laksamana Tarung, "Tapi dia tetap ibuku, ibu yang melahirkan dan membesarkanku. Meski banyak tekanan yang aku dapatkan darinya, dia tetap Ibu."
Perkataan Airla mengejutkan Laksamana Tarung dan semuanya. Tapi ini Laksamana Tarung, tak ada sekat antara tugas dan ego.
Sementara, Gun'hara sudah berhasil mengendalikan petir yang menjadi sinyal untuk para siren agar berkumpul di tempat itu. Petir itu menyambar tangan kanannya yang terangkat ke langit. Muncul sebuah pedang berwarna silver di genggamannya yang berasal dari petir tersebut.
Gun'hara kembali masuk ke air dan berenang dengan cepat ke arah Gun'gami yang tengah lengah. Ia menyeretnya ke batu karang besar yang menjuntai seperti gunung ke permukaan air. Ia berdiri diatasnya sambil mengunci badan sang adik di depannya, mengarahkan pedang tajam itu ke leher Gun'gami.
"Dengarkan aku semuanya!"
"Gun'gami telah berada di tanganku!"
Gun'hara menoleh ke drone TAPOPS seakan menatap orang-orang yang berada di pesawat TAPOPS, ia menyeringai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
MAAF YA KALO BANYAK TYPO DAN KURANG GREGET
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top