[O] - Recording

Jam dinding menunjukkan pukul 11 siang, yang berarti sudah 1 jam lebih waktu berlalu. Dari dalam ruang recording terlihat seorang pria berdiri di depan mic dengan earphone yang menutupi alat pendengarnnya.

"What are you ta–"

"Stop!"

Pria itu melepaskan earphonenya sembari menghembuskan nafas gusar.

"Kau salah lirik lagi, Taeyong-ssi," ucap seseorang perempuan melalui mic kecil.

Dari dalam recording room, Taeyong hanya bisa terdiam dengan netra yang terus menatap kosong ke arah luar.

Kemudian, perempuan itu kembali berkata, "Kita break dulu, setelah itu kita lanjutkan lagi."

"Baik, PD-nim," sahut 2 orang staff yang berada di ruangan itu.


Saat keluar dari studio rekaman, Taeyong langsung di sambut manager

"Apa ada masalah? Ini tidak sepertimu, Taeyoung-ah."

Tapi bukannya menjawab, Taeyong justru melirik ke seorang perempuan yang sedang duduk di kursi editing, sang produser. Lalu selang beberapa menit kemudian, Yoojin—si manager tadi—berjalan menuju pintu keluar. 

"Aku mau beli minuman dulu."


Tepat setelah pintu tertutup, perempuan itu langsung memutar kursinya menghadap Taeyong. "Bukankah seharusnya kau bersikap profesional?"

Namun, lagi-lagi Taeyong hanya membisu, yang pria itu lakukan hanya menatap sendu sosok perempuan yang berada di depannya.

Merasa tidak mendapatkan jawaban, perempuan itu menghela nafas panjang. Untuk sesaat figur cantik berambut coklat itu melepas topinya, lalu memperbaiki ikatan rambutnya. Kemudian perempuan itu bangkit dari kursi dan mendekati Taeyong. Ia pun menuntun pria itu untuk duduk bersama di sofa panjang yang ada di sudut ruangan.

"Aku janji tidak akan lama," kata perempuan itu sambil menggenggam kedua tangan Taeyong.

Setelah membisu cukup lama, akhirnya Taeyong bersuara. "Kenapa harus kau yang dikirim?"

Pasalnya dari sekian banyak produser musik yang dimiliki SM Entertaiment, mengapa harus perempuan itu yang dikirim ke Los Angels untuk melanjutkan studinya? Tidak, kalau itu sebenarnya Taeyong tau, karena perempuan itu adalah salah satu produser SM yang paling berbakat. Tapi, mengapa tidak melanjutkan studi di dalam negeri saja? Mengapa harus jauh? Dan juga, mengapa mendadak seperti ini?

Dia sisi lain, si perempuan terdiam sesaat. Tak lama kemudian, ia mendekatkan tangan kirinya yang memakai gelang berwarna navy ke tangan Taeyong yang juga memakai gelang serupa.

"Yong-ah, kita berjanji untuk sama-sama berjuang, kan?"

"Kau memberitahukannya tadi pagi, Hyunsu-ya," ucap Taeyong dengan lirih.

Ong Hyunsu—si prosuder cantik itu—menggenggam tangan Taeyong. "Maaf ... kau bisa menghubungiku selama aku di sana, hm?"

Alis Taeyong tertaut saat mendengar perkataan perempuan itu. Bisa-bisanya kau mengatakannya sambil tersenyum. Hyunsu-ya, kau sangat kejam.

"Aku sibuk," sahut Taeyong dengan nada cuek.

Perempuan itu menghela nafas panjang, lalu berkata, "Baiklah, jika seperti itu," ucapnya dengan pasrah. Hyunsu pun bangkit dari sofa dan berniat untuk kembali ke meja editing. Namun tiba-tiba tangannya ditahan, Taeyong menarik perempuan itu hingga terduduk di pangkuannya.

"Yak! Bagaimana kalau dilihat Yoojin Oppa?" tanya Hyunsu yang setengah panik.

Sedangkan Taeyong justru semakin mengeratkan pelukannya, membawa tubuh mereka untuk saling merapat, menyisakan jarak yang hanya terlampau 5 cm. Seolah paham dengan maksud dari sang pria, Hyunsu pun memejamkan matanya hingga Taeyong berhasil menyatukan kedua bibir mereka dengan tempo yang sedikit memburu. Tangan pria itu mengusap lembut pipi Hyunsu seraya memperdalam ciumannya, memanggut serta melumat basah benda kenyal milik sang gadis yang akan Taeyong rindukan beberapa bulan ke depan.

Pria itu melepaskan pangutan mereka, lalu berkata, "Nanti sore aku ikut antar ke bandara."

"Jangan, besok kau ada schedule... kau harus istirahat, Yong-ah."

Taeyong membawa perempuan itu ke dalam pelukannya, menghirup dalam aroma citrus dari ceruk sang kekasih. "Kau tau? Sehari tidak bertemu denganmu saja aku tidak sanggup, apalagi tiga bulan."

Hyunsu tersenyum sambil mengusap punggung belakang Taeyong. 

Aku pun juga.

"Hyunsu-ya?" panggil Taeyong.

"Hm?"

"Teruslah mencintaiku selama di sana. Arraseo?"

-END-

[n.s]

Happy Reading yaaaa~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top