[O] - Cue

Di salah satu gang jalan di daerah Cheongdong terlihat seorang pria berjalan sambil melihat layar handphone-nya. Taeil—pria itu—tersenyum tipis, lalu memasukkan benda persegi panjang itu ke dalam saku coat-nya. Sebenarnya tadi dia pergi bersama Jungwoo, namun mereka berpisah di halte bis karena arah tujuan mereka berbeda.

Ketika melihat seorang pegawai café sedang mengeluarkan papan special menu di depan pintu, Taeil langsung mendekat ke café tersebut. Setelah membacanya sebentar, dia pun masuk.

"Americano ice satu dengan caramel macchiatonya satu. Take away ya."

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya pesanan Taeil jadi. Terlihat seorang pelayan café memberikan paper bag packing yang berisi dua gelas minuman.

"Kamsahamnida," ucap Taeil, kemudian dia bergegas menuju pintu keluar dan berjalan ke bangunan sebelah.


Sesampai di bangunan sebelah, Taeil langsung di sambut oleh seorang pria yang tersenyum melihat kedatangannya.

"Pesananmu sudah jadi, Taeil-ssi," kata orang itu memberikan satu kotak persegi yang berukuran cukup besar.

Taeil terkekeh, "Gumawo, Hyung. Maaf merepotkanmu."

"Gwenchana, aku justru senang kau berlangganan pizza di tempatku," orang itu lalu memberikan satu pocket tisu, "tenang, aku tidak melupakan extra pepperoninya."

"Hyung, kau harus menambahkan tulisan 'Pizza Favorite Moon Taeil' di banner-mu," kata Taeil dengan takjub namun terlihat jenaka.




Sambil membawa semua belajaannya, Moon Taeil melanjutkan langkahnya menuju tempat tujuan. Bersyukur hari ini tidak ada pertanda akan hujan, langit nampak cerah namun tidak terik. Ya tentu saja hal ini sudah dipastikan pria itu tadi malam, sewaktu melihat ramalan cuaca untuk hari esok.


Taeil berhenti ketika dia memasuki area taman bermain yang terlihat tidak terlalu ramai. Pria itu pun mengambil tempat di sebuah kursi panjang yang berada di depan ayunan. Setelah Taeil meletakan makanan dan minumannya di samping, arah matanya tertuju ke depan, lebih tepatnya pada seorang anak laki-laki yang tengah berlari dengan seorang gadis kecil yang mengejarnya di belakang.

Taeil berkata, "Jangan menghindarinya pria kecil." Kemudian pria itu terkekeh karena teringat masa lalu.

"Berhenti mengejarku," ucap anak laki-laki dengan potongan rambut mangkok sambil berlari menjauh, yang tak lain dan tak bukan adalah Moon Taeil, "sudah kubilang aku akan menjadi guru saja."


Namun gadis yang mengejarnya tetap abai, justru tangan mungil itu pada akhirnya berhasil menarik belakang baju Taeil hingga membuatnya jadi jatuh terjungkal.

"Tidak! Jangan paksa aku untuk menjadi penyanyi, aku tidak mau," kata Taeil yang meronta minta dilepaskan.

Akan tetap rontaan Taeil tidak berlangsung lama, karena setelah mengatakan itu, dia mendengar suara isakan dari belakang. Pria kecil itu pun langsung memutar tubuhnya.

"K-kau menangis?"

Sedangkan gadis kecil itu terus tertunduk dengan air mata yang mengalir tanpa henti, membahasi pipi pualam bulatnya. Sontak Taeil langsung memeluknya, lalu berkata, 

"Uljima... jebal."



Saat tengah khusyuk menyelami masa lalu, lamunan Taeil terpaksa buyar akibat sebuah tangan yang melambai di depan wajahnya.

Dia pun menoleh dan tersenyum lebar, seolah mengerti dengan raut wajah dari orang yang berada di depannya, lalu berkata, "Aku sedang memikirkan masa lalu kita."

Alis orang itu naik sebelah, membuat Taeil tertawa.

"Iya, kau benar. Waktu kau memintaku menjadi penyanyi."

Mendengar hal itu, sontak membuat orang yang berdiri di hadapan Taeil tersenyum. Kemudian dia duduk di tempat yang nampak sengaja disisakan untuknya.

"Aku baru sadar, kau habis memotong rambutmu ya?" tanya Taeil.

Orang itu mengangguk singkat sebagai bentuk jawaban, kemudian dia menggerakkan kedua tangan dan jemarinya dengan gerakan yang berbeda-beda.

Taeil tersenyum sangat lembut.

 "Tentu saja! Mana mungkin aku tidak suka," dia pun membawa orang itu ke dalam pelukannya, lalu mencium kening orang itu, "jangan pernah ragu dengan perasaanku. Dari dulu sampai sekarang tidak ada yang berubah, Nara-ya."



Ada satu hal yang paling melekat di benak Taeil tentang kejadian yang tadi sempat dia kenang, yaitu, saat dia menanyakan kepada Song Nara—gadis kecil yang mengejarnya—perihal alasannya yang meminta Taeil untuk menjadi penyanyi.

Dan Nara menjawabnya dengan bahasa isyarat yang artinya, 'Mendengarmu bernyanyi, membuatku merasa bisa berbicara.'

[n.s]

Salah satu oneshoot ter-faveku. Nolan tulis ini dengan perasaan yang sangat baik, sambil mendengar lagu JKT48 hehe, happy reading, enjoy yaaaa..

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top