Red and Green
Teriakan keputusasaan menggema di seluruh tempat. Air mata dan darah mewarnainya, penyesalan hanyalah angin lalu. Pengampunan dan lainnya tak berlaku lagi disini.
Matanya menatap bosan, hanya dengan sekali mengangkat jarinya, ia sudah bisa memusnahkan satu nyawa. Oh, sebenarnya tidak ada yang benar-benar memiliki nyawa disini.
Mereka menyebut tempat ini Neraka.
"Osomatsu-sama, sudah berapa kali anda Menguap-zansu? " Tanya iblis buruk rupa pada intensitas berwarna merah.
"Aku sedang bosan... Apa tidak ada hal lain yang bisa kulakukan selain ini? Aku benar-benar kelewat bosan! Aku memang tak terkalahkan, tapi sebenarnya rasa bosan bisa mengalahkanku dalam sekejap! " Semburnya pada iblis disampingnya.
Iblis buruk rupa itu menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya, ia menyeringai. "Bagaimana kalau inspeksi di dunia manusia lagi-zansu? Mungkin melihat kemaksiatan manusia dapat membebaskan anda dari rasa bosan! " Usulnya dengan semangat.
"Dunia manusia? Kurasa itu akan sangat menarik. " Intensitas berwarna merah itu turun dari singgasananya. Nampaklah sesosok yang sedari tadi tertutupi oleh bayangan kelam.
Ia memiliki manik darah yang tajam, kedua tanduknya mengerikan, senyum menyeringai selalu menghiasi bibirnya, ekor iblisnya menampar udara disekitarnya, sayangnya ia cukup tampan untuk deskripsi mengerikan tadi.
Ialah Osomatsu, iblis yang paling kuat disana. Kekuatannya sangat luar biasa, tapi ia sangat mudah bosan dan jahilnya luar biasa.
"Iyami, antarkan aku ke dunia manusia. Aku sedang malas teleportasi. " Kata Osomatsu seenak jidat.
"Siap laksanakan-zansu! Satu tiket menuju dunia manusia akan datang! " Iblis bergigi tongos itu menekan sebuah tombol berwarna merah di tangannya.
Pip!
Seketika itu, Osomatsu terjatuh dari lantai merah darah yang tiba-tiba membuka. Tanpa persiapan yang matang iblis 'terkuat' itu berteriak dengan tidak elitnya.
"SIALAN KAU, IYAMIII!!! " Teriakan Osomatsu lambat laun mulai tak terdengar.
"Hyushushushu, nikmati perjalanan anda, Osomatsu-sama. Sesuai permintaan, anda telah kukirim ke dunia manusia untuk inspeksi... Mungkin sebaiknya selamanya!" Iblis bernama Iyami itu tertawa terbahak-bahak. Sejak awal dia memang berniat untuk menyingkirkan Osomatsu dan menjadi iblis paling berkuasa disana. Tanpa tahu seorang iblis kerdil dengan mata polos dan bendera di kepalanya juga hendak menyingkirkan Iyami.
"Jo? Ini kesempatanku-dajo! Aku akan menang Jo! Cari teman, lalu jadikan dia teman benderaku JOOO!!! " Katanya bersemangat. Kurasa ini adalah awal dan akhir dari kebahagiaan Iyami.
***
Osomatsu meratapi nasibnya yang malang. Ia tergelantung di atas pohon dengan kepalanya dibagian bawah. Penampilannya yang berantakan sangat jauh dari kesan sangar dan menakutkan.
"... Ah! Kan aku bisa terbang! Kenapa waktu jatuh tadi tidak terbang aja?! " Pikirnya tiba-tiba. Tidak usah ditanya, Osomatsu memang sudah bodoh dari sananya. Meskipun diantara para iblis ia adalah yang terkuat, gelar lain yang dimilikinya adalah iblis terbodoh dari semua iblis. Sungguh, ini adalah hal yang benar.
"Banyak sekali orang di sebelah sana. Ada apa ya? Padahal ini desa yang cukup terpencil. " Ia mengepakkan sayap iblisnya menuju kerumunan orang. Menyapa beberapa bayi yang langsung menangis keras saat melihatnya, namanya juga anak-anak, mereka bisa melihat iblis dan hantu seperti Osomatsu. Bagi mereka, wajah tampan (?) Osomatsu adalah mimpi buruk. Dasar setan.
"Uwah, aku sangat ditolak disini, pantas saja sih... Ini kan... Gereja..." Osomatsu menatap menerawang ke arah bangunan megah dihadapannya. Ia terbang mendekat.
"Aaarrghh—sa-saat mendekati gereja ini.... Kekuatanku tiba-tiba terkuras—aku akan ma—bercanda deh. Mana mungkin iblis kuat sepertiku akan musnah hanya karena ini, kau bercanda? " Ia kemudian tertawa terpingkal-pingkal atas candaanya sendiri. Berputar-putar di udara, ia akhirnya bosan.
"Apa tidak ada hal yang menarik lagi ya? Coba kulihat siapa yang menjaga tempat ini... " Ia terbang melewati atap gereja menuju halaman belakang.
***
"Kau boleh bersamanya untuk selamanya, tapi kau harus ikut denganku. " Ucapku lembut. Ia tersenyum lebar seraya memelukku erat.
Aku tercebur ke dalam air dingin. Aku membuka mataku karena kaget. "Jyushimatsu?! Jangan kagetkan aku seperti itu! Itu tidak baik! " Omelku pada seorang malaikat kecil periang di belakangku.
"Are?! Choromatsu-sama, ada tamu! " Teriaknya masih dengan senyum lebar.
"Tamu? Siapa? Huh—" Aku menoleh kearah yang ditunjuk, itu adalah bangunan gereja. "Memang banyak orang yang setiap hari datang, jadi ini bukan hal yang khusus lagi. Jangan kagetkan aku untuk hal yang tidak penting seperti itu lagi, mengerti? "
Jyushimatsu memiringkan kepalanya. "Apa iblis itu adalah orang biasa, Choromatsu-sama? "
Deg!
Aku membalikan badan sepenuhnya. Keringatku mengalir, padahal tidak seharusnya aku yang kedinginan ini berkeringat.
"Halo! ♡" Ekor iblisnya menyentuh pipiku. Aku menatapnya horror, aku bahkan tidak menyadari keberadaannya tadi! Apa jangan-jangan dia adalah iblis yang sangat kuat?! Apa yang harus kulakukan?! Jyushimatsu masih terlalu kecil untuk melawan iblis setingkat dia.
"Kau pemilik tempat ini ya? Kenalkan, namaku Osomatsu! Aku adalah iblis! " Perkenalan yang sangat sederhana ini membuatku tersedak.
"NAMAKU JYUSHIMATSU! " Jyushimatsu bersalaman dengan Osomatsu, Osomatsu juga tampak menikmatinya.
"Dan kau? " Ia menoleh ke arahku. Aku yang masih tidak merespon membuat Jyushimatsu menggantikanku memberitahukan namaku.
"Choromatsu-sama adalah Choromatsu-sama! " Katanya bersemangat.
"Jadi begitu, namamu Choromatsu? Salam kenal ya, untuk sementara ini aku akan tinggal disini. " Osomatsu mengambil tempat untuk berleha-leha di sampingku.
Aku yang tersadar dari lamunanku langsung mendorongnya ke kolam suci. Ia langsung tersengat dengan dasyat.
"APA-APAAN MAKSUDMU DENGAN TINGGAL DISINI HAAAHH?! " Teriakku penuh amarah. Dia terbang dengan setengah matang, padahal baru saja kupikir ia akan menjadi daging matang!
"Hey! Hey! Santai dulu, aku baru saja diusir dari Neraka, jadi apa boleh buat bukan?! Biarkan aku tinggal disini sebentar saja~" Katanya santai. "Bukankah tugas dewa adalah menolong orang lain? Sekarang ini aku sedang perlu bantuan! " Ia memasukan satu jarinya ke lubang hidungnya. Seenak jidat menggali emas yang berada di dalamnya.
"Memangnya kau termasuk orang? Sudahlah!—Halo, dengan divisi Neraka? Ada iblis bodoh yang nyasar kesini, tolong diangkut ya. "
"Jo? Disini tidak ada iblis seperti itu jo! Apa dia punya bendera di kepalanya
Jo? "
Kenapa dia yang malah tanya? Aku hanya ingin segera mengusir iblis ini pergi! Itu saja! "Ti-Tidak, sepertinya tidak... " Jawabku ragu.
"Jo? Itu artinya dia sudah di black list Jo! Sekarang semua iblis disini pakai bendera sebagai tanda pengenal-dajo! "
Lha?! Jadi maksudnya iblis ini gak boleh ke Neraka lagi?!
"APA?! AKU DI BLACK LIST?! TANDA PENGENALNYA BENDERA HATABOU?! MANA MUNGKIN AKU MAU BALIIIIKK!!" Teriakan keputusasaan Osomatsu membuatku ingin menjitaknya.
"Kenapa kau gak balik aja langsung biar masalahnya selesai hah?! Kau bisa balik ke Neraka, dan aku mendapatkan ketenanganku kembali! Semuanya jadi care kan! " Semburku tidak sabar.
"Heeh~ bukannya itu kamu yang untung sendiri? Aku maunya disini kok~ sudahlah, biarkan aku seperti angin lalu~" Ia kembali berleha-leha.
"Awas saja ya! Lain kali, akan kulenyapkan kau dari hadapanku! "
Aku mengancam.
"Ya-Ya, terserah saja. Toh masih lain kali. Sekali lihat kau sudah tahu bukan, kalau aku lebih kuat darimu, hey dewa lemah! "
Ejeknya kepadaku. Aku merenggut dan lebih memilih masuk ke dalam gereja, tempat yang pasti ia tidak masuki tanpa ijin.
Osomatsu menatap punggungku, ia tersenyum kecil. Jyushimatsu melebarkan matanya saat melihat Osomatsu tersenyum.
"Osomatsu-sama masih sehatkan? "
"Ahaha, tentu saja aku baik. Walau setengah matang sih... "
'Kurasa aku tidak akan bosan berada disini. Karena disini, ada dia yang menemaniku... '
Beberapa hari kemudian...
"Hihihi, Choromatsu! Apa yang sedang kau lakukan?! "
End
Konbawa, maaf SinSanSen terlalu malam updatenya (apa masih ada yang bangun?) ada beberapa hal yang menguji kesabaran tinggi saya tadi ^^
Jadi, chapter kali ini mendominasi komedinya :v karena kisah Ichimatsu dan Karamatsu begitu berat, kuingin membuat sedikit komedi di bagian OsoChoro ini, semoga tidak mengecewakan.
Menceritakan awal pertemuan Dewa Choromatsu, iblis Osomatsu, dan malaikat kecilku~ Jyushimatsu~ ><)/
Pada bagian terakhir dialog Osomatsu–jika ada yang kurang paham dengan maksudnya–itu adalah dialog pertama Osomatsu di awal cerita, di bagian: 1 cerita ini ^^ (Barang kali tertarik membaca ulang) bisa di check langsung disana :3
Sekali lagi, jangan lupa voment-nya ya reader-tachi ku tersayang (´∀`)♡ SinSanSen butuh dukungan kalian semua agar saya lebih semangat menulis cerita lainnya juga!
Besok, adalah chapter terakhir bonus di cerita ini. Oh! Dan ada kejutan menggembirakan di bagian akhir—yang akan saya update besok tentunya! Selamat menantikannya, dan terimakasih sudah mampir :3
Arigatou \(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top