Extra Chapter - Fruktosa
Hai~ aku bawa extra chapter bagi yang kangen ke-absurdan Una atau coolnya Iyam 💙
Chapter lengkapnya bisa dibaca di Karyakarsa, ya! Di bawah ini aku cuma bakal share previewnya aja 🙏
Happy reading!!!
1. Disarankan beli lewat website aja kalau nggak punya kakoin
2. Buka app/web www.karyakarsa.com
3. Cari username nayahasan
Link; https://karyakarsa.com/nayahasan/orionis-zeta-special-chapter-iya
.
💙 P R E V I E W 💙
.
.
.
Tawa Una seketika terhenti, apalagi ketika menemukan tatapan tajam Riam yang dialamatkan padanya.
Itu mata atau pisau memotong daging sih? Kok tajem banget, gerutu batin Una.
“Belajar yang bener,” kata Riam, menyimpan komik Una ke dalam tasnya.
“Iya,” Una merengut lantas menampaki kembali buku Sejarah Dunia yang tadinya dia ambil asal, dengan halaman yang ia buka asal juga.
Perang Dunia I dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918. Perang ini melibatkan semua kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan, yaitu Blok Sentral (terpusat pada Aliansi Tiga yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria dan Italia), dan Sekutu (berdasarkan Entente Tiga yang terdiri dari Britania Raya, Prancis, dan Rusia).
Pandangan mulai mengabur. Ia mulai tidak mengerti apa yang buku ini katakan. Ada terlalu banyak istilah. Terlalu banyak nama. Terlalu banyak tulisan.
“Sekutu? Kok mau-maunya satu kutu dibagi bareng-bareng?!” omelnya, sebelum kemudian menutup buku. Khawatir, jika dibuka lebih lama, dia akan pingsan karena terkena radiasi ilmu yang tidak sanggup dia terima.
Una pun mulai memutar otak agar dirinya tidak mengantuk. Teringat olehnya petuah Rahma, mengenai tips agar tidak mudah mengantuk saat belajar. Temannya yang satu itu punya banyak pengalaman dan petuah untuk dibagi. Dan Una selalu percaya padanya.
“Gue tahu sendiri!” kata Rahma dengan mantap, logat dan posenya mirip Mama Dedeh ketika mengatakan itu. “Udah gue praktekin dan berhasil. Pertama-tama, yang bisa lo lakukan adalah... ngemil! Apalagi saat-saat lo nggak bisa makan, asli adrenalin lo bakal naik dan lo nggak jadi ngantuk?”
“Andrenalin siapanya Andre Stinky?”
“Bodo amat!”
Meski masih tidak tahu andrenalin itu siapa, Una tetap membulatkan tekad untuk mempraktekan usul Rahma. Kebetulan, dia punya camilan yang dibeli di kantin tadi pagi. Pelan-pelan Una membuka tasnya, hati-fhati agar tidak terdengar dan terlihat oleh siapapun. Lalu dengan lebih perlahan lagi, dia membuka bungkus keripik kentang dari dalam tas, sebelum dengan gerakan super cepat memasukkannya ke mulut. Ia mengatupkan mulut dan menahan keripik itu di atas lidah hingga meresap agar tidak ada bunyi kriuk, sesuai teori yang diajarkan Rahma. Perlahan namun pasti, keripik pun menjadi hancur dan dapat ditelan meski membutuhkan waktu. Percobaan pertama berhasil.
Di potongan kedua, ia nyaris tersedak segera setelah memasukkan keripik itu ke mulut. Riam menangkap basahnya, dengan mulut terbuka berisi keripik dan tangan di dalam tas yang bernoda bumbu BBQ.
Una menyengir. “Una bisa jelasin!”
Tetapi Riam tidak ingin mendengarkan penjelasannya dan merebut bungkus camilan itu dari Una, menjauhkannya dari jangkauan cewek itu.
Tips pertama, gagal total.
“Yang kedua!” ucapan Rahma kembali membayang di kepala. “Kalau lo masih ngantuk juga, ngobrol aja! Sama siapa, kek!”
Perhatiannya kemudian teralih ke Riam, yang tengah sibuk menekuni bukunya. Biologi apalah itu. Una merasa pusing jika harus membaca judulnya secara lengkap. Una tahu dengan persis risiko yang akan dia ambil. Mengajak bicara Batu Bernapas. Mengajak bicara cowok yang bisa menembakkan laser dari matanya. Dan itu sangat berbahaya.
Tetapi menahan kantuk amat sangat menyiksa sehingga akhirnya, Una mengambil risiko tersebut.
“Iyam! Iyam!” panggilnya dalam bisikan keras.
Tidak ada jawaban. Tetapi Una meneruskan kalimatnya, tahu bahwa Riam mendengarkan.
“Iyam tahu, nggak, bedanya buku sejarah sama Iyam?”
Kali ini, Riam merespons. Cowok itu mengangkat satu alis dan menoleh pada Una. “Apa?”
Una menyengir. Pancingannya berhasil. “Kalau di buku sejarah, Una bisa liat masa lalu. Kalau sama Iyam, Una bisa liat masa depan, hehe.”
💙💙💙
Yang mau baca lengkapnya langsung aja ke KK ya 💙
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top