[6]

Perlahan tapi pasti, kamu melepas mimpiku di hidupmu. Membuang hatiku yang tak lagi utuh.

Dan kamu, tak pernah pedulikan itu. Seberapa sering aku bertanya 'kenapa' kamu seolah menganggapku tak ada.

Bolehkah aku bertanya? Ketika kamu mengukir luka di hatiku, apa yang kamu rasa? Menyesal atau bahagia?

Kalau kamu menyesal, kemarilah. Aku akan dengan senang hati memaafkanmu. Tapi jangan meminta kembali hatiku, sebab rasaku telah luruh bersama luka darimu.

Namun, jika dengan menyakitiku membuatmu bahagia, maka tak apa. Aku akan tetap memaafkanmu. Tapi tolong maafkan aku, karena mungkin aku tak bisa mencegahmu bertemu karma di lain waktu.

Sebab yang ku tahu, akan ada balasan untuk setiap perbuatan yang kita lakukan.

•••

19 September 2017

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top