Oon In Trouble || E m p a t

Sepulang sekolah, Kak Astin mengajakku untuk pulang bersamanya. Awalnya aku menolak, tapi karena iming-iming es krim, mana bisa aku mengatakan tidak.

"Kok ke sini?" tanyaku bingung ketika mobil yang dikendari Kak Astin berhenti di kawasan SD yang berada di dekat sekolahanku.

"Katanya mau es krim?"

"Iya mau. Tapi mana es krimnya?" tanyaku bingung celingukan mencari toko es krim di sekitar sini.

"Ayo turun," ucap Kak Astin seraya turun dari mobilnya. Masih dengan ekspresi bingung, aku mengikutinya turun dari mobil.

Mataku masih mencari toko es krim sekitaran SD ini. Tapi sejauh mata memandang, aku tak menemukan satu pun toko yang menjual es krim.

"Mau ditraktir es krim kan?" tanyanya tersenyum lebar ke arahku.

"Maulah, mau banget. Tapi mana yang jual es krimnya?"

"Tuh," jawab Kak Astin seraya menunjuk gerobak es puter yang berada di depan grebang SD di hadapanku.

"Es puter?"

"Sama aja. Ayok." Kak Astin menarik tanganku untuk mengikutinya menuju gerobak es puter.

Es puter, huh?

-----

18 April 2004

Aku berlari menuju arah ruang tv, di mana Kak Melvin berada. Rasanya bisa bertemu dengannya lagi itu sangat menyenangkan. Aku bahagia.

"Kak Melvin," panggilku seraya mengedip-ngedipkan mataku. Kak Melvin yang menyadari kehadiranku langsung memandangku tajam. Aku tertawa senang melihat ekspresi wajahnya yang sangat lucu.

"Kak Melvin," panggilku lagi mendekatinya yang tengah duduk di sofa bersama Uncle Al.

Uncle Al sendiri sudah tertawa melihatku mendekati Kak Melvin. Bahkan kulihat Uncle Al sampai memegangi perutnya yang membuatku ikut tertawa juga. Sedangkan Kak Melvin masih memasang ekpresi wajah yang sama. Kak Melvin itu jarang tersenyum. Tapi tak apa-apa, dia tetap manis.

"On, mau ngapain?" tanya Uncle Al di sela tawanya.

"Oon mau duduk di sebelah Kak Melvin," jawabku cekikikan sambil mencoba memegang tangan Kak Melvin yang malah membuatnya mendorong tanganku. Aku tertawa melihat tingkah Kak Melvin yang lucu.

"Dibolehin nggak sama Melvin duduk di sebelahnya?" Uncle Al kembali bertanya yang langsung kujawabi dengan anggukan kepala.

"Nggak boleh!" seru Kak Melvin melotot ke arahku.

"Boleh," balasku. "Nanti kusuapin es krim, Kak." Aku mengedip-ngedipkan mataku yang membuat Uncle Al kembali terbahak.

"Nggak mau es krim!" Kak Melvin kembali melotot ke arahku.

"Kenapa? Es krim enak, Kak. Oon aja suka," ucapku tersenyum lebar ke arahnya.

"Makanya aku nggak suka!"

"Kenapa?" tanyaku bingung sambil bersandar di kaki Uncle Al.

"Karena kamu suka!" Kak Melvin mulai kesal yang membuatku cekikikan sendiri.

"Iya, Oon suka. Oon suka Kak Melvin." Aku kembali mengedip-ngedipkan mataku yang membuat Uncle Al tertawa terbahak-bahak.

"Astaga kalian berdua. Hahaha...." Uncle Al masih tertawa yang membuatku ikut tertawa.

Uncle Al sepertinya sedang bahagia. Sama sepertiku. Aku pun sedang bahagia karena bertemu dengan Kak Melvin.

"Om, Oon dibuang aja! Gangguin terus sukanya!" Kak Melvin memandangku sebal. Wajahnya sudah cemberut yang membuatnya tambah lucu.

"Oon bukan sampah, Kak. Jangan dibuang. Diajakin main aja," ucapku cekikikan yang membuat Kak Melvin mendegus kesal. "Kak Melvin nggak mau es krim?"

"Enggak! Dibilangin nggak suka!"

"Aku mau!" teriak suara dari arah belakangku. Aku menoleh dan kudapati Danar tengah berjalan ke arahku sambil menggenggam miniatur mobil-mobilan.

"Danar es puter aja," balasku yang membuatnya menggeleng. "Es krimnya buat Kak Melvin."

"Kak Melvin nggak suka es krim, kasih es puter aja." Danar menimpali ucapanku yang membuatku menggeleng.

Harusnya Kak Melvin itu es krim, biar sama sepertiku. Kalau Danar es puter aja, biar dia sendirian.

"On," panggil Uncle Al yang membuatku mendongakkan kepala ke arahnya. "Emangnya kamu punya es krim sama es puter? Kok mau ngasih Melvin sama Danar."

Aku menggelengkan kepala. "Nggak punya, Uncle."

"Terus?" tanyanya lagi.

"Kan Uncle yang beli. Nanti kita yang makan." Aku tertawa cekikikan yang diikuti oleh Danar. Uncle Al dan Kak Melvin kini sudah berdecak sebal yang membuatku semakin cekikikan. Mereka lucu deh.

-------------

Haaiiiiii, makasih yang udah mau baca cerita ini. Meskipun ini bukan lanjutan Oon yang dulu, tapi aku harap kalian suka.  Mohon pengertiannya jika aku nggak publish ulang cerita yang dulu. Aku tau kalian pada kangen, makanya aku buatin cerita ini. Tapi kalau emang ini nggak bisa mengobati ya maaf. Aku bisanya ngasih ini :)

Thanks for coming <33333



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: