Sajak Sesaat

Sesaat lagi aku sampai di rambutmu.
Aku menyamar menjadi ketombemu: menjadi salju di otakmu yang beku.

Dua saat lagi aku singgah di matamu.
Aku berubah menjadi air matamu: menjadi hujan di wajahmu yang sendu.

Tiga saat lagi aku tiba di rongga dadamu.
Aku menjelma menjadi jantungmu: menjadi isyarat di hatimu yang bisu.

Beberapa saat lagi aku tenggelam ditelan waktu.      
Aku terjebak di usus buntu.

(D.F. Rost, Januari 2016)





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top