EIGHT

Hari ini langit terlihat sangat biru sekali. Matahati bersinar dengan sangat cerah. Hari ini, benar-benar cuaca yang bagus. Bagus untuk melakukan segala aktivitas apapun. Mungkin berolahraga memang yang terbaik. Tapi, bagi seorang Yeji, membaca buku di halaman rumah yang luas adalah solusi terbaik saat ini.

Tiba-tiba, ketika sampai di tengah-tengah halaman, kata-kata Yeonjun dua minggu yang lalu terngiang di telinganya. Setelah laki-laki itu membantunya untuk putus dengan Soobin, Yeonjun membawanya kembali masuk ke dalam mobil dan mengatakan sesuatu dari dalam sana.

"Kau... tadi kau bilang kau akan melihat ke laki-laki lain. Bagaimana kalau kau mulai melihat kepadaku saja?"

Saat itu, Yeji malah pura-pura tertidur sehingga tidak harus menjawab pertanyaan Yeonjun. Namun hal tersebut membuat hati dan pikiran Yeji tidak tenang. Ia menengadahkan kepala, menatap langit biru yang begitu cerah.

Apa aku harus melihat kepada Yeonjun?

Otomatis, tangan Yeji meraih ponsel dan mengetikkan beberapa digit nomor. Ia menempelkan ponsel ke telinga dan terdengar nada sambung. Sambil menunggu, ia menatap beberapa anak tetangga yang sedang berebut permen lewat di halaman rumahnya.

"Ada apa?"

Bibir Yeji tersenyum. Yeonjun masih sama seperti biasanya. Menyebalkan dan santai.

"Yeonjun-a, kau sibuk hari ini?"

"Memangnya kenapa kalau tidak?"

Yeji menggigit bibir perlahan, sebelum menjawab, "Bagaimana kalau kau menjemputku jam tiga sore? Berdandanlah yang tampan."

"Memangnya kita mau kemana?" tanya Yeonjun masih dengan santainya.

"Hm..." Yeji terlihat berpikir. "Kencan?"

Yeonjun terdiam sesaat. "Apa....? HUAHAHAHAHA yang benar saja kau--" Yeonjun tersentak di ujung sana setelah menyadari sesuatu. "APA KATAMU? KENCAN? KEEEEENNNNCCCCAAAANNNN?"

Yeji menjauhkan ponselnya sedikit ketika mendengar suara Yeonjun seperti petir di siang bolong, lalu menempelkannya kembali ke telinga. "Iya, kau sibuk, ya? Ya sudah kalau begitu... aku bisa pergi sen--"

"Ya! Ya! Ya! Tidak bisa ditarik kembali ucapannya! Oke jam tiga! Deal! Sepakat! OKE! Aku akan menyisir rambutku, mengolesinya dengan minyak rambut. Aku akan memakai bedak dan lip ice! Aku akan memakai jeans yang paling mahal yang kupunya. Baju... tunggu-tunggu... baju... baju... aha! Aku akan memakai baju baru! Aku bisa membeli seluruh baju paling bagus di Korea Selatan, bahkan sekalian penjualnya kubeli! Pokoknya aku akan tampil seperti pangeran hari ini! Tidak ada penarikan ucapan Hwang Yeji. Kututup!"

Sambungan telepon tertutup. Yeji tersenyum puas. 

Baiklah, semangat Hwang Yeji! Mungkin kau memang harus menjalaninya dengan Choi Yeonjun.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top