Day 2 (School)

Bagaimana menurutmu tentang sekolah?

Sekolah? Aku rasa itu adalah tempat yang paling menyenangkan :D.

Ok ok aku tau sebagian dari kalian akan protes dengan jawabanku tadi. Kalian pasti akan menjawab 'sekolah itu gak enak' 'banyak tugas dan pr', apalagi kalau sudah mendekati ujian, pasti banyak yang berpikir ingin cepat-cepat keluar dari sekolah. Tapi untukku yang selalu home schooling tak akan merasakan apa yang seperti kalian atau kakak rasakan.

Aku selalu merasa iri melihat kakak yang bisa memakai seragam sekolah, bisa bertemu dengan teman-teman dan bermain basket bersama. Merasakan yang namanya makan siang di kantin sekolah, hah aku selalu bermimpi ingin pergi kesekolah umum walau hanya sebentar. Sayangnya orang tuaku tak mengijinkan, takut kalau nanti aku kenapa-napa.

Lalu apa kau tak ingin mencobanya?

Tentu saja, kan sudah kubilang kalau aku ingin merasakan yang namanya sekolah di hari terakhirku. Karena itulah hari ini aku minta kakak membawaku kesekolahnya walau hanya sebentar.

"Apa kau yakin ingin pergi?" Tanya kakak menatapku cemas yang saat ini sedang memakai seragam sekolah Seirin.

Ngomong-ngomong seragam ini dipinjamkan oleh senpai kakak.

"Yup, aku ingin tau sekolah kakak sekarang kayak apa, lagipula aku kesana pas jam pulang sekolah, jadi tak akan ada yang curiga." Jawabku memasang ikatan seperti dasi seragamnya.

Tapi ini susah sekali.

"Kakak bisa bantu aku?" Pintaku.

Kakak hanya menghela nafas lalu mendekat kearahku dan membenarkan ikatannya.

"Baiklah tapi kali ini saja ya, apa kau perlu dijemput?"

"Tidak usah kak, aku sudah besar, lagipula aku tau kok arah sekolah kakak, toh kalau aku tersesat aku bisa tanya pada seseorang." Jawabku begitu kakak selesai membenarkan seragamku.

Aku berjalan kearah kaca full body, melihat diriku yang berbalut seragam sekolah Seirin. Wah aku tak percaya bisa memakai seragam sekolah, aku terlihat imut dan seragam ini persis seperti seragam heroin yang ada di otome game.

"Kau terlihat cocok memakai seragam itu." Puji kakak dengan senyuman lembut.

"Terima kasih, ah bukankah kakak harus sekolah? Sudah jam segini loh."

"Benar juga, kalau begitu kakak berangkat dulu, kalau ada apa-apa langsung telpon kakak ya." Ucap kakak mencium keningku lalu mengambil tasnya.

Dia juga sempat pamitan pada nenek dan Nigou (anjing kecil yang menjadi peliharaan keluarga kami) sebelum berangkat sekolah. Hmm enaknya ngapain ya sebelum jamnya pulang sekolah?

"Aku main game saja, toh daripada gak ada kerjaan."

Aku meraih ponsel yang ada dimeja belajarku, dan membuka aplikasi game. Sebuah permainan yang bisa membunuh player dengan senjata demi makan malam dengan menu ayam, game yang cukup popular dan aku sudah mencapai rank lumayan tinggi.

"Huh EmperrorBoncel_Merah mengajak bermain? Tumben sekali dia online jam segini." Soalnya dari yang aku tau kalau orang ini seumuran dengan kakakku dan masih sekolah.

'Apa dia sedang libur ya?' Batinku bertanya-tanya dan memutuskan untuk chat dia.

ZR-K: Kak Merah tumben ol jam segini? Gak sekolah?

EmperrorBoncel_Merah: Gak, aku lagi ada urusan keluarga jadi gak masuk.

Oh dia lagi ada urusan keluarga toh pantesan bisa main game ini.

MimiPeri2.0: Oi mau turun mana nih?

ZR-K: Tempat biasanya bang.

Satu hal lagi, EmperrorBoncel_Merah merupakan ketua kelompok dalam game ini. Bahkan dia sudah mencapai rank tertinggi dan paling akhir dengan skin yang bisa bikin orang awam gigit jari. Benar-benar sultan, dan aku rasa dia juga kaya. Anehnya setiap kali aku main bersamanya, kami hampir tak pernah merasakan yang namanya kalah, selalu dapat ayam. Apa jangan-jangan dia punya mata ketiga ya sampai bisa melihat semua musuh yang ada didekat kami? (0.0)

Ya apapun itu kalau bisa membuatku terus naik rank sih gak masalah.

"Yosh ayo kita mulai."

.

Akhirnya setelah bermain selama berjam-jam waktu pulang sekolah datang juga, sekarang giliranku untuk pergi. Memakai sepatu sekolah serta tas yang sudah aku siapkan, kakiku melangkah keluar bersama Nigou sebagai petunjuk jalanku, anjing kecil lucu itu sudah sangat hapal jalan menuju sekolah Seirin, ya kalian tau sendiri kalau dia ini anjing mascot dari tim Seirin.

"Woah jadi ini sekolah kakak, bagusnya, bahkan ada pohon sakura disini, hah kalau sekolah kakak sebagus ini seharusnya aku masuk Seirin saja."

"Guk..guk..."

"Okay ajak aku berkeliling Nigou, kau akan jadi pemanduku, pertama-tama mari kita pergi kekelas kakak." Ucapku tersenyum pada anjing kecil itu.

Nigou membawaku kesebuah kelas bertuliskan 1-B. Terlihat sangat rapi dengan kursi-kursi yang ditata diatas meja. Wah jadi ini ya yang namanya ruang kelas SMA? Terlihat berbeda dengan kelasku saat SD.

"Huh apa ini bangku milik kakak?" Tanyaku saat melihat Nigou menuju kearah bangku paling pojok dekat jendela.

Aku menurunkan kursinya lalu duduk disana, bisa kubayangkan pasti sangat menyenangkan bisa berkumpul dan ngobrol sama teman-teman sekelas.

"Kakak begitu beruntung ya." Gumamku tersenyum sendu.

"Hmm sedang apa kau dikelas sendirian?" Sampai aku mendengar suara maskulin dari seorang pemuda bersurai gradasi merah dan hitam mendekatiku.

Wah pemuda ini tubuhnya lumayan besar dan tinggi, kalau dilihat-lihat dia sepertinya pemain basket.

"A-ah i-itu..." Gawat kenapa aku jadi gugup gini?

"Apa kau kelas ini juga? Tapi aku gak pernah melihatmu sebelumnya?"

"I-itu karena aku murid baru, y-ya aku murid baru." Jawabku asal.

Tapi anehnya dia percaya saja.

"Oh murid baru."

"I-iya, siapa namamu?"

"Kagami Taiga, kalau kau sendiri?"

"Azura." Aku tak bisa menyertakan nama margaku, karena sepertinya dia kenal dengan kakak.

"Azura ya, nama yang bagus." Jawabnya tersenyum lebar membuat wajahku seketikah memerah.

Baru kali ini ada pemuda yang memuji namaku.

"Te-terima kasih." Aaahh aku malu.

"Tapi kau agak mirip dengan Kuroko versi cewek." Sudah kuduga kalau dia kenal dengan kakak.

"Kuroko?"

"Kuroko Tetsuya, pemuda yang bangkunya kau duduki saat ini, wajahnya mirip denganmu kecuali bagian matanya." Jelas Kagami.

Ya mataku dan mata kakak memang berbeda. Kalau kakak punya mata biru langit seperti mata ayah, sementara aku punya mata ungu agak gelap seperti mata ibuku.

"Be-begitu ya, ano kalau boleh tau sedang apa kau disini?" Tanyaku membuatnya seketikah teringat tujuan awal dia berada di kelas.

"Ah hampir ingat kalau aku ingin mengambil handuk." Kagami segera mengambil handuk di laci bangku depanku, sepertinya itu bangku miliknya.

"Kalau begitu aku pergi dulu-."

"Tu-tunggu sebentar." Panggilku membuatnya menghentikan langkah.

"Iya? Apa ada sesuatu?"

"I-itu, a-apakah kau bisa mengajakku berkeliling? Soalnya aku masih bingung dengan sekolah ini." Pintaku menundukan kepala dengan wajah memerah.

Kagami nampak berpikir sejenak mempertimbangkan untuk menerima permintaanku atau tidak.

"Hah baiklah, tapi hanya sebentar ya soalnya aku ada latihan basket." Jawabnya.

Bingo tebakanku benar kalau dia pemain basket.

"Emm terima kasih." Ucapku tersenyum padanya.

Sekarang gentian wajahnya yang memerah bahkan dia sampai memalingkan wajah, wah lucunya, ini seperti adegan-adegan di otome game saat cowok ikemen bertemu dengan heroin.

"Sa-sama-sama, kalau begitu ayo."

Kagami, aku juga Nigou keluar dari ruang kelas. Dengan panduan dari Kagami, dia menunjukan kantin, perpustakan, kantor, ruang kelas lain, lapangan, sampai ruang music yang kosong.

"Wah banyak sekali instrument music disini." Ucapku takjub melihat banyaknya instrument yang di pajang rapi.

Ada gitar, biola, piano, seruling dan lain-lain. Aku saja cuma punya gitar sama biola, sebenarnya ingin beli piano tapi rumah kita tidak muat lagi.

"Wajar sih, aku dengar kalau club music di SMA Seirin sering ikut lombah jadi mereka memakainya hampir setiap hari, mungkin cuma hari ini saja mereka libur." Ucap Kagami.

"Benarkah, aku baru tau." Aku mendekati gitar yang tak jauh dariku.

"Etto boleh aku memainkannya?" Pintaku.

"Sepertinya sih tidak apa-apa."

Segera aku mengambil gitarnya, memposisikan diriku senyaman mungkin dan mulai memainkan lagu yang cukup aku sukai.

(NB: silahkan mainkan video yang ada dibawah ini)

https://youtu.be/iaBlKyNrmYQ

(Ophelia by Aimer)

Begitu aku menyelesaikan nyanyianku, aku menatap kearah Kagami yang nampak takjub.

"Hebat, kau seperti penyanyi professional." Puji Kagami.

Ah kenapa wajahku memerah hanya karena dia memujiku.

"Te-terima kasih, oh ya bukannya kau bilang kalau kau ada latihan?" Tanyaku seketikah mengingatkannya akan sesuatu.

"Benar juga aku lupa, aku harus segera ke GYM sebelum pelatih memarahiku, apa kau mau ikut juga?"

"Tidak, aku harus pulang sebelum orang tuaku mencariku." Jawabku meletakan kembali gitar ditempat asalnya lalu keluar dari ruang music. Kagami sendiri mengantarku sampai di gerbang sekolah, memastikan kalau aku tak tersesat.

"Kalau begitu sampai ketemu besok."

"Ya, hati-hati dijalan." Ucap Kagami melambaikan tangannya sebelum aku pergi meninggalkan SMA Seirin.

Sepanjang perjalanan aku memasang senyuman cerah diwajahku. Ini pertama kali aku memakai seragam sekolah, pertama kalinya aku masuk ke sekolah setelah sekian lama, dan mendapat teman baru dihari yang sama. Hah ini benar-benar hari yang menarik, aku harap bisa kembali lagi kesekolah.

"Ayo Nigou kita pulang, aku akan menuliskan apa yang aku alami hari ini didalam buku diary." Ucapku menggendong Nigou yang menjawab dengan gonggongan serta senyuman diwajahnya.

Aku tak tau apa yang kalian pikirkan setelah membaca diary ini, tapi yang jelas aku harap kalian bisa lebih menghargai sekolah. Pelajaran sangat penting, tapi akan lebih menyenangkan kalau bisa mengenal banyak orang, karena banyak dari anak-anak muda sepertiku yang tak bisa merasakan yang namanya bangku sekolah. Entah itu karena biaya atau kondisi yang tak memungkinkan.

Kalau saja aku dilahirkan lebih sehat lagi, aku ingin sekali bisa sekolah disana bersama kakak dan Kagami. Maa ini sudah takdir sih dan aku tak bisa mengubahnya.

Huft sampai disini dulu untuk cerita kali ini, aku harap kalian semua yang membaca cerita ini sehat selalu dan dapat menikmati masa sekolah dengan bahagia ^.^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top