The Outcast [Lala Lim] [18+]


"Count Eric, bagaimana tampilanku?"

Count Eric, suami tercinta Wendy yang tadinya tengah sibuk memilah puluhan berkas tembakau yang menjadi proyek besarnya seketika tersenyum-membuat kerutan didahinya terangkat-dan merentangkan tangannya lebar. Jelas dia sangat puas dengan apa yang dilihatnya sekarang dan demi Tuhan, Wendy sangat cantik dengan gaun nude beludru yang tengah digunakannya.

"sempurna! Kurasa kecantikan para Countess dan Viscountess tahun ini harus dikalahkan lagi oleh istriku ini." tambahnya seraya menuangkan brendy kedalam gelas dan memberikannya kepada Wendy.

"oh Eric, aku rasa kau harus berhenti bersosialisasi dengan para Playboy yang ada diluar sana." Wendy meneguk brendy-nya dan menggeleng pelan-Brendy sangat tidak cocok dengannya tapi entah mengapa dia selalu menerima minuman keras itu dan selalu melupakan sensasi awal yang ditimbulkan olehnya sebelum ia meletakkan gelas itu kesembarang tempat.

"aku setuju denganmu." Bisik Eric halus dan menghembuskan nafasnya dibelakang telinga Wendy.

"jadi bagaimana dengan pertemuan Pack kemarin malam?"

Wendy berkeliling menelusuri ruang kerja suaminya kemudian dia mengangkat bunga Wolfsbane kering, yang ditaruh didalam tabung kaca dengan tulisan 'best weakness after my wife?' dan menggoyang-goyangkan tangannya membuat Eric dengan cepat menjauhkan benda itu sebelum tabungnya pecah dan membuat bunga kering itu berserakan diatas lantai.

"kurasa minggu ini aku tidak dapat menemanimu menghadiri acara bergengsi itu." Jawab Eric dingin.

"jadi semua pack tahu kalau kau sekarang bukan lagi seorang pemimpin untuk pack-mu, Eric winter?"

Eric mendesah panjang, tak ada gunanya menyembunyikan rahasia kepada Wendy - istrinya itu sangat pandai mengorek sebuah rahasia dan tak ada salahnya juga ia mengaku kalau dirinya bukan lagi seorang pemimpin.

"ya, semua Pack kecuali para Pack asing yang ada di pesisir timur. Mereka bahkan tidak tahu siapa itu Eric Winter. Dan apa itu Pack salju. Tapi syukurlah, itu artinya mereka tak tahu tentangmu."

Wendy terkekeh pelan, "apa Felix, menerima keputusanmu meninggalkan Pack?" Sontak pertanyaan itu membuat punggung Eric menegang.

Wendy tahu betul kalau Felix, serigala Eric tidak akan menerima keputusannya untuk meninggalkan Pack semudah yang Eric katakan. Dia ingat betul bagaimana bulan pertama ia menikah dan harus berubah menjadi Felix dan nyaris membunuhnya sebelum Wendy berhasil mencuri hati Felix sehingga serigala itu dapat menerimanya sebagaimana Eric menerimanya.

"Felix baru saja menyelesaikan makiannya." Kata Eric yang diikuti gelak tawa oleh istrinya.

"oh, aku mencintai kalian berdua." Ujar Wendy menyeka airmata disudut matanya.

"aku tahu.."Eric mengulum senyumnya ketika mendengar Felix yang menceracau ingin diberikan kesempatan untuk mengambil alih tubuh manusia Eric dan sebagai gantinya Eric akan dibiarkan mengambil alih tubuh serigalanya ketika ia berubah nanti.

"Wendy sayang," Eric memandang istrinya yang tengah membaca undangan pesta untuk nanti malam kemudian menambahkan, "aku dan Felix sangat mencintaimu, kau tau itu kan?"

Wendy mengguman meng-iyakan.

"orang yang tulus mencintaimu tak akan pernah benar-benar meninggalkanmu" Kata Eric sambil meneguk habis brendy-nya.

Wendy memandang manik coklat keunguan suaminya dan mendesah panjang, "kau benar-benar harus berhenti bersosialisasi dengan para Playboy itu sayangku, dan gunakan celanamu kita akan menuju kediaman Hulltvee untuk menikmati jamuan mewahnya." Wendy mengecup pipi suaminya dan pergi meninggalkan ruangan itu.

Malam itu kediaman Hulltvee sudah seramai pasar Cordingtown, ruang dansa dan aula utama dipenuhi oleh para wanita dengan korset yang menyesakkan dada serta wanita kalangan atas yang menggunakan sanggul dengan mainan rambut yang norak-banyak juga prawan tua atau para pendamping yang sudah seperti sekte khusus mengelilingi jamuan makanan, sedangkan para gentelman berkumpul membuat bentuk setengah lingkaran, bagaikan jala membuat para ikan-ikan segar ini berkumpul disatu tempat. Sedangkan sicantik Wendy harus berdiri menyendiri di sudut ruangan dengan segelas limun dan roti lapis yang diisi keju biru kesukaannya.

Dimana Eric? Itu yang difikirkan olehnya selama acara ini dimulai. Meski tak ada yang mengetahui fakta kalau sang Count-Eric Winter itu adalah suaminya, tapi semua orang tahu kalau dimana ada Wendy disitulah Eric Winter berada. Dan sepanjang acara berlangsung Wendy berani bersumpah kalau ia sama sekali belum bertemu dengan suaminya.

"Miss Lockheart!"

Wendy meneguk limunya sampai habis kemudian menoleh kearah orang yang memanggilnya dan ternyata orang itu adalah Chris, Chris Black. Salah satu pimpinan Pack hitam yang mengusasai bukit selatan yang terkenal dengan keagungan StrayWood -hutan mengerikan yang diisi oleh ratusan manusia serigala tak berperasaan- dan juga sahabat baik dari Eric, suaminya yang menguasai bukit bersalju di timur.

"ah, maafkan aku. Karena kau telah menikahi pimpinan Pack yang kebetulan seorang Count, apa aku harus memanggilmu. My lady?" Goda Chris sebelum serigalanya Jacob, memberi radar kepadanya untuk mundur dua langkah karena Wendy mungkin saja akan menginjak kaki Chris kuat-kuat seperti yang ia lakukan dua tahun yang lalu.

"Halo Jacob senang bertemu denganmu, seperti biasa. Manusiamu sangat menyebalkan. Katakan apa maumu Chris?" kata Wendy ia mengerlingkan matanya menelusuri kerumunan untuk mengambil segelas limun lagi dan diikuti oleh Chris dibelakangnya.

"tembakau bulan ini?"

Wendy menyungingkan bibirnya ingin meladeni ucapan Chris namun tertahan saat maniknya menangkap bagaimana para tamu undangan melihat kedekatan Chris dan Wendy, serta mereka mulai berbisik satu sama lain.

"lihatlah, kemarin miss Wendy saint Lockheart menebarkan pesonanya dengan Count Eric--dan sekarang dia malah tebar persona lagi dengan Sir Christian Black si cendikia dari selatan itu, wanita penggoda selalu berlagak sok suci didepan kita" ujar salah satu wanita bergaun hijau norak yang berdiri disudut meja jamuan serta diikuti anggukan oleh sekelompok wanita yang ada disekililingnya.

Cih. Dasar manusia, Sir Christian Black atau lebih dikenal sebagai Baron of the StrayWood yang ada dibelakangnya ini merupakan sahabat terbaik suaminya, untuk apa dia menggoda sahabat suaminya? Chris itu sudah bagaikan pengawal pribadi bagi Wendy, suaminya selalu mengutus Chris untuk menjaganya ketika--

Sontak Wendy langsung membalik badan menatap manik coklat kemerahan Chris lamat. Nafasnya memburu, rasa khawatir perlahan terasa seperti melilit tenggorokannya, "kau tahu dimana dia?" gumam Wendy.

"Tahu dimana dia?"

"Dimana Eric?" kata Wendy tanpa melepaskan tatapan dinginnya dari Chris. Persetan dengan kesetiaan para Pack yang selalu menyembunyikan rahasia Eric dengan rapi. Jika Eric mengutus Chris, berarti pack dalam bahaya dan jika pack sedang dalam situasi awas maka Eric, tidak, Wendy menyingkirkan segala fikiran buruknya dan mencengkram pergelangan tangan Chris kuat.

"Dimana. Suamiku. Berada?!"

"aku tak tahu miss Lockheart, sudah seminggu aku tidak berjumpa dengannya. Kukira dia akan hadir disini, bersamamu.."

Wendy menghirup udara panjang kemudian ia membuangnya kasar, "Apa yang terjadi pada Pack ketika Eric mengumumkan kalau dia mundur dari singgasananya?"

"dia mundur?!" Chris menutup mulutnya sadar kalau berkat suaranya yang menggelegar-kini perhatian seluruh aula tertuju padanya. Ia menarik Wendy menjauhi kelompok wanita tukang gosip didekat jamuan makan, "apa maksudmu mengatakan kalau dia mundur?"

Wendy mengusap wajahnya kasar, "Eric Winter tidak akan menjadi Alfa untuk Pack salju lagi. Eric dan Felix sudah berdamai mengenai ini dan mereka berdua setuju bahwa mundur dari singgasana merupakan keputusan yang terbaik untuk kami."

"kenapa kau berfikiran begitu? Oh apa karena kau bukan werewolf seperti kami?Dengar miss Lockheart. Tak sedikit dari kami memilih untuk menikahi manusia, dan pernikahan yang melenceng tradisi ini dilakukan hampir oleh seperempat anggota pack, catatan pernikahanmu dengan Eric bukan yang pertama kalinya tercatat dalam sejarah. Oh Lockheart, kalau kau fikir mundur dari singgasana dan keluar dari pack merupakan cara teraman untuk kalian berdua maka kalian salah."

Wendy memijit pelipisnya sendiri, ia tak tahu harus bagaimana menjelaskan keadaannya dengan Chris, ia membuka mulutnya untuk menjawab namun Chris membungkamnya.

"Lockheart, ada jutaan Rogue yang taat pada dewi bulan diluar sana ingin memusnahkan kumpulan penghianat seperti Eric, seperti para werewolf lain yang meninggalkan takdirnya demi makhluk bodoh bernama manusia. Sekarang dunia sedang tidak aman, Pack selatan dan timur memang terkenal oleh ketentramannya namun Pack kejam di pesisir sana, astaga. Mereka akan mengulitimu dan menjadikanmu permadani mewah diruang tamu mereka."

Sontak Wendy mengangkat tangannya membuat Chris segera mungkin menutup mulutnya. "apa katamu?" ujar Wendy pelan.

"Rogue berdarah dingin y-.."

"bukan itu! Pesisir, kau bilang mereka apa?"

"Well, mereka akan mengulitimu dan menjadikanmu permadani mewah diruang. Tamu?"

Ingatan Wendy mundur kebeberapa jam yang lalu, diruang tamu saat ia menikmati brendy dengan suaminya. Ia mengingat bagaimana Eric tersenyum serta betapa konyol mukanya ketika serigala yang ia cintai itu ikut memberi suara didalam kepalanya, apa ini? Apa seorang Eric Winter berbohong kepadanya?

"Wendy?" panggil Chris. "apa semuanya baik-baik saja?"

Wendy mengangkat kepalanya memandang manik mata Chris yang sekarang berwarna coklat gelap, tampak dia tengah mengambil alih tubuh manusianya dan membiarkan Jacob, serigalanya bersembunyi jauh entah kemana.

'orang yang tulus mencintaimu tidak akan benar-benar meninggalkanmu'

Wendy berlari keluar dari kediaman Hulltvee yang megah, melewati istal kuda yang disebelahnya berjajar puluhan kereta kuda para tamu. Wendy melirik kekiri dan kekanan memastikan para kusir sedang bercanda di sebuah pondok kecil serta tak ada seorangpun yang melihatnya memasuki istal kuda tersebut. Ia memandang sebuah kuda Friesian-Gypsy hitam legam bernama Diablo, yang dirawat sempurna oleh keluarga Hulltvee. Wendy menunggangi serta memacu kuda itu untuk berlari secepat mungkin menuju rumahnya.

Persetan dengan gaun mahalnya yang mungkin sudah rusak akibat terus tersangkut ranting pohon atau saat kuda agresif ini mengangkat kakinya akibat terkejut oleh kereta kuda di persimpangan Folkshire sehingga dia tercampak dan terguling di atas tanah, Wendy tidak perduli. Ia tiba didepan rumahnya dan segera mungkin membuka pintu utamanya lebar-lebar dan saat itu pula ia menutup hidungnya ketika aroma anyir darah menyeruak masuk memenuhi rongga hidungnya.

"oh Tuhan, Whistlebee!!!!" pekik Wendy ketika mayat kepala pelayannya sudah hancur bagaikan diserang oleh ribuan anjing liar yang kelaparan. Rasa takut, khawatir, marah, kini bercampur menjadi satu membuat Wendy memejamkan matanya serta membiarkan aroma darah di dalam rumah ini memenuhi rongga pernapasannya, ia mencium seluruh aroma darah yang ia kenal hingga satu aroma darah yang membuat tubuhnya menegang.

"tidak, tidak mungkin, tidak.."

Wendy terus mengulangi kata-kata itu menelusuri satu persatu pintu dirumahnya hingga ia berhenti didepan ruangan dimana beberapa jam yang lalu baru ia tinggalkan. Nafasnya memburu, tangannya bergetar hebat ketika menyentuh daun pintu ruangan itu.

"katakan padaku kalau kau hanya berubah menjadi serigala, ya suamiku hanya berubah dan dia tak sengaja membunuh para pelayan yang setia kepadanya, ya, pasti begitu.." Wendy membuka pintu itu dan seketika dunia seakan berhenti berputar pada porosnya, jam seakan berhenti berdetak, grafitasi bumi terasa bagaikan hanya berpusat kepadanya.

"Eric.." Wendy memejamkan matanya rapat-rapat, ia juga memukuli dadanya yang terasa ngilu seperti ditikam ribuan pedang--saat ini, Wendy sangat ingin menangis namun tidak bisa.

Ia melangkah perlahan mendekati tubuh tak bernyawa suaminya. Kemudian menatap kesekeliling ruangan yang tampak acak-acakan, apakah para Pack di pesisir sana atau para Rogue menyerang kediamannya malam ini? Bagaimana bisa ini terjadi?

"siapapun yang melakukan ini, akan aku bawa dia keneraka!"

***

10 tahun berlalu begitu saja. Kematian Eric Winter hanya diketahui oleh Pack, tak ada manusia yang tahu tentang kematiannya juga kekacauan yang terjadi di kediamannya. Keadaan bukit timur dan selatan juga tidak setentram dulu.

Wendy, menjadi wanita berdarah manusia pertama yang memimpin Pack bersalju. Serta calon suaminya, oh jangan terkejut, kejadian itu sudah lama sekali berlalu dan Wendy juga ingin menjalankan hidupnya sebagai wanita baik-baik dari Folkshire yang mendapat gelar Baroness karena dia akan menikahi Chris sang Baron yang menguasai bukit selatan.

"My Lady, kau cantik sekali." bisik Chris dibelakang telinga Wendy dan melingkarkan tangannya diatas perut wanitanya.

Wendy memejamkan matanya sejenak kemudian ia berdeham memutar badannya menghadap wajah tampan Chris serta melingkarkan tangannya diatas leher lelaki itu.

"mempelai lelaki tidak boleh kesini sebelum janji suci di ucapkan." ujar Wendy.

"oh ayolah, toh mereka sedang sibuk dengan pestanya."

Wendy tersenyum lagi, "Tamu tidak boleh menunggu." gumamnya lagi sambil meremas-remas kecil rambut Chris.

"percayalah aku akan membuatnya lebih cepat." Wendy tersenyum setuju, Ia mendorong tubuh Chris keatas kasur yang ada dibelakangnya dengan senyuman yang mampu membuat ribuan lelaki berlutut dihadapannya.

"Chris, waktu Eric mengumumkan mundur dan ingin meninggalkan Pack, kenapa kau tak di bukit selatan?" Tanya Wendy menarik kerah jas yang digunakan Chris dan mempreteli kancingnya satu persatu.

Chris menyipitkan matanya, "Sudah kubilang sayang, Eric tidak mengadakan pertemuan. Tak ada yang tahu kalau Eric akan meninggalkan pack."

Wendy tersenyum, ia merangkak keatas kasur dan duduk diatas perut calon suaminya, "oh ya? Berbicara tentang Pack di pesisir sana.." Wendy berhasil melepas kancing terakhir kain yang menutup tubuh Chris dan ia mengecupinya inci per-inci. "Apa mereka mengenal siapa itu Eric Winter?" Tanyanya lagi.

Chris tersenyum dan menarik Wendy dan menukar posisinya membuat wanita itu berada dibawahnya sekarang. "siapa yang tak mengenal Eric Winter? Seluruh Pack di negri ini pasti mengenalnya."

Wendy tersenyum sumringah melihat wajah tampan Chris diatasnya, "okay pertanyaan terakhir. Apa kau tahu apa kelemahan terbesar Eric?"

"wolfsbane." jawab Chris cepat sebelum ia menenggelamkan wajahnya kedalam ceruk leher Wendy.

"salah"

Chris mengangkat kepalanya memandang manik mata Wendy yang terasa lebih gelap dan dingin dibandingkan yang sebelumnnya.

"Wolfsbane adalah bunga yang membuat kalian semua lemah tak berdaya, kecuali para hybrida. Dan kita semua tahu kalau Eric itu hybrida, bukankah begitu sayang? Jadi kau tak perlu meletakkan jantungnya didalam toples itu.." Wendy mengelus perut lelaki yang ada diatasnya perlahan hingga berenti didepan dadanya, "dan kelemahan terbesar Eric adalah..Aku."

Chris terbelalak sejenak sebelum menyemburkan darah segar dari mulutnya, tak terbayangkan oleh Chris kalau dia akan mati ditangan wanita yang mati-matian ia perjuangkan selama ini, wanita yang membuatnya melakukan hal terkeji yang ada didunia, wanita yang membuatnya mengkhianati pack serta sabatnya sendiri.

"Terimakasih Chris. Kau secara tidak sadar telah membantuku untuk tetap bersama dengan Eric, selama ini aku tidak bisa membunuh orang tak berdosa karena janji yang kubuat dengan Eric tapi kau, astaga, dewi bulan pasti sangat kecewa padamu." Wendy tersenyum lagi memandang manik mata coklat Chris untuk yang terakhir kalinya, senyuman Wendy mungkin akan menghantui Chris hingga hari persidangan tiba.

"Eric sayangku, rencana kita berhasil. Kita akan tetap bersama, selamanya." Ujarnya sambil memandang dirinya sendiri melalui kaca rias yang sedang memantulkan biasnya, rasa puas dan bangga terpancar ketika sebuah gumpalan api muncul dan perlahan membentuk sebuah mahkota diatas kepalanya. "Kini tak akan ada lagi yang menentang kita bersama. Bahkan maut pun tak akan berani memisahkan kita berdua."


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top