The Thunder [Cia]
Kata/tema : kungfu
Seekor burung terlihat terbang melintasi sekumpulan orang-orang yang sedang berlatih kungfu di sebuah tebing gunung yang jauh dari perkotaan yang ramai. Mereka nampak sangat tekun dan menggerakkan gerakan demi gerakan dengan sangat cekatan juga penuh dengan tempo dan sangat rapi.
Seorang guru tua sedang bermeditasi di dalam kuil lalu tiba-tiba ia membuka matanya dan melihat seorang muridnya sedang berlari terbirit-birit yang ia yakini pasti terlambat untuk latihan.
"Hey! Berhenti!" sahut guru itu lalu berdiri menghampiri muridnya itu.
Murid yang terpanggil terlonjak kaget dan berhenti di depan pintu, ia tidak berani menatap sang guru dan terus menunduk sembari memeras celananya. Saat sudah ada di hadapan sang murid, guru itu berdehem.
"Ah! Maafkan aku! Lain kali tidak terlambat lagi!" seru murid itu sembari berlutut memohon ampunan.
"Siapa namamu?"
"LeiFeng."
"Aku tidak pernah mendengar nama itu, kau anak baru?"
Murid itu mengangguk lalu dengan perlahan ia menatap guru itu.
"Kau pergi ke perpustakaan dan bacalah buku di sana, jangan keluar seharian sampai aku memanggilmu!" mendengar perintah sang guru LeiFeng langsung bergegas pergi ke perpustakaan dan melakukan apa yang gurunya pinta.
Guru itu pergi ke halaman melihat para muridnya yang sedang berlatih dan memperhatikan satu persatu dari murid mereka.
"Berhenti!"
Semua murid itu langsung berhenti dan bersikap anjali memberi hormat kepada guru itu. Kemudian, berdiri dengan tegak menanti sang guru berbicara.
"Siapa yang mengenal LeiFeng?"
Semua murid saling menatap satu sama lain seakan mereka semua tidak tahu siapa orang yang sang guru maksud.
"Tidak, guru!" seru salah satu dari mereka yang di depan.
Yang lainnya hanya menggeleng dan mengangkat bahu. Guru itu mengangguk, lalu membiarkan mereka melanjutkan latihan mereka. Guru itu kemudian pergi ke perpustakaan untuk menemui LeiFeng.
Saat guru itu sampai, ia tidak melihat siapapun di sana. Ia terus mencari ke seluruh ruangan tapi sama sekali tidak melihat batang hidung LeiFeng. Tiba-tiba dari arah luar terdengar suara hingar-bingar tak karuan. Segera, ia pergi keluar dan melihat keadaan.
Matanya terbelalak saat melihat LeiFeng sedang menghajar murid-muridnya dan nampaknya murid-muridnya kewalahan menghadapi LeiFeng. Guru itu segera melesat ke arah LeiFeng dan menangkal pukulannya dengan tongkat yang ia selalu bawa kemanapun ia pergi.
Kini, terjadi peperangan antara keduanya, semua muridnya merasakan sakit dan menepi. LeiFeng tampaknya begitu menguasai jurus dan sangat mudah mengelak dari serangan-serangan si guru. Guru itu menghentakkan tongkatnya lalu sleding ke bawah tapi LeiFeng berhasil meloncat dan menyerang balik si guru.
Tak berhenti di situ, LeiFeng juga menahan tongkat dari guru dengan kedua tangan kosongnya.
"Apa mau mu?" tanya si guru.
LeiFeng hanya tersenyum, lalu melepaskan tahanannya dan meloncat menghindari si guru.
"Pertarungan yang cukup sengit, kau masih kuat juga, WangSheng."
Guru itu terkejut saat ada yang tahu nama aslinya.
"Siapa kau?"
"Kau lupa? Aku anak yang sempat kau tolong saat orang tua ku dibunuh oleh aliran ZhengMing. Kau melatihku selama setahun lalu meninggalkanku karena aku yang tidak mau mematahuimu."
Memori Wangsheng mulai muncul saat salju di selatan begitu lebat dan ia melihat aliran ZhengMing itu membantai para penduduk dengan kejam. Lalu, ia melihat seorang anak kecil yang bersembunyi tidak ada air mata yang mengalir. Ia menyelamatkan anak itu dan membawanya ke utara.
Setelah tinggal bersamanya beberapa waktu, anak itu suka mengamatinya berlatih di pagi hari. Anak itu merengek itu diajarkan, meski awalnya menolak pada akhirnya ia mengajarkan ilmu bela diri kepada anak itu.
Tapi, LeiFeng ingin menjadikan ilmunya sebagai alat balas dendam kepada aliran ZhengMing yang membuat WangSheng marah karena ia menurunkan ilmunya supaya LeiFeng bisa melindungi dirinya sendiri. Saat itu juga, WangSheng akhirnya meninggalkan LeiFeng yang sebatang kara setelah mengalami perdebatan yang tiada ujungnya.
"Ah! Itu ... jadi kau berhasil membalaskan dendamnya?"
"Menurutmu?"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top