Rowana-The Kingdom of Dragon [Cia]
Kata/tema : Naga
Seorang gadis terlihat menggulungkan kedua lengan panjangnya, bersiap untuk mengangkat dua ember yang berisikan air dan menuangkannya ke dalam sebuah ember yang lebih besar. Lalu, mengambil sebaskom baju yang diletakkan tak jauh dari teras rumah kecilnya.
Gadis itu menggosok baju-baju nya dan mencucinya dengan sangat senang sampai ia bersenandung menyanyikan melodi yang ia cipta sendiri. Ia terlihat sangat menikmati waktunya sampai tiba-tiba seorang kakek dengan pakaian abu-abu berlengan panjang ditambah dengan rompi cokelat di depannya. Kakek itu membawa sebuah keranjang yang tak kecil juga besar dan juga secarik kertas yang diletakkan di dalam keranjang itu.
"Luna! Setelah selesai pergi ke hutan mengoleksi bahan keperluan kakek ya!" serunya dan meletakkan keranjang itu di kursi teras.
Luna menoleh kemudian berteriak, "iya, Kek!"
Luna seorang gadis yang baik dan selalu patuh terhadap kakeknya, sejak kecil ia sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya dan dirawat oleh kakeknya seorang diri. Mereka tinggal di pinggiran yang sangat dekat dengan hutan.
Kakeknya adalah seorang tabib yang setiap hari selalu meracik dan meramu obat-obatan. Terkadang ada saja pengelana yang melewati kawasan mereka dan terluka atau membutuhkan penginapan, mereka selalu merawat mereka. Juga kakek sudah cukup terkenal di kota-kota tak jauh dari tempat mereka tinggal. Sesekali kakek akan pergi ke kota jika ia menerima panggilan untuk menyembuhkan orang-orang di sana dan tentu saja akan dibayar dengan harga yang mahal.
Luna yang sejak kecil selalu mengikuti kakek juga belajar dari kakek bagaimana menyebuhkan juga meracik obat-obatan. Luna sangat menyukai eksperimen dan ia juga pernah berhasil meracik obat yang dapat menyembuhkan bisa beracun dari seekor ular.
Setelah selesai mencuci semua pakaiannya dan menggantungkannya pada sebuah tali yang direkatkan pada beberapa batang kayu. Luna mengambil keranjang itu dan melihat bahan yang tertulis di kertas itu. Lalu, dengan perasaan yang riang ia pergi menuju hutan mengoleksi bahan-bahan itu.
Saat Luna sedang mengambil beberapa buah beri, tiba-tiba ia mendengar suara gresek dari sebelah kanan dan melihat semak-semak di sana sesekali bergoyang. Dengan rasa penasaran, Luna meletakkan keranjangnya dan perlahan berjalan ke arah itu. Tapi, sebuah burung terbang melesat di sampingnya dengan sangat cepat mengahlikan pandanganya pada sebuah goa yang tak jauh dari sana. Goa itu tertutup oleh beberapa rerumputan liar dari segala arah.
Luna mencoba untuk berjalan memasuki goa itu, perlahan tapi pasti ia terus berjalan ke depan tanpa melihat ke belakang terdapat sebuah cahaya dari depan yang menyakinkannya untuk mengikuti cahaya itu.
Saat ia memasuki cahaya itu dan keluar dari goa, Luna tidak bisa menghentikan dirinya untuk terpukau dengan apa yang sedang ia lihat. Hamparan tebing-tebing dan pemandangan yang indah dengan beberapa rumah-rumah yang ada di sana. Terlihat seperti ada kehidupan di sana.
"Awas!" teriak seseorang dari atas sana dengan mengendarai seekor naga kecil. Terlihat ia sedang kesulitan untuk mengendalikannya.
Luna terlonjak dan segera menunduk menutupi kepalanya dengan kedua tangan. Naga itu melesat terbang melewati Luna, saat sudah pergi Luna mengintip sebentar merasa sudah aman ia segera berdiri dan melihat kehidupan di depannya.
Naga itu terbang kembali dan kini mendarat lebih sempurna, seorang anak kecil dengan telinga yang runcing juga dengan baju berwarna hijau sangat terlihat asing di mata Luna. Ia tidak pernah melihat makhluk seperti itu sebelumnya.
"Hai, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya anak kecil itu dengan terbang mendekati Luna.
Luna cukup terkejut melihat mahkluk terbang itu, "a-aku tidak tahu."
Anak kecil itu memiringkan kepalanya dan terbang dari atas hingga ke bawah mengamati seluruh tubuh Luna. Anak kecil itu lalu menjentikkan tangannya dan segera mengeluarkan suara yang tak pernah di dengar oleh Luna.
Seketika seekor naga yang lebih besar lagi datang dan seakan banyak anak kecil yang mirip mulai berterbangan. Luna yang kebingungan hanya mengikuti apa yang dikatakan anak kecil itu.
"Naik lah, kamu harus bertemu dengan ratu. Welcome di kerajaan Rowana," kata anak kecil itu dengan senyum yang sangat manis.
Semenjak itu, Luna sering keluar masuk ke kerajaan itu dan sering membantu mereka. Akan tetapi, semuanya tak berjalan dengan mulus hingga suatu hari, seorang pemburu mengikuti Luna karena rasa penasarannya yang sering melihat Luna melewati titik di mana ia sering berburu.
Saat ia mengetahui tempat indah itu, ia segera membocorkan tempat itu dan membakar kerajaan itu, hingga menangkap semua naga-naga kecil maupun besar yang ada di sana. Semenjak saat itu, kerajaan itu akhirnya hilang, ratu di kerjaan itu mengutuk Luna sebelum akhirnya beliau pergi meninggalkan tempat itu.
Luna menangis melihat kobaran api di depan matanya, melihat kerajaan yang ia sukai menjadi rata dengan tanah akibat ulah manusia. Luna meringis kesakitan di pundak kanannya, kutukan itu meninggalkan sebuah tanda berbentuk naga.
Luna akhirnya pergi jauh meninggalkan kakeknya dan berkelana karena rasa bersalahnya yang tak dapat ia maafkan. Tapi, tanpa Luna sadari tanda itu menjadikan Luna sebagai penunggang naga Rowana terakhir dan yang akan mengembalikan kerajaan Rowana kembali.
-end-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top