Petrichor [Septi]

Tema : Hujan

13 Januari 1998.

Diriku lahir bersamaan dengan bunyi lonceng jam yang merdu di dengar, sama sepertinya. Ketika musim semi menyambut kami dengan kehangatannya tiba-tiba petir dan salju pun datang dengan keegoisan mereka. Diriku yang bersama dengan petir yang penuh gemuruh dan dirinya yang bersama dengan salju yang sangat dingin. Walaupun begitu, kami tetap saudara!

17 Maret 2006.

Boneka yang berada di hadapanku mirip dengannya, boneka kelinci yang awalnya memiliki warna iris yang sama sepertinya diubah menjadi seperti milikku. Walaupun kembar, kami lahir dengan warna mata yang berbeda. Aku lahir dengan warna kuning, sedangkan dirinya lahir dengan warna jingga cerah.

17 Mei 2010.

Aku bertemu dengannya, dia tumbuh dengan baik. Bukankah dirinya terlihat tampan seperti ayah? Aku senang ketika mendengar bahwa ayah dan ibu akan memperbaiki hubungan mereka. Tapi, kenapa dirinya sangat acuh pada diriku?

21 Juli 2013.

Saat ini kami masuk ke satu sekolah yang sama, ia langsung di kelilingi oleh para gadis yang ada di sana. Aku tahu saudara kembar ku tampan, tapi bukan berarti kalian bisa mengambilnya dariku! Seakan tahu diriku sedang marah, dia malah tersenyum mengejek ke arahku. Hei, itu tidak lucu!

25 Desember 2014.

" Bukankah ini terlihat seperti kelinci?"

" Noah, itu tetap saja boneka beruang!"

" Kau jahat sekali menarik telinganya menjadi sepanjang ini." Noah mengambil salah satu telinga boneka beruang ku yang mulai memanjang karena sering ku tarik.

" Harusnya telinganya sobek, tapi malah begini jadinya."

" Apa kau punya kekuatan sihir?"

" Noah, itu tidak lucu!" Malam natal ini pun masih kami lakukan bersama.

31 Desember 2014.

Rasanya berat, jika ayah dan ibu memang harus berpisah aku tidak apa-apa. Tapi, jika aku dan Noah juga harus berpisah maka aku tak akan sanggup. Malam tahun baru yang seharusnya menyenangkan dan hangat malah menjadi tegang dan dingin.

Aku menangis semalaman di pelukan Noah, diriku yang kekanakan dan dirinya yang dewasa adalah perpaduan yang cocok sekarang. Walaupun begitu, aku bisa merasakan tangan Noah yang bergetar saat memelukku.

" Tetaplah disini, Nora." Kata terakhir yang ia katakan padaku malam ini.

31 Desember 2015.

Sudah satu tahun sejak aku dan Noah berpisah. Apakah dirinya makan dengan baik? Apakah dirinya mempunyai kekasih? Atau apakah dirinya bisa bahagia? Aku selalu bertanya seperti itu setiap hari. Ibuku jatuh miskin dan menjadi alkoholik, hal ini membuat ku harus mengurungkan niat untuk kuliah di universitas dan harus banting tulang di usia muda.

Ibuku selalu bilang bahwa kakakku adalah yang terbaik dan lebih baik. Ibuku selalu memukul dan melemparkan botol kaca ke arahku, itu sebabnya aku memiliki banyak sekali luka luar. Aku sudah biasa seperti ini, ibuku hanya selalu menyayangi kakakku yang sudah meninggal 1 tahun sebelum kami lahir. Aku menjadi anak kesayangan ibu karena aku dan mendiang kakakku sama-sama perempuan. Dan kupikir ibu akan selalu seperti itu padaku, tapi nyatanya aku salah.

14 Januari 2016.

Tadinya, aku tidak sengaja bertemu dengannya saat bekerja di supermarket yang ada didekat rumahku. Aku kaget dan dirinya juga. Sekarang, kami sedang berbincang banyak hal di salah satu kafe ternama yang ada di kota. Ini pertama kalinya aku bisa bebas seperti ini. Dia terlihat sangat sehat dan aku senang bisa melihatnya lagi.

20 Januari 2016.

Ini adalah hari dimana kami berulang tahun, dia bilang akan membelikan apapun untukku. Aku membeli salah satu kalung yang aku sukai, ini memiliki liontin berwarna oranye dan aku menyukainya. Dia bilang, ini adalah hadiah kedua yang dia berikan padaku sejak kami lahir.

21 Januari 2016.

Ibuku meninggal setelah menjadi korban dalam kasus tabrak lari dan aku di adopsi oleh ayah. Aku merasa senang karena aku bisa bertemu dengan Noah, itu yang kupikirkan tapi aku tak tahu bahwa Noah akan pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya di bidang kedokteran dan diriku masuk di bidang hukum. Sebenarnya, aku ingin menjadi seorang guru tapi ayahku adalah orang yang keras dan tak mau dibantah.

20 Februari 2016.

Hujan deras mengguyur daerah tempatku tinggal, aku lupa membawa payung tadi pagi. Alhasil, aku harus pergi meneduh di depan kampus. Kuliah ku hari ini terasa santai dan biasa saja, tak ada yang menarik untukku, semuanya sangat membosankan. Tiba-tiba, bayangan muncul di hadapanku. Dia berdiri dengan membawa payung di tangannya, dia tersenyum dan berkata ;

" Aku pulang. Kerja yang bagus, Nora."


2 Maret 2016.

Aku tersenyum sambil melambaikan tanganku padanya, dia tersenyum manis padaku. Kami pada akhirnya tetap terus berpisah tapi tidak dengan benang merah yang terhubung pada jari kelingking kami. Bahkan, jika itu maut sekalipun.

Mimpi buruk ku terjadi, hujan dan petir terjadi hingga membuatnya harus terbang selamanya di langit terang. Ayah tidak memasang ekspresi apapun, sedangkan aku tak tahu apa yang harus ku lakukan dengan bunga mawar putih yang ada di tanganku. Menyedihkan.

10 Agustus 2016.

Ayah menikah lagi dengan seorang wanita konglomerat yang memiliki anak laki-laki lebih mudah 10 tahun dariku. Aku dibuang begitu saja karena dianggap beban mereka. Anak laki-laki mereka, Keiran sangat baik padaku tapi kebaikannya menusukku dengan sangat dalam. Aku lupa cara bernafas dengan baik.

12 Desember 2016.

Ini ulang tahun pernikahan ayah dan ibu kandungku. Apa mungkin bagiku untuk menggunakan cara Raja Salomo untuk mengambil perhatian ayah yang kucari sejak dulu adalah hal yang baik? Aku sangat ingin ayah juga melihatku sebagai anak kandungnya dan bukan anak adopsinya. Seperti kata Noah dan ibu, aku bisa membalaskan dendam mereka.

14 Januari 2017.

Aku mengetahui alasan kenapa Noah dan ibu membenci ayah. Ayah terpesona padaku yang merupakan anaknya sendiri, dia gila! Aku hanya ingin dilihat sebagai anak bukan sebagai kekasih sehidup semati-nya. Aku menangis sambil memeluk boneka kesayangan Noah. Boneka kelinci yang dirawatnya sejak masih kecil ada di tanganku. Aku harus menyusun rencana bagus.

20 Januari 2017.

Aku sengaja menjebak ayah dengan permainan ku, aku menyetujui ajakan kencannya ini. Dan dia mengajakku untuk pergi ke bar bersamanya, sungguh ayah yang baik.

21 Januari 2017.

Keiran ditemukan mati di dalam kamarnya sendiri, tersangkanya tak lain adalah ibunya sendiri. Kini mereka sudah bukan penghalang utama bagiku untuk balas dendam pada ayah. Aku bisa membuat ayah kehilangan akal sehatnya kali ini. Sungguh mendebarkan!

22 Januari 2017.

Ada seseorang yang melamar ku, dia adalah anak yang suka mem-bully ku saat aku masih kecil, jadi aku menggunakan kesempatan ini untuk bermain. Aku menerima lamarannya dan memberitahu hal ini kepada semua orang yang ku kenal. Gagak mulai menangis.

25 Januari 2017.

Ayah memulai permainannya dengan baik, dia berhasil mengikuti rencana permainanku. Ini adalah hal bagus, dia melakukannya secara baik dan diam. Bahkan pelaku palsunya pun hanya menurut padanya. Rendahan sekali, ya.

4 Februari 2017.

Hujan deras datang lagi, ini sangat dingin. Coklat panas yang ada ditangan ku tidak bisa membantu, jadi aku berpikir untuk duduk di dekat penghangat ruangan dan itu berhasil. Besok adalah akhir dari segalanya.

5 Februari 2017.

Aku berdiri dengan tenang di atas sini, angin dengan lembut membelai kulit halus ku yang terasa sangat dingin. Aku sengaja untuk tidak makan hari ini, untuk apa? Lagipula setelah ini juga aku tidak akan lapar lagi. Aku sudah sangat puas dengan kehidupan ku. Ayah tidak akan tahu hal ini, jaket ku yang berwarna kuning ini akan membantu ayah untuk mencari ku hari ini. Dia harus berterimakasih padaku, bukan?

Langit sedang mendung dan tak lama kemudian hujan mulai turun. Aku merasa hujan ini akan sangat membantuku untuk balas dendam hari ini, aku suka! Aku berdiri di ujung dan mulai melepaskan diriku pergi ke bawah. Rasanya sesak, sakit dan pusing. Aku bisa mencium aroma darah dan hujan di sini tapi aku puas karena balas dendam kami berhasil ku lakukan dengan baik kali ini. Aku berhasil dan tidak gagal lagi, aku merasa sangat senang.

.Tamat.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top