Sayangilah Aku
⚠️Aku menulis cerita ini dengan ide pas pasan.Jadi mon maap kalo gak bagus 🙏🏼
Aku memang bukan anak yang terbaik untuk kalian,,,
Tapi,,,salahkan jika aku juga menginginkan kasih sayang kalian??
Aku menyayangi kalian
Aku ingin sepertinya
Yang mendapatkan kasih sayang
Aku rapuh,tanpa kalian
Aku menginginkan pelukan kalian
Aku menginginkan perhatian lebih dari kalian
Ingatlah...
Ada aku di sini
Aku anakmu,,
Cintailah aku
Sayangilah aku
Jangan membuatku putus asa untuk mengakhiri semua ini
Dengarlah rintihan ku tiap malam
Dengarlah curhatanku pada bulan di atas sana
Memanggil nama mu
Aku mohon...
Sayangilah aku sepertinya
Aku lelah,,,
Ataukah aku tak layak bahagia??
_Blaze Afiansyah
****
"Pada minggir pada minggir pada minggir.Pokoknya pada minggir.Calon mayat Soleh mau lewat.Pip pip pip pip calon mayat.Pip pip pip pip calon mayat,"
Suara nyanyian pemuda berbaju OSIS dengan makai topi merah api miliknya.Dia menyanyikan lagu yg lagi trend dengan diganti liriknya,jangan lupakan juga joget gaje darinya.Dia membelai kerumunan kantin yang penuh dengan para manusia yang kelaparan.Para siswa ataupun siswi mulai menyingkir dan membiarkan mereka memasuki kantin.Dia beserta 6 orang temannya adalah pangeran sekolah.
"Bukan mayat goblok,"kata pemuda yang memakai topi berwarna merah ruby.Mereka sudah duduk di bangku tengah tengah kantin.
"Harusnya tuh,pip pip pip pip calon mantu, pip pip pip pip calon mantu,gitu.Apa telingamu kurang berfungsi??"-kata dan tanya dari pemuda berkaca mata.Ia mengenakan topi berwarna putih,dengan sedikit corak abu abu dan kuning emas.
"Helloww....Aku bilang mayat itu karena emangkan kita itu calon mayat yang tertunda,lagian siapa yang mau jadiin kau mantu??Anaknya Bu Kunthi aja kagak mau sama kamu,"-jawab anak yang menyanyi tadi,panggil saja Blaze.
"Enak aja!!Banyak kok yang mau sama Aku,hanya saja aku terlalu tamvan untuk mereka,"-jawab pemuda bertopi putih itu.Panggil saja Solar.
"Sudah sudah,,,kalian jangan berantem deh,ayo duduk lalu tunggu pesanan datang,"-kata Pak Kiyai Gempa.
"Iya,Gem,"
*****
Blaze Afiansyah
Pemuda tampan dari keluarga mapan.Dia adalah anak pertama dari keluarga Afians.Sifatnya jahil,suka bikin onar,emosian,sedikit kekanakan,bar bar,ceria,dan kadang sok misterius.Itulah sifatnya Blaze.
Kadang,dia akan menjadi sosok yang misterius jika ditanya tentang tentang keluarganya.Sikapnya seolah menyembunyikan sesuatu.Teman temannya sudah jengah mendengar jawaban candaan dari mulut Blaze.
'Dih kepo banget sama keluarga ku,'
'Kenapa tanya tanya??Mau ngelamar??'
'Keluargaku sehat sehat saja kok.Tiap hari aku suruh mereka latihan angkat beban sebesar 10kg,'
Itulah jawaban yang sering temannya dengar.Entah apa maksudnya dari ucapan itu.
*****
19:32
"Assalamualaikum,"
Langkah kaki Blaze melewati sekumpulan keluarga kecilnya.
"Bagus banget ya,jam segini baru pulang.Kenapa gak sekalian aja pergi dari rumah ini,"-cibir wanita paruh baya.Dia adalah mama kandung Blaze--Wulan--.
"Anak tidak berguna,dasar bodoh!!Nilaimu itu sangat jelek.Sering remidi, kapan kau gunakan otakmu itu???!!"-suara sinis dari seorang pria.Dia adalah papa tiri Blaze--Razi--.
"Api,kamu masuk kamar ya.Nanti mama nyusul Api,"-kata wanita itu.
"Iya mama.Api masuk dulu ya,"-jawab Anak berusia 7 tahun.Anak itu menuruti perintah mamanya.
"Blaze!!!Kau bukan anak anak lagi,kau sudah besar.Gimana dengan masa depanmu nanti??Kau itu terlalu bodoh,aku tidak menyangka bisa melahirkan anak bodoh sepertimu.Cobalah kau seperti adikmu yang mau belajar,bukan seperti mu yang sukanya main main main!!!Apa hidupmu itu sebuah permainan??"-tanpa memikirkan perasaan anaknya,Wulan berucap seperti itu.Blaze menatap kedua orangtuanya dengan pandangan kosong.
"Kalau saja kamu bukan anak Wulan,sudah ku buang kamu??!!Biar saja hidup gelandangan,itu cocok untuk orang bodoh seperti mu,"-Imbuh Razi. Kemudian ia pergi ke ruang kerjanya.
"Bisa tidak sih,kau jangan membuatku malu.Kau anak yang tidak berguna??!!Lebih baik kau mati saja.Aku pasti lebih bahagia,"-kata Wulan.Dia pergi ke kamar Api untuk menemani anak kesayangannya.
Sekarang, tinggallah Blaze seorang diri.Ia mengangkat kepalanya yang tertunduk.Fisiknya mungkin kuat,tapi tidak dengan hatinya.Hatinya rapuh.Benar tentang kalimat 'lidah tak bertulang,namun bisa membuat luka tak terlihat'.
Blaze berjalan ke kamarnya.Kemudian ia duduk sedikit membungkuk.Air matanya mengalir.Kenapa mamanya jahat sekali??
Blaze mengusap air matanya,dia berjalan menuju balkon kamarnya.Malam yang dingin,sangat cocok untuk perasaannya saat ini.Dia memandang ke atas.Malam ini bulan purnama.Butiran bintang indah dipandang.
"Aku bukan seperti bulan.Dia istimewa.Aku hanya satu diantara butiran bintang.Aku tidak istimewa seperti bulan.Tapi aku ingin bisa menjadi istimewa untuk seseorang.Aku nggak mau hidup ini tak berguna.Aku sayang mama,"kata Blaze.
Bulan memang selalu sendiri.Dia berbeda,namun istimewa.
Blaze duduk di kursi pojok.Kenangan indah terulang kembali.Sebuah senyum ceria selalu hadir dalam hari hari Blaze.Namun,itu dulu.
12 tahun lalu...
Blaze dan kedua orang tuanya kandungnya sedang bermain bersama.Hal itu,sudah menjadi rutinitas setiap minggunya.Keluarga kecil itu selalu bahagia.
"Mama,Aze cayang mama.Aze cayang papa.Aze cayang kalian,muach...muach....,"-kata Blaze yang saat itu berumur 5 tahun.Dia mengecup pipi keduanya.
"Papa juga sayang Blaze kok,Blaze kalo papa pergi jangan nakal,berbakti sama mama,papa sayang blaze juga,"-kata Amato.Wajahnya pucat.
"Mama juga sayang Aze.Selamanya mama sayang Aze.Aze jadi anak jangan nakal nakal ya.Mama ada di hati Blaze,"-kata Wulan.Dia memeluk tubuh kecil putranya.
"Aze senang mama cama papa cayang Aze.Makacih mama papa,"-Blaze.
Keluarga kecil itu saling memeluk.
2 tahun kemudian...
Kabar duka terdengar di telinga bocah kelas 1 SD.
Amato telah dinyatakan meninggal dunia karena kanker otak.Blaze sangat terpuruk.
Sejak saat itu,ibunya tidak terlalu peduli dengan Blaze.Anak kecil yang malang...
Sekitar setahun kemudian,mamanya pulang membawa Pria seumuran dengannya.Mamanya bilang,dia akan menjadi papa barunya.Awalnya Blaze tidak mau,lambat laun Blaze menyayanginya.
Pernikahan pun terjadi.
Awal pernikahan,memang keluarga kecil itu sangat harmonis.Bahkan Razi pun menyayangi Blaze.
1 tahun kemudian,mamanya mengandung anak dari papa barunya.Dari situlah sifat keduanya berubah.Bahkan,Blaze yang tak sengaja memecahkan gelas antik milik papanya harus menerima tamparan di kedua pipinya.
Blaze pun menjadi berfikir,kenapa mama juga sama jahatnya dengan papa??Apa mama tidak lagi menyayangi ku??Apa mama membenciku gara gara aku bodoh??
Di kelas 8,Blaze mendapatkan peringkat paling bawah di kelas.Tentu saja,kedua orangtuanya akan memarahinya habis habisan,belum lagi luka fisik yang kadang mereka buat.
Blaze berusaha untuk mendapatkan peringkat yang lumayan.Dia rajin belajar.Hasil tidak pernah mengkhianati usaha.Benar saja,Blaze mendapatkan peringkat 11,ia sangat senang.Pasti mama dan papa akan bangga.Pikir Blaze saat itu.
Ekspektasi sangat jauh dengan realita.Bukan senyum atau kalimat ucapan selamat yang keluar.Keduanya sama sama mencaci Blaze.Ia menjadi heran,apa kehadirannya tidak diinginkan??Jika begitu,kenapa tidak bunuh saja saat aku masih bayi,bukannya bayi tidak bisa melakukan apa apa??pikir Blaze.
Flashback end
"Hiks...hiks...hiks...,"
Isakan kecil keluar dari mulut Blaze.Mengingat masalalu dan masa sekarang yang kejam baginya.Kenapa ia tidak bisa disayang orang tuanya.
"Hiks...hiks...ji-jika ka-kalian membenciku hiks...hiks...bunuh saja hiks...hiks...hiks..aku,u-untuk siapa a-aku hidup??Hiks..hiks...,"
"Hiks...hiks...jika mama bahagia hiks..hiks...maka aku harus mati.hiks...hiks...hiks...mama membenciku.hiks...hiks...hiks...papa...hiks..hiks...temanilah Blaze,hiks...hiks...a-aku rindu hiks...hiks.. papa,"
Blaze menghapus air mata.Dia berdiri lalu mengambil benda kecil nan tajam.Kemudian ia duduk lagi di tampar semula.
Srekk....
Sayatan kecil Blaze goreskan di kakinya.Sudah banyak juga bekas goresan yang mulai menyembuh.Namun luka baru terukir di kaki Blaze lagi.
Cairan merah menetes di sana.
Srekk
Srekkkk
Srrreeekkk!!!
Darah segar nan merah mengalir di kaki Blaze.Ia melihat darahnya sendiri yang mengalir,rasanya seperti anda menjadi ironmen//Plaaakkk,maap salah// rasanya seperti rasa sakit hati,kecewa,atau bahkan rasa benci itu keluar bersama darah yang mengalir.
Blaze melempar cutter itu sembarangan.Dia berbaring di lantai,ia kembali menangis.Menangis dalam diam,sangat sakit.Ingin sekali ia berteriak kencang dan berkata 'dunia itu penuh kekejaman' namun,dengan begitu pasti akan membuat keduanya tambah membencinya.Jadi menangis dalam diam adalah salah satunya.
"Mama...hiks...hiks...hiks...papa,,hiks
.. sayangilah Aku...hiks...hiks...Apa a-aku harus hiks..hiks..mati dulu supaya kalian akan menangis untukku hiks..hiks...supaya hiks..kalian memelukku dengan kasih sayang,hiks...hiks...,"
*****
Pagi yang cerah telah tiba.
Blaze berangkat dengan senyuman manis.Ia seakan melupakan kejadian malam tadi.Bukan,ia bukan melupakan,ia hanya nggak mau dianggap sad boy oleh sahabatnya.Apalagi jika tahu keadaan Blaze yang sebenarnya.Mau ditaruh di mana mukanya??
Halilintar,Gempa dan Taufan.Mereka kembar tiga.Sifatnya juga beda beda.
Solar,Ice,dan Thorn.Mereka juga kembar.Sifatnya juga sama berbeda beda.
Namun,yang paling dekat dengan Blaze adalah Taufan dan Thorn.Entah kenapa,di samping Si Jahil dan Si Polos membuat Blaze lebih senang.
"Kalian tahu tidak,kemaren ya aku nonton Tv judulnya 'Broken Home' kasihan banget tuh bocah,sampe berakhir bunuh diri,ih...serem banget ya,"-Taufan memulai ceritanya.
"Menurut penelitian Solar,Anak korban broken home itu cenderung Introvert.Jarang terbuka,dia tuh hanya diam dan pura pura kuat,"-kata Solar.Dia memang jenius tapi jangan lupakan juga kalau dia sombong.
"Berarti Ice dong,dia Introvert tuh,"-Taufan
"Enggak,keluarga kami aman aman aja kok,aku hanya malas dan pengen tidur aja,"-jawab Ice.
"Berarti,diantara kita semua,tidak ada masalah yang serius kan??Kalau ada masalah,cerita saja,pasti kita bantu kok,"-kalimat indah itu keluar dari mulut orang yang paling normal.Gempa.
'Aku bukan broken home,orang tuaku tidak berantem.Mereka hanya membenciku,Aku nggak mau bunuh diri,tapi mama nggak akan bahagia,'batin Blaze.
'Apa semua berjalan lancar,apa sifatku tidak menunjukkan jika aku butuh sandaran dan tempat curhat??Syukurlah jika begitu,'batin Blaze.
*****
Blaze mengendarai motor maticnya.Ia membelah Pulau Rintis.Tujuannya saat ini adalah menuju tempat dimana anak anak tidak tau orang tuanya dan ada orang lain yang merawat mereka.
Panti Asuhan Amanah.
Blaze memasuki area panti itu.Ia berhenti di salah satu ruangan bercat putih dan di bagian jendela bercat hijau.
Di situ,ada wanita yang berumur 52 tahun.Blaze menyalami wanita itu seperti ibunya.
"Ini Bu ada sedikit rezeki dari saya.Maaf saya belum bisa mengasih lebih,"-kata Blaze.Ia menyodorkan amplop putih berisi sedikit uang yang ia tabung.
"Tidak apa apa.Itu sudah membantu kami,ayo kamu duduk dulu.Ibu buatkan mau teh hangat,"-kata Ibu panti.
"Enggak usah Bu,Blaze mu langsung pulang takut kesorean,"-tolak Blaze sopan.
"Ya sudah kalau begitu-"
"Kak Blaze ayo main sama Air,"-Suara nan malas,wajah anak itu saja seperti ingin tidur--Air--
"Jangan Kak,main sama Angin aja yuk,kalo sama Air nanti kakak disuruh tidur"-Suara ceria dan penuh behagia--Angin--
"Jangan begitu,ntar dia malah gak mau main,"-Suara anak dengan suara datarnya--Petir--
"Kakak,main sama Daun aja ya,Daun nggak nakal kok,"-kata anak berwajah imut nan polos--Daun--
"Kalian nggak usah gitu,pasti Kaka Blaze milih bermain dengan ku,"-suara penuh percaya diri--Cahaya--
"Sudah...kalian jangan rebutan,nanti kakak Blaze malah bingung.Kalian main aja sendiri,tadi kan kakak blaze bilang mau langsung pulang,kalian gak boleh paksa ya,"-Suara lembut dan penuh kasih sayang,dia paling besar diantara anak anak yang mengerumuni Blaze--Tanah--
"Kakak mau kok main sama kalian,tapi gak boleh berantem ya,ayo kita main,"-ajak Blaze.Anak anak itu berteriak kegirangan.
Blaze pun bermain dengan anak anak itu.Ia merasa terhibur.Entah kenapa ia merasa anak anak itu seperti sahabat sahabat nya,bahkan terasa seperti saudara.
Blaze bermain petak umpet,kereta kerentanan,dan permainan lejend 'ABCD' nama nama hewan dengan yang gak bisa jawab dicoreti bedak.
Sekitar hampir magrib, Blaze pulang.Perjalanan cukup jauh,sekitar 45 menitan.
Blaze merenungi apa yang ia lakukan dengan anak anak tersebut.Blaze merasakan jika semuanya adalah adik adiknya.Blaze merasakan jika semuanya mirip dengan kelakuan sahabat nya.Dan disitu tidak ada yang mirip dengan Blaze,apa mungkin Api (?).
Blaze merasakan bahagia kembali ke hidupnya.Namun...ia teringat dengan ucapan mamanya,anak bodoh!!!,anak tidak berguna!!,Jika kau mati aku lebih bahagia!!'.
Kata kata itu terus berputar di kepala Blaze,entah sadar atau tidak,air matanya juga ikut turun.Hatinya teriris.Sakit hati sulit disembuhkan, jika pun bisa akan meninggalkan bekas.
******
Lagi lagi Blaze kena semprot virus Corona//plaaakkk//
Blaze dimarahin oleh kedua orang tuanya.Blaze pusing sendiri.Kenapa ia terus dimarahin dan harus kena kekerasan terhadap fisiknya juga.Bukannya kadang wajar ya jika ia pulang sedikit terlambat.
Jam pulang jam 15:50
Blaze pulang ke rumah jam 19:45
Lagian,,,Blaze sudah jenuh selalu dimarahin.Apa orang tuanya tidak pernah muda??Apa orang tuanya tidak berfikir jika ia bermain dengan temannya??Apa orang tuanya tidak berfikir jika ia ada tugas kelompok??
Plakkk
Tamparan dari papa tirinya.
"ANAK TIDAK TAU DIRI!!!TERUS SAJA PULANG MALAM?!!! DASAR BODOH!!!KAU SELAMANYA AKAN BODOH JIKA SEPERTI INI!! APA KAU TIDAK TAU JIKA AKU MALU MEMPUNYAI ANAK TIRI SEPERTIMU??!!TEMANKU SUDAH PUNYA CALON PENERUS YANG PINTAR,HEBAT,TIDAK SEPERTI MU YANG BODOH, CEROBOH,EMOSIAN PULA.ENYALAH KAU DARI DUNIA INI!!?"-kata Razi.Amarahnya memuncak.
Plakkk
Tamparan dari mamanya
"Balze...mama benci kamu.Kamu juga membuat mama malu di depan suami mama.Kau memang anak bodoh, tidak tau diri,mama malu pernah melahirkan anak seperti mu,"-kata Wulan.Sorot matanya melihatkan jika dia benar benar benci.
"Aku sudah belajar menjadi yang terbaik,tapi kalian menginjak injak hasil usaha ku.Aku berusaha sendiri tanpa bantuan teman,Aku juga kecewa pernah dilahirkan di dunia ini,jika bisa aku meminta pada Allah,aku tidak pernah ingin dilahirkan.Aku tidak berguna,aku pantas untuk menjadi bahan pelampiasan emosi kalian,aku tidak tau diri,aku bodoh,bahkan mungkin aku manusia terbodoh,"-kata Blaze.Ia mengeluarkan semua unek uneknya.
Kedua orang tuanya terdiam.
"Maaf,aku hanya bisa membuat kalian malu.Mama akan bahagia kan jika aku tiada??Papa akan senangkan jika anak bodoh dan tidak tahu diri ini hilang dari dunia ini??kalian senang kan??"-tanya Blaze.Air matanya lagi lagi keluar,ia tak menyangka bisa mengeluarkan semua unek uneknya.
"Hahahaha....aku juga bahagia mama.Hahahaha aku bahagia papa,"-kata Blaze ia tertawa keras.Jika kalian mendengar tawanya,jelas sekali itu bukan tawa bahagia.Itu sebuah tawa rasa sakit hati,kecewa,benci,dan bosan hidup.
"Maaf,aku merepotkan kalian,titip salam untuk adikku--Api-- dan untuk semua teman temanku,permisi,"-Blaze mengakhiri pembicaraan dengan kedua orangtuanya.Ia menaiki tangga.Lalu menutup dan mengunci kamarnya.
Sementara itu,kedua orang tuanya hanya diam membeku.
"Sepertinya anakmu sudah sadar tentang kesalahan nya,"-Razi
"Semoga saja begitu,aku juga muak melihat anak Amato itu,"-Wulan.
Namun,yang keduanya pikirkan sangat salah.
Blaze bukan merenungi kesalahannya.Dia bermain dengan benda kesayangannya.
Cutter.
Benda kecil itu, Blaze tertawa sambil menangis saat menyayat kakinya sendiri.
Blaze ingin bebas.
Bebas yang dimaksud bukan tentang pergaulan,narkoba dan sejenisnya.Dia hanya ingin mama dan papa nya mengerti,bahwa Blaze memang tidak ditakdirkan untuk pintar dalam pelajaran akademik.
Blaze kecewa.
Iya,dia kecewa saat menyakiti diri sendiri.Ia tau itu salah dan berdosa,tapi rasa ingin melukai diri sendiri lebih besar.
Blaze mengambil kertas putih polos.Dia menulis dengan darah yang mengalir di kakinya.Dan tersusunlah kata 'Aku sayang Mama,Papa,Api dan sahabat sahabat ku,'
Blaze tidak pernah melukai bagian tangan,karena seragam di sekolah nya itu lengan pendek.Jadi ia hanya melukai bagian kaki.
Namun,lihatlah sekarang.
Blaze juga melukai tangannya.Ia lelah.
Blaze POV
Kalian tahu aku kan???Iya aku anak bodoh.Aku tidak diinginkan.Aku tidak berguna.Aku hanya menyusahkan.
Tapi,tidak ada yang lebih menyakitkan dari ada saat orang tua kita mengucapkan kata kata benci.
Kata kata yang menyakiti hatiku.
Apa aku harus pintar untuk disayang???
Selama ini aku hanya bisa diam.
Aku masih berharap kasih sayang dari mereka
Apa segitu susahnya untuk mereka bilang menyayangi ku??
Apa aku anak yang tidak diinginkan??
Apa aku hanya merepotkan??
Aku memang bodoh,aku nggak berguna...
Tapi aku sayang mama dan papa...
Ayah,,,aku ingin bersama Ayah...
Tersenyum bersama...
Bahagia...
Tanpa ucapan menusuk dari mama dan Papa...
Aku ingin Ayah memelukku dengan kasih sayang...
Aku ingin Ayah mengatakan jika aku anak tersayang...
Ayah... jemput lah aku...
Antarlah aku ke gerbang perbatasan hidup dan mati...
Aku akan bersama mu...
AKU LELAH!!!!
Srekkkk
Aku mulai menyakiti diri ku.
Srekkkk
Aku hanya ingin disayang.
Srekkkk
Aku diriku sendiri,aku memang tak layak dianggap anak.
Srekkkk...
Aku terlalu bodoh dan tidak berguna untuk mereka yang pintar...
Biar saja aku mati...
Srekkkk
Ah...
Permainan ini kurang menarik bukan jika aku tidak memotong nadiku??...
HAHAHA!!!
Tentu saja itu benar.
Srekkkk
Itulah,,,nadi sudah ku potong...
Sebentar lagi Mama dan papa akan menangis memelukku...
Aku menyayangi kalian...
Aku merasakan cairan merah itu mengalir...
Tubuhku semakin lemah
Beberapa saat kemudian,,Aku hanya bisa merasakan kegelapan.
Blaze POV end.
*****
Keesokan harinya
Hari Sabtu yang cukup mendung.Keluarga kecil itu sedang sarapan bersama.Tidak juga,Blaze Afiansyah belum duduk di kursi itu.
"Bibi tolong panggilkan Si Bodoh itu,"-ketus Wulan.Bagaimanapun juga,Blaze itu anaknya.
Ia hanya tidak suka jika pernikahan berdasarkan perjodohan.Apalagi sampai terlahir anak.Itulah kenapa Wulan membenci Blaze.
Beberapa saat kemudian,Bibi turun.
"Maaf nyonya,Tuan Muda tidak menjawab panggilan saya,pintunya juga dikunci,"-kata Bibi.
Wulan menghela nafas.
"Baiklah,Bibi pulang saja,nanti sore ke sini lagi,Blaze biar saya yang memanggil,"-kata Wulan.Ia sudah siap berjalan,tapi tangannya dicekal oleh putar bungsu nya.
"Mama,nanti Api mau main sama kakak Blaze,bilangin juga ya,Api sayang sama kakak Blaze,"-kata Api.Wulan mengangguk.Ia berjalan ke kamar putra sulungnya.
Tok tok tok!!!
"Blaze cepat bangun.Ayo makan.Bagaimana kamu bisa pintar kalo bangunnya selalu telat??Blaze...jangan buat mama marah,"-Wulan
Tok tok tok...
"Huh..terpaksa aku pakai kunci cadangan,"
Clek....
Pintu sudah terbuka.
Kenapa kamarnya gelap??tanya Wulan dalam hati.
Ia membuka gorden kamar Blaze.Kemudian ia berbalik,matanya memandang sekeliling ruangan itu.
Tubuhnya membeku.
Anak sulungnya tertidur di lantai.Banyak juga cairan merah nan amis di sekelilingnya.Wajahnya pucat.Dan ada juga selembaran kertas.
"AAAAAAA!!?????"-jerit Wulan histeris.
Dia tak percaya apa yang matanya lihat.
Anaknya bunuh diri??
Tapi kenapa???
Wulan POV
Bodoh!!!
Memang anakku itu bodoh.
Aku sangat terkejut dengan apa yang aku lihat.
Tubuhku membeku.
Sangat sulit digerakkan.
Blaze Afiansyah bunuh diri??
Aku tak menyangka.
Apa perkataan ku keterlaluan???
Aku menyesal!!!
Wulan POV end
"Ada apa sayang??"-tanya Razi.Dia melihat tubuh istrinya terdiam tak bergerak.Ia mengikuti pandangan istrinya.Matanya membulat sempurna.
Ia langsung lari ke sana.Ia memeluk tubuh berlumuran darah itu.Matanya mengalirkan air mata.
"Hiks...hiks...hiks...,"
Wulan berjalan ke arah suaminya.
Dia sangat menyesal.!!
"Hiks...hiks...hiks..."
Sepasang suami istri itu terisak.
"Ma-maafkan mama,hiks...hiks...hiks..Ma-maaf,BLAZEEEEEEE?!!!!!!!"-Wulan.
"Hiks...hiks...ma-maafkan papa juga.Hiks....hiks...ma-maaf,,,Blaze bangun,hiks..hiks...,"-Razi.
Keduanya terus berharap jika ada sebuah keajaiban.Tapi tubuh itu sudah tidak bernafas,jantungnya juga tidak berdetak.Apalagi tubuhnya memucat.
Razi melirik kertas di sampingnya.Ia meletakkan kepalanya Blaze di pahanya.
"Aku sayang mama,papa,Api dan sahabat sahabat ku,"
Tulisan itu yang berhasil ia baca.Ya.sekarang ia tahu,jika anaknya itu benar benar menyayanginya.ia sangat menyesal.
Namun,apa daya??Semuanya terlambat sudah!
Anak kecil itu hanya berharap kasih sayang.
Anak itu hanya mengharap perhatian.
Anak itu sungguh malang.
*****
Pemakaman.
Blaze Afiansyah
Bin
Amato
Lahir:13 Maret 20xx
Meninggal: (terserah)
Makam itu masih basah.
Tangisan dari sahabatnya tak luput menemani kepergiannya.
"Hiks...hiks...katanya kau pengen jadi atlet,tapi kok pergi dulu,hiks..hiks...,"-Taufan
"Hiks...hiks...iya,Blaze jahat sama Thorn,hiks...hiks...Thorn sayang Blaze,"
"Hiks...hiks...a-aku tak percaya,hiks..hiks...baru kemarin kamu tak berbuat ulah,hiks..hiks...besoknya udah pergi hiks...hiks...,"-Ice
"Blaze...hiks...walaupun kau jahil,tapi kau tetep kebanggaan kita,hiks..hiks...,"-Solar
"Blaze...tunggu kita di syurga...kita pasti akan merangkul mu,kita kan bersama,"-Gempa yg berusaha tegar
"Blaze...kamu yang tenang di sana,kami menyayangi kamu,"-Halilintar pun tak jauh berbeda dengan Gempa.Meskipun Blaze nakal, Halilintar tetap menyayangi nya.
Kedua orang tua itu haru melihat persahabatan anaknya.
Andai saja mereka paham dengan Blaze.
Andai saja mereka juga menyayangi Blaze.
Andai saja waktu bisa berputar semula.
Semua hanya bisa berandai-andai.
Blaze Afiansyah sudah bahagia dengan Amato di atas sana.
"Semua orang mempunyai kelebihan masing masing.Jangan disama kan.Karena itu tidak akan pernah bisa.Ingat juga,manusia lahir dengan sisi kekurangan.Karena itu,kita harus saling melengkapi dan memahami sesama lain,"-Intan:D
******
The End--
Maaf ya kalo gak bagus,jangan lupa tinggalkan jejak,,,
Niatnya mau bikin cerita angst lagi,kalian nangis gak???
Ambil hikmahnya,jika ada hal negatif,jangan dicontoh ⚠️
Apa pesan yang kalian ambil dari oneshot ini???
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top