Kita harus bisa saling memahami.

Blaze × Yaya (request)

Selamat membaca✨

*****

"Bukan memaksa,aku hanya ingin yang terbaik untuk mu.Kamu...orang yang ku cintai,pahamilah aku.Tidakkah kamu tau apa yang aku harapkan??"-Yaya

****

"Maafkan aku yang tidak paham dengan mu.Aku hanya ingin bebas,tidak terus dilarang oleh mu.Tolong...dengarkan juga keinginan ku,"-Blaze

****

"Kita harus bisa memahami satu sama lain.Aku dan kamu...Aku mencintaimu,"-Blaze dan Yaya

*****

Yaya POV

Aku sudah lama jadian dengan Blaze Alfire.Aku begitu menyayanginya.Yah...walaupun dia terkenal sebagai 'badboy' tapi bagaimana lagi aku mencintai dia.Kita saling melengkapi.

Aku tidak suka sifat Blaze yang melanggar aturan sekolah.Misal saja,datang terlambat,tidak memakai atribut sekolah,atau terkadang dia membolos dengan temannya.Dan yang paling aku tidak suka adalah saat dia merokok.

Aku mencintaimu Blaze,karena itu aku akan selalu menegur mu ketika kamu salah.Aku tidak mau kamu berjalan ke arah yang tidak benar.Salah jika aku berbuat demikian???Jika kamu bukan orang yang ku cinta,aku tidak akan menegur perbuatan mu.Aku hanya akan memberikan hukuman yang berlaku di sekolah.

Dengarkan aku Blaze!!!Pahami aku!!!Aku sayang kamu!!!

Yaya POV end

*****

Blaze POV

Aku Blaze Afire.Sudah banyak yang mengecap ku badboy.Padahal,aku hanya melakukan hal yang wajar, menikmati masa remaja,seperti itulah istilahnya.

Aku menyukai Yaya,sudah lama.Namun saat masuk SMA aku baru mengungkapkan rasa ini.Dan...aku tak menyangka jika Yaya juga menyukai aku.Rasanya seperti mimpi saja,seorang badboy jadian dengan seorang goodgirls.Banyak yang bilang,jika kami tidak cocok.Heh?!Kalian itu tau apa sih?? Seenaknya saja menilai ku buruk,memangnya kalian benar benar mengerti aku???Tidak bukan,jadi diamlah.Jangan banyak bicara.

Aku tidak suka sifatnya Yaya yang selalu menuntut ku untuk seperti nya.Inilah aku,jangan menuntut aku agar bisa sempurna sepertimu.

Yaya...sangat tidak suka jika kamu kebanyakan menuntut,aku memang sayang kamu,tapi tolong mengertilah aku.

Pahami keadaanku.

Blaze POV end

*****

Gerbang sekolah sudah ditutup.Yaya ketua OSIS sedang mendapat piket untuk memberi hukuman pada siswa/i ya terlambat.Dia berharap pacaranya --Blaze-- tidak terlambat.

Segerombolan siswa datang.Pak satpam membukakan gerbang nya.Selain Yaya,disitu ada 2 guru BK dan 4 OSIS lainnya.

Mereka semua,berbaris empat banjar.Siap siap saja telinga mereka panas karena terkena omelan guru BK.

"Kalian udah besar,harus nya bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk.Kalian di sekolahkan untuk mendapatkan ilmu,dan di sekolah pula ada aturan,apa susahnya sih mematuhi peraturan yang ada??"-kata Bu Eka.

"Dengarkan apa yang Bu Eka bicarakan!!!Udah besar harus bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk.Apa jadinya jika penerus bangsa berbuat seperti ini,ibu harap setelah ini kalian tidak akan datang terlambat lagi,"-tambah Bu Susi.

Kedua guru itu mencatat nama nama yang datang terlambat dan akan menambahkan poin yang mereka lakukan.

"Blaze lagi blaze lagi!!!Apa kamu tidak malu sering terlambat??Gimana dengan perasaan Yaya saat kamu datang terlambat,hormati pacar kamu.Heran saya, kenapa Yaya mau dengan kamu,"-Kata Bu Eka pedas.

Blaze hanya diam.Dia tak mau berdebat.Itu hanya akan membuat emosinya semakin tersulut.

"Sekarang,kalian lari putar lapangan 5×.Setelah itu,bersihkan toilet,"-final Bu Susi.

"Apa gunanya pegawai di sekolah kalo ada siswa yang terlambat disuruh membersihkan toilet??"-tanya Taufan.

"Lakukan saja apa yang saya perintah,mau tambah poin kamu??"-Ucap Bu Eka meninggikan suara.

"Jangan Bu,kalo poin keburukan sih kurangin saja,kalo poin nilai,okelah tambah yang banyak,"-kata Blaze.Yaya menepuk jidatnya.Makan apa kamu sampe jadi kek gini,batin Yaya heran.

"HEH?!BISA KALIAN DIAM??PUSING SAYA MENGURUS ANAK BANDEL,"-Bu Eka tambah marah.

"Bu... jangan marah marah,kata Taufan nanti cepat tua,"-ucap Thorn.Sorot matanya memandang kasihan Bu Eka.

Ingin sekali Yaya tertawa terbahak bahak.Bagaimana bisa,cowok remaja masih saja mempunyai pikiran yang polos.Menggemaskan.

"TAUFANNNNN!!!!!!"

*****

Pulang sekolah....

Yaya membonceng pacarnya.Sudah sering seperti itu.Lumayan...

Blaze membawa Yaya untuk makan dulu.Ya walaupun hanya semangkuk bakso.

"Blaze...kamu tidak bisa ya jika jangan keseringan membolos??"-tanya Yaya.Dia sedikit tak enak menanyakan hal seperti itu,tapi ini untuk kebaikannya.

"Maaf,kamu pasti malu ya punya pacar kayak aku??"-tanya Blaze.

Yaya langsung menggeleng.Tidak.Ia bukan bermaksud seperti itu.

"Bukan!!!Bukan begitu,aku sangat sayang kamu,"

Blaze bergeming.Dia tak tau harus membalas apa.

"Aku sayang kamu!!!Jangan dengarkan apa kata orang,ini antara aku dan kamu,tidak ada sangkut pautnya dengan mereka,"-tambah Yaya.

Blaze masih bergeming.

Yaya menggenggam salah satu tangan Blaze.Dia menatap dalam Blaze,rasa cinta dan sayang yang tulus terpancar dari mata indah miliknya.

"Blaze...aku mohon,kurangi kebiasaan buruk kamu.Buang rokok jauh jauh,kurangi main game,tidur yang teratur,kalo ada tugas kerjakan,tidak tau?? Tanya aku,aku akan bantu kamu,"

Blaze menatap Yaya datar.Dia tidak suka kemana arah pembicaraan ini,akhir akhir ini mereka sering bertengkar karena membahas diri Blaze.Mereka tidak bisa saling memahami.

"Yaya.Tolong jangan larang aku,aku ingin bebas,aku ingin seperti yang lainnya,"-kata Blaze.

"Kamu jangan sering membicarakan hal ini,aku tidak suka.Suatu saat nanti,aku akan berubah me jadi yang lebih baik kok,"-tambah Blaze.

"Baguslah,namun aku setengah tidak percaya,kamu saja masih sibuk dengan hal hal itu saja,"-kata Yaya.

"Setengah saja???Kenapa tidak sekalian saja tidak percaya aku??Nanggung banget,"-kata Blaze.Dia menatap Yaya sinis.

Yaya menghela nafas.Dia benci tatapan itu.

"Aku seperti ini juga demi kebaikan kamu,percaya aku Blaze,"-kata Yaya.Air matanya dia tahan agar tidak jatuh.

Blaze tidak suka Yaya yang seperti ini.

"Kita bicarakan lain kali,ayo pulang,"-kata Blaze dingin.

*****

Tiga hari berlalu,Yaya dan Blaze menjaga jarak.Tapi,tadi Yaya mendapatkan chat dari Blaze,katanya 'Nanti pulang bareng,kita lanjutkan pembicaraan yang tertunda,'

Yaya sedikit gugup.Bagaimanapun juga,dia harus bisa memberikan sedikit bimbingan yang baik untuk Blaze.

Blaze...aku harap kamu mau berubah,ini demi kebaikan kamu.Kamu pasti paham kan??Aku harap begitu.

Batin Yaya.Dia tidak tau akan jadi seperti apa hubungannya nanti.Semoga saja tidak akan terjadi apa apa.

*****

"Blaze..."

Panggil Yaya.

Blaze mengangguk.Dia menepuk kursi kosong di sebelahnya, bermaksud agar Yaya duduk disitu.

"Maaf,"-Ucap Blaze.

"Jangan bilang maaf kalo masih mengulang kesalahan yang sama,"-jawab Yaya tegas.

"Ayolah...menurut apa kata ku, gampang aja kok,"-tambah Yaya.Dia tidak putus asa untuk membujuk pacarnya itu.

"Yaya a-aku...a-aku nggak bisa,"-kata Blaze.Menurutnya,hal itu sangat memberatkan.

"Kamu jangan paksa aku untuk bergerak sesuai keinginan kamu,"-tambah Blaze.

Yaya menghela nafas panjang.

"Bukan memaksa,aku hanya ingin yang terbaik untuk mu.Kamu...orang yang ku cintai,pahamilah aku.Tidakkah kamu tau apa yang aku harapkan??"-Yaya

"Maaf..."

"Jangan terus bilang maaf,aku tidak suka,"-kata Yaya.Jika boleh,dia ingin menangis sekencang-kencangnya.Kenapa Blaze tidak mau menuruti keinginannya??Padahal itukan bagus.

"Maafkan aku yang tidak paham dengan mu.Aku hanya ingin bebas,tidak terus dilarang oleh mu.Tolong...dengarkan juga keinginan ku,"-Blaze

Mereka menatap satu sama lain.Keheningan mengambil alih diantara keduanya.Masing masing dari mereka larut dalam pikirannya.

"Coba aku minta sedikit sama kamu.Aku ingin kamu kurangi sedikit membaca buku,kasih waktu untuk aku.Tidak bisakan???Sulit untuk meninggalkan yang sudah biasa dilakukan,"-Ucap Blaze.

Yaya menangis.Dia sekarang paham,dia menjadi merasa bersalah dengan Blaze.

Yaya mengangguk.Dia berusaha agar tidak menangis,sialnya air mata malah turun.

Blaze merangkul Yaya.Dia tidak suka melihat gadisnya bersedih.

"Maafkan aku..."-bisik Blaze.Yaya mengangguk.Dia menghapus air matanya,tidak boleh cengeng.Pikirnya.

"Kamu,,,jangan merokok lagi ya,sebelum menjadi pecandu, lebih baik tinggal kan,aku punya penyakit asma,kamu pahamkan??"-tanya Yaya hati hati.

Blaze mengangguk.Dia akan berusaha untuk tidak merokok.

"Aku paham sama kondisi kamu,tapi aku percaya sama kamu.Pelan pelan kamu bisa menjadi lebih baik,"-kata Yaya.

Mereka saling memandang.

"Kita harus bisa memahami satu sama lain.Aku dan kamu...Aku mencintaimu,"-Blaze dan Yaya.

"Hahahaha!!!!"

*****

Kami tidak bisa memaksakan kehendak mu.Memberi larangan boleh,tapi jangan memaksa secara berlebihan.

Pelan pelan saja,dia pasti bisa berubah.

Tidak ada yang bisa kamu dapat secara instan.

*****

Tamat!!!!

Yg request tapi belum dibuatkan,maap ya...😭🙏🏼

Bagaimana dengan cerita yang ini???Garing banget ya😭🤣🙏🏼

Saran dan kritik diterima selagi tidak berbau SARA.

Terima kasih sudah membaca:')

Sampai jumpa di cerita depan

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top