No one...

||start||

.
.
.

Gaada top gaada bottom... Hanya ada alur cerita disini sekarang

.
.
.

Seorang wanita terbangun dari tidurnya

"E enghh... Aghh kepalaku"

Dirinya berdiri dan memulai aktivitasnya

Waktu demi waktu wanita itu tumbuh menjadi remaja yang cantik bernama Suzuya Lista name

Di sebuah sekolah bernama Sans school older

"..."

Semua terdiam saat pria ber surai putih di atas dan emas di bawah itu datang

"Kenapa diam... Tadi kalian ribut" ucap nya

.
.
.

Guru sudah datang name memasuki kelas dan memperkenalkan diri

"Hai... Namaku Elena salam kenal" ucap name

Penampilannya cupu, eh tapi jangan macem macem! Cupu cupu gitu name itu orangnya sadis loh

"Baiklah name silahkan duduk di sebelah Rafel

Name mencari orang itu karna kesusahan pria bernama Rafel itu mengangkat tangannya

Name duduk di sebelahnya, banyak yang menatap name kaget karna mau mau aja duduk di dekat Rafel

"Hai... Lu ga takut ma gw?" Tanya raf

Name tetap diam lalu menuliskan secarit surat untuknya yang bertuliskan

'oh' itu sahaja

Rafel mulai kesal dirinya menahan rasa kesalnya

.
.
.

Bell istirahat akhirnya berbunyi, semua murid berhamburan begitupun name yang mulai keluar kelas

Name berada di depan lorong, di sana ada Rafel namun dirinya bodo amat sampai

Brughh

"A aghh- woi anak anj! Siapa yang buat gw jatoh!" Teriak name dengan nada mencekam lalu orang yang membuat name jatuh mendekat

Orang itu memukul name membuat emosinya melunjak

Bughh

"Enak banget Lo ya... Gw gaada masalah sama Lo! Jangan ganggu gw atau lu mati" ucap name menodongkan pistol ke kepala wanita itu

"Halah palingan bohongan ntu pistol-"

Sebelum wanita itu menyelesaikan kata katanya dirinya sudah tak bernyawa lagi di tangan name

"Bohongan lu bilang" ucap name menatap kesal mayat itu

"... Diem atau kalian kayak orang tadi, jangan ganggu gw kalau ga mau mati" ucap name dengan santai lalu pergi

'hmm... Menarik' batin Rafel

.
.
.

Waktunya pulang sekolah name di hadang dua temen cwek tadi

"Sialan Lo!" Kesal salahsatunya sebelum wanita itu memukul name

*Dorr

*Dorr

Dua tembakan ke arah jantung dua wanita itu, keduanya tiada di tempat

"Hahh... Dasar menyebalkan" ucap name

Name menginjak kepala itu lalu pergi

Rafel melihat itu mengira name akan mudah di jadikan eksperimen Rafel

.
.
.

"Halo... Kenapa?"

"Lu buat onar lagi hah!"

"Berisik!" Kesal name menutup telfon itu

Name melihat chat dari kakaknya bernama Renata yang bilang kalau name harus pergi ke rumah sepupunya karna Renata bakalan tinggal di sana

Name kesal membanting hp miliknya, name kembali membereskan tasnya semuanya ia bawa

.
.
.

Sesampainya name melihat disana sangat bau anyir, name sangat benci bau anyir

"Eghh- anyir anj!" Kesal name

Name memasuki rumah itu terlihat Rafel dengan penuh bercak darah

"Lu ngapain!?" Tanya Rafel

"Hm... Oh belom di kasih tau kakak lu? Kita sepupuan btw, lu sekarang panggil gw kakak karna umur gw dua taun lebih tua di banding elu" ucap name

"Ga bakalan" ucap Rafel name hanya memandang datar

"Bau anyir apaan nih! Kalian ga pernah buang mayat dengan bener apah!" Kesal name

Name melihat kamar Rafel sangat jorok membuatnya ingin muntah

"Hoekk!!! Jorok banget! Uhuk- hahh... Dimana kamar gw?" Tanya name

Rafel mengantarkan ke kamar bawah yang kosong, name memasuki kamar tersebut

Name menaruh lilin yang berbau mint di setiap sudut manapun di ruangan miliknya agar bau anyir itu pergi

.
.
.

Seminggu berlalu teman name yang sama psiko nya datang membawa dua mangsa untuk di nikmati

Name hanya mengangguk lalu mereka ke kamar name yang bau mint

"Hahh... Seger banget kayak hutan~" ucap teman name yang bernama Chandra

"Yoi lah~ mana suka gw kalau kamar gw bau anyir" jawab name

"Ya lu harus ada psiko nya di kamar name" ucap wanita itu menaruh karpet kulit yang bau anyirnya menyengat

Name kesal membuang karpet kulit itu
"Bau anyir Bangs!" Kesal name

Darah itu dengan cepat di bersihkan oleh name

Waktu sudah berlalu begitu lama, tak terasa sudah tiga bulan dirinya di sekolah

Dirinya juga mulai dekat dengan Rafel karna sering berburu bersama, namun menggunakan cara yang berbeda

Name akan menyiksa dengan memotong satu per satu tubuh korban, Rafel akan meng eksperimenkan tubuh korban membuat mereka sangat senang dalam kehidupan mereka

.
.
.

Di sekolah

Name dan Rafel seolah tak kenal satu sama lain semua yang disana menyebarkan berita aneh aneh pada name dan Rafel

"Eh mereka pacaran tau- cocok jir! Dua duanya psikopet... Kabarnya geng tersadis mati di tangan Elena!" Gosip salah satu wanita

Name tak perduli

Name ke kelas yang terlihat hening,name kemudian menyapa mereka

"Pagi..." Sapa name

"Pagi juga name!" Jawab Nightd

Name tersenyum ramah dan duduk di kursinya melihat Rafel yang membaca buku biologi

Name juga membuka buku miliknya tapi bukan buku yang sama, Rafel suka sejarah, name juga suka namun lebih ke fiksi

"Eh fel... Besok gw bakalan pindah sekolah" ucap name meletakkan bukunya menatap ke arah Rafel

"Trus?" Tanya Rafel menatap heran dan bingun ke arah name

"... Gw bakal pindah ke kota ××××..." Jawab name

"Lu ga tinggal di rumah gw lagi?" Tanya Rafel name menggeleng pelan

"Kakak gw bilang kalau gw harus pindah sekolah" jawab name

"Kapan?" Tanya Rafel

"... Besok" jawab name membuat Rafel tersentak kaget

"H hah!?"kaget Rafel menatap name tak percaya

"Kenapa tiba tiba!?" Ucap Rafel

Name menggeleng pelan pertanda ia tak tau

.
.
.

Name pergi tanpa pamit ke pada Rafel ia hanya titip surat sahaja

Lalu name berada di tempat barunya alias rumah baru

Terlihat bersih lalu name merapihkan barang barangnya

Begitu saja keseharian name, sehingga 15 tahun mulai berlalu

.
.
.

"Maksudnya?" Tanya name

"Ya... Rafel udah bakar tempat kuliahnya karna... Dirinya di hina dan di tuduh macam macam"

"... Sudahlah mungkin dia bakalan sadar"

Name berada di sebuah halte bus ingin ke kediaman Rafel namun

"... Jadilah eksperimen ku selanjutnya" ucap Rafel name sangat mengenali suara Rafel

"Hahh..." Name menghela nafas kasar membalikkan badannya terlihat mata kuning keemasan milik Rafel berubah menjadi merah darah, dan sebuah sayap hitam di belakangnya

"Well... Hai Rafel" ucap name dengan santainya

"Siapa kau? Mengapa aku merasa mengenal dirimu?" Tanya Rafel

"Hahh... Selama itu kah hingga sepupumu ini di lupain?" Tanya name

Entah mengapa rasanya Rafel ingin memeluk name dengan erat

Name mengerti hal itu lalu merentangkan tangannya membiarkan Rafel memeluknya

Rafel berlari kencang dan menerjang tubuh name yang lebih pendek 12 cm dari dirinya

"Gw kangen lu" lirih Rafel

Name hanya mengelus nya pelan

"I'm back... My little psycho"

Tamat

by Milly / Author
1230 worlds

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top