NightD
Dimensi: -
Season: -
Tema: -
Genre: Angst
Author lupa siapa yang req.. kalau author sudah inget bakalan author tulis kok, dan ini semua full ide dari kepala author oke
"Aduh, aduh, aduh, aduh! Telattt!!" Panik seseorang bersurai dark brown yang terburu buru berlari sampai tidak melihat jalan.
"Ckh, ini semua gegara Nelson yang ngajakin begadang sampe jam 1!" Kesal pemuda itu dan berlari secepat cepatnya.
"Anjing telat gua!" Panik seorang gadis dengan surai [H/C] nya yang lumayan berantakan.
Si gadis segera memasuki lorong-lorong sekolah.
"Telat ga ya?" Tanya pemuda itu lalu saat ingin belok di lorong-
*Brukkkk
*Grepp
Pemuda itu terkejut karna bukan ia yang menangkap si gadis, melainkan si gadis yang menangkapnya.
"Kamu gapapa?" Tanya si gadis lalu melepaskan rangkulannya pada sang pemuda.
"A i iya makasih" ucap si pemuda itu.
"Ano salam kenal aku [fullname] kau bisa memanggilku [Name]" si gad- ah maksudku [Name] menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"NightD panggil saja Night salam kenal" ucap NightD menerima jabat tangan [Name]
"Ah yasudah aku duluan ya babay!" Gadis itu segera berlari pergi meninggalkan NightD membuat NightD melamun sebentar.
"Eh!? AKU TELAT!!!" Teriaknya yang baru sadar
Kelas 2-4 B
.
.
.
"Tumben telat Night?" Tanya teman NightD
"Hahh.. salahin Nelson tuh Felz" NightD menggerutu dengan wajah cemberut, terlihat orang yang di panggil Nelson itu hanya menyengir sumingrah(?)
"Haduh, kamu ini Night padahal kamu yang terima ajakan Nelson tadi" seorang pemuda di sebelah Nelson menghela nafas lelah.
"Ya kan aku jadi mau begadang gara-gara Nelson juga!" Kesal NightD menunjuk nunjuk Nelson.
"Sudahlah jangan saling menyalahkan" pemuda berkacamata kuning mencoba melerai.
"Iya deh, oh iya Mefelz di sekolah kita ada cewek yang namanya [fullname] kah?" Pertanyaan itu membuat Nelson tersentak kaget.
Bukan hanya Nelson, pemuda di sebelah Nelson pun kaget.
"Setauku gaada deh" Mefelz menggeleng.
"D dimana kamu ketemu night?"
"Eee, di lorong sih tadi sempet kami kenalan" jawab NightD.
"Oh iya Moend kita ada urusan kan?" Tanya Nelson
"H hah? Oh iya kita ada urusan, duluan ya" Moend dan Nelson segera pergi dari sana
"Itu Moend sama Nelson kenapa felz?"
"Ga tau juga sih, yaudah, nih sapu, hari ini kamu kebagian piket" Mefelz memberikan sapu kepada NightD
"Iya iya" ucap NightD.
Kelas 2-4 A
.
.
.
"Anak anak hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk nak"
Seorang gadis bersurai [H/C] masuk dengan pakaiannya yang cukup simpel.
Memakai baju, dan memakai jaket / cardigan sekolah, celana panjang, kaos kaki hitam, dan sarung tangan berwarna hitam, tak lupa dengan Headphone yang ada di lehernya.
"Salken, [Fullname] panggil aja [Name]"
"Wahh cantik"
"Eh ganteng banget!"
"Cegan atau cocan ini?"
"Eh kayak genderless"
"Eh cantik banget cok!"
"Gantengnya minta ampun!"
Banyak pujian lain.
"Diam!"
"I iya Miss Pie" para murid itu langsung ciut
"Oke silahkan bertanya"
Salah seorang murid yang ber kartu nama [apasih nama capit yang ada di dada itu? Tanda pengenal ya?] kan Lenzi mengangkat tangan.
"Kamu, cewek atau cowok?" Semua murid serempak mengangguk.
"Terserah, mau anggap aku cowo bisa mau anggap aku cewe bisa"
"Jadi kamu genderless gitu?" Tanya lelaki yang di ujung belakang ber tanda pengenal dengan nama Genah
"Tergantung kepercayaan kalian" jawaban itu membuat semua murid yakin kalau [Name] itu cegan bukan cocan.
"Silahkan duduk [Name]" [Name] langsung duduk di bangku belakang dekat pintu keluar kelas.
Kelas 2-4 B
.
.
.
"Nelson"
Yang di panggil tak kunjung menyahut membuat NightD yang dari tadi memanggil Nelson kesal.
"NELSON!!" Teriak NightD membuat Nelson terkaget dan terjatuh, bahkan bukan hanya Nelson yang kaget, satu kelas gempar karna teriakan NightD.
"Jangan berisik dong Night, kasian yang lain" peringat Mefelz.
"Iya felz iyaa" NightD hanya menghela nafas lelah atas peringatan Mefelz
"Nelson, melamun lagi ku getok pake buku fisika ini" mendengar ancaman itu Nelson segera menoleh.
"Y- ya Night? Kenapa?" Akhirnya setelah sekian lama NightD memanggil baru di balas.
"Pr halaman 45-47 itu nanti di kerjain, jangan lupa sama tugas di halaman 50-66"
"Gila banyak banget pr nya!?" NightD hanya memandang datar Nelson.
"Di kumpulinnya besok ya sen" Nelson hanya mengangguk sebagai balasan.
"WOII!!! ISTIRAHAT WOII!!!"
Ya itu adalah bell istirahat.
"SUMPAH ITU YANG BUAT BELL SIAPA SIH!" Gerutu Nelson.
"Kan kamu sendiri yang ngusulin!" Buku fisika melayang dan mendarat dengan aestetik di kepala Nelson.
"Aduh!?"
*Gedubrakkkk!
"NightD! Ga boleh begitu!" NightD hanya menyengir karna Moend memberikan peringatan pada NightD.
"Harusnya begini aja" NightD melongo melihat Moend dengan beringas menampol kepala Nelson dengan buku fisika.
"Eeee... Kayaknya kamu deh yang harusnya jangan gitu Moend" Mefelz sweetdrop atas tingkah laku abnormal dari teman temannya itu.
*Brakkk!
Pintu kelas di dobrak, ya itu kebiasaan anak kelas 2-4 B, yaitu mendobrak pintu sampe rusak.
"WOI JANGANN DI DOBRAK!" Segera yang mendobrak (Nevin) di pukuli habis- habisan pakai buku fisika oleh ketua kelas (Azre).
"Mampus sih kalau kataku" celetuk Moend sempat sempatnya berkomentar.
"Jangan begitu" Mefelz menceramahi Moend.
"Guys ke- kantin yok, aku laper nih" ajak NightD.
"Yaudah ayo Night! Sekalian aku juga mau beli buku baru nih!" Gembira Moend.
"Memang ada buku ya di kantin? Baru tau aku" Nelson menggaruk kepalanya terheran dengan sikap abnorman teman temannya.
"Eh? WEHH IKUT WEHH!!" Teriak Nelson yang di tinggal dua temannya itu.
.
.
.
"Gini ya Night! Aku itu orangnya jago bikin cerita, kamu tau kan kalau aku i-"
NightD tak mendengarkan celotehan atau ucapan teman temannya, matanya hanya tertuju pada satu orang.
Seorang gadis yang memakai seragam sekolah laki-laki.
Tapi saat si gadis lewat, mereka tak sengaja contact aye. Beberapa detik.
"NightD! NightD!!!" Panggil Moend.
"H- huh? Kenapa?" Oh wajah NightD sudah memerah sempurna.
"Kamu kenapa melamun gitu tadi?" Pertanyaan itu membuat wajah NightD semakin merah.
"E- engga aku ga melamun."
"Kayaknya NightD suka seseorang deh!" Celetuk Nelson.
"Mana ada!!" Protes nya (NightD) tak terima.
"Tadi kamu melamun gara gara apa Night?" Tanya Mefelz.
"Oh gaada apa apa kok felz, tadi cuman kepikiran tugas aja" jawaban itu malahan membuat Nelson memandang NightD tajam.
"Yasudah aku duluan deh" ucap NightD lalu berdiri dan hendak pergi
Saat berjalan NightD tak sengaja menabrak seseorang hingga terjatuh, untungnya dia di tangkap oleh orang yang di tabraknya itu.
Perlahan lahan ia mencoba membuka matanya, tak mendapati dirinya terjatuh kelantai, atau merasakan sakit saat tubuhnya mencium lantai.
"Kamu gapapa kan?" Suara itu membuat sang empu (NightD) segera menoleh.
Mereka jadi pusat perhatian karna cewe yang nangkep cowo, sumpah kaya drama bl
"NightD... Di tangkap cowo!?"
"Dia cewe loh Moend"
"Hello? Kamu gapapa?" Pertanyaan itu membuat NightD sadar dan segera melepaskan diri dari rangkulan gadis di depannya.
"M- makasih ya [Name] A- Ano S- sorry tadi itu g- ga sengaja, Iyah, ga sengaja" entah rasa gugup apa yang menyelimutinya, hingga tidak bisa berbicara dengan benar dan jelas.
Yang di sebutkan namanya hanya memaklumi saja.
"Ya gapapa, lain kali lihat jalan ya" peringat [Name] lalu segera pergi.
"Gadis idaman" batin NightD.
Kelas 2-4 A
.
.
.
"[Name]! Tadi aku lihat kamu sama cowok, siapa tuhh~"
"Oh? Cuma temen, baru kenal tadi pagi."
"Tapi keknya dia ada rasa deh sama kamu" ucap sang gadis membuat si empu ([Name]) Terheran.
"Hah? Ada rasa? Masa sih?"
"Iyalah, ketahuan banget dari tatapannya sama kamu"
"Ohhh..." Hanya oh itulah yang keluar dari mulut [Name]
"Oh iya Nya"
"Hump?" Gadis bernama Sefanya itu menoleh ke arah [Name]
"Lu tau cowok yang namanya Nelson itu kelas berapa ga?"
"Lah? Nelson si anak kepala sekolah, sekaligus adiknya ketua OSIS?"
"Pokoknya Nelson! Yang nama saudaranya itu Adhit!"
"Oh! Bener sih dia kan anak kapsek disini, ekhm! Nelson setya Wijaya putra maksud lu?"
"Nah iya itu"
"Dia kelas sebelah kok, anak kelas 2-4 B" si [Name] tampak agak kaget.
"Kenapa tiba-tiba nanya Nelson? Suka lu?"
"Ga, yaudah gua duluan ya."
"Kita bakalan ketemu lagi Setya"
.
.
.
[Sumpah author ga inget nge cek siapa yang req 😭🙏, yaudah author minta maaf ya siapa yang req chap NightD ini tolong komen ya]
"Nelson, lu kenal cewe yang namanya [FullName] kah? Yang kakaknya OSIS di sini itu loh, Sentiana Fitri Arganta Dinda Satria."
[Buset panjang amat :v]
"Ga kenal sih Night" jawaban Nelson membuat NightD agak kecewa
"Memang kenapa sih Night?"
"Eee.. Nama murid baru di kelas 2-4 A siapa?" Bukannya menjawab Nelson, NightD malah melontarkan pertanyaan balik.
"Kalo ga salah [FullName] biasa di kenal sama nama [Name]. Dia lumayan terkenal di klub masak sih." Jawab Nelson membuat NightD tercengan
Ya gimana ngga?, cewe nya aja tomboy tapi pinter masak gila! Bukti dari don't cover the judge by book
[Bener ga? Kalo salah mohon perbaiki ya]
"Gila juga, dia pinter masak? Ku kira dia pinter nya berantem soalnya dia mirip berandalan"
"Eh? Ga ga! Dia itu cantik Night! Jangan lihat buku dari sampulnya!"
"Night-..
NIGHTD!!!!"
"Aa! Hah! Apa!? Perang dunia kah!?"
Yang memanggil hanya menatap datar + sweetdrop, temannya yang lain tertawa lepas.
"Hahaha!! Karma!" Moend tertawa lepas karna melihat ekspresi yang jarang sekali di tunjukkan NightD.
NightD hanya mendecih dan pergi.
"Yah pergi anaknya" Nelson hanya menghela nafas kesal.
"Nelson! Di panggil anak kelas sebelah"
"Oh, tunggu bentar!"
"Siapa?"
"Well... Kita ketemu lagi...
Setya Wijaya putra"
Nelson terbelalak kaget karna ada yang tau nama lengkapnya selain anak anak OSIS, ataupun babu-babu OSIS.
Bahkan guru pun tak tau nama aslinya selain ayahnya, kakaknya, wakil OSIS, sekertaris OSIS, dan babu OSIS bernama Sefanya.
"K- kok lu tau nama asli gua!"
"Lu lupa sama gua?"
"L- lu... [N/N]!"
N/N = Nick-Name (Nama Panggilan)
"Lu kenal gua kan? Apa lagi kakak gua, Renata Alissa Anditia."
"KENAPA LU HARUS NGIKUTIN GUA SEKOLAH DISINI!"
"Lu lupa sama janji lu dulu?"
"J- janji..."
Flashback-
Dulu [Name] dan Nelson atau biasa di kenal Setya itu di jodohkan oleh ortu mereka. Mereka berjanji akan selalu bersama, saling menyukai satu sama lain dan takkan berpisah apapun yang terjadi.
Mereka terlihat cocok dan berteman sangat akrab, dari SD, SMP, sampai SMA.
Tapi saat memasuki jenjang perkuliahan Nelson baru mengetahui sifat asli [Name] yang bisa di bilang lumayan busuk.
[Name] sangat berprestasi dan sangat pandai bertahan, ceria, pandai, dan terlihat sangat lemah lembut.
Itu untuk di mata Nelson, sementara di mata teman Nelson, pribadi name itu sangat kasar, tidak ramah, dan sering berkelahi, bahkan sering membully.
Setelah Nelson tau itu, langsung saja Nelson membatalkan perjodohan yang untung bisa di batalkan itu.
Tapi satu hal yang tidak Nelson tau, yaitu alasan [Name] membully, kasar, dan sangat suka mencari masalah.
Saat perjodohan akan di batalkan, harus mendapatkan persetujuan dari [Name], itulah ucap orang tua Nelson agar bisa membatalkan perjodohan dengan [Name] yang bertempra mental kasar.
Hingga suatu hari Nelson memberanikan diri untuk mengatakan kalau dia tidak ingin di jodohkan dengan [name].
"[Name]"
"..." Yang namanya di panggil justru diam saja dan menatap datar ke arah Nelson.
"Kau sudah tau semua sikapku ya?" Nelson mengangguk dan menatap [Name] dengan tatapan tajam.
"Kenapa kau ingin membatalkan perjodohan kita?"
"Aku tidak ingin dengan wanita keras dan kasar sepertimu, kau juga suka membully!"
"Kau tidak tau kan alasan aku membully?"
"KAU ITU KEJAM [NAME]!! KAU BAHKAN LEBIH BURUK DARI SAMPAH! DASAR MONSTER TANPA HATI!!" Teriakan Nelson memancing amarah [Name]
"Berhenti memanggilku pembully!"
"TAPI ITU FAKTANYA!! GUA NYESEL PERNAH KENAL SAMA ORANG GA BERHATI DAN MONSTER KAYAK LO DASAR BAJINGAN!!"
Setelah mengatakan itu Nelson menampar [Name] sangat amat kuat hingga tampak memar biru di wajah [Name]
"... Gua.. Monster ga berhati?" Lirih [Name]
"Tapi... Gua membully...
Demi melindungi lu Setya..."
Itulah alasan yang tidak Nelson tau, sama sekali tak Nelson tau.
-Flashback end
"Lu ingat, saat lu nampar gua waktu itu?"
"ITU UDAH 2 TAHUN LALU! UDAH LAMA!!" Nelson tak terima.
"Tapi rasa sakit hati yang lu buat itu masih bertahan sampai sekarang, itu masih belum terobati Nelson"
"APA PEDULI GUA! LU ITU CUMAN MONST- UHM!!"
"Stop Nelson, berhenti bilangin gua kayak gitu. Gua masih punya perasaan."
"KALO GITU KENAPA LU BULLY MURID MURID LAIN DI KAMPUS DIRAGANTA!"
"KARNA MEREKA BULLY LO!! LU KIRA GUA BAKALAN DIAM AJA LIHAT LU DI BULLY HAH!!" Teriak [Name] tampak sangat marah kali ini dan bahkan mencengkram kerah Nelson
"H- huh .. tapi kak Adhit bilang... L lu bully mereka"
"KARNA ADHIT GA TAU APA APA!! LU GA TAU BERAPA KALI GUA DI BULLY KARNA NGEBELA ELO! DAN SEKARANG GINI PERLAKUAN LO KE GUA!? INI CARA LO BERTERIMA KASIH SMAA GUA!? DENGAN CARA MAKI-MAKI GUA? GITU HAA!"
"G- ga,... M- maaf karna salah paham [Name]"
"Setya lu-!"
[Name] yang kehilangan kendali hampir saja memukul Nelson. Tiba tiba ada tangan yang menepis tangan [Name], dan [Name] di dorong
"JANGAN LU APA-APAIN SAHABAT GUE!" Terdengar sangat familiar, Nelson mengangkat kepalanya, ternyata itu adalah NightD.
"NightD .." Lirih Nelson terharu.
"Lu? Cowo yang nabrak gua melulu kan? Terakhir kali lu nabrak gw itu di kantin." Ucapan itu mempunyai membuat NightD mematung dan memerah.
"M- maaf soal aku menabrakmu" NightD tersenyum kikuk.
"Huh, lucu juga temen lu Nelson, gua harap pertemanan kalian lancar" lalu [Name] pergi dari sana meninggalkan NightD dan Nelson.
Apa? Kalian berharap kekerasan di situ? Engga say 😌✨
Back to story
.
.
.
Istirahat ke 2, semua sedang duduk di meja makan kantin. Hanya satu orang yang berada di rooftof.
Orang itu adalah Nelson, dia sedang merenung memikirkan semua cacian, dan makian yang ia lontarkan pada [Name] tanpa henti.
"Keadaan [Name] gimana semenjak gw tinggal?" Menggumam dengan lirih, Nelson hanya bisa menyesali perbuatannya.
Ia mulai sadar alasan-alasan para pembully nya dulu (SMP-SMA) selalu meminta maaf dengannya.
"Salah gua sih main hakim sendiri." Nelson menatap ke arah langit yang berwarna biru, di hiasi dengan awan yang berserakan di atas sana.
"Kira-kira dia bakalan maafin gw ga? Ga mungkin lah.. Mana mungkin ada yang mau maafin kesalahan sepebar itu." Nelson tersenyum sendu.
Rasa rindu bersama [Name] mulai menyebar, saat bercanda tawa seperti dulu.
"Salah gua kayaknya... Bukan kayaknya lagi sih, malahan gua salah banget."
"Nel"
Mendengar panggilan namanya, Nelson langsung menatap ke arah orang yang memanggilnya, itu adalah NightD.
"Lu kenapa? Tumben lu ga makan di kantin?" Tanya NightD terheran dengan temannya.
"Ga deh Night, gw lagi ga nafsu."
"Kenapa sih? Kasi tau gw, siapa tau gw bisa bantu. Kita kan sahabat" NightD tersenyum lalu duduk di samping Nelson.
Nelson kaget karna NightD menganggapnya sahabat, padahal banyak hal yang Nelson perbuat sampai membuat persahabatannya dan NightD hancur, tapi sekarang?.
Dia memang selalu menyia-nyiakan orang penting dan tulus.
"Night, lu suka kan sama [Name]?"
"E- eh..?"
Seketika wajah NightD memerah merona.
'darimana Nelson tau semua itu' pastinya itu yang ada di pikiran NightD
"Ku mohon jagain [Name] ya Night. Jaga [Name] dan jangan kayak gw, yang pernah jadi kekasih [Name] tapi malah ninggalin dia."
Nelson langsung pergi dari sana.
"Wait, Nelson pacarnya [Name]..? Kok gw baru tau?" NightD menatap heran ke arah Nelson.
Esok di sekolah
.
.
.
"[Name]!!" NightD langsung menyapa dan melambai.
"Pagi." Lanjutnya
"Pagi juga Night" [Name] tersenyum lalu melihat ke arah jam tangannya
"Gw ke kelas duluan ya, babay." NightD tersenyum menatap kepergian [Name]
Tampang luar NightD kalem banget, tapi jantung NightD udah party jedag-jedug, duar-duar, sampai pargoy jungkir balik.
"Gila! Berdemeg banget senyuman [Name]!!"
NightD membuka loker, disana terdapat sebuah obat.
"Huh.. Males banget minum obat" gerutu NightD lalu meminum obatnya dengan terpaksa.
"Sampai kapan aku harus minum obat ini? Sampai kapanpun penyakitku juga gaakan sembuh" gumam NightD dengan lirih.
Tanpa di duga Mefelz mendengar semuanya, bahkan penyakit NightD apa.
"Jadi selama ini NightD punya penyakit!? Kenapa ga kasi tau kita?"
"Hufh... Tenang Night, oke ayo ke kelas!"
NightD langsung ke kelas.
"Mungkin gaakan ku sebarin, cukup aku yang tau masalah ini"
Mefelz mulai bertingkah seakan tidak tau apa apa soal penyakit NightD.
Istirahat pertama
.
.
.
[Name] yang sedang berjalan di tarik Moend tiba tiba.
"Aduh! Apaan sih!?"
"Harusnya aku yang tanya! Kamu apain Nelson!"
"Maksudnya?"
"Kamu apain Nelson! Kamu bully!? Kenapa Nelson sekarang berubah sejak ada kamu! Kamu pengacau tau ga!"
"Gua cuman di pindahin ke sekolahan ini! Jangan salahin gua lah! Salahin noh mamah papah gw!"
"LAGIAN KENAPA SIH LU HARUS PINDAH SEKOLAH!"
"Memang kenapa sih Moend! Masalah banget kah gw buat Lo!"
"Ga masalah buat gw... Tapi LO YANG BUAT NELSON ANEH TAU GA!"
"KOK NYALAHIN GW!?"
"Kenapa? Ga terima?"
"Yaiyalah! Lo pikir gw apa!?"
"Pembully dan monster ga berhati!"
"STOP BILANG GUE MONSTER GA BERHATI!"
"Kenapa?"
"Oke, kalo gw monster ga berhati. Lu adalah sampah yang bisanya cuma nyalahin orang!"
"APA MAKSUD LO!"
"LO YANG APAAN HAH!"
.
.
.
Pertengkaran mereka berakhir dengan penuh kekerasan.
Karna dua duanya juga pandai dalam hal beladiri, tak ada yang mau mengalah.
Bahkan tak ada yang mau melerai mereka.
"BANGSAT!" Maki [Name] lalu menendang perut Moend
Dengan kesal, [Name] menghempaskan kepala Moend berkali kali ke lantai dengan kencang.
Darah berceceran, gantian?
Kini giliran [Name] yang kepalanya di hempaskan Moend berkali-kali ke dinding.
Dua-duanya sama sama terluka parah, entah berapa kali name muntah darah karna Moend.
"Si bangsat ini!" Akhirnya Moend mengumpat bahkan menendang perut [Name] berkali-kali menggunakan lututnya.
Membalas, [Name] menendang kepala Moend, murid disana ketakutan karna perkelahian keduanya penuh dengan darah.
"MOEND?!!" Teriak Mefelz kaget melihat sahabatnya yang terluka parah.
"[Name]!? Kamu kenapa-napa nih! Ayo segera ke UKS!"
Sefanya langsung mempapah teman- nya itu
"Nya, gw gapapa."
"GAPAPA KEPALA LO KELINDES! INI LUKANYA PAEAH ANJING!"
Sefanya menabok kepala [Name] karna kesal.
"Lu malah nambahin luka di kepala gw bego."
"Oh iya maaf, hehe" Sefanya hanya memasang ekspresi watados.
Di UKS
.
.
.
"Lu kok bisa berantem sama Moend?"
"Mungkin gara gara dia ga terima"
"Kenapa [Name]?"
"Gaada, udah bantuin gw perbanin luka ini dulu"
"Lu sih pake acara berantem segala!"
"Udah gw gapapa."
"Gapapa-gapapa! Udah ah, gw panggilin dokter dulu!"
Sefanya langsung pergi memanggil dokter untuk memeriksa luka [Name]
Saat di periksa, tulang rusuk patah, kaki patah, tangan patah, mata buta (ga selamanya).
"Astaga! Parah banget sampe buta!"
"Udah gw bilang gw gapapa."
"GAPAPA KEPALAMU! Kau sampai buta loh!!"
"Udahlah, gw mau pergi dadah.
"OII!! [NAME]! ISTIRAHAT DI UKS AJAAA!!!"
Sisi Mefelz-Moend
.
.
.
"Tanganmu patah, kakimu retak." Moend hanya menghela nafas pasrah akan keadaannya sekarang
"Kamu istirahat aja disini Moend biar aku yang saling tugas buat kamu kalo ada. Dan kalo pulang nanti ku jemput."
Moend setuju akan perkataan Mefelz, lagian tangannya sedang tidak bisa di ajak kerjasama untuk menulis.
Sisi [Name]
.
.
.
"Huh, kenapa gw buta sih?"
[Name] sedang berjalan ke kelasnya, kenapa ga bareng sama sefanya? Karna beda kelas, sefanya kelas 2-4 C.
"Astaga! [Name] kamu masih ikutin pelajaran!?" Kaget Lenzi melihat kondisi [Name] yang buta.
"[Name]!? Kalo ga bisa belajar gausah belajar!" Panik Vania dan segera membantu [Name] ke tempat duduknya.
"Ah, sorry ngerepotin guys."
"Gapapa, santai aja."
Lalu seseorang menyiramkan air dingin dan kotor pada [Name].
Siapa lagi kalau bukan suruhan Moend?
"Akhh!" Rintih [Name] karna lukanya mulai parah, apalagi terkena matanya yang buta sementara.
"AAAAA!!!!!" Teriak histeris gadis itu.
"[N- [Name].." lirih mereka terkejut.
"MATAKUUU!!! MATAKUUUUU!!!!"
"KAMU GILA YA!!" Lenzi langsung melapor kepada guru tapi tidak ada yang menggubris.
"MATAKU!! MATAKUUU!!!"
Buta sepenuhnya...
Yang benar saja? Hanya karna air itu bisa buat sepenuhnya?
Woy, dia memang tutup mata, tapi kalau airnya ada deterjen, ada lumpur, ada sambel. YA PASTINYA BAKAL BUTA LAH BEGO!
Di tambah dia lagi buta sementara!
Tak ada yang menggubris, dengan gercep Rian yang berada di sana membantu.
Rian yang awalnya ingin pdkt dengan Lenzi, malah mendapati [Name] yang di guyur.
Di UKS
.
.
.
Karna guru-guru tak ada yang perduli, [Name] hanya di rawat di UKS.
"[NAME]!!" Hesteris sefanya mendapati temannya yang terdiam.
Luka dimana mana, bahkan makin parah.
"Sefanya..?" Lirih sang empu.
Sefanya hanya terdiam, mendapati sahabatnya yang sekarang buta permanen.
"Kamu... Kenapa bisa gini [Name]? Kamu buta permanen..."
"Gitu deh."
"Kan apa! Harusnya kamu di UKS aja!!" Kesal sefanya karna sahabatnya yang keras kepala.
"Gapapa kok."
"Gimana kamu bisa belajar kalo kamu buta permanen!"
Berita tentang [Name] yang buta permanen membuat satu sekolah gempar, bahkan Nelson dan NightD pun terkaget akan kasus itu.
NightD langsung ke UKS perempuan agar bisa melihat keadaan [Name]
Anw UKS nya di bedain ya cowo sama cewe nya :3
"[Name]!! Kamu! Kamu perlu apa!?"
NightD langsung memberikan kompres untuk mata [Name]
"Makasih NightD"
"Loh? Kamu bisa angenalin aku?"
"Kamu punya bau yang khas ya, bau obat yang pahit, sama bau kopi yang manis."
"E- eh? Ya karna.. eee aku kerja di toko obat." Bohong NightD
"Owh, kamu suka kopi kah? Bau mu kayak kopi, rasanya lembut.."
"Hehe, iya aku lagi suka sama parfum kopi."
"Pasti yang brand *****"
"Iya yang itu."
Akhirnya mereka mengobrol panjang.
Berbeda dengan yang di rumorkan, [Name] sangat lembut, pengertian, dan juga cocok jika di ajak bercerita.
Tak ada yang membully [Name] lagi, kini NightD yang menjaga [Name].
Nelson hanya bisa tersenyum pasrah melihat orang yang dulunya ia cintai, berada di pelukan sahabatnya sendiri.
(Kalo ga ngerti, maksudnya itu malah pdkt sama NightD bukan sama Nelson)
Hingga pada akhirnya, mereka jadian. Iya pacaran.
Bukan NightD yang nyatain, melainkan [Name] duluan yang nyatain.
Akhir yang bahagia bukan? Ya itu menurut kalian, tidak menurut NightD.
Semakin hari penyakit NightD semakin parah. Bahkan NightD mulai malas berobat
[Name] tau akan hal itu? Tentu tidak.
Yang benerr 😋?
Bahkan NightD sering menyembunyikan semua obat obatannya.
Hingga NightD terpaksa masuk rumah sakit, jika di tanya penyakit apa, itu penyakit jantung, dan kangker otak, jangan lupakan asma nya :)
Bahkan NightD sendiri pun pasrah untuk berobat karna penyakitnya tak kunjung sembuh.
Hingga ada yang mau mendonorkan otak dan jantungnya untuk NightD.
Sungguh NightD berterima kasih.
"[Name]"
"Iya kenapa Night?" Tanya [Name]
"Aku mau jujur, aku kena penyakit jantung sama kangker otak."
"Hah!?"
"Tenang, ada yang mau donorin jantung sama otaknya buat aku, dan kalo selesai operasi ini. Aku akan donorin satu mata aku buat kamu oke?"
"Hmp... O- oke"
"Yasudah"
"Kapan operasinya?"
"Sekitar 2 Minggu lagi."
"Semangat ya."
[Name] sedang berjalan ke arah rumah sakit.
"Suster"
"Ya nona? Kenapa?"
"Ada satu hal, jika 2 Minggu lagi ada pasien kamar 13 yang cari saya, tolong berikan surat ini."
"Baiklah, saya akan berikan"
"Terima kasih suster"
Surat apa itu?
Apakah [Name] akan meninggalkan NightD?
Selesai operasi
.
.
.
"Suster."
"Ya tuan?"
"Apa ada gadis bernama [name] di sini?"
"Oh, apa tuan pasien kamar 13?"
"Iya."
"Ini titipan nona [Name] untuk anda"
"Huh? Surat?.."
‹======›
Hai NightD
Gimana operasinya? Lancar?
Maaf aku ga bisa dateng
Aku harus pergi ke luar negri selama 5 tahun
Aku baru bisa ngasih tau sekarang
Makasih udah menjadi kekasihku
Kita putus ya?
Aku tau aku wanita yang tidak baik untukmu
Masih banyak gadis cantik di luar sana
Tidak perlu repot repot tentang mata.
Aku sudah mendapatkan donor mata dari sepupuku.
Makasih selama 2 tahun ini.
-from [Name]
-for NightD
‹=====›
"Engga! Ga mungkin!! [NAME]!"
"Makasih untuk semuanya"
Tamat
----
By Author/Milly
3707 world
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top