Moend
Req by : @Naila_YTMC
Dimensi : -
Season : -
Genre : (?)
Tema : I Will marry you
Cuma cerita piksi!
Bayangin ajah itu Kelen :v
×Enjoy×
.
.
.
Tap
Tap
Tap tap!
Suara hentakan kaki yang sedang berlari itu menggema ke seluruh lorong kelas
"Sial sial sial sial!!! Kenapa pake acara telat sekolah segala! Shit! Gw harus segera sampe kelas!" Batinnya
*Kringkkk!!!
Bell masuk kelas sudah berbunyi anak itu langsung masuk kelas dengan tidak anggunly
"Hahh... Hahh... M maaf pak saya telat, tadi macet" ucap nya
"Ah gapapa, kamu juga anak baru" ucap pak guru itu
"Kenalkan siapa namamu nak?" Tanya guru itu
"Hai saya name, anak pindahan dari sekolah *** semoga bisa berteman" ucap name formal
"Silahkan duduk" ucap pak guru
Name langsung duduk di sebelah pria ber surai hitam legam dengan mata manik oranye juga telinga hewan yang membuat orang melihatnya gemas
"Hai namaku Moend salam kenal" ucap Moend
Name hanya mengangguk lalu memperhatikan pelajaran
.
.
.
"Guys ngerokok kuy di atap gedung sekul!" Ajak sesad sang pria ber surai putih salju dan mata hitam legam juga ikat rambut ungu ke abu abuan miliknya
Pukk!!
"Sesad gw kasih tau emak lu Dib" ucap name dingin menampol Ledib
"Saket njeng! Iya iya! Ga jadi dah!" Kesal Ledib
"Sesad di pelihara, herman gw" ucap Ayon menepuk ubun kepalanya
"Eh lu kenal Ledib name?" Tanya Marvel
"Ya, teman SD, kami sepupuan" jawab name
"Itu namanya sodaraan tol-!" Ucap (teriak) Kevin
"Tidak ramah bintang satu" ucap name sembari menunjukkan angka satu pada jarinya
"Hadehh" Hela nafas lelah Samsul
Pulsek
.
.
.
Name nge pap di sebrang jalan dekat sekolah membuat semua kaget
"Anjir!? Lu bilang jangan sesad!" Ucap Ledib kesal
"Fwouhhh~ ugh! Ekhm, kan sudah di luar kawasan sekolah?" Ucap name melihat sekitar
"Iya juga sih..." Ucap Azre mengangguk setuju
"Tapi lu pada jangan ngikut! Ini sama aja kalian ngikutin gw yang sesad disini" ucap name
"Y" ucap mereka
Semua sudah pulang termasuk name sendiri yang bersama Ledib pulangnya
Name bersama Ledib, Ayon, dan Moend
⚠️Warning! Unsur homo! BL! Gay! yaoi⚠️
"Hai dib~" ucap Ayon mengedipkan matanya
"Ada hubungan apa kalian?" Tanya name
"Lah kamu belum tau?" Tanya Moend
"Tau apa?" Tanya name
"Mereka itu pacaran" jawab Moend menunjuk Ayon
"Hah... Pacar!?" Ucap name kaget lalu menatap Ayon dengan tajam
"E ehh... Memang kenapa?" Tanya Ledib
"Lu pacaran ma dia?" Tanya name
"I iya" jawab Ledib
"Pernah apa aja?" Tanya name dengan dingin
"C ciuman doang!" Kesal Ledib
"Kalo lu sampe itu gw laporin ke Mak lu Dib" ucap name mengancam
"Iya iya ish!" Kesal Ledib menatap dingin name
Namun tatapan tajam name tak akan pernah bisa di kalahkan
Mereka sampai Ayon pergi dengan berpamitan pada Ledib sambil mengecup keningnya
Name melihat itu memutar bola matanya malas
"Uhh... Name aku pulang dulu yah?" Tanya Moend
"Iya, hati hati di jalan" ucap name mengelus kepala Moend membuatnya nge blush
"A... I iya" ucap Moend
"Eh!? Moend!" Pekik name mencegah Moend
"Kenapa name?" Tanya Moend
"Ku antar aja bentar" ucap name mengambil motor miliknya
"Eh!? G ga usah!?" Panik Moend mencoba menolak
"Udah gapapa yok naik, mau cepet main hp ga lu?" Tanya name menatap mata Moend
Moend mengangguk pasrah dan naik motor name
Name menjalankan motornya dengan kecepatan 40-50(?) K/m
"Ini?" Tanya name
"Iya" jawab Moend
Name menurunkan Moend membuka helm milik Moend
"Dah, oke masuk aja aku juga mau pulang du-"
"Moend! Itu pacar kamu!" Kesal sang ibu menarik Moend
"Hah?" Name memiringkan kepalanya bingung
"Ahh!!! Imut banget!!" Ucap sang ibu memainkan surai name
"E ehh... Tante aku buk-"
"Kamu punya pacar kenapa ga bilang bilang sih dek!" Ucap kakak Moend (ngarang :v)
"Eh!?" Kaget Moend langsung memerah
"T Tante kak, t tapi aku bukan-"
"Ayo masuk dulu nak!" Girang ibu Moend
"Udah berapa lama kalian pacaran?" Tanya kakak Moend
"Huh!? K kami ga pacaran!?" Ucap Moend
Aku mmengedipkan mataku berkali kali untuk memastikan
"Jangan ngarang deh Moend! Buktinya dia anterin kamu, lepasin helm kamu" ucap kakak Moend
Wajah Moend sudah memerah parah, sedangkan name memiringkan kepalanya
"Namanya siapa yah?" Tanya ibu Moend
"Ahh... Nama saya name" ucap name dengan sopan
"Iya nak name, ayo makan dulu" ucap ibu Moend menawarkan jajanan name mengambil sedikit lalu memakannya
"Sejak kapan kalian pacaran?" Tanya ibu Moend membuat Moend tersedak
"Ugh!? Uhuk!? M mama! Moend ga pacaran sama name!" Pekik Moend
Name menatap Moend dengan polos seakan tak tau apa apa
"Uhm" jawab name mengangguk dengan polos
"Ikut banget! Mama setuju kalau dia jadi menantu mama!" Ucap ibu Moend memainkan surai name lagi
Name sudah biasa dengan itu hanya membiarkan
Setelah dua jam akhirnya name di bolehkan pulang
.
.
.
Besok di atap sekolah
Name melihat rooftof dengan kagum, dengan pemandangan alam di bawahnya
"Moend!!" Teriak Nightd
Moend berlari membawa boneka kesayangan Nightd
"Eh!? Moend! Ada orang di depanmu!" Ucap Nightd memperingati
Namun sayang Moend sudah menabrak name hingga terjatuh dari rooftof
"... N name" air mata Moend berjatuhan segera turun untuk memeriksa name
Di bawah terlihat name dengan mata yang sudah tanpa cahaya dan tatapan kosong, dengan darah yang mengalir di sekujur tubuh name
"Name!? Name!? Namee!!" Tangis Moend memeluk name
Moend segera menelfon ambulance dengan teriak agar di percepat kedatangan ambulance
Moend segera mencoba menghentikan pendarahan name
Terlihat Ledib melihat Moend berusaha menghentikan pendarahan name membuatnya kaget
"Kenapa sama name!?" Ucap Ledib
"D dia jatuh dari rooftof... A aku ga sengaja, padahal udah di peringatin Nightd kalau ada name di depanku..." Jawab Moend merasa menyesal
"... Name!? Name!?" Panik Ledib
Terlihat guru guru datang dan langsung membawa name ke RS
.
.
.
6 jam berlalu, namun belum ada kabar mengenai name
Moend sudah menangis fatal tak bisa menahan air matanya sendiri
"S semuanya salahku... Kak Nika... Jika aja aku dengerin Nightd" ucap Moend menyalahkan dirinya
"Shht... Udah tunggu dia bangun aja dulu" ucap Nika
.
.
.
Di dalam
Name sedang melihat sekitar memegang kepalanya yang perih
Ia berjalan ke arah pintu dan ingin membukanya
"Gw tadi kenapa yah?" Tanya name
Name mengingat dimana dirinya jatuh dan tak sengaja terdorong Moend
Name segera membuka pintu
.
.
.
Cklk~
Terlihat name yang sehat walafiat keluar dari ruangan itu
Ledib langsung memeluk name, begitu juga dengan ibu kakak dan ayah name
Name membiarkan mereka memeluk nya lalu berjalan ke arah Moend
"Syukur aku yang jatoh, jika kamu yang jatoh sudah ku duga kamu bahkan koma setaun Moend" ucap name mengelus pelan kepala Moend
"K kamu ga marah sama aku?" Tanya Moend
"Engga, itu kecelakaan aja jangan khawatir" jawab name
"K ku kira-"
Air mata Moend berjatuhan lagi name langsung menghapus nya dengan tangannya hingga basah
"Kak Nika sejak kapan Moend nangis?" Tanya name
"Sejak kamu jatuh" jawab Nika
"Se khawatir itukah? Astaga astaga, sekarang istirahat makan, tidur, ini udah jam 9 malem" ucap name
"Umh... Iyah" ucap Moend meng iyakan
.
.
.
Dua bulan berlalu dari kejadian itu
Terlihat name lebih dekat ke kloits membuat Moend cemburu
"..." Moend menatap name dengan dingin
"Moend mau ikut ke belakang sekolah ga hari ini?" Tanya kloits
"Ga" jawab Moend singkat lalu pergi
"... Hmm... Besok aja" ucap kloits
Besok
.
"Moend ke belakang sekolah yuk!" Ajak kloits
"Ga makasih" ucap Moend singkat
"... Kenapa dia ga mau?" Tanya kloits
Name berbicara pada kloits
"Masih gamau?" Tanya name
"Uhm... Kayaknya dia marah" jawab kloits
"Paksa" jawab name
Kloits menatap datar name
"Lo pikir dia apa bisa di paksa tolol" ucap kloits memukul kepala name
"Oh" jawab name singkat sambil mengelus pelan kepala name
Name melihat Moend bersama wanita lain, rasanya sesak sih tapi dia bukan siapa siapanya Moend dan memilih bersikap biasa dan mendekat ke Moend
"Hai Moend" sapa name mengelus surai Moend dengan lembut
Moend yang biasa menerima itu menepuk kencang tangan name membuat name menatap nya aneh
"Jangan sentuh gw" ucap Moend
"Uhh... Okedeh" ucap name menjauhkan tangannya
"Mau ke belakang sekolah ga? Aku sama kloits ada kejutan!" Girang name
"Ga, pergi ga lu" kesal Moend membuat name kaget
"..." Name tanpa kata kata menjauhi Moend
Besok
.
Name tak pernah mendekati Moend lagi
"Name, lu yakin batalin?" Tanya kloits
"Ya... Bersihin aja" ucap name menghancurkan balon yang ada di belakang sekolah
"Name!? Buka begitu!" Kesal kloits
"Itu penolakan kloits... Jelas jelas dia dekat sama cwek lain... Yaudah biarin itu kebahagiaannya juga, gw gaada hak buat hancurin kebahagiaan nya" ucap name menghancurkan semua dekorasi
"Dan lu..." Kloits menjeda kata kata nya
"Gw bakalan pulang ke Singapure" jawab name
"..."
"Bantuin gw bersihin ini kloits" ucap name
Ia melihat foto nya dengan Moend berbarengan
"Itu... Punya kalian?" Tanya kloits
Name mencoret wajahnya yang ada di foto itu lalu membuang foto itu pada tempat sampah di dalam
"Mending gw pergi aja di kehidupannya" ucap name lalu kembali menghancurkan dekorasi yang ia buat seharian full
Besok
.
Moend melihat name yang mulai dingin tak pernah berkomunikasi lagi dengan siapapun selain Ledib
"Hai name!" Sapa kloits
Name menatap kloits lalu membalas perkataan kloits
"Hai juga" ucap name
"Name name name!!" Girang Ledib
"Napa Dib?" Tanya name
"Elus dong!" Girang Ledib
Name mengelus pelan surai Ledib membuat Ledib nge blush
"Udah sana makan ke kantin" ucap name
"Ga ikut kita aja?" Tanya kloits
"Engga aku ga nafsu" jawab name singkat namun sangat jelas
"Yaudah dadah name!" Girang Ledib
.
.
.
Name melihat foto miliknya dengan Moend lagi
Name mengambil pulpen miliknya dan mencoret foto miliknya lalu merobek foto itu membuangnya ke tempat sampah lalu pergi ke perpus
Moend melihat foto yang di buang name lalu mengambilnya kembali dari tempat sampah
Terlihat foto itu adalah fotonya sendiri dan potongannya foto name yang sudah tak terlihat lagi wajahnya membuat Moend kaget
Moend melihat kepergian name lalu pergi ke kantin mencari kloits
"Bilang aaa~" ucap seseorang
Terlihat kloits bermesraan bersama orang lain
"Kloits!" Ucap Moend menarik kloits
"Woy apa apaan nih!" Kesal kloits
Kloits di pojokan atau bisa di bilang di kabedon oleh Moend
"Apa hubungan lu ma name?" Tanya Moend
"Ehh... Kami teman masa kecil, lagian aku juga udah punya pacar" jawab kloits
"Kenapa akhir akhir ini kalian deket?" Tanya Moend
"... Karna kita siapin kejutan buat Lo bego!" Kesal kloits mendorong Moend
"Lu tau name sudah capek 2 hari sampe jam 11 malam nyiapin hadiah buat lu! Lu malah buat dia patah hati dengan deketin cwek lain!" Kesal kloits pada Moend
"K kemana dia" ucap Moend
"Dia... Ke perpus... Besok dia pergi ke Singapure karna lu bilang jangan deketin lu lagi kan" ucap kloits
Moend segera ke perpus
.
.
.
Terlihat name yang sedang menangis di perpus
"*Hiks... Sakit banget... Haha *hiks" tangis name
"*Hiks... Bodoh banget gw... Haha... *Hiks..." Tawa name melihat fotonya dengan Moend
"Dia itu... Orang yang gaakan pernah bisa lu gapai... *Hiks... Buktinya aja dia pacaran ma orang lain... Name name *hiks kok bisa ya lu itu bodoh" ucap name meratapi nasibnya sendiri
Moend melihat dan mendengar itu merasa sesak di dadanya
"*Hiks... Semoga dia bahagia jika gw ke Singapure dan menjauh dari hidupnya..." Ucap name melihat fotonya lagi lalu merobeknya
Name menghancurkan foto yang menampakkan dirinya sendiri dan merobeknya menjadi kecil
Terlihat Moend kaget melihat name yang merobek fotonya sendiri
'name... Maaf' batin Moend
"*Hiks... Jangan nangis dasar name bodoh *hiks... Dasar cwek tolol, lu tau lu itu ga cocok sama dia *hiks tolol! Dasar name tolol!" Ucapnya
"Name..." Panggil Moend
"!?" Name kaget tanpa berkata kata tak berani melihat belakang
"Kau... Menangis?" Tanya Moend
Air mata name mulai berjatuhan lagi
"Kenapa" gumamnya
Moend mendekat dan mengelus surai name
"Maaf..." Ucap name
"A aku yang harusnya minta maaf" ucap Moend
"Ini bukan salah Moend... Maaf karna mengganggu kehidupanmu ya" ucap name lalu pergi dari sana meninggalkan Moend
Tapi bukannya membiarkan Moend malahan menarik name ke dalam dekapannya
"Ini salahku... Ku pikir kamu pacaran sama kloits... Itu sebabnya aku coba jauhin kamu" jawab Moend berusaha melerai semua
"..."
Name terdiam membalas pelukan Moend melepaskan amarah yang selama ini dia pendam
"Kau tau! Aku selalu overthingkhing karnamu! Sialan! Sialan sialan!!! Aku selalu berusaha agar tak mendekatimu! Mencoba menarik perhatianmu! Tapi kau malah berduaan sama anak kelas lain!" Kesal name melepaskan semua keresahan yabg ia pendam sendiri
"... Maaf name" ucap Moend
Dan istirahat di tutup dengan tangisan lega name
.
.
.
Besok
.
Terlihat name membatalkan tiketnya dengan senyuman
Tapi bukannya hari yang baik malahan hari yang buruk
Kloits terjatuh dari rooftof karna sengaja di dorong untung ketangkep name
"Kamu gapapa kloits!? Kamu ga luka kan!?" Panik name
"Y ya... M makasih name! S syukur lu ada di bawah!" Ucap kloits sembari menahan tangisnya
"Hufthh..." Name menghembuskan nafasnya lega
"Syukur" ucap name menurunkan kloits
Tapi sialnya di foto oleh seseorang
.
.
.
"Moend! Name pacaran sama kloits!" Ucap seseorang
"Hah bohong!" Kesal Moend
Lalu di perlihatkan foto name menggendong kloits yang menangis
"B bohong... K kloits bilang dia udah punya" ucap Moend
Lalu terlihat kloits bersama Mui dengan Mui yang menangis
Kesisi mereka
"Huaa!!! Syukur ada name di bawah kloits!!" Tangis Mui
Terlihat ada Moend mendekat ke arah mereka membawa foto
"Apa maksudnya ini kloits" ucap Moend dengan dinginnya
"Hm?"
"Oh itu, kloits mau jatuh dari rooftof name nolongin pas di bawah" jawab Mui
"Ohh... Maaf udah curiga" ucap Moend di angguki kloit
.
.
.
Terlihat name dengan senyum cerahnya menyiapkan sesuatu untuk Moend bersama kloits
"Moend ke belakang sekolah yok" ucap kloits
Moend bingung
.
.
.
Setelah pulang mereka ke belakang sekolah, terlihat sangat indah
Terlihat Moend kagum lalu name datang
"... M mau ga nikah sama aku!" Ucap name dengan blush
Moend mendengar itu kaget
"Engga!" Ucap Moend mengambil bunga itu
"... M makasih ud-"
"Itu kebalik! Ini yang bener"
"mau ga jadi istriku?" Ucap Moend
.
.
.
Dan mereka hidup bahagia selamanya!
Hadeh... Penuh luka liku selali pasangan ini :v
Tamat
by Milly / Author
2219 worlds
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top