Liko
Dimensi : Viva fantasy
Season : 1/2
Tema : the love of story / king love the child
Genre : cringe radak radak sedih/angst
Ga sesuai alur Viva fantasy karna ini AU author
So enjoy
Di suatu tempat terlihat anak kecil yang sedang terduduk di taman
Dan ada pangeran yang sedang berjalan
Anak kecil itu menunduk dan memberi hormat layaknya orang yang bertemu orang penting
(Memang orang penting sih... Kan pangeran?)
"Boleh aku duduk disini?" Tanya pangeran itu
"Tentu boleh yang mulia pangeran Liko" jawab anak itu
Mereka duduk anak itu bernama name sedang menikmati angin riuh dan sejuk di taman itu
"Hmm siapa namamu?" Tanya Liko
"Namaku [fullname] biasa di panggil name" jawab name tersenyum lebar
Liko sedikit luluh melihat name yang tersenyum lebar
"Berapa umurmu?" Tanya Liko
"Umurku... 11 umurku 11 tahun" jawab name
"Baiklah salam kenal name, aku Liko umurku 16 tahun" ucap Liko
"Salam kenal juga" ucap name menerima jabat tangan Liko
Mereka menjadi sahabat sejak hari itu.. tapi ada satu hal yang membuat mereka tak pernah bertemu lagi
Liko saat kehilangan ayahnya dan menjadi raja jarang bermain dengannya name agak sedih sih
Tapi name tau kalau Liko itu gaada maksud ga mau berteman dengannya melainkan sibuk karna urusan kerajaan
Name sering kali melihat Liko di luar namun tak menyapanya ia hanya tersenyum Liko sehat dan baik baik saja
"Liko makin tinggi ya.. tak terasa sudah setahun sejak Liko pergi dan menjadi pendiam saat ayahnya tiada" gumam name
Name yang mengingat gumaman nya tersebut langsung menampar pipinya kuat
Plakk
"Anjir name apa yang kau pikirkan! Kau hanya rakyat jelata apa hubunganmu dengan pangeran yang mulia raja!" Ucap name lalu mengusap pipinya dengan lembut
Name agak kesepian tentang Liko yang menjadi pendiam akhirnya dia mencoba melupakannya menganggap seperti orang yang tak ia kenal kecuali itu adalah rajanya
Mereka tak ada hubungan antar sahabat, keluarga, maupun pacar name hanya ingin ingat kalau Liko adalah rajanya tak lebih
Sejak saat itu mereka tak lagi saling berkomunikasi, name yang sering memberi surat pun kini tak lagi memberi surat untuk Liko...
Liko menjadi kesepian tapi ada ibunya yang selalu mendukung Liko
"Ibunda.. kenapa harus aku yang menjadi pemimpin?" Tanya Liko
"Karna kau adalah putra mahkota, ibu tau kalau kau belum siap tapi tolonglah.. untuk kerajaan, rakyat, ibu, dan ayah" jawan Nafa
"Baiklah, aku akan berusaha sebisaku ibu" jawab Liko
Disisi name
"Hoamm... Pagi yang suram lagi seperti biasa, eh apa nih, wehh banyak bener nih surat yaudah kuy baca" ucap name lalu mengambil semua surat yang berada di pos suratnya
Name masuk dan mengambil segelas air putih dan nebula kertas surat itu
Hai apa kabar? Sehat? Syukurlah kalau sehat, lama tak berjumpa apa kau ada waktu nanti sore? Aku ingin bertemu denganmu, aku tau ini agak mendadak tapi ingat kan aku juga sibuk di kerajaan ku harap kau bisa datang, dan kenapa kau jarang membalas surat atau mengirim surat kepadaku sejak tiga bulan lalu? Apakah kau marah padaku? Tapi untuk meluruskan semuanya datang ke taman belakang kerajaan ku tunggu kau disana
-Liko
"Lah?... Yang mulia!? Wat te yaudah deh siapa tau penting tapi... Kenapa yang mulia seperti dekat denganku? Parasaan kita ga lebih dari sebatas pemimpin dan rakyat" ucap name masih bingun tapi bodo amat lah ya
Setelah itu name melakukan kegiatannya malas malasan, hehe OwO
Setelah sore name mengikuti instruktur Liko ia berada di taman belakang kerajaan
Name mengingat ingat kembali apa hubungannya dengan raja? Apakah dulu ia lupa?
Name mengingat sedikit kalau dirinya lah sahabat Liko jadi name ingat dan akan melakukan apapun demi Liko meski nyawanya sekalipun karna Liko adalah sahabat pertamanya dan terakhirnya
Liko datang agak telat dan duduk di samping name
"Name kenapa kau jarang membalas surat ku? Bahkan sejak dari tiga bulan terakhir kamu gaada kirimin surat atau balasin surat ku" ucap Liko
"Uhh maaf tapi waktu itu aku sedikit lupa memang apa hubungan kita? Kita bukan teman kita bukan pacar tapi kenapa kita dekat? Kita tak lebih dari sebatas rakyat dan raja" ucap name
"Kau lupa? Kita dulu adalah sahabat sejati, kau ingat waktu itu? Kita berjanji akan bersama hingga ajal menjemput" jawab Liko
"Hmm.. aku tak ingat dulu.. aku sempat kena kejadian dimana kepalaku terbentur..." Jawab name
"Tapi kita bisa bangun mulai awal lagikan persahabatan kita?" Tanya Liko
"Mungkin iya... Tapi ingat kalau aku adalah rakyat biasa, tidak lebih hanya itu.. kita tak memiliki hubungan lebih selain teman" jawab name
Liko sedih mendengar perkataan name yang menyayat hatinya
"Uhh Liko? Maaf aku tak bermaksud.." name tak bisa berkata kata saat melihat Liko mengeluarkan air mata
"!?"
"L Liko, a aku... Hahh baiklah kita bisa bersama kapan saja hey, kau tau aku juga dulu sepertinya pernah mengalami kejadian ini, bawa stay senyum aja Lik" ucap name memeluk Liko
Liko sedikit nge blush dan dengan malu malu meong Liko membalas pelukan name
Mereka menjadi sekat seperti biasa hara demi hari.. jam demi jam, detik demi detik, name selalu disisi Liko menemaninya dan karna otak pintarnya name beberapa kali membantu Liko menyelesaikan sebuah dokumen
"Yuk kesana!" Seru name lalu berlari
"Jangan lari nanti jatuh" ucap Liko
"Gaakan ayo!" Seru name sampai duluan
Mereka bermain dan sampai suatu hari... Hari yang berarti bagi mereka
"Name" panggil Liko
Name yang berasa namanya di panggil pun menoleh dan bertanya
"Ya kenapa Lik?" Tanya name
"A aku suka kamu!" Ucap Liko
Name sedikit ga konek dan saat konek blush parah dan name nutup wajahnya karna terlalu malu
Name saat tenang membuka tangannya dan melihat kearah Liko ia mulai menjawab
"A aku... Juga suka kamu Liko" jawab name
Mereka resmi jadian pada malam itu, dan ada kembang api untuk merayakan hari jadian mereka
Name selalu mampir ke istana dan membantu Liko menyelesaikan dokumen
Name suka dengan sifat Liko kali ini sampai sifatnya menjadi dingin seutuhnya
Saat tahun pertama kami jadian.. ada tahun kedua beberapa bulan baik baik saja tapi
Semenjak terkena kabar hilannya sihir dan yang mulia Ratu lah yang tiada karna itu Liko mulai membenci semua sihir bahkan name saja Ter acuhkan
Liko sangat dingin dan keras kepala dari dulu
Name saja seperti ingin mengakhiri hubungan mereka tapi name ingat satu kata Nafa yaitu selalu bersama Liko karna cma name satu satu nya yang bisa bikin Liko ketawa dan tersenyum
'maaf ratu Nafa saya sudah mengingkari janji tapi saya sudah tidak tahan, tapi amanat anda saya juga ingin selalu melakukan itu, namun saat saja mendekat ke Liko dia selalu mengusir saya tanpa sebab dan alasan... Saya memang benar rakyat biasa yang tak bisa menerima cinta apapun itu terutama kepada yang mulia raja' batin name
Name sungguh ga kuat untuk menahan hubungan mereka menjadi lebih baik mengenal sifat Liko yang menjadi lebih judes dan dingin
Name pasrah sungguh pasrah, dan saat ia ingin menemui Liko ia tak sengaja mendengar perkataan pelayan
"Ehh kau tau name pacar yang mulia raja? Ku dengar yang mulia raja ingin memutuskan hubungan itu, karna pacarnya yang sok dekat dengan dirinya" ucap pelayan 1
"Iya ishh, dia memang ga cocok buat yang mulia pangeran, sudahlah rakyat jelata" ucap pelayan 3 membenarkan perkataan pelayan 1
Name mendengan itu dan berjalan pelan kearah luar kerajaan
Name menangis di taman kerajaan dan satu yang ia benci... Saat itu name berniat sangat bulat untuk memutuskan hubungannya dengan Liko
Name berjalan kembali ke kerajaan dan terlihat Liko sudah ada di depan sana
"Dari mana saja?" Tanya Liko
"Bukan urusanmu, aku hanya ingin mengambil sesuatu lalu pergi angkat kaku dari sini" jawab name lalu pergi ke kamarnya
"Tunggu!" Ucap Liko menahan tangan name
"Apa maksudmu!? Kau akan pergi!?" Tanya Liko
"Lik dengar, kita hanya sebatas raja dan rakyat ga lebih sekarang.. kau ingat saat aku mencari dirimu kau malah berduaan dengan wanita lain? Itu membuatku sakit hati Liko!" Kesal name meneteskan air matanya
"Tapi, itu hanya membicarakan masalah kerajaan!" Jelas Liko
Name tersenyum pahit lalu berlari ke kamarnya
"Name!" Panggil Liko
Name sedih ia menangis di balik pintu sungguh itu yang tak ia inginkan dari kata mengungkapkan perasaan
"Name buka! Aku akan bari tau semuanya name! Iya hanya salah paham!" Ucap Liko mengetok pintu
"Pergi aja! Gaada penjelasan Liko! Aku tau aku ini hanya rakyat biasa! Aku tau itu.. tapi bisakah sekali saja kau menghargai ku? Aku merasa seperti penghiburmu saja.. dulu yang mulia Ratu Nafa memang memintaku untuk membuatmu tertawa dan selalu tersenyum.. tapi kau selalu menghindar dariku" jelas name ia menangis di balik pintu
Liko yang mendengar hal itu kaget
"Aku tak pernah berusaha menjauhiku name! Aku hanya tak mau kau terabaikan kalau di ruangan ku!" Jelas Liko
"Hiks, pergilah! Aku tau dulu kita memang mesra dan harmonis tapi, aku ga kuat Liko! Membuat mu tersenyum saja sudah ga bisa! Apa lagi yang ratu harapkan agar kau tertawa?.. aku ini juga manusia memiliki perasaan!" Ucap name
Liko mendengar itu menangis dan mencoba menjelaskan dengan detail
"Aku hanya sibuk.. aku juga ingin bersama mu! Itu sebabnya pelayan ku suruh untuk menemani mu agar kau tidak kesepian karna aku" jelas Liko mencoba meluruskan
"Kesepian? Justru aku merasa di kekang dan diabaikan Liko! Aku selalu berusaha positive thingking agar tak menuduhmu aneh aneh! Empat bulan Liko empat bulan aku tak pernah mendengar kabarmu! Apa? Sibuk itu alasanmu? Bahkan saat ingin menemuimu saja kau tidak ada disana" ucap name sekali lagi mengeluarkan semua kepasrahannya
"Name ku mohon buka! Aku tau kau dendam padaku! Tapi ku mohon aku hanya jngin menjelaskan semuanya name!" Ucap Liko mengetuk pintu
"Pergilah! Tak akan ada penjelasan yang sempurna Liko! Aku hanya ingin kau ada di sampingku, menemaniku apa adanya, dan bermain seperti dulu tapi kenapa itu sangat sulit untuk di wujud kan!" Ucap name mulai tak perduli keadaan sekitar
Pelayan yang mengibah name tadi turut prihatin pada yang mulia Liko
"Bisa bisanya membiarkan raja menangis, sungguh tak bisa di terima perbuatannya" ucap pelayan 2
"Iya ish kesal aku terhadap pacar yang mulia!" Ucap pelayan 1 membenarkan
"Susah sudah kalau ketahuan yang mulia gimana? Mau di hukum mati?" Ucap pelayan 3
"Impianku adalah hidup bahagia bersamamu tanpa adanya drama Lik.. tapi justru itu kebalikan dari diriku, aku sudah lelah hidup dalam sandiwara dalam sebatang kara, aku sudah lelah!" Ucap name
"Name! Aku masih cinta denganmu! Jangan sia siakan hidup untuk mengkhawatirkan ku saja! Ku mohon" ucap Liko
"Aku ingin sekali menjalin hidup bahagia, tapi sepertinya itu hanya ada dalam dongeng ya?" Ucap name mengambil sebuah pisau di tas kecilnya
Name mengarahkan pisau itu ke lehernya dan ingin menusuk leher itu tapi
Brakk
Liko mendobrak pintu dan mengambil pisau itu
"Jangan! Kau tau bahwa aku tak suka kau seperti ini!" Kesal Liko membuang pisau itu
"Apa maumu?" Tanya name to the point
"Aku ingin kita bersama saja!" Jawab Liko
"Bersama? Heh mimpi saja, kau pikir saat kita kembali lagi menjadi pasangan masalah tak akan muncul?" Ucap name seperti meremehkan
Liko sedikit geram dan lengsung memegang dagu name
"Kau ini! Kau membuat ku kesal name!" Ucap Liko jujur
"Kenapa tak Binus saja aku?" Tanya name
Liko sedikit tak suka gaya pikir name dan alhasil
Chup~
Ciuman mendarat di bibir name membuatnya syok...
Name tak membuka mulutnya karna takut ia akan kehabisan nafas
Liko mulai kesal menggigit bibir bawahnya name tak kunjung membuka Liko menyudahi ciuman mereka karna name yang susah membuka kan mulut untuknya
Liko tersenyum lagi, itu adalah hal yang name inginkan?
Name sedikit malu dan menutup wajahnya dengan tangannya
Liko melihat itu sedikit terkekeh lucu dan saat itu mereka makmur kembali sampai
"Liko! Tunggu aku tau aku bisa jelaskan!" Ucap name
Sudah sebulan sejak mereka melakukan ciuman tapi saat itu ada yang mencium paksa name
Liko melihat itu tak perduli lagi, ia merasa di hianati, di duain name berusaha mengejar namun sia sia
Name tau tak ada kesempatan lagi bagi dirinya hingga
"Kena kau raja sialan!" Ucap seseorang dan name yang ada di belakang Liko melindunginya
'tunggu kenapa aku baik baik saja?' tanya Liko dalam bating dan saat melihat kedepan
"Hah!? N name!?" Ucap Liko melihat name di tusuk
Setelah mengeluarkan belati itu orang yang menusuk name kabur
"Name! Tunggu aku akan meminta bantuan pada thabib!" Ucap Liko mengirim kan sinyal ke Indra untuk membawa perawat ke tempat mereka
"Liko... Aku minta maaf atas kesalah pahaman kita.. aku ingin juga menghabiskan waktuku denganmu sepanjang hidupku, aku tau kau marah dan dendam padaku, makasih sudah mewarnai hidupku semenjak perginya keluargaku, maaf karna selama hidupku aku selalu membuat kesal pahaman dan membuatmu menangis... Terima lah gelang ini, aku membuatnya untukmu dari hasil itu aku selalu berusaha memberimu haidah, dan jika nyawaku berakhir disini maka perjuangan dan tugasku untuk menjadi pelindung sekaligus pesanganmu telah selesai, selalu lah tersenyum, aku tau kau akan menangis tapi Ki mohon jangan menangis di depanku, itu menyakiti diriku Liko, aku... cinta padamu... Liko" setelah mengatakan kata kata terakhir itu name menghembuskan nafas terakhirnya, tangannya yang menyentuh pipi Liko terjatuh, kilau matanya tak ada lagi, detak jantungnya hilang, menandakan habisnya perjuangan name untuk membuat Liko selalu tertawa dan tersenyum
Name bahagia saat Liko bersamanya, sungguh kenangan yang tak akan bisa di lupakan oleh Liko, bersama selama tiga tahun... Melewati pahit, manis, suka, dan duka bersama
Kehilangan orang yang paling ia cintai, itu sangat menyakitkan, kehilangan orang yang ia sayangi untuk yang ketiga kalinya
Liko menangis dan memeluk erat tubuh name, ia tak perduli meski keluar darah sekalipun ia akan tetap memeluk name untuk melampiaskan rasa sedihnya
"Hiks... Maafin aku! Aku salah paham padamu! Hiks, name..." Ucap Liko memeluk erat tubuh name
"Yang mulia" Rafel akhirnya datang dan melihat Liko menangis
"Saya turut berduka cita atas kepergian nona name" ucap Indra membungkuk
Semua orang disana turut berduka cita dan tersebar ke seluruh kerajaan bahwa name tiada, Ayon yang mendengar itu prihatin pada name karna ia adalah kembaran Nevin... Alvin mendengar kabar duka itu hanya bisa berdoa
Raja dan Ratu GM yang mendengar itu juga Dirut berduka cita, Gizan Daazan MiiChan dan Ara hanya menghela nafas gausar dan mendoakan name agar tenang
Keempat kesatria legendaris dan Samsul juga Azre yang mendengar itu hanya bisa memberi doa keselamatan ke Liko
Marvel ingat satu pesan name
Hai Marvel kesatria Speade.. aku adalah pasangan yang mulia Liko, aku mengirimkan surat ini karna aku tau hidupku tak lama lagi, dan lasanku membuat surat ini karna aku terkena penyakit berbahaya, jika aku tiada tolong, tolong jagalah Liko... Aku tau kau tak bisa berfikir seperti itu kan? Itu sebabnya ku mohon jaga lah dirinya, jangan buat dia suka makan makanan yang berat, jangan biarkan dia begadang, ingatkan dia untuk mencari orang lain selain diriku, ku serahkan semua keputusan Liko padamu Marvel, dan satu lagi ingatkan pesanku pada Liko, untuk tetap tersenyum dalam keadaan apapun itu
-Form name
"Hahh aku tak menduga dia pergi secepat ini... Padahal dulu dia bilang kalau dia akan mati setahun lagi tapi malah mati tragis" ucap Marvel
"Biarlah itu menjadi rahasia alam dan dunia Marvel" ucap genah
Marvel hanya mengangguk
Terlihat Liko yang duduk di damping makam name
"Maaf, andai waktu itu aku tak lengah, mungkin kau masih hidup saat ini" ucap Liko mulai menangis
"Yang mulia anda tidak bisa begini terus, anda harus makan" ucap Indra
Mereka pergi meninggalkan makam name dam pergi ke dapur untuk makan
'semoga kalian baik, ku doakan kebaikan selalu terjadi pada kalian, dan suatu saat aku akan menyusul mu Liko, aku akan bertemu lagi denganmu'
Tamat
Yoo gimana cerita angst nya? Kalau bagus akan ku buat juga se sedih itu tapi dengan tema yang berbada
Yaudah dadah
by Milly/Author
2540 world
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top