gtw gabut
When author nyasar book :D
Halo para warga halu <3
.
.
.
Di ruang OSIS yg sudah jadi langganan bagi murid bermasalah, tapi tidak bagi gadis yang setiap jam istirahat selalu ke ruang OSIS.
Sreeet
*Blam
"Halo, ada yang bisa di banting?" Ucap gadis itu tersenyum walau otaknya radak-radak sengklek.
Semua menatap datar padanya, beberapa terbiasa dengan sifat sengkleknya dan beberapa juga merasa heran dengan dia yang rada-rada.
Tak di pungkiri dia cuman cewek polos, yang kepintarannya cuman ketutupan sengklek yang nyerempet goblok doang.
"Hahh [Name] lu itu kek org sengklek tau ga" gerutu pemuda berjas OSIS itu
"Tapi kan dia emang sengklek" jawab org di sebelahnya.
"Oh iya juga ya" ia mulai teringat kelakuan sang gadis yg menurutnya random sampai rasanya pengen dia istighfar. (Tapi kamu nonis bg :D)
Lalu gadis itu masuk dan duduk di sofa single depan ketiga pria itu.
"Ges kalian tau kan malem ini ada prom Night!" Dengan penuh antusias ia berbinar senang.
Surai indah di sertai manik emerald yg indah itu (Marvel), menatap gadis di depannya yang sangat antusias.
Ia terkekeh pelan lalu mengangguk
Pemuda di samping kanan Marvel yg bersurai cyan dengan manik yang senada dengan surainya (Azre), menatap heran pada gadis di depannya.
Sedangkan di sebelah kiri Marvel, manik oranye nya menatap ke arah [Name].
"Iya, memang kenapa [Name]?" Mendengar pertanyaan itu manik [Name] semakin berbinar.
"Emhh-.. gini, aku mau ajak orang luar boleh ga?"
Setelah mendengarnya mereka mengerti, mungkin [Name] ingin membawa kekasih nya yg sering ia bicarakan pada mereka.
Ia sering mengghibah kekasihnya sendiri, entah itu memuji atau sekedar melampiaskan rasa kesal.
"Ya, tergantung wali sih, kami cuman panitia yg di suruh guru." Jawab Azre menggeleng pelan, ia tak bisa meminta persetujuan pada mereka bertiga.
"Ishh- boleh yaaa." Pinta [Name] menatap penuh harap pada mereka bertiga.
"Haishh, kita pertimbangkan lagi, kalau ada beberapa murid lain yg bawa org sekolah lain atau kekasihnya yg lain di luar sekolah, maka kita izinin."
Itulah yang ingin [Name] dengan sedari tadi, yg ingin ia sampaikan pada kekasihnya.
"WIHH! Sankyu ya~ pappay aku mau ke kantin dulu, kalian janlup mamam juga yakk!" [Name] pergi meninggalkan tempat tiga pemuda yg menatap kepergian [Name].
Tak lama dari itu Azre berdecak sebal.
"Tch, kenapa harus tu cwo Mulu si yg di bahas [Name]." Azre menggerutu tak suka, setiap hari hanya kekasih [Name] yg tak ingin ia beritahukan pada mereka.
"Sabar zre, bukan lu doang yg kesel." Jawab Marvel tenang, berbeda dengan tangannya meremas keras kertas yg ia pegang sedari tadi.
Rafel? Oh pemuda itu hanya diam, tapi jangan lupakan urat-urat amarah juga muncul di sekitar rahangnya.
Ekhm!
Oh iya kita lupa perkenalan pribadi ya?
Hi, aku author pemandu book, kalian tau Milly kan?
Oh iya langsung to the point yuk.
Siapa yg ga kenal [Name]? Sang primadona sekolah yg radak goblok.
Bahkan sangking bucinnya dia sama pacarnya, dia ga sadar menebar benih kecemburuan pada ketiga lelaki yg ia temui tadi,
Oh- sorry sorry.
[Name] punya sikap yg lumayan random buat di lakuin, beda sama cwe yg biasanya suka hal yg manis, ni cwe sengklek ini malahan suka sama hal mistis.
Dia ga punya status di sekolah, tapi kalo olimpid mah dia Mulu yg di tunjuk.
_____
Azre, dia ketua OSIS.
Hoby nya cuman jailin [Name], sama ngemil.
Tapi, meskipun sikap Azre ke name sebaik-baiknya titisan malaikat, klo ke org lain dia bagaikan titisan syaiton.
Apalagi klo ada yg bolos, telat, bahkan buat keributan, hukumannya ga main- main.
But, meskipun org sekolah tau sifat dia tuh kek gitu, masi banyak aja yg mau sama cowok bermuka dua ke gini.
P mksd Thor? -Azre
G, gpp -Author
Oh gt y kmu skrng Thor? ckp tw. -Azre
Bcd, sana lanjut dialog! -Author
Author lagi bendera merah. jangan di ajak main-main dulu -Starla
Jangan perdulikan yg di atas pren :D
Kalian kira cuma dua sahaja? oh tentu tydack.
(Lu knp si Thor)
_____
Rafel, statusnya wakil OSIS dan tambahan bendahara buat sementara.
Dia juga salah satu primadona sekolah.
Bukan cuman nilai dan prestasi yg membuat org menyukainya, tapi karna sikapnya yg dewasa, namun karna 'baby face' nya yg buat org bakalan lgsung nurut klo di tegur Ama dia.
(dih Thor, ko lu cheat klo ama rapel)
Hobinya? Oh, dia cuman suka ngitungin kesalahan org-org ko, jadi klo ad yg buat masalah, dia ga usah turun tangan buat nasehatin mereka.
Tinggal minta Azre aja, kan gampang?.
Selain itu hobi ni anak satu juga jahilin [Name] kesayangan, paling mentok dia ngejahilinnha cma sampai buat [Name] nangis histeris.
_____
Marvel, dia sekertaris sekaligus bendahara sementara.
Siapa yg ga kenal sama ni anak, udah lah ganteng, punya 'cute face'.
Semua cwe rebutan cuman buat liat 'cute face' nya doang.
Gimana jadinya klo Marvel bukan primadona? Klo dia bukan primadona berarti pangeran dong.
(minta di tabok ke nya ni anak)
Hobi Marvel itu cuma duduk di kantin, klo ga baca novel rekomen mba nem.
Dia ga kayak wakil sama ketua nya ya, dia suka negur kedua sekawan OSIS nya klo bikin [Name] kesayangan sampe nangis.
Tapi ada satu kesukaan Marvel, dia suka ngatain [Name] pendek.
Of course karna tinggal mba nem cman 139, dn rata-rata org di sekolahan itu 150- 160+ bikin dia jadi pendek.
Sekian perkenalan empat char utama
Langsung masuk cerita dan pesta utama aja, kalian pasti ga sabar kan?
.
.
.
Saat voting boleh membawa org luar atau tidak.
Banyak yg memilih iya karna ingin mengajak kekasih, maupun teman mereka.
Azre berdecak sebal.
"Anjing!" Umpat Azre mendapat gaplokan dari Marvel.
"Lu ketua jgn ngomong kasar atau ngomong kotor, apalagi ini di kelas [Name]." Peringat Marvel tegas kepada Azre.
Sedangkan yg di peringatkan hanya mendengus kesal.
"Huh, yasudah." Jawabnya tak senang
Seketika seseorang datang mendekati Azre dan memeluk lengannya.
Itu adalah tunangan Azre, meski belum di setujui sih.
"Syng~ nanti kita couple-an yuk. Pasti mamah sama papah kita seneng kalo kita makin de-"
Azre langsung mendorong gadis itu, panggil aja Ellie.
"Sorry El, gue ga mau dan gaakan pernah mau sama cewe ke lu." Ucap tegas Azre dan pergi dari sana.
"Woy zre! Tungguin." Rafel langsung berlari mengejar Azre, begitupun Marvel.
Ellie menggerutu kesal, ia menghentakkan kaki marah karna selalu di tolak oleh Azre.
"IHHH!" Kesalnya menghentakkan kaki
Seketika ia punya rencana licik agar Azre mau berpasangan dengannya.
"Lihat aja zre, aku bakalan buat kamu mau jadi pasangan aku." Liciknya dengan senyum jahat yg terpati di bibirnya.
.
.
.
Saat di kelas, [Name] duduk sambil menulis beberapa catatan lalu tak sengaja menumpahkan minuman panas pada seseorang.
"AUCH! aduhh" gerutunya mengusap baju basah yg terkena minuman [Name]
"WOY KALO TARO MINUMAN ITU YG BENER! LU SENGAJA APA!" Teriaknya memarahi [Name]
[Name] menunduk bersalah.
"M- maaf via aku ga sengaja." Ucap [Name] berusaha menenangkan gadis bernama cia yg terkena tumpahan minumannya.
"Ga sengaja, ga sengaja, JELAS JELAS LO ITU SENGAJA AJG!" Umpat via melempar kaleng minuman itu ke wajah [Name].
Kaleng minuman itu terkena kelopak matanya hingga bengkak.
"A- aku ga sengaja cia." [Name] masih berusaha untuk menenangkan cia tapi ia malah menamparnya.
*Plakk
Semua langsung melihat ke arah keributan.
"K- ko kamu nampar aku." Mata [Name] berkaca-kaca, mata bengkaknya terasa sedikit perih.
"Halah! Sok paling ternistahkan!"
"Cia udah, kalo dateng ketos nanti lu di hukum." Teman cia bernama Lina mencoba mencegah cia, agar tak melakukannya berlebihan.
Bukannya berhenti via mengambil botol kaleng milik Lina dan menyiram kepala [Name], hal itu membuat badan dan bajunya basah dan lengket karna kopi panas yg membuat kulitnya sedikit melepuh.
"Rasain Lo! Sekarang kita impas." Cia melempar kaleng itu ke kepala [Name] hingga kepalanya membiru.
Ia melihat buku yg baru saja selesai ia salin basah karna noda kopi, bahkan tulisannya tak terlihat lagi.
"..." [Name] terdiam menatap kepergian cia
Di kelas tak ada yg mau membantu [Name] sama sekali, mereka hanya menonton saja.
Mau bagaimanapun cia anak donatur terbesar nomer 2 di sekolah, bisa-bisa mereka langsung di keluarkan dari sekolah karna melawan cia.
"[Name] maafin aku ga bisa bantu kamu, aku takut di keluarin dari sekolah." Ucap Sonya teman sebangku [Name]
"Gapapa kok Sonya.. aku ga kenapa-napa." Sonya menghela nafas
"Kamu ke UKS gih, aku ambilin baju sekolah yg baru buat kamu." Sonya membantu [Name] untuk ke UKS.
Sonya melewati ruang OSIS membawa baju ganti untuk [Name], dgn tak sengaja melihat Azre dan Marvel.
Ia ingin mengadu tapi merasa takut, karna [Name] adl kesayangan.
"E- emmh... Kasi tau ga ya" Sonya memilih mau memberi tau atau tidak.
"Kasi tau apa?"
Sonya terkaget dan menjerit ketakutan karna tiba tiba pemuda bersurai silver dgn gradasi orange berada di sampingnya.
"AAA!" Jerit Sonya membuat Azre dan Marvel menoleh ke arah mereka
"Astaga kak Rafel, jangan ngagetin.." pinta Sonya pada Rafel
"Sorry sorry" Rafel tersenyum lalu Azre dan Marvel mendekat.
"Jadi ngasi tau apa Sonya?" Tanya Rafel pada Sonya.
Dgn gugup dan takut Sonya membuka suaranya.
"E- emhh.. ada korban bully di kelasku" beri tau Sonya membuat mereka mengerutkan kening tak suka.
"Siapa." Tanya Azre pada gadis itu.
"Hahh- kalian ikut aku aja. Aku juga mau ke UKS nganterin dia baju ganti" ucap Sonya lalu berjalan ke arah UKS lantai 3
.
.
.
Saat memasuki UKS mereka mendapati gadis bersurai [H/C] yang sedang memegangi matanya yg bengkak, dengan tubuh basah.
"Shh.. perih-" ringis nya, tak lama manik [E/C] nya mengedar saat mendengar suara derap kaki mendekat.
[Name] menoleh berharap Sonya sudah kembali.
"Sonya, mana ba- r- Rafel Marvel a-Azre. N- ngapain kalian di sni." [Name] berusaha menutupi lukanya.
Ia tau tiga org itu sangat protektif pda nya, ia takut mereka malah menanyakan darimana ia mendapatkan luka itu.
"[Name].. mata kmu, keningmu, dan kenapa bajumu basah." Rafel lngsung mendekat pada [Name] yg sedang menutupi matanya.
"G- ga kenapa-napa. Kalian sana urus tugas o-"
"GAUSAH BOHONG [NAME]!" Ga, itu bukan Azre yg biasa berteriak, itu Marvel si paling kalem.
Semua langsung terkejut karna teriakan Marvel yg menggelegar, bahkan suaranya terdengar sangat marah.
"Hahh, dia di bully" jawab Sonya pda ketiga pemuda itu
Seketika tangannya terkepal erat, bahkan urat-urat muncul direkitar rahang mereka.
"[Name] siapa yg buat ini"
Yg di tanya malahan tidak menjawab pertanyaan Azre sama sekali.
Karna kesal Marvel mendekat dan mencengkram tangan [Name]
"Siapa [Name]!" Paksa Marvel.
[Name] memalingkan wajahnya takut, segeralah Marvel di tarik oleh Rafel agar tidak membuat [Name] ketakutan.
"Jangan buat dia takut vel, tanya baik baik sama [Name]" suruh Rafel.
"Sonya siapa yg lakuin?" Tanya Azre sambil mengepalkan kuat tangannya.
Sonya sendiri menghela nafas lelah, karna protektif sekali mereka pada [Name] kesayangan.
Sudahlah, biarkan Sonya keluar dari situasi ini. Sonya cuman mau duduk di kantin sambil makan bakso pak Iki.
"Yg buat [Name] kek gitu cia anak kelas kami juga, dia buat [Name] begini, padahal [Name] cuman ga sengaja numpahin air ke barunya cia pas dia lewat."
Mendengar penjelasan Sonya, segeralah Marvel keluar dari UKS.
"Kamu obati [Name] di UKS, aku a-"
"Marvel.. jangan hukum cia" seketika semua menoleh ke arah gadis yg berbicara.
"Kenapa, dia memang pantes di hukum" ucap Azre mengelus kepala [Name].
"Ga perlu, kok" jawab [Name]
Marvel agak menggeram, tapi ia melihat ekspresi [Name] akhirnya membiarkan kejadian ini seolah tak pernah terjadi.
"Yaudah, kmu istirahat ya pendek" ucap Marvel menepuk nepuk kepala [Name]
"Ish-" gerutu [Name] karna di sebut pendek
Mereka terkekeh karna prilaku [Name] yg menurut mereka lucu dan gemas
"Dadah pandek~" ucap Azre
.
.
.
*JDERRR
"Hosh..hosh hosh hosh.. hosh"
*Tap
*Tap
*Tap
*Tap
*Tap
"AKH-!"
*Tep
*Tep
*Tep
*Tep
*JDERRR
"AAAA-!"
"Hosh.. ho..hosh hosh"
"Hiks...hik hiks.. hick hiks"
"Kenapa malah kamu yg nangis..?"
"Eugh... Hiks"
"Berhentilah menangis"
"Karna kau akan mati sekarang"
"AAAA-!!"
*Jlebbb
"Satu selesai, tidur yg lelap ya. Aku tinggal membuang mayatmu aja deh :D"
.
.
.
Malamnya
"Hump, hujannya masih agak deras." Ia mengambil handphone lalu terfikir ide genius.
Ia lalu memencet satu nomer yg bertuliskan
‘Rafel Alfamart pribadi’
"Keknya dia lagi sibuk.. emmp gimana yaa." Gadis itu adalah [Name] dengan kelakuan random nya dia bisa menjahili siapapun.
Bahkan menjahili orang gila sekalipun ia mau jika itu untuk menghilangkan rasa bosan yang bersemayam di dalam dirinya
Intinya, NI ANAK LEBIH DARI SETAN EMANG
"Telfon deh" lalu ia memencet tombol hijau.
*Tnnn...
*Tnnnn..
*Ting-..
["Halo [Name] kenapa nelfon?"]
"Feeeeeellll" ia mengucapkan nama Rafel sangat panjang membuat sang empunya nama mendengus.
["Kenapa? Klo gaada yg penting tutup telfon dulu yah"]
"Eh, ko gitu!" Kini gadis itu yg menggerutu.
["Yaudah, mau apa maniss?"]
"Jemput, kunci mobil lagi di sita mamahhh :(" mendengar itu Rafel teringat.
["Kan ada pacar kamu, kenapa malah minta aku?"]
[Name] terdiam karna pengucapan Rafel, tumben dia dingin kayak gini.
["Ku tutup dulu, ada urusan panitia."]
"Ta-"
*Nuuut
*Nuuuut
*Nuut
"Pi.." [Name] menatap bendah pipih di tangannya dan menatap gelap pada nomer itu.
"Kenapa ini..?" [Name] lalu menutup benda pipih itu
[Name] memilih berjalan di tengah hujan.
Ia duduk di tepi taman dan menutup matanya.
Membiarkan rintikkan air membasahinya, ia membuka kembali benda pipih di tangannya.
Lalu menelfon seseorang dengan nama kontak.
‘Jrejreee’
Satu menit...
*Tut
["Halo kenapa?"]
"Bisa jemput?" Tanya gadis itu dengan nada selembut mungkin.
["Sorry ada urusan panitia, gue ga bisa jemput. Minta Rafel aja"]
*Nuuut
Gadis itu terdiam, ia kembali membuka kontak dan membuka kontak dengan nama.
‘Marpel pel Ketapel’
*Tut
["Halo? Kenapa [Name]"]
"Vel bi-"
["Maaf gue tutup dulu, ada urusan panitia."]
*Nuuut
Gadis itu terdiam melihat tiga teman osisnya yg sibuk.
Lalu ia membuka kontak lain bertuliskan
‘kodok lepas’
*Tut
"Halo... Bisa... Jemput gue?.."
["Dimana? Lu kan lagi di prom night, masa mau pu-"]
"Di taman jl.13 arah barat deket air mancur aula kota."
["Oh oke, entar gue ambil dulu. Perkiraan gue sampe 16 menit"]
"Ya gue tunggu."
*Nuuut
Gadis itu mematikan telfon secara sepihak, ia menatap ponselnya sedih.
"Sialan... BAJINGAN!" Gadis itu menghempaskan ponselnya.
Untung di lengkapi beberapa pengaman sehingga tidak terlalu rusak.
ia kembali mengambil benda pipih, itu dan memblokir 3 nomer dari kontak.
Sekitar 16 menit seorang pemuda datang, ia melihat gadis yg basah kuyup dengan penampilan yg sudah kusut.
"Lu.. ga pergi ke prom night ya?" Tebak nya, gadis itu mengangguk sedih.
"Hiks.. MEREKA JAHAT!" Ia hampir saja membanting benda pipih itu jika tidak di tahan oleh pemuda depannya.
"Shuut, udah jangan di banting." Kesal nya lalu mengelus gadis itu di pelukannya.
Gadis itu nyaman di dalam pelukan pemuda di depannya, pelukan nyaman yg selalu ia cari.
Pemuda itu selalu menenangkannya dengan cara seperti ini, saat ia kecil, bahkan saat ia sudah dewasa.
"Makasih ... M/N" pemuda itu adalah M/N, kakaknya.
"... Uda tugas gue jagain lu [Name] kecil, yaudah yuk pulang kamu gausah ke prom night"
Lalu ia membawa [Name] pulang ke rumah ortu mereka
FYI
-[Name] itu nge kost makanya jauh dari ortunya-
.
.
.
Pesta prom itu sangat penuh dengan org-org, Rafel dari tadi sibuk dengan urusan setting.
Azre sibuk melerai perdebatan yg terjadi hanya karna sebuah perselingkuhan.
Berbeda dgn Marvel, dia yg paling banyak dapat tugas, ia membantu Rafel beberapa tak lupa buat nge cek beberapa perlengkapan, dan harus cek panggung yg akan segera di gunakan.
"Akhirnya selesai..." Lirih Marvel.
"Cape vel?" dengan tawa Rafel menepuk pundak Marvel
"yaiyalah capek!" Kesal Marvel lalu menatap ke tempat pesta.
"Huuuh gue harus ketemu [Name] nih, gua mau minta pat-pat biar semangat." Ucap Marvel lalu berjalan ke arah pesta
"Permisi, ada lihat [Name]?" Tanya Marvel
"Oh gaada, kami gaada liat dia, mungkin dia di bagian makanan." Jawab NPC 1
"Oh makasih." Marvel lalu pergi ke bagian makanan
Di bagian makanan Marvel melihat Sonya, teman baik [Name] yg duduk di kursi kembali memegang minuman dan memainkan benda pipih di tangannya.
"Sonya!" Panggil Marvel membuat sang empunya nama menoleh.
"Eh vel, kenapa?"
"Lu ada liat [Name] ga? gue gaada ketemu dia nih."
"Lah. Lu ga di kasi kabar ya? [Name] izin ga ikut prom night katanya ada acara tiba-tiba keluarga di mansion utama keluarga Briallny" jawab Sonya membuat Marvel sedikit tersentak.
"Em, makasih infonya." Lalu Marvel berjalan menjauh.
"Lah vel, ko balik lagi? mana [Name]?" Tanya Rafel pada Marvel
".. hahh, katanya dia ga jadi dateng." jawab Marvel membuat Azre dan Rafel tersentak
"hah, kenapa!?" tanya Rafel
"Katanya ada urusan keluarga tiba-tiba."
"O-oo" Rafel menatap arah lain dengan pandangan sedih.
Besok
.
[Name] duduk di kursi dan merebahkan dirinya.
Semalaman ia menangis dalam pelukan M/N, matanya lebam.
"[Name] kenapa mata kamu hitam? Dan kenapa tadi malam ga bisa di hubungin?" Tanya Sonya pada [Name]
".. hp gue rusak tadi malem, ga sengaja di lempar sama keponakan gue yg lagi ngambek" jawab [Name] bohong
"Ooh, gws ya buat lu." Sonya senyum dan menepuk pundak [Name]
"Iya, makasih Sonya" [Name] memilih untuk menidurkan dirinya dan menutup matanya.
Dengan perlahan tubuhnya mulai lemas dan hampir tertidur lelap jika.
.
"Hahh... Hahh- SIAPA!"
"untuk apa kau lari gadis kecil? tenanglah.. kepalamu akan menjadi pajanganku."
"Engga, jangan, aku ga mau!"
"Engga!"
"Engga!!"
"ENGGA!"
Teriak [Name] tiba tiba karna Mimpi buruknya.
"Hah!? Kenapa [Name]!?"
"E- em tadi gue mimpi mau di makan monster Titan" jawab [Name] nyeleneh dengan wajah kikuk
"Hah, ko bisa?"
"Gatau tiba-tiba mimpi aja." Jawab [Name] dengan senyuman randomnya
Lalu pintu terbuka, itu bukan guru melainkan para OSIS.
Itu adalah hari dimana mereka akan di sita
Lalu Azre mulai dari [Name]. Sebelum itu [Name] menyembunyikan sesuatu di bawah mejanya.
"Aman." Ucap Azre lalu memeriksa beberapa celah
"[Name] apa yg kamu sembunyikan tadi." Seketika tubuhnya menegang.
"Gaada, sana Lo." [Name] mengusir Azre dari sana
"Ko ngusir manis?" Rafel datang dan memegang dagu [Name] dan menariknya membuat [Name] agak kaget dan langsung menepisnya.
"Kalian-.. kalian jauh-jauh dari gue ga!" Kesal [Name] menunjuk mereka kesal
"Huh, yaudah." Akhirnya Azre menjauh dari [Name] begitupun dengan Rafel dan Marvel.
.
.
.
"Hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk."
Seseorang masuk, [Name] yg tidak tertarik masih menulis santai tanpa melihat kedepan.
Ia melamun beberapa menit sebelum akhirnya mendengar suara tempat duduk bergeser.
Seseorang memilih duduk di sampingnya? Saat di lihat.
"Jangan melamun." Pemuda itu menjentik kepala [Name] agak kasar membuat [Name] sedikit meringis.
dengan manik [E/C] nya ia menatap ke arah pemuda yg berani menjentiknya, namun saat di lihat bukannya marah.
"..."
"Napa?"
[Name] justru memeluk erat pemuda itu dengan penuh tawa kebahagiaan, bahkan bibirnya terlukis senyum yg sangat manis.
"Yeheeeyy!!! KAMU AKHIRNYA PINDAH KESINIII!!" Dengan senyuman manisnya ia memeluk dan menyembunyikan wajah di menaman dada pemuda di depannya
"Kenapa? Kangen y-"
"Jadi bisa porotin duitmu sepuasnya :D" ucapnya dengan senyum manis nya
"Ohok-... Ku kira kangen ternyata pengen morotin doang, uhuk-" ia tertohok dan muntah darah karna ucapan nyelekit yg menancap bagai jarum yg menusuk di jantung, hati, uluh hati, dan hati ampela/ampedu nya.
Sedangkan yg morotin cuman bisa berwajah polos dengan tanpa dosa.
Siapa lagi itu kalau bukan salah satu MC kesayangan author-author lain setelah [Name], Y/N, atau F/N? Oh sudah jelas itu M/N
Para kesayangan buat pecinta genderband dari F/N atau Y/N :D
Satu satunya male tercinta kitah yg sering di jadiin uke or seme <3
Tapi kebanyakan di jadiin uke si Ama mereka :v //di geplak Readers.
Skip istirahat
.
Pintu di buka memperlihatkan 3 org, siapa lagi kalau bukan inti OSIS Azre, Marvel, Rafel.
"Buka, aaa-"
"Ga mauu!"
"Bukaaa, buka"
"Ga mau! Ish gamaoo!"
"Satu suap aja ya, aaa-"
"Ga!"
"Yuk, satu suap aja yuk, Bulang aaa siniii."
"[Name] ga Mao-! Uhmp."
"Nah gitu kek dari tadi, tinggal di makan loh."
"Huwaaa!! Jangan gitu ihh!" [Name] menggeplak kepala M/N menggunakan buku fisika.
"Udah, sini satu suap lagi." Pinta M/N mengarahkan sendoknya ke mulut [Name]
"Ga!" Tolaknya
"Oke, kalo gitu awas lu minta duit jajan ma gue" seketika [Name] tergerak.
"Hump... Y- yaudah [Name] makan" kesal nya lalu mulai memakan bekal
M/N tersenyum melihat adiknya ingin memakan bekal buatannya.
"Gimana rasanya?"
"Rasanya seperti anda ingin metong, enakan punya mamah, mana agak gosong" roasting [Name] menusuk dalam hati M/N
"Y- ya kan baru belajar!"
"Iyadah iya baru belajar dah." Ucap [Name] meng iyakan
Tiga org itu merasa cemburu melihat [Name] dekat cowo, mana sampe pegangan tangan lagi.
"Cih, percuma kita khawatirin tadi." Kesal Azre lalu berbalik
Rafel juga berdecak dan pergi menjauh, Marvel menatap ke arah [Name] dengan mata panuh harapan, sebelum ia di tarik rapel ajre
Kembali lagi, [Name] merasa kantuk yg berat tiba-tiba, [Name] juga merasa dada dan perutnya agak sakit.
Seketika ia langsung berlari berusaha secepat cepatnya sambil menutup mulut.
M/N yg melihat itu kaget, untung dia sudah sedia obat.
Ia segera mengambil obatnya, dan mencoba berlari menyusul [Name].
[Name] menyusuri koridor dengan berlari, kaki jenjangnya entah membawa kemana,
Hingga karna tak lihat-lihat jalan, ia tak sengaja menabrak seseorang.
Saat di lihat itu adalah Azre.
"M- maaf Azre- aku lagi buru buru." Ucap [Name] lalu berlari lagi walaupun ia hampir menangis karna harus menahan rasa sakit.
"Woy! Rambut biru!" Teriak M/N menunjuk Azre.
"TANGKEP [NAME] WOYY!!" Sekali lagi ia berteriak dengan wajah marah terpampang.
"[NAME] JANGAN KABUR!"
Azre malah membiarkan [Name], padahal sudah di minta M/N agar menahan atau lebih baik di tangkap tu si [Name]
"Hosh..hosh.. hosh kenapa lu lepas! hosh."
"Memang nya apa urusan Lo sama [Name]?" Tanya Azre balik.
"Gue, hosh mau kasi hosh..hosh hosh-hosh hosh... Hahhh-" akhirnya M/N membuang nafas dulu agar bisa berbicara normal.
"Gue mau kasi barang dia yg jago bego, yaudah buru bantu gue kejar dia!" Suruh M/N lalu menarik Azre menyusuri koridor membuat Azre tersentak.
.
*Fuushhh
"Eh? [Name]" Rafel melihat ke arah belakang, lalu mengikuti [Name] yg berlari menjauh.
*Tapp
*Ctaak
*Blammm~
[Name] langsung memuntahkan semuanya, terlihat banyak noda darah disana,bajunya bahkan ternodai.
"Uhuk- ohok! Hosh..hiks" [Name] menutup mulutnya dan menangis, ia melihat dirinya yg sudah hancur karna darah.
Merasa ketakutan sendiri karna darah yg menodai wajahnya.
"Hiks..hiks uhuk uhuk, hoeek. Hiks"
Lalu pintu di dobrak, mendapati siapa yg mendobrak, itu adalah M/N
Ia langsung mendekati [Name] dengan perlahan agar gadis kecilnya tenang, tapi [Name] malah memberontak.
"Engga! [Name]- [Name] berdarah!... Hik- eugh.."
"Tenang gadis kecil, gadis manis.. [Name] gadis cantik" M/N mengelus kepala [Name]
"Shhut, tenanglah gadis kecil. Minumlah air dulu" [Name] di berikan air dan langsung di minum.
Sebelum di muntahkan kembali, M/N menghela nafas.
"M/N.. hiks, M/N hik-hiks huwaaa!!"
"Iyaa aku disini, shuut tenang minum obat dulu." [Name] meminum obat dan meminum airnya.
"Gadis manis jangan nangis, tenang M/N disini buat Y/N." Akhirnya panggilan masa kecil itu keluar.
[Name] mulai tenang dengan meta sayup nya.
"Kenapa sama [Name]" tanya Marvel pada M/N
"Pengidap penyakit, bisa izin ke guru? Gue mau anter [Name] pula-"
"Emang lu siapanya, lu bapaknya. Protektif banget ke dia,"
"Gue bukan bapaknya, tapi setidaknya gue sedarah sama dia, minggir kalian!"
M/N mendorong ketiganya dan keluar kamar mandi.
.
.
.
TBC or Tamat?
by Milly/Author
3744 word
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top