Ajul

Dimensi: BL (Brutal Legenda)
Season: F3
Tema: -
Genre: Romance.

Author suka ini, tapi author lupa siapa yang req ajul. Nah dah inget siapa yang req >:)

Req by- @Loveeeere
(Bener ga sih namanya?)
Maklumkan kalau ini cringe atau kurang romance :3

••°°••

"Siapa dia ubi?" Tanya pemuda ber surai putih bagaikan susu pada pemimpinnya.

"Dia adalah member baru kita, silahkan perkenalkan dirimu." Ubi membuka suara di antara ketegangan mereka.

Namun gadis itu tak kunjung membuka suara membuat ubi menghela nafas lelah, gadis itu sangat irit bicara sekali.

"Dia adalah Y/N, kalian gaakan percaya kalau dia pengkhianat aliansi." Sesaat setelah ubi mengucapkan itu, semua orang gempar.

Pengkhianat aliansi lagi!? Oh ayolah berapa banyak pengkhianat aliansi?

"Eee- jangan bilang dia anak emasmu juga?" Tebak Kaira menunjuk Y/N

"Ya, bisa di bilang begitu karna sebuah alasan yang skeptis.. Mungkin?" Ubi mengalihkan pandangan menatap gadis surai [H/C] dengan manik [A/C] nya.

Bisa di bilang gadis ini tak akan bergerak tanpa di suruh, tapi jika ia bergerak. Jangan harap musuh bisa lolos dari gerak pandangnya.

Dan alasan skeptis itu adalah karna gadis itu adalah adiknya, hal tersebut yang menjadikan nya anak emas berharga.

Tapi jangan ragukan dirinya hanya karna tittle 'Anak Emas' nya itu, banyak yang tidak tau kemampuannya karna dia jarang untuk ikut serta dalam perang.

"Dia..-" voiz tersenyum misterius sebelum kembali menatap ke arah lain.

"Oh iya ubi, kita ada kabar buruk." Ucap ajul

"Kabar buruk? Apa maksud lu?" Ubi bertanya tanya.

"Senjata gempita... Jatuh ke tangan aliansi." Seketika aura menegang, bukan itu bukan aura ubi. Melainkan aura gadis berwajah dingin nan-datar itu.

"Ukhh..-" tubuh mereka menegang -kec ubi. Karna aura itu.

"Apa?" Y/N baru berbicara sekarang karna amarah.

Seketika senjata yang di lindungi ya keluar, senjata ke-8 yang tak mereka tau, senjata dari seorang Fallen angel. Yang memihak pada manusia.

Senjata tambahan alias sebuah utusan perasaan dari '7-Dosa Besar' tersebut, itu salah satu alasannya menjadi putri kesayangan Darkness.

"Ulangi sekali lagi." Gadis itu tak membiarkan mereka ber-adaptasi dengan auranya dan tetap menekan mereka.

Tertekan, sesak, dan lain sbg-nya. Yang paling terasa adalah sesak seakan leher mereka tercekik oleh aura yang di keluarkan Y/N.

"S- Senjata gempita... Sin of Greed, jatuh ke tangan aliansi..-" dengan susah payah ajul berusaha menjawab, meskipun gadis itu tidak meng-ubrisnya.

"Sialan gadis ini.., dia jadi anak emas dengan mudah, itu artinya kemampuannya ga main-main. Bakalan susah bagi Noya buat melawan sang kegelapan jika gadis ini ada!." Batin seseorang

"Kau, gadis di ujung sana." Panggil Y/N menunjuk kaira

Semua langsung menoleh ke arah kaira, sedangkan yang di tunjuk langsung menoleh ke arah Y/N.

"Lepaskan kalungmu dan tiaramu sekarang." Kaira sontak kaget

Fyi (for you information)
Tiara= Hiasan kepala / Mahkota

"Apa maksudmu?" Tanya pemuda bertanduk di sebelah Kaira

"Kenapa kau membela gadis itu?" Tanya-nya balik pada pemuda itu, dia adalah anak emas pertama alias Jerry.

"Aku setuju sama Y/N, kaira lepas kalung mu!" Bentak Ubi.

Sontak Jerry mengerinyit karna sikap pemimpinnya yang keterlaluan menurutnya, namun protesnya sama sekali tak di gubris oleh ubi maupun Y/N.

Kaira menggeleng pelan, lagian kenapa? Itu hanya kalung, pikirnya begitu.

"Engga ubi. Ini pemberian terakhir kakakku" jawab kaira menentang.

"Lu- eh lu jangan membantah, gue ga perduli. Mau itu dari ibumu- ayahmu pamanmu keluargamu kakakmu adikmu ortu mu." Ubi menghela nafas sebentar.

"Intinya kau harus melepas kalung itu atau, lu tau sendiri kan konsekuensinya?" Ancam pemimpin dari All sins.

"Iya ubi... Paham ubi-" kaira menatap tajam ke arah lain dengan sorot mata tak suka.

Ajul menatap ke arah Y/N, gadis itu menatap balik dan sedikit tersenyum pada ajul membuatnya tersentak.

"Senyumannya... Manis-" YTTA ini suara kalbu siapa (⁠´⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)

Kalbu= batin

°~••~°

"Y/N." Panggil pemuda bersurai silver dengan gradasi abu-abu di depannya 'Megura'

Gadis itu menoleh mendapati Megura yang sedang melihat ke arah-nya.

"Kau?.. anak dari sins Beelzibub ya?" Megura mengangguk, meskipun nama ayahnya (Maji) tak di sebut, tapi Megura tau siapa yang di maksud (Maji).

"Megura, panggil aku Megura." Y/N hanya mengangguk singkat lalu berjalan, jujur dia baru selesai explore sekitar.

"Ada apa?" Megura tampak bingung ingin mengatakannya bagaimana.

"Aku, ingin menjadi lebih kuat untuk ayahku... Kau bisa membantuku?" Y/N tertegun akan keinginan Megura, menatapnya nanar dengan ekspresi tak terbaca.

Namun setelah sepersekian dekit, Y/N menggeleng pelan tanda bahwa ia menolak permintaan Megura.

"Kenapa." Megura menatap frustasi, ia hanya ingin menjadi lebih kuat.

"Latihanku terlalu berat untukmu, kau tak akan bertahan meskipun hanya 1 kali latihan saja." Megura menatap kesal ke arah Y/N yang menurutnya menentukan seenaknya. Belum tentu Megura selemah itu

Megura mengerutkan kening saat mendengar alasan Y/N yang menurutnya merendahkan dirinya (Megura).

"Aku tidak selemah itu." Elak nya, pemuda surai silver dengan gradasi dark grey itu menatap tak suka ke arah Y/N.

"Terserahmu, aku tidak perduli." Gadis surai [H/C] itu berjalan menjauh, perlahan punggung tegaknya mulai menghilang dari pandangan mata Megura.

Sedangkan di tempat lain, seorang pemuda menatap dengan penuh rasa penasaran ke arah Y/N.

Hah? Ajul? Bukan-bukan, itu bukan ajul, tapi itu adalah Voiz.

Ketertarikannya sangat terlihat pada gadis yang berstatus 'Anak Emas' sang pemimpin (ubi+Darkness), dan pemimpinnya (ubi) sedikit protektif dengan Y/N.

Meski mau mengatakan kalau Y/N itu mencari perhatian juga percuma, karna dari segi kekuatan, segi manipulasi, pikiran, bahkan strategi. Mungkin Y/N lah MC sebenarnya.

Namun gadis itu memilih tidak terlalu bersikap mencolok sehingga terlihat biasa-biasa saja, tapi kalau seseorang teliti seperti dirinya, ubi, dan ajul yang menilai. Mungkin Y/N bisa di nyatakan seseorang sempurna.

Atau di pikiran voiz
"Sebuah dispoint yang sangat sempurna"

Ekhm! Oke berhenti memuji dan lancur ke cerita.

"Y/N!" Yang di panggil menoleh, terdapat seseorang bersurai orange Bermanik blue navy(?), gila petarung dan kekacauan, siapa lagi kalo bukan cacing pita- //plakk. Ekhm- gempita maksudnya.

Y/N menaikkan alisnya, menatap heran gempita.
Seakan mengerti maksud Y/N, gempita mulai bersuara.

"Bagaimana kalau kau sparring denganku? Aku penasaran, seberapa kuat dirimu sehingga menjadi anak emas ubi dengan mudah." Mendengarnya, gadis bersurai [H/C] hanya mengangguk.

Ia (Y/N) mulai mengeluarkan senjatanya lantaran siap berduel.

"Baiklah, supaya imbang aku akan memakai diamond sword saja." Ujar gempita, lagi-lagi Y/N hanya mengangguk tanpa menyaut.

Duel di mulai, pertarungan mereka sungguh serius hingga tanpa sadar bahwa ada sosok pemuda bersurai putih bagaikan susu, dengan manik heterochromia(?) Berwarna abu-abu keunguan, dan merah darah.
(Taukan mata Sasuke di Naruto shippuden? Nah kek gitu :v)

Pemenangnya adalah Y/N of course, gadis itu hanya menatap gempita yang tepar tanpa membantunya.
(Sengaja dialognya gini, soalnya author punya dendam pribadi Ama gempita^^)

Lalu seseorang bertepuk tangan akan kemenangan Y/N, siapa lagi kalau bukan ajul?

"Keren" singkatnya (ajul) sambil sedikit tersenyum.

Seketika hawa-hawa NPC keluar dari ajul membuat Y/N sedikit tertarik.

"Menarik... Auramu kuat nan-seram, seakan ada yang menjagamu." Batin gadis bermanik [E/C] menatap lekat ke arah objek (ajul) di depan-nya.

"Kamu, ajul? Anak emas ke-2 ya?" Tanya Y/N basa-basi padanya. Wait, ternyata dia bisa basa-basi juga?

"Ya, kayak yang elu tau." Y/N tersenyum, sejak kapan si beku bisa senyum?

"Lu mengkhianati siapa? Siapa yang lu bunuh buat masuk Ragnarok?" Tanya Ajul penasaran.

Ajul tak bisa tidak penasaran pada semua pengkhianat dari aliansi, lantaran jika dia pengkhianat aliansi atau dulunya member mereka, yang ber-arti ia akan membunuh orang terdekat yang sangat mempercayainya jika ingin masuk Ragnarok.

"Sean." Jawabnya singkat+padat+jelas.

"Oh iya jul, kalau di lihat-lihat, kau dekat dengan si buta itu." Seketika ajul menaikkan alis.

"si.. buta?" Ulangnya di jawab anggukan oleh Y/N.

Beberapa menit belum konek, namun saat menit ke- 3 ajul langsung tau siapa orang yang Y/N maksud. Saat di ungkapkan lagi membuat ajul sebisa mungkin menahan tawan.

"Kenapa bu-ta?" Tanya ajul masih tersenyum kikuk namun di dalam batin sudah tertawa terbahak bahak sampai menangis.

Y/N juga menahan tawanya yang akan lepas, ia ikut tersenyum kikuk lantaran juga ingin tertawa.

"Kan- pfft.. dia memang bu- Ahaha." Lepas sudah, tawa Y/N meledak membuatnya menutup mulut.

Tawa ajul juga ikut lepas, mereka tertawa bersama hanya karna perkara org buta.

Anjir ga sadar dari tadi voiz udah ada di tengah-tengah mereka mendengar semuanya.

"Ekhm, mentang-mentang gue buta kalian asal ngatain gue, inget dosa

"Hanjim!"

*Pletakk

Tampilan itu berasal dari ajul, Y/N mati Matian menahan tawa nya yang ingin keluar saat melihat ajul sedikit terlinstahkan.

Dia bukan tipe org yg suka buang² pita suara, tapi bukan berarti Y/N ga bisa ketawa oke >:(.

"Kalian ngapain sih jetawain gue, sementabgan gue buta juga." Gerutu voiz sembari memandang ajul yang mengelus kepalanya dan mendengus.

"Hahahah!" Lepas lagi tawa itu, seketika ajul merasakan sesuatu yang mengganjal saat melihat ekspresi yang di keluarkan gadis surai [H/C] dengan manik [E/C] ini.

Gadis tampres (tanpa ekspresi) yang selalu menyembunyikan perasaan, kini menunjukkan sebuah emosi juga.

voiz melihat ekspresi ajul hanya bisa pasrah dan mengelus kepala ajul agar pemuda itu sadar.

Setelah sadar ia memalingkan pandangannya dengan wajah memerah.

"Tumben kalian ngumpul disini." Suara seseorang seketika mengalihkan atensi mereka.

Siapa lagi kalau bukan ubi? Sang pemimpin dari All sin's yang ada.

"Ubi?, ini kita cuman ngobrol santai aja." Jawab pemuda itu, surai putihnya menjuntai dengan manik Heterochromia(?) miliknya yang sedikit berbinar.

Merasakan kilasan itu, Y/N justru malah mengelus-elus kepala ajul dengan senyuman yang masih terpatri di bibirnya.

Ubi saja bahkan kaget melihat sang putri mengelus kepala seseorang, padahal dulu gadis dengan manik [E/C] itu selalu menatap gelap pada siapapun.

Bahkan ia hanya bersikap hangat itupun hanya pada sang kegelapan dan ubi saja. Sisanya? yaudah tinggal di tampol kalo nyebelin bagi Y/N.

"Wah ajul? Kayaknya kamu berhasil luluhin hati beku punya Y/N." Seketika Y/N terdiam dan menatap arah lain, ajul mengira kalau Y/N tak suka digitukan, begitupun dengan voiz yang berfikiran sejalan dengan ajul.

Nyatanya Y/N membuang wajah karna malu, dan yang mengetahui gerak-gerik Y/N itu hanya ubi.

"Awh? Putri kecilku sudah tumbuh dewasa~" ubi mengelus pelan kepala Y/N membuat sang gadis mendengus.
Namun ia tak menepisnya, jangan salahkan Dia kalau suka di elus oleh pemimpin yang ganas itu.

"Aku juga ingin di eluss" pinta ajul sedikit memohon, hal itu membuat voiz gemas.

"Anak emasmu manja bangett" voiz mengacak acak surai bersih bagaikan susu itu hingga berantakan.

"Voizz!! Stop!" Gerutu ajul dan mendengus pelan.

"Hahaha" tawa ubi melihat ajul yang kesal karna voiz.

Y/N juga malah ikut ikutan mengelus kepala ajul.

"Hehehe~" tawa Y/N diselangi kerusuhan ubi karna melihat putri tercinta darkness tertawa saat bersama ajul.

"Y/N, aku mau bicara dulu sama ajul." Ucap ubi sambil memegang tangan ajul lalu menariknya pergi.

"Eh.. iya" Y/N sedikit kecewa namun ia biarkan saja, dan ia kembali memasang wajah datarnya.

(Harap bisa bedakan ia, dia, dan nya)

Sisi ubi ajul
.

"Jul, satu hal yang gue mau. Lu jagain Y/N baik baik." Ajul tersentak

"Maksudnya?"

"Gue tau lu paham, selama ini darkness selalu sembunyikan Y/N agar dia ga di manfaatin. Dan Y/N juga paling anti sama yang namanya temen." Ajul terdiam sejenak

"Tunggu, jaga Y/N gimana? Kan udah ada elu."

"Gue cuman sebagai sosok kakak dia doang, dan lu... Bakalan jadi masa depan dia." Seketika ajul memerah karna mengetahui maksud dari pemimpinnya.

Dia, MERESTUI MEREKAA!!

"W- woi! Apaan nih! Kenapa nih main restu-restu aja!" Keluh ajul

"Ya gue restuin, siapa tau beneran jadi masa depan adek gue." Wajah ajul memerah padam mendengar ucapan ubi.

Sementangan ia dekat dengan Y/N bukan berarti ia suka bukan?

"A- apaan sih! Udahlah yuk balik." Ajul berjalan duluan meninggalkan ubi

Sedangkan yang di tinggalkan hanya tertawa kecil melihat reaksi anak emasnya.

"Gue bener-bener mau titipin Y/N ke ajul. Dari semuanya, cuman ajul yang bisa bikin Y/N jadi kayak manusia yang punya emosi." Gumam pelan ubi sembari menatap punggung ajul yang mulai menjauh

Setidaknya ia bisa tenang, selama ia tak ada disisi Y/N (Mati) maka akan ada ajul yang mau menemani Y/N.

"Gue ga tau kenapa gue punya firasat buruk buat 3 hari kedepan." Ubi kembali menggumam sembari melihat awan.

"Heh, dewi. Lihatlah kelakuan orang yang kau kirim, semuanya bohong! Mana katanya ingin berdamai denganku?"

"Dengar ya! JIKA BUKAN KARNA KAU! Aku pasti masih berada disisi cahaya! Tapi... Kau sudah membuang ku,"

"Tapi yasudah lah ya, mari kita lihat seberapa tahan kalian dengan kegelapan?" Ubi tersenyum licik

"Oh~ kita lihat juga, seberapa kuat titisanmu yang bisa menahan semua rasa sakit sama sepertiku. Karna kau sudah membuang sebuah benda berharga Dewi."

Ubi berjalan pergi setelah mengajukan pendapatnya, ia menyusul ajul yang pastinya sudah sampai di tempat Y/N.

"Ubii!!" Y/N mulai kumat, ia mulai manja pada ubi.

"Huhh? Kenapa?"

Voiz yang melihat kemanjaan itu hanya ternganga, bisa bisanya cewe es lebih manja kebanding kayak kaira.

"Dih ngambek, padahal cuma di usilin." Ejek ajul sembari tertawa karna Y/N malah bersikap manja pada ubi, padahal hanya di jahili oleh nya

"Ada apa sih?" Tanya ubi sembari mengelus kepala Y/N

"Itu tuh ajul! Masa ia dia jahilin Y/N, naro ulet di muka Y/N!" Gerutu Y/N sembari mengeluh pada kakak tercintanya

(Kira-kira Sabtu ini Mira live ga guys? Gue soalnya mo nonton :3 yang ga tau aku lagi sebut channel @Miraa_Kay! Yah, oh ada akun WP nya juga, nanti kalian tag profilku terus lihat siapa yang aku ikuti, itu nanti ada profil yang cewe rambut coklat pake baju warna putih kek weko. Follow akun dia atau ku datengin rumahmu >:D )

"Ajul."

Ajul merasa merinding, aura itu terus keluar dari tubuh ubi seakan mengancam.

"A- aku minta maaf ya Y/N" pinta ajul dengan lembut sembari memperlihatkan baby face nya.

Hal itu membuat Y/N merasa malu dan memarahi ajul juga menjitak ajul.

Sang empu yang merasakan jitakan itu hanya bisa meringis sembari menunduk.

"J- jul?" Panggil gadis bersurai [H/C] itu.

"Ajul?" Sekali lagi ia berucap.

"J- jitakan Y/N sakit kah?"

Gadis itu mengusap kening ajul yang ia jitak, merasa bersalah melanda Y/N.

"J- jul?" Ulangnya memanggil pemuda berusia putih bersih bak-nya susu

"Sakit banget, Y/N jahat banget sama aku. Padahal kan aku cuman mau-"

Ucapan ajul terpotong melihat Y/N yang menangis.
Awalnya ajul hanya ingin menjahili gadis ini dengan cara ber-akting layaknya korban, tapi ia malah menganggap serius candaan ajul.

"Y- Y/N minta maaf.." lirihnya menunduk

"E- ey? Y/N!? ASTAGA JANGAN NANGIS!" Ajul lalu memeluk Y/N dan mengusap tetesan air yang berlomba-lomba terjun kebawah wajahnya.

Pemuda itu berusaha untuk menenangkan gadis-nya yang menangis (ekhm!).

"Y- Y/N minta maaf." Ulangnya sambil menangis

"Shuut, udah gausah minta maaf ya? Salah ajul ko. Udah jangan nangis." Ajul mengusap air matanya

"Jangan nangis oke, ajul ga suka lihat kamu nangis." Mengusapnya pelan ajul tersenyum.

"Oke." Y/N menjawab sembari mengusap wajahnya.

Ubi malahan merasa terkacangi.

"Ekhm! Yasudah yuk kita ke ruang rapat."

Mereka akhirnya pergi ke ruang rapat bersama

.
.
.

Y/N pergi dari Ragnarok selama 3 hari, tapi Y/N merasakan perasaan tak enak, sedangkan ubi memaksa Y/N agar pergi, dan Y/N hanya mengangguk.

Sudah lah dia sudah berpisah dari mereka. Lebih baik jika Y/N pergi daripada merepotkan mereka

Saat Y/N kembali, ia melihat perperangan besar disana.
Y/N mengamuk tak terkendali melihat sang kakak tercinta hampir menghembuskan nafas terakhirnya.

"Brengsek kalian!"

Senjata Y/N seketika evolusi, bahkan Y/N sudah menunjukkan Wujud iblisnya.

Noya hampir terbunuh, Kirman dan lainnya sudah terbunuh di tangan Y/N.

"Kenapa bajingan? Wajarkan? Kematian dibalas kematian, nyawa di balas nyawa." Y/N membunuh tanpa henti, saat perperangan selesai Y/N hanya terdiam dan terduduk.

Ia tak bisa berjalan, tubuhnya sakit, rasanya perih, nafasnya sesak.

"Ka...kak... Y/N... Me-nang" saat itu juga Y/N kehilangan kesadarannya.

"Ahahah~ gadis mungil yang mengasihankan~ oh lihatlah dirimu, ahahaha!" Tawa seseorang menginjak kepala gadis bersurai [H/C] itu.

"Mudah sekali memanipulasi org yang sudah bersumpah setia, aku akan mengambil apapun yang kau dan kakakmu punya, termasuk kekasihmu Y/N" lalu ia menendang kepala gadis di bawahnya lalu pergi

Sesaat sebelum itu, datang seorang lelaki bertanduk merah dengan manik merahnya bergulir dengan penuh air mata, mendapati sang pemimpin yang sudah di ambang batas.

Janji dan sumpah setianya ia buang hanya untuk orang yang mengkhianatinya. Ia bahkan meninggalkan sang pemimpin.

"Ubi, ENGGA!" Histeris nya, siapa lagi kalau bukan Jerry?

Ajul yang masih selamat menatap tak suka pada Jerry yang berani menyentuh ubi.

Ia bahkan mencekik Jerry karna rasa kesalnya

*Brughh!

"INI GARA-GARA LO BANGSAT! INI SEMUA SALAH LO!!" Ajul mulai memukul Jerry.

"ANDAI LU GA BAWA CEWE PENGKHIANAT ITU! Andai lu ga buta karna cinta lu ke kaira. MUNGKIN UBI SAMA Y/N SEKARANG MASIH SELAMAT!"

"MUNGKIN Y/N GA PERLU BERKORBAN NYAWAA!! kenapa lu ga dateng pas Ragnarok di serang jerr!!" Tangis ajul pecah, ia tak bisa mendaratkan pukulan karna merasa tersiksa melihat gadis 'nya' yang kehilangan nyawa karna berkorban.

Ia juga mengingkari janji yang akan selalu menjaga Y/N, kini apa? Malah ia yang melindungi dirinya.

"Kenapa Jerry!! Apa kurangnya ubi sampai lu masih milih cewe licik ituu!"

Pemuda bersurai Brunette itu menatap miris ke arah ajul, manik Ruby miliknya menatap ke arah manik Heterochromia milik ajul yang mulai menggelap.

Seseorang menepuk kepala ajul, itu adalah voiz yang mengelus kepala ajul.

Tubuh voiz di penuhi dengan luka, bahkaan ia hampir kehilangan nyawa karna krisis Heart yang tersisa 3.

"Ini udah jadi takdir, bantulah Y/N dulu ajul Jerry, aku yang akan membantu ubi."

Lalu voiz menggendong ubi dan membawanya ke dalam kastil.

Saat berjalan ke arah Y/N, mereka melihat seorang gadis yang menginjak injak kepala Y/N, bahkan menendang kepala Y/N.

Jerry sangat mengenal gadis itu, siapa lagi kalau bukan kaira?

Amarah ajul menggejolak tapi Jerry menahan ajul, karna luka ajul yang bisa semakin terbuka jika ia banyak bergerak.

"Sabar jul, luka lu bisa makin kebuka." Peringat Jerry lalu berjalan ke arah Y/N dan hendak mengangkat tubuh Y/N jika tidak di tepis ajul.

"Jangan pernah letakkan tangan haram mu di tubuh Y/N." Sarkas ajul lalu mengangkat tubuh yang penuh luka itu, tak perduli jika jubah(?) putihnya menjadi kotor karna merah darah.

Ia hanya perduli pada keselamatan gadisnya itu.

"Hah.." Hela nafas Jerry lelah, ia memang salah sih

Kemana dua tulul nya sampe ngajak gelut. Siapa lagi kalau bukan si kambing guling dan cacing pita //plakk. Uhuk! Siapa lagi kalau bukan Maji mati Maji ma- //plakk.

Apasih perasaan aku di tabok Mulu lah dari tadi >:( -Narator
Yang bener jadi narator! -Author
Tch! Iya iya! -Narator

Siapa lagi kalau bukan Maji dan gempita dan anak pung- //plakk

Bilang sekali lagi Megu ku anak pungut, ilang kepalamu. -Author
I- iya Thor, ampun Thor -Narator

Maji, gempita, dan Megura kesayangan author.

Mereka lagi acara ngambek ngambek-kan dulu soalnya.
Paling nanti di tabok ubi kalo udah balik, tenang aja <3

Beberapa hari kemudian

Y/N mulai trauma, dan selalu berada di dekat ubi kapanpun dan dimanapun, ia trauma jika sang kakak kenapa napa.

Meskipun itu akan tetap terjadi karna ini adalah Medan perang.

Bahkan saat ubi kenapa napa di tengah perang, Y/N lah yang kena panic attack.

Bahkan sampai membantai habis musuhnya tak perduli dengan darah, karna yang paling penting baginya kesehatan sang kakak.

Ubi merasa kesal karna merasa Y/N lah Kaka. Dan bukan dia.

Bahkan pernah sekali ia membentak Y/N karna risih terus di ikuti Y/N, meski itu bertemu Darkness sekalipun.

Tapi tanggapan Y/N, ia malah menangis histeris. Membuat ubi merasa bersalah.

Ubi hanya bisa membiarkan Y/N mengikutinya kemanapun, bahkan Y/N sangat protektif terhadap voiz dan ajul.

Tapi ia tetap bersikap dingin dan kejam pada gempita Maji dan Jerry, untuk Megura itu pengecualian.

Soalnya Megura itu kesayangan seseorang.

.
.
.

Hingga di perang terakhir (end fase 3)

Y/N terluka parah karna Lucifer.

"Uhuk akhh-..."

Y/N mengusap darah yang terus bercucuran di mulutnya.

Kau... Tidak apa apa...

"Tidak apa apa? Kau tidak melihat aku terluka begini..."

Titisanku...

Maafkan aku...

"Tidak ada kata maaf, aku tidak akan pernah menerima permintaan maafmu dewi Akayyi."

Semua terdiam mendengar nama dewi yang Y/N sebutkan.

"Tidak sekalipun" lanjut gadis itu menatap tajam Noya.

Y/N mendekati Noya.

"Inikah titisan dewi Rasael?" Y/N menatap penuh dengan ejekan pada Noya.

"Kemana para titisan dulu? Oh iya! Aku lupa, titisan itu kan sudah dibuang " Y/N tersenyum dengan tatapan mengejeknya.

"Tak ku sangka, titisan sekarang sangat tidak bisa di andalkan, kenapa mereka membuang para dispoint yang dulu? Padahal mereka jauh lebih berguna daripada yang sekarang."

"Bahkan, berkali-kali di khianati pun para titisan yang dulu masih menerima dengan lapang dada dan tak pernah mengeluh. Tapi kenapa yang sekarang sangat amat suka mengeluh? Padahal baru di khianati 2 fraksi.~"

"Apa maksud Lo hah!" Marah kaira lalu memukul Y/N

"Wow santai dong, kan aku cuman ngomongin fakta yang ada, kalau dispoint yang dewi pilih sekarang itu tak ada gunanya~" Tatapan Y/N menggelap dan tersenyum lebar melihat kaira yang menatap Y/N nanar.

"Kau fikir hanya kau yang mempunyai rencana Noya? Kau lupa seberapa liciknya aku"

Seringai licik tertera di wajah Y/N.

"Oh dewi yang malang, kau lihat seberapa banyaknya sekarang kegelapan yang Mendominasi? Kenapa kau sangat ingin kegelapan hancur?" Y/N menatap Noya

"KARNA JIKA TERLALU BANYAK KEGELAPAN! MAKA DUNIA INI AKAN HANCUR!"

"Kau fikir jika tidak ada kegelapan, siapa yang akan jadi penjahat? Tidak ada yang namanya cahaya tanpa kegelapan Noya!" Gerutu ubi sarkas karna merasa kesal.

"Kau bilang jika terlalu banyak kegelapan bisa merusak cahaya? Lalu kalau terlalu banyak cahaya apa tidak merusak kegelapan? Merusak ekosistem dunia,kau fikir jika hanya dengan cahaya itu akan membuat dunia ini berputar?."

"Kau bilang dunia ini harus seimbang, tapi kenapa kau ingin melenyapkan kegelapan? Bukankah jika kegelapan di lenyapkan dunia semakin tidak seimbang?"

Y/N tersenyum penuh kemenangan melihat mereka terdiam, Y/N dengan seringainya langsung menusuk Noya.

Mereka terkesimak, seketika para sons yang berasal dari mereka terjatuh.

Item airmata sang dewi telah di dapatkan oleh Y/N.

"Bagaimana rasa air ini."

Y/N menelan sedikit air itu. Dan tersenyum senang melihat wajah mereka yang jijik, karna airmata sang dewi telah tercampur darah.

Bisa di bilang Y/N minum air kotor yang mengandung darah.

"Rasanya mirip Holy Water"

Sisa para aliansi langsung di bunuh oleh tim Ragnarok.

Hingga beberapa saat kemudian Y/N di bunuh oleh Kaira.

"KAIRA!" Histeris Jerry.

Ubi melihat itu seketika amarahnya sudah di ambang batas.

Tak langsung di bunuh, kaira di siksa dulu oleh ubi.

Siksaan yang berlangsung dengan penuh teriakan.

Para anggota Ragnarok hanya bisa meringis melihat keadaan kaira yang mengenaskan.

Lalu ubi akan menyembuhkan kaira dengan potion Healing Instan II hanya untuk di siksa lagi.

Tak ada yang kuat melihat siksaan itu, semua siksaan yang ubi berikan pada kaira.

"A- jul.."

Ajul langsung menoleh, ia tak sanggup melihat gadisnya yang sudah di ambang batas kesadaran.

"Aku... Suka... Kamu.."

Ajul terdiam dan menangis, ia memeluk erat Y/N, menyalurkan kehangatan tubuhnya hanya untuk Y/N.

*Chup~

Ciuman singkat itu sudah menjadi salam perpisahan dari Y/N pada ajul.

"ARGHH!!! Y/N!!!!" Teriak ajul histeris.

Ia menangis histeris walaupun pita suaranya mau hancur.

"Ajul.." voiz menatap ajul yang kehilangan kekasihnya (mang eak? :v)

Ubi menatap dingin semua item Y/N yang berserakan.
Ia kembali menyiksa kaira, sedangkan yang lain hanya bisa menatap ngeri pada ubi.

Hingga akhirnya kaira mati di tangan ubi, voiz mencoba menenangkan ubi dan melihat ajul yang masih menangis di depan kuburan Y/N.

"Engga, aku yakin Y/N pasti spawn lagi... Aku yakin." Ajul terus-menerus menggumamkan ucapan itu berkali-kali untuk menenangkan diri.

Jerry hanya bisa terdiam, ia melihat pemimpin, dan anak satu anak emas yang sama sama terpuruk karna kehilangan seseorang.

"ARGHHH!!! DEWI BRENGSEK!!" Dengan penuh amarah ubi menghancurkan satu bangunan.

Amarah mulai menguasai dirinya.

"Sabarlah." Ujar voiz mengelus pundak ubi pelan.

Hingga akhirnya tangisan ubi pecah, semua hanya bisa mematung mendengar tangisan histeris itu.

Bahkan Jerry terdiam terpelatuk, tubuhnya membeku karna tangisan sang pemimpin.

Ajul tak perduli, ia juga masih menangis dengan rasa yang tak terima.



Aliansi pov.
——————

"KAIRA! Syukurlah kalau kaira spawn lagi" Anna menghela nafas senang melihat sahabatnya.

"Jangan! JANGAN!" Histeris kaira saat ana akan menyentuhnya

Semua terdiam menatap kaira dengan tatapan kosong, Sean ingin memeluk adik nya, namun kaira malah menjerit histeris.

"ENGGA!! AKU MINTA MAAF! JANGANN!"

"Ini pasti ulah Ragnarok!" Kesal kaguwir.

Rasanya kaguwir ingin membunuh ubi dengan tangannya sendiri, melihat temannya bahkan trauma.

Pikiran mereka melayang, entah itu memikirkan pelecehan atau apa.

"Dia trauma gara gara apa?" Tanya citem

"Pelecehan? Biasanya mereka trauma karna pelecehan." Jawab frontal Febfeb membuat mereka menatap tajam febfeb

"Kaira, tenang ini kakak." Sean mengelus pelan kepala kaira sehingga kaira bisa tenang.




Awal era baru

.
.
.

"WAA!!" Teriak pemuda bersurai legam dengan manik Ruby nya

"Anjir mimpinya terasa nyata! Tapi... Siapa nama cewe tadi? Gue lupa."

"Ah tau lah! Mimpi doang, gue kemabanyakan main rolaplay bareng vel nih!" Gerutu pemuda itu dan segera menyiapkan tasnya

"Kakak! Aku ke sekolah dulu!"

"WOOOI! BEKALMU KETINGGALAN!" Teriak gadis yang berstatus kakaknya.

"GA SEMPET KAK! NANTI ISTIRAHAT KU AMBIL! DADAHHH!"

"Hahh, dasar kebiasaan banget" gerutu gadis bersurai silver dengan manik merahnya, ia menggunakan gaun merah yang lumayan cantik.






















































































Brutal school-

"Ano permisi" gadis itu menoleh pada pemuda yang memanggilnya

Di koridor hanya ada dirinya dan pemuda itu, koridor yang berwarna biru abu-abu mendominasi kedua insan.

Gadis bersurai [H/C] dengan manik [E/C] nya, menatap manik pemuda bersurai legam dengan Hoodie abu abu dan mata merah Ruby.

Merasa kenal dengan suasana ini membuat pemuda itu takut dan ragu untuk mengatakannya.

"Siapa namamu?"

Mendengar pertanyaan konyol itu, gadis di depannya tersenyum. Merasa familiar dengan perasaan dan suasana ini.

"Y/N"

Bagaikan di terpa banyaknya mawar, pemuda itu terkejut, apakah ini mimpi yang jadi kenyataan



"Gue minta satu permintaan"





"Sekali aja...
































Gue pengen jaga dia lagi buat yang terakhir kalinya..."






Tamat

By Milly/Author
4295 words

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top