...
Ini bukan keluhan okey!
Oke oke BTS
Back to story
"Ubi gimana kalau kita bantai aliansi?"
"Hmm .. boleh juga, tapi ga dulu. Supplay gua lagi abis"
"Oke!"
Jerry langsung pergi untuk mencari bahan bahan buat perang :> (lupa namanya resource? Itulah)
Ubi lebih memilih berjalan jalan di sekitaran sana kebetulan dia itu....
Buta map
Yg katanya mau jalan jalan sekalian inget inget jalan sekitar malah nyasar
(Astaga naga....)
"Ini gua dimana cok! Buta map gua!" Kerutu ubi lalu berjalan lagi ke sekitar, ya kalian tau lah?
Malah tambah nyasar
Ubi malah makin nyasar entah kemana.
"Astagaa!! Ini dimana!" Pemuda surai luxury ini menjadi kesal
"Eh bentar... Itu Sean sama moon? Ber Arti gua di sekitar aliansi?" Gumam ubi.
Ubi melihat sekitar dan berniat untuk menguping
In Sean & moon
.
.
.
"Sean"
"Ya?"
"Kita harus jaga si.... Noya yang konyol itu."
"Hmp.."
"Biar dia selamat dan ga kematian, karna dia satu satunya cara. Agar dunia ini damai dan aman"
"Iya.."
"Di konyol satu itu... Harus kita jaga dengan baik" moon menatap sendu ke arah Sean
"Ya, kau benar moon" jawab Sean tersenyum hangat.
In ubi
.
.
.
"Huh... Cuman melindungi ter-"
Ubi seketika teringat sesuatu, kata katanya...
"(Sangat mirip? Melindungi?)"
"Sul, jaga Marvel baik baik, lindungi dia, lu bisa kan"
"Sangat mirip ..?"
"(Sangat mirip kan?)"
"... Kata- engga" ubi menggeleng kencang, dia tau itu bukan PepPey dan Samsul.
"Shhh! Engga engga mereka berbeda" gumam ubi sambil menggeleng.
Ubi memilih pergi dan akhirnya bersender pada salah satu pohon, sudah cukup jauh ubi pergi.
"Shhh.... Pleasee gua pengen lupain semuanya" lirih ubi sambil menangkup mawajhnya sendiri.
["Cukuplah, mereka berbeda dan tidak akan pernah menjadi sama lagi"]
"Lupakan"
'jangan pikirkan mereka'
"(Pergilah, lupakan semua kenangan ku bersama mereka)"
"Bener, gua bukan yang dulu! Oke!"
Saat war
.
.
.
"Mati Lo Noya!!!" Teriak ubi lalu mengayunkan senjatanya tapi meleset karna di serang Sean dan moon di saat bersamaan.
"Lo jangan nyakitin Noya!!" Sean menghalangi ubi untuk mendekati Noya.
Ubi seketika lengah dan terjatuh hingga Jerry harus menyadarkannya.
"Ubi!! Jangan lengahhh!!!" Teriak Jerry
Ubi seketika sadar dari lamunannya.
"Cih! Mati saja kalian sekalian!!!" Murka ubi lalu membunuh mereka ketiganya
"Ubi, kenapa kamu tadi bengong?" Tanya Jerry.
"Engga jer, gua cuman tiba tiba kepikiran sesuatu aja" jawab ubi
"Apa itu ubi?" Timpal kaira
"Huhh... Senjata legend ke 4" jawab ubi
"Ohh, senjata legend ke 4? Emang si maji belum kontrak?" Ajul pun ikut ikutan bertanya.
"Ya, gua ga tau Maji udah kontrak apa belum, makanya gua mikirin itu karna gua ga mau, kalo malah aliansi ngerebut senjata legend ke 4 dan kontrak." Jawab ubi
"Yaudah sih," ucap Jerry
'kejadian tadi... Mirip'
"Lu inget kejadian tadi?"
'berisik!'
Lalu ubi ngebacot di hadapan para aliansi.
"Heh, gaada kalian kayak-"
"Udah cukup ubi!! KURANG PUAS APA LAGI LU BUAT NOYA TERSIKSA HAHH!!!" Teriak moon membela Noya.
"Gua ga nyangka... Cih!"
'kejadian ini...'
'lu gaakan pernah bisa lupain kejadian penghakiman sebelah pihak itu'
'berisik!!!'
"Cih! Terserah lah!"
Ubi langsung pergi karna pikirannya sedang kacau.
"Tumben ubi ga bawa kiamat?" Ucap Diablo.
"Lu mau perang hah? Gua sih enggak soalnya supplay gua buat perang udah abis" ucap kaguwir.
"Hahhh bacot bet kalian semua" ucap Sean.
'tapi kok gua ngerasa ada sesuatu ya...' batin Sean melihat kesana kemari
Sean merasa ada yang melihat nya di setiap arah, tapi tidak tau dari mana asalnya.
"Sean! Lu kenapa bengong doang?" Tanya moon.
"Engga gapapa, ini gua lagi pusing aja gara gara senjata ubi" jawab Sean.
"Ohh oke. Istirahat gih" jawab Noya
Sean langsung pergi ke tempat istirahatnya.
1 Minggu kemudian
.
.
.
"Ubi mau, aku mau cari resource dulu ya" ucap Jerry lalu pergi
"Heh..." Ubi melihat Jerry yang pergi
Ubi berniat jalan jalan di sekitaran nether.
Ya tau lah ya?
Kesasar
Lagi si ubi ini.
Akhirnya ubi cuman keliling keliling gaje.
"Oh PepPey, contrary, how does you garden grow. Come with me, and you'll be, A perfect brother.
His answer *was laughter* soft as lowered my head-"
Sean dan moon tidak sengaja melihat ubi dan mengikuti ubi
"You're too late... I'm afraid... This flower already dead..."
Ubi terus berjalan tanpa tau arah di ikuti oleh Sean dan moon yang menguping ubi dan membuntuti ubi sekaligus.
Akhirnya sampai di sebuah portal, ubi memastikan sesuatu dengan melihat kesana kemari.
Lalu ubi memasuki portal itu di ikuti Sean dan moon.
Saat sampai ubi meletakkan sebuah bunga di sebuah makan dan meletakkan sebuah kue.
"Hai, lama ga ketemu ya dek? Adek tenang kan di sana? Abang harap adek ga terlalu khawatir sama Abang, Abang janji akan balasin dendam adek ke Noya..." Ucap ubi lalu memakai topi ulang tahun dan sebuah jas berwarna biru.
Sean dan moon agak kaget kenapa ubi sedendam itu dengan Noya.
"Selamat ulang tahun... Selamat ulang tahun... Selamat ulang tahun... Selamat ulang tahun..." Ubi meniup lilin yang ada di kue itu
"Selamat ulang tahun yang ke 19 ya dek... Padahal di umur mu yang ke19 tahun Abang janji bakalan lihat in seluruh dunia ke kamu..." Lirih ubi sambil menahan emosi agar tidak menangis.
Lalu ubi membersihkan rumput sekitar makam adiknya.
"Selamat ulang tahun ya... Sekali lagi Abang ucapin... Maaf Abang ga bisa nempatin janji Abang, semoga kamu bahagia di alam sana" ubi lalu meletakkan sebuah boneka beruang berwarna biru dan pergi.
Setelah ubi pergi, Sean dan moon melihat ke arah makam melihat siapa namanya.
Tertulis:
Mary Renata Alainja.
-Amaryn-
Sena seakan kenal makam itu, tapi mencoba untuk tidak menghiraukannya.
"Yasudah yok moon kita pergi" ajak Sean.
TBC or Tamat?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top