[Hanemiya Kazutora] Small Gift

16 September

.

.

.

.

.

Title : Small Gift

Tokyo Revenges by Wakui Ken

Genre : fanfiction, romance, shounen ai

Pairing : Kazutora x Chifuyu

.

.

.

.

.

Krek

Kazutora baru selesai mandi, rasanya menyegarkan sekali setelah seharian bekerja di toko hewannya Chifuyu, pelanggan hari ini lebih banyak dari biasanya.

Sekarang ia sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk di tangannya sambil mengedarkan pandangan guna mencari si pemilik tempatnya bekerja.

Ketemu. Rupanya Chifuyu sedang duduk di sofa. "Belum tidur?" tanyanya sambil menghampiri Chifuyu dari belakang sofa, tapi ucapannya tidak dibalas.

"Emangnya ngga cape?" tanyanya lagi, tapi kali ini bukan dari belakang, ia ingin duduk bersama Chifuyu. Ah, tapi ia masih berdiri, melihat Chifuyu dari samping sofa.

"Tidur rupanya." Ternyata Chifuyu malah tidur di sofa, mungkin ia terlalu lelah untuk pergi ke kamar.

Melihat Chifuyu yang tidur sambil memegang ponsel, Kazutora pun mengambil ponsel Chifuyu, takutnya radiasi. "Kalo tidur jangan deket hp-" Kazutora tertegun melihat apa yang layar ponsel Chifuyu tampilkan.

Foto masa lalu Chifuyu dengan orang yang dicintainya dan yang dicintai Chifuyu itu adalah sahabatnya, Baji Keisuke.

Kazutora tersenyum getir mengetahui Chifuyu masih belum bisa melupakan Baji, walau ia sudah bisa tebak sampai kapanpun anak itu pasti tidak akan melupakan Baji.

Terlihat pula sebuah kotak kardus berukuran sedang di atas meja, kotak itu terbuka dan menampilkan isinya yang merupakan barang-barang lama Chifuyu yang berhubungan dengan Baji. Mulai dari baju couple, topi dan kalung pun couple, syal, serta foto-foto tentang kenangan mereka.

"Haahh ...." Kazutora menghela napas, lalu duduk di samping Chifuyu. "Sepertinya selama apa pun aku menunggu, kau tidak akan melupakan Baji. Paling tidak lihatlah aku ... Chifuyu."

Puk

Tiba-tiba Chifuyu menjatuhkan kepalanya ke bahu Kazutora, mungkin ia lelah tidur dengan posisi duduk. Kazutora mengelus lembut kepala lelaki manis di sampingnya, senang rasanya Chifuyu tidur dekat dengannya seperti ini walau ia masih belum bisa memilikinya.

"Baji ... san ...." Ya ampun, bahkan dalam tidurnya pun ia masih memikirkan Baji. Padahal sudah 10 tahun sejak kematian Baji, tapi Chifuyu masih sering kali memimpikannya. Apa memang tidak akan ada peluang bagi Kazutora untuk dicintai Chifuyu?

Kazutora berhenti mengelus Chifuyu, sekarang ia memperhatikan kedua telapak tangannya dengan tatapan sendu nan penuh penyesalan.

Seandainya waktu itu pikirannya lebih jernih, seandainya waktu itu ia tidak terbawa emosi, seandainya waktu itu ia tidak mudah terprovokasi, dan seandainya waktu itu ia tidak membunuh Baji pasti sekarang Chifuyu tidak akan kehilangan orang yang dicintainya, ia juga tidak akan dihantui rasa bersalah seperti sekarang.

Sungguh keajaiban bagi Kazutora, Chifuyu mau menerimanya bekerja di toko hewan miliknya sekaligus membiarkannya tinggal satu atap begini, bahkan Chifuyu jugalah yang menjemputnya waktu keluar dari lapas remaja. Kazutora berpikir, mungkin semua yang Chifuyu lakukan pun karena Baji.

"Maafkan aku ... Baji. Orang sepertiku memang tidak pantas untuk Chifuyu. Tapi kau tenang saja, walau Chifuyu tidak mencintaiku, aku akan selalu melindunginya."

Tidak tega melihat Chifuyu tidur duduk di sofa, takutnya kedinginan atau digigit nyamuk, Kazutora pun menggendong Chifuyu ke kamar agar tidurnya pun lebih nyaman.

Sesampainya di kamar, Kazutora menurunkan Chifuyu ke kasur, lalu menyelimutinya dengan selimut.

"Jangan tinggalkan aku ...." Kazutora baru mau kembali ke kamarnya, tapi tiba-tiba Chifuyu menahan pergelangan tangannya. "Baji san ...."

Awalnya Kazutora senang karena Chifuyu tidak mau ditinggal olehnya, tapi sepertinya itu hanya angan-angannya saja. Chifuyu masih mengigau dan yang dimaksud Chifuyu untuk tidak meninggalkannya adalah Baji, bukan Kazutora.

"Kau sangat mencintainya ya, Chifuyu ...," lirih Kazutora.

Kemudian perlahan ia melepas genggaman Chifuyu. Tadinya ia ingin tidur di sini saat Chifuyu bilang tidak mau ditinggal, tapi yang dimaksud Chifuyu itu Baji, bukan dirinya. Kalau ia tetap di sini, yang ada hanya akan membuat hatinya semakin sakit. Jadi ia putuskan untuk tidur di kamarnya saja.

Keesokan harinya.

Seperti biasa Kazutora akan menghabiskan waktunya untuk bekerja di toko hewan milik Chifuyu. Ia sudah mandi dan sekarang ia tengah bersiap membuka toko karena memang Kazutoralah yang memegang kunci.

Krek

Pintu kamar Chifuyu terbuka, menampilkan sosok Chifuyu yang sudah rapi dengan pakaiannya. Biasanya mereka berangkat bersama ke toko, tapi hari ini ada yang berbeda.

"Ohayou, Kazutora-kun," sapa Chifuyu disertai senyum.

"Ohayou, Chifuyu." Kazutora menyapa balik.

"Oh iya, Kazutora-kun. Aku sudah menyiapkan sarapan, makanlah lalu buka toko duluan, aku mau ke makam Baji-san dulu sebentar," kata Chifuyu sambil merapikan jaketnya, lalu mengeluarkan kunci mobil dari sakunya.

"Oke, terima kasih atas makanannya."

"Tidak perlu berterima kasih, kan memang giliranku yang menyiapkan makanan," ucap Chifuyu disertai tawa. "Aku pergi dulu ya."

"Ha'i, itterasshai, Chifuyu." Setelah pamit, Chifuyu pun berangkat, meninggalkan Kazutora yang menatap sendu atas kepergiannya.

"Sepertinya memang tidak ada kesempatan bagiku ya, Chifuyu? Kau bahkan lupa sekarang hari apa," lirih Kazutora.

Sebenarnya sekarang adalah hari ulang tahun Kazutora, tepatnya 16 September. Ia ingin sekali Chifuyu yang pertama kali mengucapkan selamat ulang tahun padanya, tapi sepertinya Chifuyu lupa. Benar-benar lupa atau tidak tahu? Atau pura-pura lupa karena ia masih belum dimaafkan?

Kazutora tidak tahu apa Chifuyu sudah memaafkannya yang telah membunuh Baji, tapi kalau belum kenapa Chifuyu menerimanya bekerja di toko dan membiarkannya tinggal serumah?

"Fuhh ... semangatlah, Kazutora! Kau sudah besar, sudah dewasa, bukan lagi anak-anak yang setiap kali ulang tahun ingin dirayakan!" ucap Kazutora menyemangati dirinya sendiri.

Kemudian ia pergi ke ruang makan dan memakan sarapan yang sudah disiapkan Chifuyu. Lagi-lagi peyoung. Chifuyu memang sering kali menyajikan peyoung yakisoba entah untuk sarapan, makan siang, atau makan malam. Entah karena peyoung adalah makanan favoritnya atau karena peyoung mengingatkannya tentang Baji.

"Enak ... tapi juga menyakitkan." Kazutora menghentikan aktivitas makannya, ia malah melamun dan memainkan makanannya.

"Kenapa kau selalu menghidangkan makanan menyedihkan ini bahkan dihari ulang tahunku, Chifuyu? Apa kau menerimaku hanya untuk menyakitiku? Hanya untuk balas dendam padaku?"

Drrttt! Drrttt!

Lamunannya dibuyarkan ketika ponselnya berdering pertanda ada telepon masuk. Kazutora pun segera melihat ponselnya, takutnya yang meneleponnya itu adalah seorang klien, atau dari Chifuyu?

Setelah dilihat, ternyata yang telepon adalah Mikey, yang juga merupakan teman masa kecilnya bersama Baji. Kazutora menekan tombol hijau guna menjawab panggilan.

"Moshi-mo-"

"Tanjoubi omedetou, Kazutora!" Suara disebrang memotong ucapannya sekaligus mengucapkan selamat ulang tahun padanya, dan itu buka hanya suara Mikey, terdengar juga suara Draken, Mitsuya, dan Pahchin.

"Arigatou, mina ... kukira tidak ada yang ingat, Chifuyu saja belum mengucapkannya padaku ...," ucap Kazutora terharu, tapi juga sedih karena orang yang dicintainya belum mengucapkan selamat ulang tahun padanya.

Orang-orang disebrang pun turut sedih mendengarnya. 'Apa Chifuyu lupa?' Itu yang mereka pikirkan.

"Mm ... mungkin dia akan mengucapkannya sekalian memberimu hadiah nanti," kata Mikey berusaha menghibur Kazutora.

"Atau mungkin dia sudah mengucapkannya saat kau masih tidur, Kazutora. Tepat jam 12 malam!" Kali ini kata Draken.

"Iya, Chifuyu tidak mungkin lupa." Yang ini kata Mitsuya.

"Hmm ... ya mungkin." Mulutnya memang berkata begitu, tapi hatinya tidak.

'Mengucapkannya saat aku tidur? Mustahil, semalam saja dia memimpikan Baji lagi. Mungkin Chifuyu memang tidak mengingatnya atau memang tidak mau mengucapkannya.'

"Oh iya, Kazutora! Malam ini aku mengundang semua mantan anggota Touman ke rumahmu," ucap Mikey. Kenapa mantan anggota? Ya karena geng Touman sudah dibubarkan.

"Hahh?! Untuk apa? Dan lagi aku itu tidak punya rumah, aku ini hanya menumpang di apartemennya Chifuyu!"

"Aah, sama saj-"

"Sama saja apanya? Jelas-jelas tempat ini milik Chifuyu, aku itu hanya menumpang."

'Mungkin dia akan mengusirku jika sudah menikah nanti,' lanjutnya dalam hati.

"Haiss! Terserah kau sajah, pokoknya nanti malam kami semua akan datang ke apartemen kalian berdua! Tidak ada penolakan!"

"Ta-"

Tut ... tut ...

Telepon dimatikan secara sepihak, Mikey tidak mau mendengar alasan ini dan itu dari Kazutora.

"Terserah kalian sajalah!" ucap Kazutora kesal. Kemudian ia menghela napas berat dan berkata, "Aku memang ingin merayakannya dengan kalian, tapi merayakannya di sini apa tidak akan menggangu Chifuyu?"

Setelah itu ia segera menghabiskan sarapannya, takutnya ada pelanggan yang menunggu, takutnya juga Chifuyu sudah kembali dari makam Baji dan menunggunya di toko.

Pelanggan hari ini tidak seramai yang kemarin, tapi tetap saja lelah karena harus mengurus banyaknya binatang di toko ini.

"Kazutora-kun, ayo beres-beres. Kita akan tutup lebih awal hari ini," ucap Chifuyu sambil mengangkat beberapa kotak kardus sekaligus sampai menghalangi penglihatannya.

"Hah? Kenapa? Sekarang kan masih siang," tanya Kazutora bingung.

"Ya karena sekarang kan hari-huwaaa!"

"Chifuyu!"

Brukh

Karena penglihatannya terhalang, kaki Chifuyu tidak sengaja tersandung kotak kardus lainnya yang berisi makanan kucing, kotak berisi kalung hewan yang dibawanya sekaligus dirinya jatuh dan menimpa Kazutora. Alhasil isi kardus pun berceceran di lantai dan posisi mereka saat ini adalah Kazutora di bawah sedangkan Chifuyu di atasnya. Astaga wajah Chifuyu berada tepat di atas dada bidang Kazutora.

"Ch-Chifuyu ... a-apa kau baik-baik saja?" tanya Kazutora gugup. Seketika wajahnya memanas dan jantungnya berdegup kencang, ia takut Chifuyu bisa mendengarnya. Takutnya setelah ini Chifuyu malah salah paham dengannya.

"A-ahh, iya aku baik-baik saja," jawab Chifuyu sembari mengangkat kepalanya karena tidak mau terlalu lama mendekam di dada Kazutora.

Wajah Chifuyu juga memerah, Kazutora yakin itu disebabkan karena malu atas kecerobohan yang dibuatnya.

"G-gomen, Kazutora-kun! Aku bilang mau beres-beres, tapi aku malah membuatnya berantakan," kata Chifuyu sambil beranjak dari atas Kazutora agar tidak menimpanya lagi, takutnya Kazutora keberatan dengan tubuhnya. Kemudian ia duduk dan membungkuk sebagai permintaan maaf.

Kazutora tertawa kecil, lalu berkata, "Makanya lain kali hati-hati, jangan membawa banyak barang sekaligus."

Chifuyu tersenyum senang melihat Kazutora tertawa, pasalnya seharian ini partner kerjanya itu selalu terlihat murung, ya kecuali saat menyapa pelanggan tentu dia akan tersenyum, tapi setelahnya lelaki itu kembali murung.

"Akhirnya kau tertawa juga, Kazutora-kun. Sejak tadi pagi kau terlihat murung, apa ada masalah? Kalau iya ceritakanlah padaku, berbahagialah karena hari ini adalah hari ulang tahunmu." Kazutora terkejut mendengar ucapan Chifuyu, ia kira Chifuyu tidak ingat atau bahkan berpura-pura lupa karena masih belum memaafkannya.

"Kazutora-kun," panggil Chifuyu. Kemudian ia mendekat ke Kazutora hingga jarak mereka semakin menipis, lau ia berkata lagi, "Tadinya aku mau melakukannya tadi pagi, tapi mm ... a-aku malu, makanya aku pergi menemui Baji-san dulu sekaligus meminta izin darinya."

Melakukan apa? Kenapa Chifuyu harus malu? Dan kenapa Chifuyu harus meminta izin dari Baji?

Di balik semua pertanyaan yang membingungkan itu ada sesuatu yang lebih penting! Kenapa sekarang Chifuyu dekat sekali dengan Kazutora? Mungkin sekarang jarak antara hidung mereka hanya 5 cm saja, yang lagi-lagi membuat jantung Kazutora berdetak tidak karuan.

Bisa dipastikan wajah Kazutora pasti sangat memerah sekarang. Bingung dengan tingkah laku Chifuyu, Kazutora pun bertanya, "A-apa maksudmu ... Chifu-"

"Tanjoubi omedetou, Kazutora-kun."

Cup

Chifuyu menotong ucapan Kazutora, lalu mengucapkan selamat ulang tahun dan seterusnya langsung mencium Kazutora tepat di bibirnya. Membuat yang dicium langsung membelalak karena terkejut dengan ciuman yang tiba-tiba.

Bukan ciuman yang panas, hanya ciuman singkat, tapi sudah pasti Kazutora tidak akan melupakan kejadian ini walau Chifuyu hanya menciumnya beberapa detik.

"Semalam Baji-san bilang di mimpiku, katanya Kazutora-kun ingin hadiah yang seperti ini." Lagi-lagi Baji. Tapi tidak apalah, mungkin ini akan menjadi awal dari hubungan mereka yang baru.

Kazutora masih tidak merespons, ia masih terkejut sekaligus senang dengan apa yang barusan terjadi.

"Kazutora-kun? Kau baik-baik saja?" tanya Chifuyu khwatir. Bagaimana mau baik-baik saja jika kau tiba-tiba dicium seperti itu? "Maaf jika aku mengejutkanmu, a-apa kau marah?"

Kazutora menggeleng pelan, perlahan matanya mulai berlinang air mata, ia tidak mengira akan mendapat hadiah seperti ini dari Chifuyu.

"U-uwahh! Kazutora-kun, kau kenapa?! M-maaf tiba-tiba aku menciummu, tapi kumohon jangan menangis!"

"Baka ... baka ... baka hiks ... kau mengejutkanku, baka-Fuyu!" kata Kazutora sambil menyeka air matanya, kemudian ia memeluk Chifuyu.

"Kukira kau lupa sekarang ulang tahunku ... kukira hiks ... kukira kau tidak mau mengucapkan 'selamat ulang tahun' padaku karena hiks ... karena kau belum memaafkanku ...," ucap Kazutora sambil memeluk Chifuyu. Yang dipeluk pun membalas pelukannya.

"Aku tidak mungkin lupa, Kazutora-kun. Dan aku sudah memaafkanmu dari dulu, jadi kau tidak perlu minta maaf lagi."

Kring

"Permi-a-ahh ... maaf, aku tidak tahu kalian sedang mm ... a-aku keluar saja!"

Hais, mereka lupa belum menutup toko. Alhasil satu pelanggan masuk dan melihat pelukan mereka.

"T-tunggu, Anda tidak perlu pergi. Maaf, yang tadi hanya kesalahan pahaman saja. S-saya sedang bersedih, makanya teman saya mm ... menghibur dan memeluk ya begitulah." Kazutora menjelaskan.

Pelanggan itu pun mengerti dan mulai memilih-milih hewan apa yang akan diadopsinya. Setelah pelanggan itu pulang, Kazutora dan Chifuyu segera menutup toko karena Mikey sudah telepon katanya ia dan yang lainnya sudah sampai di apartemen Chifuyu.

Malam pun tiba, acara menghias dan membuat kue sudah selesai, sekarang waktunya menikmati pesta.

"Jangan ditiup dulu, Kazutora! Kau harus berdoa dulu!" kata Mikey.

"Iya, ayo cepat berdoa, lalu setelah itu kita makan kuenya!" seru Pahchin.

"Ah, itu sih maumu saja karena kelaparan kan?" tukas Draken.

"Ya iyalah, namanya juga Pah!" kata Pehyan, lalu semuanya tertawa.

"Hei, diam dulu dong. Tadi katanya harus berdoa, tapi kalian malah berisik," ucap Kazutora. Kemudian semuanya kembali diam, membiarkan yang berulang tahun mengucap doa sebelum meniup lilin.

'Aku harap kau mengizinkanku untuk menggantikanmu di hati Chifuyu, Baji.'

"Fuhh ...." Kazutora meniup lilin ulang tahunnya, lalu semua bersorak gembira dan melanjutkan pesta. Memakan kue ulang tahun bersama, bercanda ria, dan bersua foto bersama.

Malam ini lebih melelahkan dari malam sebelumnya, tapi juga lebih menyenangkan. Mungkin hari ini adalah hari ulang tahun terbaik bagi Kazutora.

Bukan hanya Kazutora yang lelah, semua teman-temannya juga lelah, jadi mereka memutuskan untuk menginap. Ngga semuanya menginap sih, cuma Mikey, Draken, Mitsuya, Pahchin, Pehyan, Smiley, Angry. Takemichi juga datang, tapi hanya sebentar, mau nge-date katanya. Dan lagi-lagi terjadi seperti kemarin malam, Chifuyu yang terlalu lelah tertidur di bahu Kazutora.

Tidak mau Chifuyu bagun dengan rasa pegal karena tidur dalam posisi duduk, Kazutora pun menidurkan Chifuyu di pahanya dan melonjorkan kaki Chifuyu, kebetulan hanya mereka berdua yang duduk di sofa itu. Draken, Mikey, dan Mitsuya di sofa lainnya.

Kazutora tersenyum seraya berkata, "Arigatou ... Chifuyu." Lalu ia mengecup bibir Chifuyu.

Sama seperti tadi, ini hanya ciuman singkat karena Kazutora tidak mau ciumannya sampai membangunkan Chifuyu.

"Kau payah, Kazutora," ucap Mikey yang ternyata melihat perbuatan Kazutora barusan.

"Eh?"

"Kalau mau cium jangan pas tidur dong! Biar kerasa uwah uwah gitu!" Kazutora tertawa mendengar ucapan Mikey, 'uwah uwah' apanya coba?

"Iya, kapan-kapan," kata Kazutora.

"Kok kapan-kapan? Sekarang dong!" Kazutora tertawa lagi, apa sebegitu inginnya Mikey melihat Kazutora berciuman dengan Chifuyu?

"Kapan-kapan aja, lagi pula tadi siang Chifuyu menciumku."

"He?! Maji?! Uso!!!"

"Sutttt! Jangan keras-keras, Mikey. Yang lain pada tidur tau!" Bilangnya sih yang 'yang lain' bermaksud takut semua temannya yang tidur terbangun karena suara Mikey, padahal lebih ke Chifuyu, yang lain sih biarin walau ga bisa tidur sampe pagi pun.

"Serius?" tanya Mikey lagi, tapi kali ini dengan suara pelan.

Kazutora mengangguk sebagai jawaban, kemudian berkata, "Iya, udah yuk tidur, yang lain udah tidur semua loh."

Kazutora sudah menjawab 'iya', tapi Mikey masih saja bertanya, lagi dan lagi. Karena Kazutora terus mengabaikannya, Mikey pun menyerah dan memutuskan untuk tidur.

Bilang ke Mikey sih mau tidur, tapi nyatanya sekarang tinggal Kazutora yang belum tidur. Ia senyum-senyum sendiri saking senangnya atas apa yang tadi siang Chifuyu lakukan padanya. Ia benar-benar tidak menyangka Chifuyu akan menciumnya dan lagi ciuman itu tepat di bibir. Ah, pokoknya hari ini adalah hari ulang tahun terbaik baginya.

Yea otanjoubi omedetou Kazutora-kun!

Ada typo kah?
Arigathanks yang mampir baca dan voment
Nanti 3 November jan lupa ada Baji (BajiFuyu)👍
19 Desember nya Chifuyu!

Btw, bantu vote dong buat b'day Cipuy lebih suka BajiFuyu lagi, Cipuy & kawan-kawan, atau Cipuy x readers?

Vote terbanyak yang kuketik!

Ja mata~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top