Mencintai si guru fisika
OMEMJAYYY, GW SENENG BANGET! KAN GUWAH KE SEKOLAH PAS ABIS MINUM FANT4 YA, TERUS CRUSH CWEK GW LIHAT BIBIR GW KELEWAT MERAH. DIA NASEHATIN GW PAKEK NADA YANG AGAK JUDES KALAU PAGI-PAGI GAK BOLEH MINUM FANT4, TAPI GW TETEP SENENG BAT ARGHHHH, TAHU GINI GW RELA MINUM FANT4 TIAP HARI- EH? GAK DEH, NTAR DIA BENCI GW LAGI.
LAMA YA? GW ABIS UJIAN ANJIR! BIASANYA JUGA GW BIKINNYA PAS NAPSU, TAPI KARENA ABIS UJIAN YA- NAPSU GW ILANG, TAPI GAOAOALAH GW BIKIN WALAU KALI INI BIKINNYA GAK PAS LAGI NAPSU.
CERITA INI LEBIH HALUS DARIPADA DI ONESHOOT SEBELUMNYA!
TERINSPIRASI DARI CERITA TEMEN LESBI GW YANG SUKA GURUNYA TAPI SAYANGNYA BERAKHIR TRAGIS KARENA PERPISAHAN WKWK!
.
.
.
.
.
.
Yoo, kenalin namaku Zefra Angelia. Seorang remaja yang umurnya masih 14 tahun. Aku kelas 3 SMA-
Ya, aku lompat kelas karena kepeinteranku, gak bermaksud pamer ya kawan.
Untukku sendiri, pelajaran kelas 3 SMA masih terlalu mudah dan membuatku merasa bosan.
Aku sering bolos dari pelajaran yang membosankan- kecuali Fisika karena ada guru cantik yang membuatku EKHEMMMM ya... Gitulah:'V
Haha, tenang saja. Pihak sekolah tak akan berani mengeluarkanku karena kepintaranku yang luar biasa. Sebaliknya, mereka yang akan takut kehilanganku.
Sering kali para guru memberiku soal yang tak pernah mereka ajarkan terlebih dahulu- lebih tepatnya soal kuliah yang pastinya rumit. Tapi meski begitu aku bisa mengerjakannya dengan mudah, jadi para guru pun sudah tidak peduli jika aku bolos.
'Anda pintar, anda aman'
Yak, selain itu-- Ok, aku akan berhenti bicara sebelum penulis cerita ini memecatku dan tidak menggajiku lalu memperkosaku dengan sadis.
Selamat menikmati kisahku~
-----
Seperti biasa, jika murid lain tiba di sekolah pukul 07:15 maka aku baru datang pukul 09:00.
Jangan tanya siapa yang mendidikku untuk datang telat, tentu saja penulis cerita Ini, untung saja aku pintar tidak sepertinya. Jika tidak, mungkin aku sudah berkali-kali dicatat sebagai siswi yang selalu terlambat.
Aku memasuki kelasku yang pintunya memang terbuka lebar. Kulihat banyaknya siswa-i yang sudah kelelahan.. Berbeda dengan mereka yang kelelahan karena baru saja selesai upacara dan mendengarkan pidato guru, aku terlampau senang karena ini hari Senin. Bakalan ada ayangku gezzz!!
Ya... Sayangnya fisika adalah pelajaran terakhir... Ck, tidak bisakah jam-nya berjalan lebih cepat? Aku sangat ingin bolos dari pelajaran membosankan ini, tapi bagaimana jika aku terlambat masuk pada pelajaran Fisika? Bagaimana jika aku tidak melihat senyumnya saat memasuki kelas karena telat beberapa detik? Ayolah, beberapa detik itu sangat penting walaupun menurut kalian hanya untuk melihat wajahnya!! Ya, aku menjadi bodoh walau hanya membayangkan wajahnya saat masuk kelas!!
Ugh, kalian pasti mikirnya ini cuman cerita nfsw doang kek di oneshoot sebelumnya kan? G, aku gak sebangsat mereka yang meduliin memek doang, bangsatnya lagi di oneshoot sebelumnya tokohnya pasti ada hubungan keluarga kyk kakak adik atau mertua menantu!-
Eh, aku harus nyalahin tokoh utamanya atau authornya yg kelewat mesum y? Jangan setuju tentang author mesum, kalian yang baca juga mesum loh:')
Terlalu banyak bacot sama kalian wahai pembaca mesum sekalian, tanpa kusadari pelajaran- maksudnya orang yang kucinta akhirnya muncul dengan senyumnya ketika masuk ke kelas... Sungguh, itu senyuman yang selalu terngiang dikepalaku, iya aku sadar kok senyumannya itu untuk semua murid, bukan hanya untukku.
"Selamat siang anak-anak" Sapa Bu Ayu
Ya, sama seperti arti namanya... Dirinya ini memang cantik.
"Selamat siang Bu" Jawab seisi kelas termasuk diriku.
Ya, setelah itu aktivitas pembelajaran pun dimulai seperti biasanya. Maklum g dikasih tahu proses ajar mengajarnya, umur penulisnya aja masih ilegal buat bikin oneshoot ginian:')
Ya, pokoknya aku tak fokus dengan apa yang Bu Ayu ajarkan, aku terlalu fokus melihat dirinya serta mendengarkan suaranya yang lembut itu.
-----
Ini waktunya untuk pulang karena bel baru saja terdengar. Tapi aku tak bisa pulang karena sebelum keluar Bu Ayu sempat memintaku ke ruangannya, katanya sih membahas olimpiade.
---
"Zefra, kamu suka sama saya ya? Jujur aja, saya sering mergokin kamu lihat saya diam-diam, mana ngeliriknya kemana-mana lagi" Tanya Bu Ayu tiba-tiba.
Aku kaget dan panik karena sudah terciduk seperti ini, ku kira tidak akan ada yang menyadari tatapanku itu.
Sontak aku berdiri, niatnya ingin pergi dari ruangan Bu Ayu, tapi aku baru ingat bahwa pintunya sudah di kunci Bu Ayu.
Aku menundukkan kepalaku, setelah ini pasti Bu Ayu membenciku. Sepertinya aku lupa dengan kebangsatan diriku sendiri, aku menyukai seseorang yang gendernya sama sepertiku,aku menyukai guruku sendiri, bahkan aku tahu bahwa dirinya sudah memiliki pacar...
Ya, Bu Ayu memang belum memiliki suami atau bahkan anak, tapi beliau ini sudah memiliki seorang pacar... Hal ini sudah menjadi rahasia umum di sekolahku, dan hal inilah yang membuatku terkadang ingin mundur saja.
Apakah kisah cinta pertamaku akan berakhir disini? Jika iya, kini diriku percaya dengan kata-kata penulis cerita ini, beliau selalu berkata kalau 'usaha selalu menghianati hasil'. Sepertinya aku mulai percaya dengan kata-kata itu.....
Aku menghela nafasku lelah.
"Bu, saya mencintai anda. Saya tahu kok betapa bajingannya saya sendiri, apalagi Ibu sudah mempunyai pacar. Jujur saja, rasa ini tumbuh dari awal saya melihat Ibu. Maaf... Hiks....." Jawabku dengan suara bergetar.
Aku ingin menahan air mata ini, tapi mengapa aku tidak bisa? Aku tidak ingin terlihat lemah dihadapannya, tapi aku tidak bisa melakukan apapun selain membiarkan air mataku turun.
Yang awalnya menunduk, kini aku kembali tegak- tidak, aku mendongakkan agak tinggi kepalaku agar bisa menatap sosok yang lebih tinggi dariku dan melihat tepat kedalam matanya. Setidaknya ia tahu perasaanku kan?
Mataku melotot seketika!
Bagaimana tidak, tiba-tiba Bu Ayu mencium bibirku dengan ganas.
"Mpphh..."
Bu Ayu melepaskan ciuman ganas itu, bisa dilihat ludah kami berdua yang telah menyatu bagaikan benang dan semakin kecil hingga putus ketika Bu Ayu memberi jarak antara wajahku dan wajahnya.
"Seharusnya kamu lebih cepat jujur ke saya. Kamu kira cuman kamu yang mencintai saya?" Tanyanya.
"Jangan-jangan Ibu juga.." Ucapku melotot ketika sadar bahwa Bu Ayu juga mencintaiku.
Bu Ayu hanya mengangguk sebagai jawaban.
"... Pacar Ibu?" Tanyaku selanjutnya.
"Saya pacaran dengannya hanya karena paksaan orang tua saya. Tapi, orang tua saya juga memberi saya pilihan, saya hanya wajib berpacaran sekitar 1 tahun, sisanya terserah saya mau lanjut atau sudah"
Oke, kini aku melongo bagaikan orang bodoh. Melihat tingkah Bu Ayu, sudah jelas kalau setelah itu Bu Ayu memutuskan pacarnya itu. Tapi..... kapan mereka putus?
"1 bulan yang lalu" Ujarnya seperti mengetahui isi pikiranku.
"Jangan pikir saya gak tahu perasaan kamu, kamu selalu bolos dan hanya masuk ketika pelajaran saya saja dan sangat jarang masuk ketika pelajaran lain. Tatapanmu ketika melihat saya juga tidak seperti tatapan murid lainnya" Lanjutnya.
Haha, sepertinya Bu Ayu terlalu peka. Benar-benar tipe cwek idamanku.
"Berarti aku punya kesempatan, begitu?" Tanyaku sudah tersenyum menggoda.
Persetan dengan umur! Persetan dengan sopan santun! Persetan dengan jenis kelamin!
"Jawabannya sangat jelas" Jawab Bu Ayu mendengus pelan.
Senyumku semakin lebar dan aku maju untuk menciumnya, tentu dibalas juga oleh Bu Ayu.
Tak kusangka perasaanku terbalas seperti ini. Untuk penulis, aku tidak jadi percaya definisi-mu itu, salahkan saja dirimu sendiri yang tak menjadikan kisah ini berakhir tragis sehingga aku tak jadi percaya definisi-mu itu!
Kutunda ciumanku lebih lanjut karena Bu Ayu mengajakku ke rumahnya- rumahnya sendiri, bukan rumah orang tuanya. Akhirnya kita meninggalkan sekolah yang sudah minim orang itu dan pergi menggunakan mobil Bu Ayu. Soal motorku yang kupakai saat berangkat, kutitipkan kepada satpam sekolah.
---------------
Setelah sampai di depan rumah Bu Ayu. Bisa kulihat besarnya rumah Bu Ayu, bahkan bertingkat.
"Melihat rumah Ibu, saya heran mengapa Ibu memilih bekerja sebagai guru SMA padahal Ibu bisa memilih pekerjaan lain yang lebih.... Ya, begitulah?" Tanyaku sembari keluar dari mobil.
"Bisa saja saya tidak bekerja sama sekali. Tapi saya bosan tidak melakukan kegiatan apapun, selain itu saya memang menyukai pelajaran fisika, jadi..... Tak ada salahnya, lagipula saya hanya mengajar dua kali seminggu" Jawabnya.
Bu Ayu membuka pintu rumahnya dan... WALLAAAAA! Melihat isi rumahnya yang sudah seperti isi mansion, aku menjadi yakin dengan jawaban Bu Ayu yang mengatakan bahwa dirinya tak perlu bekerja.
Bu Ayu membawaku ke salah satu ruangan yang kuyakini kamarnya.
Sebagai pembaca dengan otak mesum ditambah sange seharusnya kalian tahu tujuan kami kan?
Baru dibuka, aku sudah menemukan dildo dan mainan seperti kontol pria yang harus diikat di punggung sang dominan- idk namanya apa, salahkan penulisnya yang katanya sih 'malu nulis nama alatnya' tapi nulis kata 'memek' tanpa beban bak setan yang urat malunya udah putus..... Tuker tambah penulis dimana ya?
Kami berbincang sebentar dan mandi untuk membersihkan tubuh kami walau nantinya akan sia-sia.
Setelah itu kami menuju kasur tanpa menggunakan pakaian karena... Whehehehehehe.....
---------------
Mengingat aku adalah tokoh yang paling tidak toxic seperti kedua tokoh diatas OneShoot ini, sebenarnya aku malu untuk menggunakan bahasa yang vulgar dan toxic seperti mereka-
(Zea: "Bajingan, masih mending aku daripada si Moza Mozarella pejuh itu!"
Moza: "Eh bangsat, paling kagak gw gak merkosa kakak kandung sendiri kayak elu ya! Dasar lu lesbi incest!!"
Zea: "War yok mbak! Muka dua aja sok paling bener, kasian suaminya cuman pajangan awokwoakk"
Moza: "Hayuklah, ngewe kita ntar malem! Bacot, gak boleh ngelunjak sama yang lebih tua jancok!"
Zefra: "... INI CERITA AKU LOH THOR, NGAPAIN MEREKA NONGOL?!!
Zea-Moza: "KAMU YANG MANGGIL KITA BABI/LU YANG MULAI ANAK HARAM MEMEK EMAK!"
Zefra: "Slow sis... MOZARELLA PEJUH BAJINGAN, SADAR SITU JUGA DARI MEMEK EMAK LU, BUKAN MEMEK BAPAK LU!!)
..... Anying, lu semua g gue gaji lama². DAHLAH SKIP!!
Ck, baiklah! Akan ku usahakan untuk bahasa vulgarnya! Puas?!
---------------
Bu Ayu membaringkan tubuhku diatas kasurnya.
Kami berciuman sebentar, setelah itu Bu Ayu membuka kaki-ku. Tentu saja memekku akan terekspor!
Ia mulai menciuminya... Penulis haram! Aku malu!! Bu Ayu menjulurkan lidahnya dan mulai menjilat memekku dengan pelan sesekali menyapu dari bawah keatas. Kalian tahu rasanya? Sangat nikmat! Jujur kalian yang belum pernah merasakannya di umur muda sepertiku harus merasa iri!
Bagaimana tidak nikmat? Aku bermain dengan wanita yang memang kucintai. Melihat perbedaan umur kami juga membuat rasa gairahku berkobar seketika.
Bu Ayu terus menjilatinya hingga memekku berkedut. Bukannya berhenti, Bu Ayu semakin gencar dan menjilat memekku seperti menjilat lelehan ice cream yang terdapat di cup.
Nah... Dateng juga.....
"Cruahh crushh~ cisssss!"
Seperti yang kalian duga, aku kencing! Walaupun suara kencingnya sedikit kecil karena aku menahannya...
Ayolah, ini pertama kalinya untukku! Aku malu sialan!!
Bu Ayu meminum semua kencingku hingga habis.
"Bagaimana jika kita buat permainan yang lebih panas?~" Tanya Bu Ayu sembari menggoda.
Ia mengambil kontol mainan di dekat sana.
. . . . .
"Engh... Ahhh~ enak, masukin lagi... Uhhh, buat memek saya lower sayanghh~ Iyahh~ uhh... Engh~"
"PLOK PLOK PLOK"
Ya, aku bermain bersama Bu Ayu mnggunakan kontol mainan.
"Uhh~ memek lonte Ibu jepit kontol Zefra~" Desahku seperti mempunyai kontol walau hanya mainan.
"TRUST TRUST TRUST"
Aku terus menghajar memek Bu Ayu dengan beringas.
Mulut dan tanganku juga tak ikut menganggur. Mulutku sedang memakan tetek kirinya, tangan kanan-ku meremas tetek kanannya dan tangan kiri-ku sibuk memainkan mulut serta lidahnya.
"Ngghh~ kont shh... thol kamu gedehh banget sayanghh~ AHHH!!! IYAHH!! ENAKKHHHH!!! ~~" racau Bu Ayu tak jelas.
"Disini hemh?" Tanyaku diangguki Bu Ayu.
Tentu saja aku menghajar memeknya semakin menjadi-jadi.
"Enhakk Zefrahhh ahhh!!~" Desah Bu Ayu sambil menjulurkan lidahnya.
Aku semakin sange ketika melihat bola mata Bu Ayu sudah naik ke atas. Bahkan seperti hilang!
"Ughh... Memek lontenya keenakan nih Bu... Shh.. sampe ngempot-ngempot tuh!" Ujarku untuk memanaskan suasana.
Lagipula, walaupun aku hanya memakai kontol mainan, aku bisa merasakan saat kontol mainan itu susah di masuk-keluarkan.
"Iyahhh~ memek lonteh sayahh keenakhannn~ hancurin memek lonte sayahh sampehh lower... Kontolin memek lacur sayahh~ Ahh~" Balasnya dengan ekspresi yang semakin membuatku mesum. Bahkan kakinya mengangkang semakin lebar.
"Sttt.. Makan nih kontol murid sendiri!! Shh... Dasar lonte, akhh.. Mana teteknya besar banget lagii"
Aku menggosok dan meremas teteknya hingga memanas dan memerah, kucium bibir Bu Ayu lalu kembali menyusu di teteknya.
"PLAKKK PLAKKK PLAKKK"
Aku memukul pantatnya hingga bekas tamparan pun terlihat jelas.
"... shh... Zefrahhh~ memek lonte ini mau kencing! ahhh~"
"Syurr~ syurrr~"
Tembakan kencing Bu Ayu seperti air keran yang ditutup oleh jari. Bedanya kencing Bu Ayu ditutup oleh kontol mainanku.
Kucabut kontol mainanku dari memeknya.
Bisa kulihat Bu Ayu merangkak ke arahku dan menjilat kontol mainan itu seperti menjilat kontol asli. Walaupun tak terasa di tubuhku, percayalah jika aku semakin terangsang!
"Shh... Jilat semuah... Bekas kencing lu!" Racauku semakin menekan kepalanya ke kontol mainanku.
Bisa kulihat Bu Ayu menyepong kontol mainanku sembari mengucek-ngucek memekku.
Sesudahnya, kulempar kontol mainan itu kesembarang arah dan kusuruh Bu Ayu berbaring.
Ku masukkan kembali memekku ke mulutnya. Ahh! Walaupun bukan pertama kalinya, tapi rasanya sangat enak karena lidahnya yang basah menjilat dengan liar!
( Zefra: "Penulis, serius kau tak mau mencobanya?"
"..... Babi lu, gw sumpahin memek lu kedutan mulu pen dijilmekin.")
Aku meracau tak jelas. Ini benar-benar enak!
Aku merasa sebentar lagi akan kencing, jadi kulepaskan memekku dari mulutnya. Bisa kulihat Bu Ayu sedikit kecewa atas tindakanku.
"Mau minum kencing~" Ujarnya mencoba menggodaku dan memegang memekku.
"Aku menjambaknya hingga duduk dan menggesekkan memekku diatas rambutnya.
"Shh.. Bentar, aku mau mandiin kamu dulu biar bau kencing" Jawabku sembari menjambak rambutnya ke depan dan belakang.
Mau tahu? Rasanya kasar tapi ada sensasi nikmat dan tergelitik juga.
"CROTTTT CRUSSHHHHHH SYURRRRRRR"
Kencingku cukup banyak karena aku sempat menahannya tadi. Bisa kulihat kencingku jatuh dari rambut ke wajah, turun lagi ke tetek serta punggung lalu yang terakhir jatuh ke sekitar memeknya.
Dengan binal, Bu Ayu menjilat-jilat teteknya sendiri yang sudah terbaluri kencingku.
"Srupp manis banget..." Godanya sembari menjilat dengan lidah panjangnya.
Karena kembali terangsang, akhirnya kami kembali bermain dengan pose 69, biasanya pose ini lebih sering dipakai pasangan normal atau gay sih. Aku menjilat memeknya. Dia juga menjilat memekku. Tentu sekali-kali kuremas teteknya.
Sebenarnya Bu Ayu sempat meremas tetekku tadi, tapi jujur rasanya aneh, bukan nikmat. Jadi aku menepisnya. Tapi Bu Ayu tetap ingin bermain di sekitar dada ku, ia bermain dengan pentil cokelatku. Jujur, itu baru bisa membuatku terngsang dan nagih.
Mungkin kalian kecewa tapi aku tidak mau bermain dengan cara yang kelewat kasar dengannya. Aku sangat mencintainya. Aku bisa bermain dengan cara bdsm atau sebagainya dengan Bu Ayu kapanpun aku mau saat aku sudah menikah. Tidak sekarang....
---------------
TOMAT! EH-
TAMBAHAN:
Aku sedang asik bermain dengan Bu Ayu. Tiba-tiba....
Duttt~~
Sontak Bu Ayu melepaskan memekku dari mulutnya.
"Ih! Kamu kentut gak bilang-bilang!!" Kesalnya memelototiku.
Astaga... Kenapa aku kentut di saat-saat seperti ini?
Tapi bukannya takut, entah mengapa aku justru tertawa.
"Haha, maap sayang. Kelepasan... Kayaknya aku masuk angin deh kelamaan main" Ujarku tak bohong karena merasakan mules.
"Yaudah, bentar lagi, tanggung nih mau keluar" Balas Bu Ayu.
"Iya sayang, lanjut lagi kan?" Tanyaku diangguki dirinya.
Kami kembali ke posisi semula. Kali ini kita menjilat dengan lebih brutal karena ingin menyudahi kegiatan ini.
Aku merasakan bahwa memek Bu Ayu kedutan, memekku juga!
"Sruppp srupppp srupppp"
"SYURRRRR CROSSSSSSSSS SYURRRRR"
BRUKKK
Kami ambruk ketika pegulatan panas itu selesai. Bu Ayu langsung menyelimuti tubuh kami menggunakan selimut yang cukup tebal.
"Kok kencing kamu gak ada bau amisnya sayang?" Tanyaku tanpa pikir panjang.
"Tuk!" Bu Ayu memukul kepalaku dengan keras.
"Kenapa? Mesum banget kamu nanya gituan!" Tanyanya balik sembari memelototiku.
"Hehe, bercanda sayang. Kan aku memang mesum" Jawabku sembari mengedipkan sebelah mataku.
Setelah itu kami tertawa bersama dan berpelukan di bawah selimut.
---------------
Udah, gitu aja:'V
Hikd- suka sama sesama jenis tuh susah yah... Apalagi di Indo haha... Hikd- bangke, kapan luh peka kalau guwah suka sama luh... Malah bikin sw jalan-jalan sama cwok lagi *galau mode*
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top