Day 1
Langit kini sudah gelap, pertanda bahwa hari pertama di tahun baru ini akan berakhir, walaupun pada dasarnya, hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya.
Tak terkecuali bagi laki-laki yang sedang berulang tahun, Asano Gakushuu.
Hari ini dia pulang dengan membawa banyak hadiah, sama seperti tahun lalu, atau tahun-tahun sebelumnya. Baik pemberian dari teman-temannya, bahkan dari ayahnya sendiri pun ada.
"Apa rasanya saat ulang tahunmu dirayakan oleh seluruh dunia?"
Gakushuu yang sedang duduk di mobilnya, memandang pemandangan yang ada di luar jendela mobil, perlahan menutup matanya. Pertanyaan yang dilontarkan oleh seseorang saat tahun lalu kembali berputar di kepalanya.
"Biasa saja."
Gakushuu kembali membuka matanya, mendengus geli.
"Ya, biasa saja. Mau tahun ini, tahun depan, atau beberapa tahun ke depan, hari ini adalah hari biasa, yang membedakan adalah topik pembicaraan hari ini, tentang ulang tahun."
Mobil yang Gakushuu naiki berhenti, tanda dia sudah sampai di rumahnya. Gakushuu keluar dari mobil, dengan supir yang membawa semua hadiahnya.
Namun langkah Gakushuu terhenti, saat melihat seorang gadis sedang duduk berlutut di depan pagar rumahnya.
.
.
.
Rain Victoria Eastaugffe
present:
"One Week"
Pair:
Gakushuu x Reader
Genre:
Romance
Angst
Book Type:
Multi-chapter
Total Chapter:
7 chapters
Status:
Completed
(updated from 1 – 7 Jan'20)
.
.
.
"Happy" Reading!
.
.
.
Gakushuu mengerutkan alisnya, mengenal betul helai rambut (h/c) sang gadis, juga seragam SMP Kunugigaoka yang dia kenakan.
"(Name)?"
Sang gadis langsung mengangkat kepalanya, iris (e/c) berbinar cerah saat melihat sepasang iris ungu membalas menatapnya.
"Gakushuu!"
Sang gadis berdiri, tak lupa merapikan pakaiannya dan menepis debu yang ada di roknya, sebelum akhirnya dia berjalan mendekati Gakushuu.
"Apa yang kau lakukan di depan rumahku, (Name)?" tanya Gakushuu dan dia langsung mengerutkan alisnya, "sudah berapa lama kau di depan rumahku?"
Gadis itu, (Name), memasang pose berpikir sejenak, sebelum akhirnya tersenyum.
"Sejak pulang sekolah!"
"Yang benar saja, (Name)," Gakushuu memegang pipi (Name), "berarti sejak dua jam yang lalu, apa yang kau pikirkan? Kau bisa menekan bel rumahku—ada pelayan di rumah."
(Name) memandang Gakushuu yang mengerutkan alisnya, sebelum akhirnya terkekeh lalu menekan kening sang laki-laki yang berkerut.
"Kenapa ya—oh iya," (Name) mempertemukan kedua tangannya, "izinkan aku menginap di rumahmu selama seminggu, ya?"
Gakushuu terdiam cukup lama, berkedip beberapa kali, sebelum akhirnya tersadar sepenuhnya, setelah menangkap semua informasi.
"Hah!?"
"Tenang saja, aku sudah mendapat izin dari Kepala Sekolah! Lihat!" sahut (Name) mengeluarkan selembar kertas perjanjian, dan terlihat jelas tanda tangan ayah Gakushuu, Asano Gakuho.
"Tidak-tidak-tidak, bukan itu masalahnya, (Name)!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top