The Moon

Aku membuka mataku, dan melihat cahaya Ilahi--

Bentar, ini si author kok salah naskah sih? Mau digeplak sejuta kasih sayang?

//eh iya Mat sori, gak sengaja ehehe...

Dasar. Mari kita balik ke cerita.

Aku mengerjapkan mataku terbuka perlahan, melihat cahaya matahari pagi yang memasuki kamar 311. Aku terduduk dan membenamkan kepalaku di Masamune, menghirup wangi dawni yang selalu kugunakan untuk mencucinya. Aku tau dengan aku yang terbangun di kamar ini artinya aku bolos sekolah. Aku harus siap-siap nulis surat izin untukku dan Mafu sekalian.

"Ohayou, Amatsuki-sann"

"Oh, ohayou, Soraru-senpai..."

Soraru-senpai sedang sarapan di ranjangnya, menghadap ke arahku. Jadi gini, ranjangnya Soraru-senpai ada di antara ranjang Mafu dan sofa tempatku duduk, jadi dia ada di sampingku sekarang. Dia menelan lauknya dan menyodorkan sebuah onigiri padaku, "Nih makan. Tadi gue sempat minta biar elu gak kelaperan"

"Arigatou, senpai" aku berterima kasih padanya, membuka bungkus onigiri, dan memakannya.

Kami memakan sarapan kami dalam keheningan. Yang bisa kudengar palingan hanya suara dokter dan suster yang berlalu lalang di lorong di luar kamar. Aku melirik ranjang Mafu sejenak, mengharapkannya untuk bangun secepatnya, tapi sepertinya dia masih tidur nyenyak.

"Amatsuki-san" Soraru-senpai membuka pembicaraan, dan aku mengalihkan pandanganku padanya, "Ayah lo udah cerita situasinya kan kemaren malam? Gue belum tidur soalnya"

Aku mengangguk pelan, "Mm... Ayah memberitauku bahwa ada orang jahat yang ingin mengambil Mafu-kun kembali. Iya bukan sih?"

Soraru-senpai menutup matanya, meletakkan nampan makanannya di meja samping ranjang dan memijit keningnya, "Iye bener. Gue sempet depresi banget saat pelakunya kabur dari cengkraman keluarga gue. Selama hampir 10 tahun, gue belum pernah denger kabar dia lagi, sampai di jerapah tiba-tiba ngasih tau gue kalo orang itu menemuinya"

Aku spontan merinding, "Dia menemui Luz-senpai...?"

"Tau tuh, katanya orang itu minta si jerapah untuk mencari si curut. Ampe dikasih fotonya segala. Gue cuman bisa ngarep orang itu gak tau siapa Luz-kun sebenernya, karena kalo itu bener, kita bisa gunain itu untuk keuntungan kita"

"Biarkan aku membantu, senpai" ujarku penuh percaya diri, "Aku menyayangi Mafu-kun seperti anakku sendiri, senpai juga tau kan kalau aku punya surat hak asuh sahnya. Jika ada sesuatu yang bisa kulakukan untuk menangkap orang itu dan menjaga Mafu-kun darinya, aku akan lakukan apapun!"

Soraru-senpai tersenyum, mendengus bangga padaku, "Rupanya benar kata ayah gue, keluarga Amanogawa itu penuh dedikasi ya. Gue seneng"

"Soraru-senpai memujiku? Tsundere-nya ilang kemana?"

"... Gue geplak juga pala lo"

"Mending jangan deh, senpai" aku tertawa kecil, "Dulu, siapapun yang berani menyakitiku akan kena tikam pisaunya Mafu-kun~"

"Begitukah? Tapi dia kan tergila-gila padaku~" Soraru-senpai membalas ucapanku,mengangkat satu alisnya "Aku penasaran siapa yang akan dia pilih. Kau atau aku?"

//anjer ini suruh milih antara MafuTsuki sama SoraMafu gitu?///plak.

.

"Soraru-san~! Amatsuki-kyun~! Kami datang~!"

"Apa sih lu jerapah masuk-masuk udah ribut aja" gerutu Soraru-senpai saat Luz-kun dan Kashitarou-senpai memasuki kamar 311 pada jam 10, waktu dimana sekolah sedang jam istirahat. Apa mereka gak apa-apa seenaknya madol dari sekolah?

Eh, kan aku juga pernah yak. Aduh kamu gimana sih Amatsuki.

"Jadi lu mau ngebicarain apa, Kashitarou-kun?" tanya senpai bersurai biru gelap itu saat Luz-senpai dan Kashitarou-senpai duduk di sofa bersamaku.

Tapi kenapa aku dihimpit mereka gini dah?!

Ah sudahlah.

"Aku ingin membahas tentang rencana kita selanjutnya" Kashitarou-senpai tiba-tiba sudah memiliki teh hijau di tangannya dan dia meneguknya sedikit sebelum melanjutkan, "Kita berempat mengetahui situasi sekarang. Akatin-san sudah kembali setelah vakum dari radar kita semua selama hampir 10 tahun. Aku tak tau alasan dibalik hilangnya dia selama ini, tapi itu tidak penting. Yang kuinginkan hanyalah menangkapnya"

Soraru-senpai mengangguk. Dengan dirinya yang duduk di atas ranjang menghadap kami yang duduk di hadapannya, kami sudah seperti bawahan yang sedang ada pertemuan dengan pemimpinnya, "Kita gak bisa sembarangan. Bagaimana pun juga si bajing*an itu berhasil lolos dari keluarga gue 10 tahun yang lalu. Itu pertama kalinya, tau gak? Harga diri keluarga gue berasa dicoreng sama dia" Soraru-senpai menggeram dan mengepalkan tinjunya.

"Tak hanya dirimu yang merasa tercoreng, Soraru-san. Aku juga" nah gini kalo bahasa alay Luz-senpai hilang, dia bagaikan orang yang berbeda, "Aku dan ayahku yang menyediakan informasi itu untuk kalian. Aku menyesal karena tidak menggali lebih jauh lagi, atau mungkin Akatin sialan itu sudah kalian tangkap sejak dulu"

"Kalau bisa, aku akan membantu Luz-senpai dalam mencari informasi" aku angkat bicara, "Aku tau Luz-senpai adalah tipe orang yang mencari informasi dengan penelitian dalam. Aku punya alat-alat yang cukup canggih untuk membantunya mencari informasi lebih detail lagi"

"Sebagai keluarga pengedar senjata dan teknologi, kalian memang bisa diandalkan ya" Luz-senpai tersenyum puas padaku dan mengacak-acak rambutku, "Akan kuterima bantuanmu, Amatsuki-kun. Yoroshiku onegaishimasu"

"Luz-kun, bukankah kau diminta mencari informasi tentang Mafu-san oleh Akatin-san?" Kashitarou-senpai bertanya, botol tehnya naik ke mulutnya setelah itu.

"Ja, dan aku bingung bagaimana caraku menyampaikan informasi itu padanya" Luz-senpai kemudian mengibaskan tangannya, "Jangan salah kiprah, tapi aku takut aku malah gak sengaja membeberkan informasi yang terlalu mendetail padanya. Dari dulu aku selalu memberikan informasi detail pada para klien sehingga mereka puas dan membayar dengan harga tinggi. Tapi beda cerita lagi deh kalo menyangkut Akatin"

"Kita bisa putar-balikkan fakta" Soraru-senpai mengutarkan pendapatnya, "Kita akan mengarang cerita bersama untuk informasi mengenai Mafu, namun membuatnya terdengar benar-benar menyakinkan sehingga si Akatin bajing*an itu akan percaya. Kemudian jika dia benar-benar memakan umpannya, kita bisa memancingnya ke permukaan laut"

Sementara tiga senpai sibuk membahas apa fakta yang ingin mereka miringkan mengenai Mafu, aku tenggelam dalam pemikiranku sendiri. Rasanya aku pernah mendengar nama Akatin itu, tapi dimana yak? Apa aku mendengarnya dari orangtuaku, atau aku tau sendiri ya? Dengan pemikiran itu, aku bertekad untuk mengambil laptopku dan ikut mencari informasi.

Laptopku kan di rumah... Apa aku harus balik ke rumah sendiri?

"Amatsuki-san?"

Panggilan Kashitarou-senpai menarikku kembali ke kenyataan. Mereka bertiga memandangiku, namun tetap saja sorot mata senpai bertopeng kitsune itu yang paling membuatku malu, "Ada sesuatu yang mengganjal di pikiranmu?"

Aku berkedip beberapa kali, dan mengangguk, "Un... Tapi aku belum bisa memastikannya... Aku perlu mengambil laptopku yang ada di rumahku"

"Mau kutemani?" Luz-senpai menunjuk dirinya sendiri, "Aku bawa mobil ayahku kok kesini. Aku bisa membawamu ke rumahmu dengan cepat"

"Senpai gak bakal kerepotan?"

"Nein, tidak sama sekali kok"

"Baiklah..."

"Chotto matte!"

Kashitarou-senpai berseru seraya bangkit dari tempatnya saat aku dan Luz-senpai hendak beranjak keluar dari kamar 311. Dengan mengutarkan permisi padaku, Kashitarou-senpai menarik lengan Luz-senpai dan membisikkan sesuatu di telinganya. Luz-senpai tersenyum kecil dan mengangguk mantap.

"Ich verstehe, Kashitarou-kun"

Wajahku merona saat Luz-senpai mengecup pipi Kashitarou-senpai, yang hanya dibalas dengan sebuah anggukan pelan dari sang senpai bertopeng kitsune

"Kashitarou-senpai emang tadi bilang apa?" tanyaku penasaran saat kami mencapai lapangan parkir rumah sakit.

"Bukan apa-apa kok~" Luz-senpai bersenandung kecil. Entah apa yang diucapkan Kashitarou-senpai, tapi kayaknya itu membuatnya senang sekali. Aku tak mengerti dirinya.

.

"Soraru-san?"

"Mm?"

Kashitarou duduk di sebelah sahabatnya dan menyenderkan kepalanya ke bahunya. Soraru membiarkannya, padahal biasanya dia akan mendorongnya menjauh.

"Kau tau aku masih mencintaimu bukan?"

"... Aku tau"

Kashitarou meraih tangan Soraru, mengelus-elus punggung tangannya dengan lembut, "Tapi kemudian aku merasakan hal yang sama terhadap Amatsuki-san. Aku jadi ingin memilikinya di sisiku, membuatnya bahagia, dan selalu ingin melihatnya tersenyum tulus. Soraru-san, apakah ini artinya hatiku sudah berpaling darimu?"

Soraru menghela nafas, dan balik mengenggam tangan Kashitarou, "Aku bukanlah si jerapah atau si hemaprodit yang ahli dalam hal ginian, tapi aku tidaklah sedangkal itu untuk tidak mengetahui bahwa kau jatuh cinta pada si bocah bulan itu"

"Kurasa ini memang untuk yang terbaik..." gumam Kashitarou dengan senyum kecil di wajahnya, "Tampaknya aku memang tidak ditakdirkan bersamamu, Soraru-san. Demo... Aku cukup senang jika benar takdir membiarkanku bersama Amatsuki-san"

"Mulai deh klise-nya. Kelamaan temenan sama si jerapah gini nih jadinya"

"Soraru-san..." Kashitarou mengangkat kepalanya dan meraih pipi Soraru dengan tangannya yang satu lagi, membuat pandangan mereka saling berhadapan, "Untuk terakhir kalinya... Sebagai perpisahanku dariku... Bolehkah aku?"

Soraru memutar bola matanya, "Baka, memangnya kau mau pergi kemana hah? Akan kubunuh kau jika kau meninggalkanku dan yang lain. Cinta yang kupunya untukmu mungkin berbeda dengan yang kupunya untuk Mafu, tapi aku masih menyayangimu, baka"

"Baka-nya dua kali, hihihi" Kashitarou tertawa pelan.

Surai biru gelap dan surai coklat itu saling berbagi tatapan penuh kasih sayang, sebelum Kashitarou maju dan menanamkan sebuah ciuman lembut.


















Namun kali ini, dia tidak salah sasaran.

~~~

A/N : APA-APAAN YOUTUBE HAH.

GUE CUMAN NONTONIN ORANG MAEN BEAT SABER GURENGE SEKITAR TENGAH MALEM TIBA-TIBA DAPET IKLAN SYALAN. ASW EMANG YOUTUBE NGASIH GUE IKLAN GITUAN. 

Reader : Kalem thor, ampe kelepasan pake 'gue lu' segala. Emang iklannya apa?

ITU LOH. SEBUAH MEREK TERKUTUK. LIMA HURUF. DIAWAL DENGAN HURUF D, TENGAHNYA R, TERUS AKHIRNYA X. BODO AMAT NJIR APA INI AZAB KARENA MASIH MAEN HP AMPE HARI UDAH GANTI. GUE JADINYA CENGO TENGAH MALEM KAMPANK--//udah woey.

Ehem, maafkan bacotan author di atas. Lidah author preman sih irl :v

Btw tuh gantinya buat yang udah ketypu kemaren :)

See you next time!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top