Ramadhan Drabbles #3

A/N : KEBUT NGETIK WOE SEBELUM DISURUH SHOLAT MAGHRIB--

- Buka bersama -

Sore itu, Kashitarou mengadakan acara buka bersama di halaman depan rumahnya yang luas.

Kenapa gak di halaman belakang aja?

Soalnya ntar ada yang kabur liat rubahnya. Kan kasian, dateng-dateng buat nyari makan malah ketemu sama hewan buas (?). Bisa-bisa saat kabur balik ke rumahnya malah ketabrak truk terus nyasar ke isekai dan harus nyari makanan berbuka disana.

Author ngetik apaan sih, gaje bat.

Tentu saja, Mafu dan Amatsuki juga datang. Kan yang diundang itu satu komplek. Mafu udah dag-dig-dug tak karuan soalnya dia pengen ketemu lagi sama akhi-akhi yang perang sarung bareng dia. Sementara itu Amatsuki ngebawa tambahan kurma sebanyak dua toples. Siapa tau Kashitarou kekurangan kurma karena keburu diambil bocil-bocil yang sekarat--//ga.

"Assalamualaikum, Kashitarou-san!" seru Amatsuki saat dia dan Mafu berdiri di depan pagar rumah sang bertopeng kitsune yang tinggi itu.

"Waalaikumsalam~" pagarnya bergeser terbuka dan menampakkan sang tuan rumah yang tersenyum sejuta watt pada mereka berdua, "Kalian termasuk yang datang awal lho! Baguslah! Kebanyakkan orang dateng kalo udah 5 menit sebelum Maghrib soalnya!" dia bersenandu gurau saat membimbing tetangganya ke tikar besar yang sudah digelar di rerumputan.

Soraru dan Luz yang lagi gelar tikar lainnya menoleh melihat Kashitarou menghampiri mereka bersama Mafu dan Amatsuki, "Ah, kalian berdua kan yang dari perang sarung waktu itu" Soraru berkomentar pendek, perhatiannya terpaku pada Mafu.

"Akhi inget aja" Amatsuki terkekeh pelan, menggaruk-garuk belakang telinganya, sebelum menyerahkan dua toples kurma pada Kashitarou, "Oh ya, akhi. Ini aku bawa kurma tambahan. Afwan kalau nggak seberapa"

"Eh, syukron Amatsuki-san!" lama-lama Amatsuki bisa buta kalau Kashitarou tetap ngasih dia senyum itu. Lebih silau daripada masa depan author weh, "Walaupun menurutmu gak seberapa, tapi pahalanya banyak kok! Jadi kau tenang saja!"

"Yo yo yo kalian berdua yang waktu perang sarung kemaren lincah banget gerakannya" temennya si Luz, Naruse, melambaikan tangan pada mereka, "Bantuin gue ngambil piring sama sendoknya dari rumah si Kashitarou-kun"

"Baik, akhi-- eh ukhti!" Mafu dan Amatsuki hampir aja salah nyebut. Makanya punya gender tuh yang jelas, jangan ngebingungin kayak sikapnya si dia :'v

Bener aja kata Kashitarou, satu komplek datangnya sekitar 5 menit sebelum azan dari Ustadz Sakata berkumandang. Halaman depan rumah keluarga Itou langsung sumpeknya minta ampun kayak tas author kalo hari Kamis saking pelajarannya buanyak. Untungnya masih muat buat nampung mereka semua.

"Open tugeder kayak gini ribut banget dah" Soraru menggumam dari tikar khusus yang ditempati oleh para pejuang perang sarung karena Kashitarou pengen kenal lebih dekat sama Mafu dan Amatsuki//ye si mz bisa ae taktiknya.

"Hah? Open tugeder apaan?" Luz mangap, kagak ngerti.

"Bener kan gue? Kan artinya buka bersama"

"OPEN TOGETHER, SORARU-SAN! ASTAGFIRULLAH BAHASA INGGRISMU MEMANG LUAR BIASA MACAM KUCING NGE-DJ YA!!"

"Luz-kun, jangan ngegas woey, batal ntar" Naruse menampol kepala sang surai silver.

Pengucapannya ngaco sekali... batin Mafu.

Kashitarou hanya tertawa kecil. Amatsuki yang duduk di sebelahnya mulai ikutan doki-doki kayak Mafu. Ni akhi kok tawanya merdu banget sih? Aku gak ngerti >///<

"Allahu akbar~. Allahu akbar~"

"YEY UDAH BUKA!!!" Mafu termasuk dari kumpulan bocah-bocah yang teriak kesenengan karena mendengar suara azan yang berkumandang.

"Mafu-kun, bentar--"

Sebelum Amatsuki dapat ngomong apa-apa, Mafu udah baca do'a buka duluan dan meneguk segelas air mar*jan dengan rakusnya.

"Semua! Itu bukan azan! Itu cuman rekaman hp aku! Sori!"

Gelas mar*jan terjatuh dengan slow motion dari tangan Mafu. Semua orang yang ada disitu sontak memandang Luz yang berdiri supaya teriakannya kedengeran ke seluruh penjuru halaman depan rumah keluarga Itou.

"Luz..."

Sang surai silver meneguk ludah (kalem, nelen ludah gak bikin batal kok :v) saat satu komplek berdiri semua dari tempat mereka. Ada aura hitam yang berkoar-koar dari balik punggung mereka, dan semua mata mereka ada kilauan merah-merah gimana gitu.

"Eh... Mampus gue"

Luz langsung mengambil langkah seribu lewat pagar samping.

"LUZ-KUN KABOR WEH!!! JANGAN BIARIN DIA KABOR!!!"

Teriakan penuh amarah Naruse membakar semangat (baca : dendam) para manusia yang tertypu, apalagi Mafu yang udah sampai baca do'a dan minum segala.

"LUZ-SAN!!! TANGGUNG JAWAB GAK ITU MAR*JAN AKU TUMPAH GEGARA LUZ-SAN!!!"

"JERAPAH! SINI GAK LU! GUE UDAH BACA DO'A, KAMVRET!!"

Sor, sekarang kamu secara resmi batal beneran.

Luz pun dikejar-kejar oleh para penduduk komplek yang bawa garpu taman sama obor macam penduduk Bikini Batem yang ngambek. Sang surai silver lari keliling-keliling komplek, dan alunan ngaji Ustadz Sakata menjadi lagu background untuk scene tersebut.

Bukan kejar-kejaran ala Bollywood ini mah. Sekarang namanya ala Dendamwood//emang ada.

Luz memekik saat merasakan tangan seseorang meraih leher panjangnya. Kashitarou menjatuhkannya di jalanan komplek, mata berkilat penuh kelicikan.

"Luz-kun siap-siap yah karena udah bikin acara bukberku kacau~"

"HUWAAAAAAA SIAPAPUN SELAMATIN GUEEE!!!"

Do'a orang yang ternistakan itu selalu mujarab gaes, ingat itu. Karena tepat sebelum bogem matang Kashitarou terbang ke wajah bedak Luz, suara yang menenangkan sekaligus adem banget menggema di sekitar mereka.

"Allahu akbar~. Allahu akbar~"

"Azannya Ustadz Sakata!" seru Amatsuki lega, "Ayo semua! Kita baca do'a!"

Dalam hati, Luz berterima kasih pada Allah swt. yang telah menyelamatkan nyawanya dari amarah pada penduduk.

~~~

A/N : Author dah disuruh wudhu weh--

Kalo ada kesalahan author benerin habis sholat

See you next time!//kabor ke kamar mandi.

(edit 20.34 p.m : baru balik soalnya habis sholat Maghrib sreg 'Isya, Tarawih, sama Witir :))

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top