QnA Special~! (1)
Author : Yak, minna-san! Akhirnya tiba juga di bagian yang ditunggu-tunggu! Part QnA!!! HOREEE!!!//ribut sendiri.
Soraru : Berisik, coeg. Pala lu abis kepentok ye?
Author : Jahat lu, Sor.
Amatsuki : Author-san semangat banget ya... (^^;
Author : Oh iya dong, perjuanganku ngetik ni cerita kan gak sia-sia, liat ae udah berapa chapter yang kuketik, mwehehehehe...
Mafu : Itu bukannya kebanyakkan?
Author : Bomat, yang penting happy d=('▽`)=b
Untuk bintang tamu part QnA ini, kita punya mas-mas yang (ngakunya) ganteng, Soraru! Terus ada emak idaman tapi juga shota, Amatsuki! Dan tentunya jangan lupa, tokoh utama paling pecicilan yang pernah kuketik, Mafu!
Soraru : "Ngakunya"? Gue kan beneran ganteng *kibas rambut*
Amatsuki : Emang aku mukanya shota ya? *nanya pake muka polosh*
Mafu : Pecicilan? Hidoi~! *ngerengek*
Author : (''¬_¬) Ya Allah, kalian kok gini amat sih... Dah ah! Daripada lama-lamain, mending kita skuy mulai ae! QnA special, part 1, hajime!
.
Pertama, kita punya Ririru_Rin27-san.
Amatsuki : Douzo, author-san. Silakan dijawab! *aura kira-kira*
Author : *nyolong kacamata hitam biar gak silau* Wah, UraSaka yah. Kalo di alur asli cerita ini, mereka tuh anak kelas sebelah Mafu dan Amatsuki. Yang jadi fokus di cerita ini kan cuman kehidupan di sekitar Mafu, jadi maklum kalo tokoh-tokoh lain jarang muncul... Maaf ya, padahal aku juga suka mereka berdua loh m(_ _)m
Mafu : Mereka munculnya di bonus-bonus cerita doang ya?
Author : Iya, kayak yang di special 200+ reads sama Ramadhan Drabbles :v
Soraru : Terus, mereka dimana sekarang?
Author : Alur asli, palingan lagi belajar bareng :v, tapi kalo AU (?) Ramadhan, Urata lagi bersihin masjid (lagi), dan Sakata lagi kuyang di rumah :v
Amatsuki : Hah? Kuyang?
Soraru : Kayang, geblek.
Mafu : Mulutnya kalem aja kali, senpai.
Author : *lepas kacamata* Ya maap sih, Sor--
.
Lanjut, kita punya Watanabe_Chiaki-san dan Double_Darkness-san soalnya pertanyaan mereka kurang lebih sama.
Author : Anjay pada nanyain nasib kamu tuh, Sor.
Soraru : Apa salah hamba sampai digituin sama titisan kunti ini coba?
Mafu : Senpai lebay ih! Cuman ditusuk sama dicongkel matanya doang kok!
Amatsuki : "Cuman", Mafu-kun? Seriusan? Fix, malam ini aku gak bakal masukin cabe di makananmu. Kumasukin bawang putih aja.
Mafu : *kaget* HAH?! DOUSHITE?! AKU KAN GAK SUKA BAWANG PUTIH!! AMA-CHAAAANN!!!
Soraru : *tepok jidat* Yah... Sebenernya di cerita itu gue masih idup kok, palingan kena anemia seumur idup terus mata kanan gue ilang. Tragis amat sih njir...
Author : *ketawa nista* Gapapa, Sor. Yang penting masih bisa idup kan?
Soraru : Mana mau gue idup kalo menderita kayak gitu asw.
Amatsuki : Senpai, mulutnya dijaga please.
.
Lanjut, dari Watanabe_Chiaki-san yang bertanya lagi. Pertanyaan yang entah kenapa sudah kutunggu-tunggu nih :)
Author : *sweatdropped* H- Hai, Soraru, silakan dijawab...
Soraru : *ngeliat pertanyaan* Wah, Kashitarou-kun ngomong kayak gitu? Baik sekali dia.
Amatsuki : Baik dari segi mananya coba...?
Soraru : Mafia keluargaku mengadaptasi bermacam-macam teknik penyiksaan sepanjang sejarah. Tak semuanya, tentu saja. Kami hanya memilih yang paling sadis dan efektif menurut kami. Secara pribadi, aku paling suka 3 teknik penyiksaan.
Author, Mafu, Amatsuki : *dalam hati* Bahasa gaulnya ilang kemana weh?
Pertama, adalah menguliti. Teknik ini kami lakukan dengan pisau tertumpul yang kami punya agar, pastinya, mengundang rasa sakit lebih. Kami biasanya memulai dengan bagian anggota gerak sampai bagian otot luarnya berhasil kami lepas dari tubuhnya, barulah kami lanjut ke bagian selanjutnya, yaitu bagian dada. Tak peduli tawanan kami apakah lelaki atau perempuan, proses penyiksaannya tetap sama. Lumayan lama, tapi cukup efektif.
Kedua, adalah perebusan. Ruang penyiksaan keluargaku sangatlah luas. Dengan sebuah bak besi yang besar, kami memanaskan air sampai 100 derajat sebelum memasukkan tawanan kami secara perlahan ke dalamnya. Kami biasanya memasukkan bagian bawah terlebih dahulu, soalnya kalau dari kepala cepat matinya. Kami tak pernah suka kematian yang cepat. Dan mungkin jika dia tetap menolak untuk memberitaukan informasi kepada kami, daging rebusannya bisa kami berikan pada rubahnya Kashitarou-kun.
Ketiga, adalah yang paling kusukai walaupun yang paling jarang kulakukan *tersenyum sinis*.
Mafu : ... Apakah itu, senpai?
Soraru : *tiba-tiba mengelus kepala Mafu dengan sayang* Penyiksaan seksual, Mafuyu.
Mafu : *langsung pingsan di tempat*
Amatsuki : *udah pingsan daritadi gegara gak kuat dengerin penjelasannya*
Author : *mangap selebar lapangan sekolah//ga gitu woey* Pe- PENYIKSAAN SEKSUAL?!?! JADI TAWANANNYA ELU 'GITUIN'?!?!?!
Soraru : Lah, memangnya menurutmu diapain lagi kalau bukan di'gituin'?
Author : ... Memangnya nyiksa "itu"-nya mereka gak cukup...? Harus banget sampai di'gituin'...?
Soraru : *menghela nafas* Lu mau aja gue bohongin. Gue gak sebaik itu buat ngeperkosa mereka lah. Lebih baik gue siksa "itu" mereka secara perlahan-lahan. Kalau tawanannya lelaki, biasanya kakak gue yang nyiksa, tapi kalau tawanannya perempuan, gue yang nyiksa.
Author : ... *ikut pingsan*
Soraru : Lebay lo semua.
.
Lanjut, kita punya rnzyyx-san. Pertanyaannya sebenernya dari chapter "Kisah penutup". Karena belum kujawab saat itu, aku jawabnya disini aja.
Author : *udah sadar lagi* Nah, kalo pertanyaan yang ini hanya bisa dijawab oleh satu orang. Sor, bawain orangnya kesini!
Soraru : Napa gue? Mager. Gue capek habis ngomong panjang lebar tadi.
Author : ... Kusita hp-mu nanti.
Soraru : *kebirit pergi*
Beberapa menit kemudian...
Soraru : *balik-balik bawa Eve* Nih gue dah bawa si Ketos. Lu sita hp gue, gue angkat senjata nih.
Author : * sweatdropped (2)* Kalem aja bos.
Eve : Kenapa nih aku diseret Soraru-san kesini? Lagi ngerjain pr loh.
Author : Pertanyaan diatas bisanya dijawab sama kamu, Eve.
Eve : *baca pertanyaan* Ohh... Lon-san sudah kukeluarkan dari sekolah karena melanggar tata tertib serta hak asasi manusia karena membuli Mafu-san kala itu. Aku sebenarnya sudah tau dia itu seorang pembuli, hanya saja aku tidak pernah berhasil mendapat bukti. Pada akhirnya Sou-chan yang melakukannya untukku.
Mafu : *udah sadar lagi (2)* Dia dikeluarin dari sekolah? Yatta!
Amatsuki : *udah sadar lagi (3)* *puk-puk bahu Mafu* Baguslah, Mafu-kun! Eh tapi, Eve-senpai, ayahnya Lon-senpai kan guru BK. Gimana reaksinya?
Eve : Ah, dia dan istrinya ditangkap oleh polisi karena terbukti atas penganiayaan terhadap Mafu-san 12 tahun yang lalu. Luz-san sendiri yang memberikan informasi itu pada kepolisian. Aku sudah tak peduli lagi sih sebenarnya. Mereka pantas mendapatkannya.
Author : Woke! Makasih udah rela diseret Soraru kesini ya, Eve! Dah sana balik! *ngusir*
.
Lanjut, kita punya soru_57-kun. Pertanyaan ini dari chapter "Found you!" yang belum kujawab.
Mafu : Iya ya, angin itu siapa ya?
Soraru : Masa lalu elu kok elu yang lupa sih?
Amatsuki : Ya kan dia masih kecil saat itu, senpai. Wajar lah. Lagipula author-san nyeritainnya pake metafora, jadinya kan gak terlalu jelas.
Author : Jadi gini loh, Mafu si albino ribetin yang pengen banget kutampol sayangnya udah keburu sayang sama kamu--
Mafu : *diem-diem muntah*
Author : Biar sekalian, kuceritain aja tentang keluarga Mafu ya. Serigala itu, yang pastinya kita semua tau, adalah Akatin. Bunga itu adalah ibunya Mafu, tunas kecil itu adalah Mafu yang baru lahir, dan angin itu sebenarnya adalah teman dari ibunya Mafu di tempat kerjanya.
Mafu : *baru balik dari tempat sampah habis muntah tadi* Aku aja gak inget siapa ibuku. Memangnya ibuku kerja dimana?
Author : ... Mafu, kamu kan pinter. Coba deh pikirin kata-kata yang kutulis di chapter itu.
Sepucuk bunga indah di antara semak berduri, berdiri tegak terlepas dari semua yang mengotorinya. Sang serigala terpana oleh kecantikannya yang membutakan pandangannya, yang wanginya memenuhi penciumannya, yang gerakannya melemahkan seluruh saraf dan ototnya, yang nektarnya semanis semua uang yang di dapatkannya.
Author : Udah bisa nebak?
Mafu : *auto kicep*
Author : Turut bersedih, Mafu. Maafkan aku yang membuat ceritanya seperti ini.
Mafu : Iya gapapa, author-san. Udah takdir kok :'D
Amatsuki : Aduh anakku, sini aku peluk dulu *meluk Mafu*
Author : Yang masih belum ngerti maksud author, coba baca ini baik-baik dan harap saja buku saku pramuka kalian masih ada. Ibunya Mafu itu .--. ... -.- dan temannya adalah kolega kerjanya. Karena dia adalah teman dekat ibunya Mafu, dia dipercaya untuk membawa Mafu kecil pergi dari Akatin walaupun ujung-ujungnya dia mati juga di tangannya.
Soraru : Elu gak berani ngetik kata itu ya?
Author : Mana berani aku ngetik itu disini weh plis deh--
~~~
Author : Kupotong dulu ya, soalnya kalo jadi satu bagian doang takutnya kepanjangan, ntar kalian capek bacanya. Lagipula pertanyaan lainnya itu beruntun, bisa panjang banget nih chapter kalo kuketik sekalian.
Soraru : Hilih sok perhatian elu.
Author : Pengen kujambak, tapi ntar bucinnya ngambek. Cuih.
Mafu : *nongol dari belakang author* Author-san mau ngapain Soraru-senpai tadi?
Author : *loncat* Eh anjhenk salto kelindes bajaj! Kaget gue!
Amatsuki : Disini kok mulutnya pada barbar semua sih???
Author : Ini gegara anakmu, Amatsuki! Hukum aja dia!
Mafu : Gak mau dihukum Ama-chan! Maunya sama Soraru-senpai aja!
Author : Dasar bucin level maks! Sono istirahat dulu sebelum aku panggil lagi buat part 2!
Soraru : Ya udah gue mau balik juga lah... *jalan pergi dengan loyo*
Amatsuki : Denger tuh kata author-san, Mafu-kun! Ayo kita balik! Aku juga harus nyiapin bawang putih buat makananmu nanti soalnya!
Mafu : *sweatdropped* I- Iya, Ama-chan...
To be continued...
See you next time!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top