(16) Foto Tidur - Japan [Kiku Honda]
Request dari Utsulicca
Fandom: Hetalia
Kiku x Tsundere!Reader
Happy Reading!
*** (Name)'s pov ***
"(Name), selamat karena peringkat pertama, ya?" ucap Arthur menyalamiku.
"Tentu saja!!" ucapku semangat, walaupun pipiku sangat merah sekarang.
"Pasti Kiku akan mengenalmu sekarang, HAHAHAHAHA!!" ucap Alfred tertawa sambil merangkulku.
"Alfred berisik!!" kesalku dan Arthur bersamaan.
Melihat tidak ada sosok yang kucari di koridor membuatku menghela napas panjang lalu melepas tangan besar Alfred dariku dan berjalan menuju atap sekolah.
"(Name), dudette, kau mau kemana?" heran Alfred.
"Bu-bukan urusanmu!!"
***
'Oh, itu dia Kiku~' pikirku mengarahkan lensa kamera ke arah taman dimana Kiku sedang berbicara engan kakak angkatnya, Yao.
(Ckrik!)
Baru saja selesai memotretnya, tiba-tiba Kiku menoleh padaku dan itu membuatku panik menyembunyikan kameraku.
'Gawat kalau ketahuan oleh Kiku kalau aku suka memotretnya diam-diam!' panikku menyembunyikannya ke dalam tas yang selalu kubawa kemana-mana.
Setelah menyembunyikan kamera, aku kembali menoleh ke tempat Kiku dan Yao berdiri tadi--
--Tapi mereka tidak ada!?
"Eh!?" kagetku langsung memegang pagar.
"(Surname)-san...?"
"EEEEEEKH!!" aku langsung histeris dan menoleh ke belakang.
--Kiku
"KYAAAA!!" ucapku makin histeris, "Se-se-sejak kapan kau ada disana!?"
"Baru saja."
"Ke-kenapa kau kemari?"
"Aku melihat dari taman, (Surname)-san sedang berada disini jadi aku menemui--"
"Cepat sekali kau kemari!?"
"A-aku memakai lift...?"
"O-ooh, begitu ya? La-lanjutkan ceritamu, bukan bearti aku penasaran dengan lanjutannya, ya!"
"Aku menemuimu karena aku ingin memberimu selamat."
"Se-selamat?"
"Ya, selamat karena peringkat pertama dalam tes sekolah, (Surname)-san." puji Kiku lalu sedikit tersenyum.
(Bluush!!)
"U-u-uhh, terima kasih. A-aku me-melakukannya ka-ka-karena a-aku i-i-ingin terkenal! Bu-bukan karena i-ingin per-per-perhatianmu, YA!!" ucapku terbata-bata dan berteriak pada akhirnya.
"...eh?" heran Kiku.
"Lupakan! Aku baru ingat kalau aku belum memukul Alfred hari ini jadi aku harus memukulnya sekarang!" ucapku berdiri lalu berlari, tak lupa membawa tasku.
***
"ALFRED!!" teriakku berlari semakin cepat saat melihat Alfred sedang berbicara dengan Matthias dan Gilbert.
Alfred hendak menoleh ke belakang tapi aku sudah menabraknya dan langsung duduk di atas punggungnya.
"Y-yo, dudette, ada apa?" heran Alfred.
"Mou!!" kesalku lalu memukul punggung Alfred.
"Ouch!"
"Kenapa aku terlihat seperti orang bodoh saat si bodoh Kiku berada di dekatku atau di depanku!"
"Augh!"
"Saat kesempatan datang padaku kenapa aku melewatkannya!?"
"Aw!"
"Dasar bodoh!"
"Ow!"
"Kenapa ini terjadi padaku!?"
"Ack!"
"Dari semua pemilik rambut (h/c), kenapa harus aku yang mengalaminya!?"
"Argh!"
"KENAPAAA!?"
"(Name)--"
"APA!?" kesalku langsung menatap tajam Matthias yang memanggilku.
"Ka-kau membuat Alfred tak sadarkan diri..." jelas Gilbert.
"Biarin!" kesalku sekali lagi memukul punggung Alfred, "Tau ah. Matthias, Gilbert, ayo temani aku mencari Ludwig." gumamku berdiri dan berjalan.
--Meninggalkan Alfred yang sudah seperti mayat di tengah lorong.
***
Ternyata Ludwig tidak ada yang membuatku memukul (dibaca: menyiksa) Matthias dan Gilbert sampai mereka tak sadarkan diri. Sekarang aku sedang berjalan menuju ruang kelasku.
(Cklek!)
Lho?
"Sepi?"
--Ah, aku lupa.
--Hari ini kelasku olahraga.
'Ah, biarin. Aku tidak ingin olahraga.' pikirku berjalan menuju bangkuku.
Saat aku sudah duduk di bangkuku, aku melihat sebuah bungkusan cantik di atas mejaku. Saat kubuka--
--Aku melihat foto Kiku yang sedang tertidur.
"Imutnya~" pujiku tersenyum lebar.
--Eh, tunggu.
"SIAPA YANG MENGIRIM INI!?" kagetku langsung menggebrak fotonya di atas meja.
Aku melihat ke belakang foto tersebut.
From Your Awesome Friends
'Keep it~'
"DASAR KALIAN LAKI-LAKI BOTAK!!" kesalku berlari mencari mereka bertiga.
'Alfred, Gilbert, Matthias. Selamat datang di neraka~'
*** Kiku's pov ***
(Cklek!)
"Tadi Alfred-kun memintaku untuk ke kelas (Surname)-san karena (Surname)-san mencariku..." gumamku melihat kelas yang kosong.
--Ada apa sebenarnya?
Perhatianku tertuju pada bangku (Surname).
'Mungkin akan kutunggu di bangkunya saja?' pikirku mengangguk.
Saat aku sudah dekat dengan bangkunya, sebuah foto menarik perhatianku
"Foto?" heranku mengambil foto tersebut dan--
--Aku melihat foto diriku yang sedang tertidur.
(Blush!)
"Eh?"
(Cklek!)
Aku menoleh ke arah pintu dan melihat (Surname) sedang menyeret Alfred, Gilbert dan Matthias--sepertinya mereka bertiga habis dihajar (Surname) sampai pingsan. (Name) yang awalnya sedang memasang ekspresi kesal berubah menjadi ekspresi kaget saat melihatku dan kembali berubah menjadi ekspresi syok saat melihat ke arah tanganku.
"A-a-aku bisa jelaskan!!" ucapnya panik.
Lalu (Name) melepaskan peganganya dari mereka bertiga--seperti melepas bahan belanjaan--lalu berlari mendekatiku.
"Menjelaskan apa, (Surname)-san...?"
"Se-sebenarnya bukan aku yang memotretmu!! Tapi mereka bertiga!!" jelasnya dengan volume yang semakin keras.
Aku hanya menatap Trio Awesome dengan heran lalu kembali menatap (Surname).
"Tapi kenapa bisa ada denganmu, (Surname)-san...?"
"Karena--" tiba-tiba (Surname) menampar mulutnya sendiri.
*** (Name)'s pov ***
Fyuuh, hampir saja aku mengatakan kalau aku mencintainya...
"Karena apa, (Surname)-san?"
'Shiet, jadi Kiku mendengarnya tadi!?'
"(Surname)-san, jawab dengan jujur."
(Deg! Deg! Deg!)
"Uuuhh..." gerutuku dengan wajah yang semakin memerah.
'Akan kukatakan sekarang...'
"Bu-bukannya aku i-ingin mengatakannya padamu ta-tapi sebenarnya aku menyu--"
"Dudette! Lanjutkan!!"
"Kesesese~ Akhirnya birdie berani menyatakannya~"
"Ayo lanjutkan, (Name)!!"
Perempatan memenuhi kepalaku dan dengan kesal aku menatap mereka semua.
"DASAR KALIAN!!!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top