Chapter 2: Buah Iblis

Cerita ini milik Eiichiro Oda

Saya hanya meminjam ceritanya saja.

*****************×××****************

"Sial! Sial!"

Kevin terus berlari menghindari kejaran para bajak laut. Ia tak mengerti di mana kesalahannya hingga di buru seperti ini.

Ia melihat sekilas ke arah belakang. Hanya beberapa meter saja jarak di antara mereka. Saat Kevin menolehkan kepala kembali, ia menabrak sebuah pohon besar.

Brukk!!

Lagi-lagi kesialan menimpa diri Kevin. Wajahnya memerah sempurna akibat menabrak pohon tersebut. Darah sedikit keluar dari lubang hidung.

"Hahaha... Mau lari kemana lagi kau?"

Salah satu awak kapal telah berada di belakang. Ia membawa sebuah pedang berukuran sedang.

"Oh tidak! Apakah ini akhir hidupku?" gumam Kevin lemas.

"Kau akan ku bawa ke kapal dan menjadi budak kami, hahaha...," ujar awak kapal itu.

Kevin menelan ludah paksa. Ia tak ingin menjadi budak. Ia hanya ingin menjadi Raja Bajak Laut dan menemukan harta karun Roger bersama nakama-nya.

"Tidak! Lebih baik aku mati saja daripada menjadi budak kapal bajak laut sampah seperti kalian!" seru Kevin.

Ia menutup mulutnya rapat-rapat. Ia telah membuat kesalahan besar. Bodohnya dirimu.

Sebelum mati, Kevin mempunyai satu permintaan. Ia ingin sekali makan. Semenjak ia terjebak di dunia aneh ini, ia belum makan apapun.

"Kurang ajar!"

"Kau telah menghina Kapten kami!"

"Ayo kita tangkap dia, lalu serahkan kepada Kapten!"

Kevin menatap wajah seram mereka dengan airmata kesedihan. Saat ini ia terlihat sangat lemah dan cengeng. Seperti anak perempuan yang ingin dikerjai om-om.

"Hiks...,"

Kevin mengelap ingus dan airmata yang menjadi satu menggunakan pakaian yang ia kenakan. Ia pun tak sengaja melihat sejenis buah berbentuk kotak. Ada ukiran-ukiran aneh di sana, macam alis keriting milik Sanji. Dan buah itu berwarna abu-abu seperti pantat badak.

"Ah! Ada buah! Selamat makan!" seru Kevin. Ia mengambil buah itu, lalu mengigitnya hingga tak tersisa.

Pahit dan aneh. Kevin merasa ingin muntah.

Deg!

Seluruh tubuhnya terasa aneh. Semacam aliran cakra bersarang di dalam mirip anime Naruto.

"Ayo ikat dia!" seru awak kapal berjenggot kerucut.

"Siap!" sahut pria berkepala botak licin seperti lampu bohlam.

Kevin menghela napas pasrah. Ia menjentikan kedua jari secara tak sengaja. Tiba-tiba sebuah kartu berwarna putih polos muncul di tangan.

"Eh! Kartu?" gumam Kevin.

Pria berkepala botak licin sudah memegang tangan kiri Kevin. Ia berusaha mengikatnya dengan tali tambang yang sudah kumal.

Kevin dan pria botak itu saling bertatap-tatapan. Seakan ada aliran litrik dari tatapan mereka. #Plak!!

Kevin reflek mengarahkan kartu putij polos itu ke arah pria botak. Dan secara mengejutkan pria botak itu menghilang dari pandangan mereka.

"Eeh!!" seru Kevin histeris.

*****

Di sebuah kapal nelayan yang berada di tengah lautan. Beberapa orang dewasa berjenis kelamin laki-laki terlihat mencari keberadaan seseorang.

Salah satunya sampai menggunakan sebuah teropong kecil. Ia mengarahkan setiap pandangan ke seluruh lautan biru, hingga terhenti di sebuah pulau.

"Aku melihat sebuah pulau di sana," ucapnya memberitahu kepada yang lainnya.

"Ah iya. Aku juga melihatnya," sahut pria dewasa. Ia mengenakan baju kotak-kotak dan celana pendek berwarna hitam.

"Semoga anak itu ada di sana," doa pria dewasa itu.

Kapal nelayan mulai berlayar menuju ke pulau yang berada di arah tenggara mereka saat ini. Hembusan angin laut membawa kapal itu.

*****

"Hei, apa yang kau lakukan padanya?!" seru awak kapal berambut gondrong. Ia mengarahkan pistol tepat di depan wajah Kevin.

"Aku tidak tahu!" seru Kevin membalas.

"Tch! Cepat katakan dimana dia berada!"

Kevin menghela napas kasar. Ia kembali menjentikan jari dan keluarlah sebuah kartu putih polos seperti tadi.

Kevin mulai berpikir. Setelah ia memakan buah aneh itu, ia merasakan tubuhnya terjadi sesuatu. Lalu muncul sebuah kartu putih saat menjentikan jari. Dan pria botak itu menghilang saat dirinya mengarahkan kepadanya.

Satu menit...

Dua menit...

Tiga menit...

Empat menit...

Lima menit...

"Apa?!" seru Kevin kencang.

Para awak bajak laut sampai menutup kedua telinga rapat-rapat. Mereka menatap penuh amarah kepada Kevin. Aura membunuh menyelimuti tubuh mereka.

"Tidak mungkin! Tidak mungkin! Tidak mungkin!"

Kevin terus mengulangi kalimat yang sama. Ia sampai membenturkan kepalanya di pohon yang sebelumnya ia tabrak.

"Hei idiot!"

"Apa? Hah! Kau tak lihat aku sedang apa!" seru Kevin marah. Rupanya ia sudah berani membentak para bajak laut yang siap untuk membunuhnya kapan saja.

"Sialan! Aku tak peduli dengan perintah Kapten Long! Aku akan membunuhnya langsung di sini!"

Deg!

Adrenalin Kevin berpacu cepat. Ia tak memiliki senjata apapun. Ia juga telah memakan satu buah aneh yang mengandung kekuatan iblis di dalamnya.

Yap! Kevin baru sadar, bahwa dirinya sudah memakan 'Buah Iblis' yang memiliki kekuatan iblis di dalamnya. Sang pemakan buah iblis akan mendapatkan kemampuan khusus. Tergantung dari varian dan jenis buah mistis atau buah iblis tersebut. Mereka memiliki kelemahan yang sangat membahayakan jiwa yaitu batu laut dan air laut.

Awak kapal yang menyerang Kevin sudah melepaskan pelatuk pada pistolnya. Sebuah peluru meluncur cepat ke arah Kevin.

Kevin memiliki sebuah ide. Ia melemparkan kartu putih tersebut. Lalu peluru yang melesat ke arahnya menghilang dalam sekejap mata.

"Wow! Ini sungguh keren sekali!" kagum Kevin.

Ia menyeringai kecil. Ia menjentikan beberapa kali jarinya. Beberapa kartu putih polos sudah berada dalam gengaman tangan.

"Saatnya pembalasan," ucap Kevin menatap para awak kapal bajak laut.

****************×××*****************

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top