🍂 Chapter 2 : ❝ Pull To One Side ❞
🍁 One More Chance 🍁
.
✎ Bab 2
| Pull To One Side |
[ Menghindar ]
.
╭┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╮
🎼 Playlist 🎼
| In Your Arms |
╰┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╯
.
🍁 ˚. ୭ ˚○◦˚ 🍁 ˚◦○˚ ୧ .˚ 🍁
Megumi kembali mendatangi sekolah tempat [Name] belajar saat sore hari. Ia berdiri memandangi bangunan empat bangunan masing-masing bertingkat dua di hadapannya. Hari ini berbeda dengan hari kemarin tentu saja. Semua klub di sekolah ini kembali melakukan aktivitasnya masing-masing.
Megumi melangkah masuk ke dalam area sekolah. Banyak para gadis yang melirik ke arahnya kemudian berbisik-bisik dengan teman mereka. Megumi sebenarnya berharap klub di sekolah ini diliburkan lagi agar dirinya tidak perlu menarik perhatian penghuni sekolah ini.
Remaja tampan itu menggerutu, matanya melihat ke sana kemari mencari keberadaan [Name]. Megumi benar-benar tidak nyaman diperhatikan seperti ini.
“Ck! Dia mana, sih?!” Kesal Megumi.
Tubuhnya mendadak terdorong ke depan. Seseorang menabraknya dari arah belakang. Megumi dengan reflek menahan tubuhnya agar tidak jatuh seperti yang orang bodoh lakukan.
Dia kemudian membalikkan badan ke belakang. Matanya membulat terkejut saat melihat beberapa buku serta pulpen berserakan di atas rumput sekolah ini.
Manik Megumi lalu fokus pada seorang gadis yang tengah duduk sambil memegangi kepalanya. Wajahnya tidak terlihat karena dihalangi tambut kelamnya yang indah.
“Oh, maaf. Aku tidak lihat jalan.”
Gadis itu lalu menyisir rambutnya ke belakang menggunakan tangan kanannya. Lalu tanpa mendengar jawaban Megumi, ia membersihkan buku serta pulpennya yang jatuh.
Mengerjab. Megumi membeku di tempatnya. Gadis yang menabraknya adalah [Name].
“Bisa singkirkan kakimu? Kamu menginjak pulpenku, loh.”
[Name] berucap tanpa mendongak menatap Megumi. Remaja lelaki itu kemudian mundur ke belakang, sehingga [Name] lebih leluasa membersihkan barang-barangnya.
“Oke, makasih, ya!”
[Name] lalu berdiri setelah barang-barangnya telah dimasukkan ke dalam tasnya. Lalu tanpa mengatakan apapun lagi, ia berjalan melewati Megumi.
“Tunggu.”
Megumi menahan lengan kanan [Name]. Menggenggam pergelangan tangan gadis itu. [Name] menoleh ke arahnya, menatap Megumi dengan pandangan tanya sekaligus bingung.
“Iya?”
Megumi lalu diam. Bingung ingin memulai percakapan dari mana. Setelah Megumi amati, gadis ini sepertinya lupa dengan dirinya.
“Namamu ... [Name] 'kan?” Tanya Megumi memastikan terlebih dahulu.
“Iya. Kenapa?” Tanya [Name].
Megumi menggaruk tengkuknya dengan tangan lain. Kemudian memperkenalkan dirinya.
“Aku ... Fushiguro Megumi. Apa kau ingat a--!!”
Mata Megumi membulat. [Name] secara tiba-tiba melepas genggaman tangannya.
“Maaf, aku harus pergi. Selamat tinggal!!” Gadis itu kemudian berlari menjauh dengan cepat.
Megumi memasang raut jengkel.
“Dia lari lagi? Andai saja Itadori ada di sini, dia pasti bisa menangkap gadis itu dengan mudah,” keluhnya lalu mengejar [Name].
.
.
Di sisi lain. [Name] menghentikan larinya setelah merasa sudah cukup jauh dari jarak Megumi.
Gadis itu terengah-engah, ia mengelap keringatnya dengan lengan baju. Lalu menoleh ke arah belakang, melihat-lihat dan memastikan Megumi tidak mengejarnya.
“Kenapa dia ada di sini?” Gumam [Name] dengan nada tidak percaya.
[Name] ... setelah keberadaannya di tolak Megumi berkali-kali di masa lalu. Gadis itu menyerah, perasaannya terluka karena sifat tidak ramah Megumi, ia tidak ingin lagi bertemu dengannya sejak saat itu.
Makanya, saat keluarganya berkata lagi padanya akan pindah disaat ia naik ke kelas 6, [Name] dengan mudah mengiyakan meski awalnya sempat menolak.
“[NAME]!!”
[Name] menoleh ke belakang. Matanya membulat, ia kemudian berlari lagi saat tahu Megumi yang meneriakinya dari belakang.
Sekarang mereka sedang kejar-kejaran. Anak-anak lain yang melihat mereka memberikan tatapan bingung. [Name] terus berlari hingga sampai rooftop, begitu juga Megumi.
[Name] lagi-lagi terengah-engah. Mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Keringat bercucuran di wajahnya hingga mengalir sampai jatuh ke atas lantai rooftop.
Megumi juga dalam keadaan yang sama. Setelah nafasnya kembali stabil, ia berjalan mendekat ke arah [Name]. Lalu memegang pergelangan tangan kanannya.
Gadis itu membalikkan badan. Mendongak ke atas menatap Megumi yang lebih tinggi darinya. [Name] kemudian mengalihkan pandangannya saat sadar Megumi menatapnya juga.
“Untuk apa kamu mengejarku?” Tanya [Name].
“Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu, [Name],” jawab Megumi.
“Um, boleh. Tapi, cepatlah. Aku buru-buru soalnya.”
“Waktu itu ... kenapa kamu tiba-tiba menghilang?”
Megumi tidak tahu apa-apa perihal [Name] yang pindah sekolah. Dia juga sudah bertanya dengan wali kelasnya dulu dan beliau tidak mengatakan apapun saat Megumi bertanya.
“Aku pindah sekolah. Orang tuaku ingin pindah ke rumah dekat rumah kakek dan nenekku,” jawab [Name].
“Aku mencarimu.”
Manik [Name] membulat. Ia lagi-lagi menangkis tangan Megumi yang menggenggam pergelangan tangan kanannya.
“Aku tidak percaya itu. Bukankah dari dulu kamu menolak keberadaanku? Jangan bercanda.”
“Aku memang menolak keberadaanmu dulu. Tapi, saat kamu menghilang tanpa kabar, itu membuatku khawatir lalu terus mencarimu,” jelas Megumi menatap ke arah tangannya yang sudah di tangkis [Name].
[Name] menunduk. Meremas ujung roknya.
“Maaf, Fushiguro. Bisa tidak jangan muncul lagi di hadapanku dan mengatakan kalimat itu? Aku ... tidak mau berharap lagi padamu.”
Manik mata Megumi membulat. Mendengar ucapan [Name] yang terdengar menyakitkan membuatnya merasakan hal aneh. Megumi lalu berdehem, berusaha menetralkan dirinya.
“Aku minta maaf soal itu.”
“Tidak apa.”
“Tapi, aku tidak akan menyerah begitu saja.”
“Eh?” [Name] menatap Megumi yang terlihat serius.
“Aku memang mengabaikanmu dulu. Kupikir kamu anak yang aneh karena terus berusaha menjadi teman bagiku. Tapi, setelah kamu menghilang, aku baru sadar. Yang anak aneh adalah aku karena telah menolak keberadaan orang sebaik dirimu.”
Megumi menatap [Name] dengan pandangan serius. Kini, ia yang akan membuat [Name] menerimanya lagi.
“Aku yang akan mengejarmu mulai sekarang, [Name].”
🍁 ˚. ୭ ˚○◦˚ 🍁 ˚◦○˚ ୧ .˚ 🍁
Hi! An here.
ⓐⓝⓓⓘⓕⓣ 🍁
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top