꒰❣꒱ Chapter 1O : ❛Looking for Each Other.❜
꒰Bagian Dua꒱
[Name] menutup wajahnya menggunakan bantal. Diam selama sesaat dalam posisi itu lalu melompat turun dari atas ranjang. Ia berjongkok, duduk memeluk kedua lututnya di atas lantai kamar.
Suara detakan jantung yang makin cepat memenuhi pendengarannya. Menggema. Hal itu lantas membuat kedua pipinya merona merah.
Megumi baru saja meneleponnya. Tanpa sadar, senyum kecil dia sunggingkan. Merasa senang, meski hal yang sederhana, hal itu bisa mengobati rasa kosong yang dia rasakan.
“Semoga dia cepat pulang.”
[Name] berdiri, lantas melangkah ke arah jendela dan membuka. Tubuhnya condong ke luar, mendongak ke atas. Menatap langit malam dipenuhi bintang. Menikmati pemandangan itu hingga siliran angin menerpa wajahnya, hingga dia menutup mata merasakan sensasi nyaman itu.
“Apa Megumi menatap langit yang sama denganku?” tanya [Name]. Tiba-tiba terpikir sesuatu yang aneh. Oh, mungkin rasa senang sehabis dihubungi Megumi membuatnya makin bersemangat hingga berpikir hal yang aneh-aneh.
“Mungkin itu wajar kali, ya?” [Name] mengembangkan senyum hingga kedua matanya tertutup.
Di tempat lain, tepatnya posisi Megumi saat ini. Remaja itu menoleh ke arah jendela besar berbentuk lingkaran. Menatap sejenak, lalu melangkah mendekat. Duduk di dekat sana, kemudian menatap ke luar, memandang langit malam yang tampak indah terhias oleh bintang-bintang kecil.
Angin malam berembus, menerbangkan surai aneh Megumi dengan pelan. Remaja itu memejamkan matanya, menikmati. Kemudian kembali terbuka, menatap langit yang sama lagi.
Seperti yang [Name] lakukan sekarang.
Megumi menghela napas. Rasanya dia ingin pulang, kembali mengunjungi gadis itu dan menemani lalu mengobrol ringan. Terlebih, saat tahu dia sedang kesepian.
Pikiran itu membuat rona merah muncul pada wajah Megumi. Dia menggeleng. Apa yang baru saja dia pikirkan? Ia ... tak punya hubungan apa-apa dengan sang gadis. Kenapa dia begitu peduli padanya?
Bukankah dia hanya ingin menebus kesalahan masa lalu?
Apa memperbaiki kesalahan pada seorang gadis memang terasa senang dan bahagia seperti ini?
“Ada yang aneh, tapi bukan Gojo-sensei.” Kalimat itu tiba-tiba saja keluar dari mulut Megumi, sambil menyebutkan nama salah satu keanehan dunia penyihir.
Dia menggeleng, lantas masuk ke dalam saat pendengarannya menangkap suara kucing kecil Gojo berteriak dari arah dapur.
Di sisi lain, [Name] menutup jendela kamarnya. Kemudian melangkah kembali ke arah ranjang, membaringkan dirinya, lalu menutup tubuh terbalut Liana itu menggunakan selimut. [Name] kembali menatap langit-langit kamar. Tangan kanannya bergerak menyentuh dada, merasakan detakan jantung yang masih berpacu kencang.
Apa yang terjadi? Rasa senang setelah mengobrol dengan Megumi masih menghinggapi hatinya. Senyuman kecil pun masih terukir pada bibirnya sebagai bentuk dari kesenangan yang ia rasakan sekarang.
Perasaan 'kosong' itu terobati hanya dengan hal sederhana, mengobrol dengan Megumi.
Karena sebenarnya ... mereka saling mencari.
[Name] menutup mata seraya masih tersenyum. Mungkin dia akan bermimpi indah layaknya perasaan senang dalam hatinya. Yah, [Name] berharap hal itu terjadi, biarkan dia makin bahagia untuk mengobati rasa 'kosong' itu.
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃
Selamat menjalankan ibadah puasa!🙏🏻
Ann White
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top