⅌ Chapter 30 : ⊰ Past Life.
⅌ Bab 30 : Pas Life.
[ Kehidupan masa lalu ]
By Ann♡
.
· · ────── ·𖥸· ─────── · ·
Seorang pria mengangkat topi fedora dari atas kepalanya. Memperlihatkan surai coklat berantakan yang membingkai wajah tampannya. Kakinya terus melangkah menelusuri lorong gang gelap yang sempit.
“Dazai.”
Langkahnya terhenti. “Yo~ Odasaku! Aku sudah melakukan apa yang kau minta!” ucap si pria. Namanya Dazai Osamu. Ia menunjukkan senyuman lebar. Tangan kanan yang dibalut perban terangkat ke udara.
Sebelumnya, Dazai dan Oda Sakunosuke melakukan sebuah pertandingan. Yang kalah harus menuruti yang menang. Entah bagaimana caranya, Odasaku menang dan Dazai kalah hingga ia harus menuruti permintaan dari temannya.
Odasaku yang tadi niat awalnya ingin meminta hal lain, mengganti keinginannya itu saat pandangan matanya menangkap sosok seorang gadis bersurai hitam yang nampak menunggu kekasihnya keluar dari kerumunan para gadis.
Itu membuat kebaikan Odasaku tergerak hingga meminta Dazai berganti pakaian dan memintanya untuk menghampiri gadis itu.
“Odasaku, kau kenal dengan nona manis tadi?” tanya Dazai seraya menggulung lengan panjangnya ke atas hingga sampai siku.
Odasaku menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku baru melihatnya,” jawabnya.
Tanpa menjelaskan apapun lagi. Odasaku tahu Dazai mengerti maksudnya. Ia kemudian berjalan semakin dalam di gang sempit yang akan tembus ke jalan lain, diikuti Dazai dari arah belakang.
.
.
Gojo membanting tubuh mungil [Name] di atas tempat tidur. Pria itu lalu dengan cepat berbaring di sampingnya, memeluk tubuh [Name] layaknya bantal guling.
“Siapa pria yang menggodamu tadi?” tanya Gojo dengan suara rendah tepat di samping telinga kanan [Name].
“Aku tidak kenal dengan pria tadi. Dia yang tiba-tiba datang dan langsung memberiku bunga.”
Gojo memajukan wajah. Menggigit daun telinga [Name] yang selalu dihiasi jepitan rambut pemberiannya.
“Ne, Satoru ....”
“Hn?”
Pria itu menghentikan kegiatannya. [Name] mengubah posisinya baringnya menjadi menghadap Gojo. Wajah mereka berjarak beberapa senti, [Name] mengangkat tangan kanan, menyentuh pipi Gojo lalu mengelusnya dengan lembut.
“Nanti malam ada perayaan kembang api. Bisa kita pergi ke sana?” tanya [Name] meminta persetujuan Gojo.
“Boleh. Aku juga tidak memiliki misi apapun malam ini.” Tangan Gojo menangkup tangan [Name] yang berada di pipinya.
“Serius? Biasanya ada panggilan mendadak 'kan?”
“Tenang saja. Anak muridku bisa menggantikanku.”
“Jangan lepas tanggung jawabmu semudah itu, loh. Kasihan murid-muridmu, tau.” [Name] menarik pipi Gojo.
Gojo mencium hidung [Name] dengan gerakan cepat.
“Aku percaya pada mereka.”
.
.
“Hei, Satoru.”
“Hm? Apaa~?”
Gojo dan [Name] berjalan menaiki bukit yang cukup tinggi, tempat mereka berdua akan menikmati pertunjukkan kembang api.
“Setelah aku pindah tiba-tiba saat sekolah dulu ... apa yang kamu lakukan?” tanya [Name]. Tanpa menatap Gojo yang menjulang di sebelahnya.
“Apa yaa~?” ucapan Gojo terdengar bercanda. Itu membuat [Name] menoleh padanya, tangan kiri gadis itu terangkat, menarik ujung lengan baju Gojo. Hingga mengalihkan perhatian pria itu ke arahnya.
“Jawab dengan serius, dong.”
Melihat wajah gadisnya membuat pandangan Gojo melembut. Tangannya terangkat, mengelus-elus puncak kepala [Name].
“Aku selalu mencarimu. Bahkan mendatangi rumah dan sekolah lagi untuk tahu keberadaanmu di mana oleh teman sekelasmu. Sayangnya, tidak ada dari mereka yang tahu.”
Keduanya berhenti tepat di dekat pagar pembatas bukit.
“Jadi? Semenjak hari kelulusanku ... kamu menghilang ke mana?” tanya Gojo, ia bersandar pada pagar pembatas.
[Name] menunjukkan senyum kecil.
“Waktu itu, aku langsung pulang lalu meminta pada kakek untuk segera pindah rumah dan sekolah. Kakekku menyetujuinya dan mengurus semuanya. Setelah itu, kami pindah rumah ke Osaka,” jelas [Name].
“Dan meninggalkanku begitu saja,” balas Gojo. Iseng.
“Maaf.” Cengkraman [Name] pada pagar pembatas mengeras.
Gojo melirik, lalu tangannya kembali terangkat untuk mengelus puncak kepala gadisnya. Gojo memajukan wajahnya, mencium pipi [Name] dengan cepat. Ia tidak menyangka, [Name] menganggap serius perkataannya tadi.
“Sekarang aku tidak mempermasalahkannya,” ucap pria itu tepat di samping telinga kiri [Name].
[Name] menoleh. Menatap wajah Gojo yang dibingkai kacamata hitamnya. Kedua tangan gadis itu terangkat, melepas kacamata hitam yang dipakai Gojo.
Pandangan mereka berdua bertemu. [Name] menatap berbinar pada manik Gojo yang sangat indah. Warna matanya seakan bergerak, layaknya galaksi. Pandangan pria itu perlahan semakin melembut. Ia menyatukan keningnya dengan kening [Name].
“Ne, Satoru.”
“Hn~?”
“Aku senang kita bisa bertemu lagi setelah sepuluh tahun,” ucap [Name]. Kedua tangannya melingkari leher Gojo yang sedikit membungkuk.
“Aku senang kamu jadi milikku.”
Kembang api diluncurkan, menghiasi langit dengan berbagai bentuk dan warna uniknya. Bersamaan dengan keindahan langit malam, bibir kedua insan kembali saling menyatu di bawah perayaan kembang api musim panas.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
“Takdir telah memberikan kita satu kesempatan lagi.”
🍁 ┈┈┈ ੈ End ੈ ┈┈┈ 🍁
╰► 【Love An】
I give you extra chapter and new Book.
When Autumn Comes.
Pair : G. Satoru x Female Readers.
By Ann.
Silahkan mampir kalau mau~♡
┈┈┈ ੈ 𝓐𝓷𝓷 𝓦𝓱𝓲𝓽𝓮 ੈ ┈┈┈
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top