Part six

Keluarga yang utuh

..
..
..

Naruto mengusap darah yang ada di wajah-nya. Darah milik Nagato, pria yang selalu ingin Naruto musnahkan di muka bumi ini. Naruto ingin membunuh kedua orang yang tergeletak sekarat di kakinya namun Naruto tidak ingin nenek kedua Uzumaki itu menjerit histeris karena cucu-cucu kesayangannya mati.

"Bereskan semua ini! Hantar tubuh sekarat mereka tepat di gerbang Uzumaki! Jangan lupa panggil para paparazzi untuk memotret wajah Indah mereka." ujar Naruto dingin dan wanita itu tertawa sepuasnya.

Para bawahan Naruto dengan sigap menjalankan perintah dari Bos mereka.

..
..
..

Naruto sama sekali tidak menyangka akan disambut dengan pemandangan yang jauh dikatakan baik, Naruto melihat Minato menyeret anaknya Kyuubi biarpun anaknya itu menolak bahkan ia melihat Kyuubi memeluk erat tubuh Sasuke seolah-olah meminta sang ayah agar tidak dibawa pergi.

"Apa yang terjadi." suara berat berasal dari Naruto menghentikan gerakan Minato.

Minato memandang Naruto dengan bengis dengan langkah cepat mendatangi Naruto yang tidak jauh dari tempatnya.

"Kau! Kenapa kau membawa Kyuubi! Kyuubi adikmu bukan anakmu!" Minato mencengkeram erat pundak Naruto.

Naruto tidak bisa merasakan sakit, tidak sama sekali biarpun Minato menancapkan pisau ke jantungnya sekalipun. Rasa sakit itu berasal dari hatinya kenapa Minato bersikukuh untuk mengakui Kyuubi adalah cucunya, Naruto tersenyum tipis mendorong tubuh sang ayah menjauh darinya.

"Kyuubi anakku," Naruto tanpa rasa takut menatap bola mata Minato. "kau tidak berhak menentukan apakah Kyuubi anakku atau adikku! Aku yang melahirkan Kyuubi." Naruto melangkah menjauhi Minato, dan menghampiri Kyuubi.

"Kyuu anakku bukan adikku, bukan, bukan adikku." perasaan yang selama ini Naruto pendam akhirnya keluar juga, Naruto bagaikan orang kurang sehat alias dengan kata kasar jiwanya terganggu, lebih kasar lagi gila.

Ya Naruto nyaris gila andai saja Sasuke tidak menyelamatkan hidupnya, tujuh belas tahun berlalu ayahnya sama sekali tidak mengakui Kyuubi sebagai cucunya malah Minato mengakui Kyuubi anaknya. Tekanan demi tekanan yang Minato berikan akhirnya Naruto lari meninggal Kyuubi tapi ia kembali bersama Sasuke ingin membawa Kyuubi bersamanya.

Minato mengusir Naruto mengatakan bahwa jangan membawa Kyuubi, usianya enam belas tahun saat itu Minato khawatir dengan anak satu-satunya itu lalu Minato murka ketika Naruto hamil lagi kali ini dengan Sasuke anak musuh bebuyutan klan Namikaze.

Tentu saja Minato menolak dengan suara lantang mengusir Naruto tinggallah Kyuubi bersamanya, dan mengakui Kyuubi anaknya tapi tidak dengan Kushina. Minato mengancam Kushina agar tutup mulut Kushina sama sekali tidak takut akan ancaman Minato.

Di usia Kyuubi ke-15 Kushina menceritakan siapa ibu kandungnya tapi tidak dengan ayahnya. Kyuubi sedih mengurung diri di kamar tanpa makan, dan minum, andai saja Kushina terlambat tentu saja cucunya itu tidak ada di dunia ini lagi.

"Naru! Naruto tenang! Ya Kyuubi anakmu bukan, bukan Kyuubi anak kita ya anak kata. Tenang sayang Kyuubi anak kita." Sasuke berlari kearah Naruto membawa tubuh bergetar istrinya ke dalam dekapan, mengucapkan kalimat-kalimat menenangkan untuk sang istri.

Semua mata terpaku kearah Naruto telebih lagi Minato yang tidak percaya Naruto bisa sekacau itu, matanya memandang keluarga Uchiha ia ingin penjelasan dari mereka.

"Seperti yang anda lihat Namikaze-san, Naruto menantuku hampir gila andai saja Putra kami tidak menyelamatkan Naruto mungkin Putri anda membunuh dirinya," Fugaku menghela napas mengingatkan bagaimana kacaunya Naruto selepas pulang dari mansion Namikaze.

Minato tidak bisa mengeluarkan suaranya, ia memejamkan matanya. Ia adalah seorang ayah, dan ia mencintai, menyayangi Putri semata wayangnya itu. Ia kecewa karena Naruto menyembunyikan siapa ayah kepada Kyuubi, ia berusaha mencari tahu tetapi sepertinya pria yang memperkosa putrinya sangat licik.

"Sejujurnya aku hanya kecewa karena dia tidak jujur kepadaku! Siapa ayah kepada Kyuubi, siapa yang membuat Putri satu-satuku seperti itu!! Aku ingin mengetahuinya tetapi anak itu sama sekali tidak membuka mulutnya bahkah ia tidak menangis." Minato menjambak rambutnya, ia pusing, tubuhnya lelah mencari siapa pria kurang ajar itu.

Lihatlah usia putrinya kini tiga puluh tahun, dan ia gagal menemukan pria brengsek itu. Naruto melepaskan pelukan Sasuke menatap ayahnya dengan mata sembab, ia tidak percaya ayahnya akan melakukan hal itu, ia mengira Minato membencinya karena ia hamil tanpa seorang suami.

Sepertinya ia salah paham, ia perlahan mendekati sang ayah, memeluk tubuh tegap Minato, ia bisa merasakan lemahnya tubuh tegap Minato.

"Tou-chan jangan khawatir karena mereka sudah aku uruskan, nantikan kejutan dari Naru, maafkan Naru, maaf, maaf." tangisan Naruto pecah disusul Minato tidak kalah kerasnya.

Ayah anak itu berpelukan. Kushina tidak bisa menahannya ia belari memeluk suami serta putrinya tidak lupa Kyuubi ikut memeluk ketiga orang yang sangat ia sayangi.

Keluarga Uchiha tersenyum teduh mereka lega karena masalah kekeluargaan dalam keluarga Namikaze akhirnya selesai.

"Tou-san, Kaa-san kalian melupakan anak-anak kembar kami." ujar Sasuke merusak suasana haru keluarga Namikaze.

Minato tertawa terbahak-bahak selepas menangis selepas mendengar suara datar Sasuke, dan Kushina tersenyum lembut. Keduanya merentangkan tangan siap menyambut pelukan cucu kembar mereka.

"Kemarilah cucu-cucuku." ujar keduanya kompak.

Si kembar belari ke arah kakek serta nenek mereka. Memeluk erat, dan menangis kencang hingga Kyuubi mengejek mereka masih bayi.

"Semuanya sudah selesai sayang jadi apakah masih ada jatah buatku?" Sasuke benar-benar perusak suasana hingga Naruto memberikan hadiah bogem di perut suaminya.

..
..
..

Gaara menatap tidak percaya wanita di hadapannya, wanita yang sangat ia cintai, ibu dari anak-anaknya.

"N-naruko!" pekik Gaara saat tubuh istrinya tumbang di depan pintu biarpun luka yang didapati Naruko sedikit ringan tetap saja luka di tubuhnya membuatnya lemah.

"T-tadaima G-Gaa-kun." bisik Naruko sebelum menutup matanya.

Badanya sangat sakit orang suruhan Naruto ingin membawanya rumah sakit telebih dahulu tetapi ia tetap berkeras ini menuju ke suna.

Gaara mengangkat tubuh lemah Naruko bridal style, membawanya masuk ke dalam kamar mereka, ia berhati-hati membuka satu per satu pakaian yang dikenakan Naruko hanya tinggal pakaian dalamnya. Gaara meneguk ludah kasar selama sembilan bulan ia berpuasa hanya melihat tubuh Naruko ia menegang.

"S-sial! Apa yang aku pikirkan! Sebaiknya aku membersihkan, dan mengobatinya." Gaara segera keluar dari kamar.

Ia menyediakan ember berisi air suam-suam kuku, kain bersih sebanyak lima, kotak pertolongan, dan pakaian ganti untuk Naruko. Ia sangat fokus pada Naruko hingga tidak menyadari istrinya sudah membuka mata.

"Ah—Gaa-kun." suara lirih Naruko bisa didengar oleh Gaara hingga pria bersurai merah itu menghentikan pekerjaannya.

"Kau sudah sadar?" Gaara membantu Naruko menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang, ia dengan sigap menyodorkan gelas berisi air pada Naruko.

Selepas meminum air hingga tandas ia menyerahkan gelas pada Gaara, ia gugup saat ini apakah ia menceritakan segalanya pada Gaara? Atau tetap merahasiakan semuanya?

"Kenapa kau bisa terluka seperti ini?" Tanya Gaara, dan Naruko tersenyum tipis suaminya tetap saja menghawatirkan dirinya.

"Kau tetap sama! Kau terlalu baik untukku." bisik Naruko, tubuhnya gemetar menahan tangisnya. "Aku wanita jahat yang meninggalkan suaminya demi uang, meninggalkan anak-anak demi kesenangan hidup! Aku bodoh! Kenapa aku kembali lagi ke sini!" Naruko memukul dadanya yang terasa sesak, Gaara memeluk Naruko, menahan tangan istrinya agar tidak melukai dirinya.

"Aku sudah tahu semuanya, maafkan aku karena menuduhmu, menghinamu, maafkan aku istriku." bisik Gaara hingga Naruko tidak bisa menahan tangisnya, ia menangis layak anak kecil, meraung, dan menyalahkan semuanya pada sang ibu.

Kenapa Gaara bisa tahu? Semua ini karena seorang wanita yang mirip Naruko datang ke rumah kecilnya sebulan lalu. Awalnya ia mengira itu Naruko hingga mengusir wanita mirip istrinya, tentu saja wanita itu marah hingga menendang dirinya. Mengingatkan kejadian itu Gaara hanya bergidik ngeri, ia tidak akan mengganggu wanita itu lagi.

..
..
..

Uzumaki Mito sangat murka melihat banyak paparazzi, wartawan di depan gerbang mansion miliknya hingga asisten rumah menelepon mengatakan bahwa Nagato, dan Karin sekarat di gerbang mansion. Mito memerintahkan beberapa bodyguard agar menyingkirkan manusia di depannya.

Selepas bodyguard memberikan jalan pada mobil Mito, supir menancap gas hingga dengan mulus mobil masuk ke dalam halaman mansion, dan penjaga gerbang cepat-cepat menutupnya kembali.

Mito bergegas turun ia harus memastikan bahwa asisten rumah hanya bercanda. Ia menyayangi kedua cucunya selepas putra, dan putrinya meninggal dunia.

Nagato adalah putra sulung putranya, satu-satunya pewaris Uzumaki meninggal dunia bersama istrinya karena kecelakaan.

Karin pula adalah Putri kepada Putri bungsunya yaitu Uzumaki Sara. Putrinya meninggal dunia selepas melahirkan Karin.

Keduanya sangat penting dalam hidupnya hingga ia melupakan sosok Putri keduanya yaitu Uzumaki Kushina, ia benar-benar melupakan putrinya itu hinggalah ia melihat televisi mengabarkan bahwa pewaris tunggal Namikaze menikah dengan seorang wanita cantik bersurai merah. Mito tentu saja terkejut kenapa Kushina bisa lepas dari penjagaan ketat darinya? Mito mengamuk hingga membunuh orang-orang yang bertugas menjaga Kushina. Sejak itu ia selalu menyempatkan diri ke mansion Namikaze berbuat baik agar tidak terlihat membenci bayi kecil bersurai pirang keemasan di pangkuannya putrinya.

"Bagaimana keadaan mereka!" ujar Mito pada dokter peribadi Uzumaki.

"Jika terlambat mereka benar-benar tidak bisa diselamatkan." ujar doktor itu, ia menulis sesuatu di kertas putih. "Ini daftar obat yang harus mereka minum kalau begitu saya permisi Uzumaki-sama." Mito menganggukkan kepalanya.

Manik merah menatap sendu kedua cucunya entah siapa yang menyebabkan keduanya sekarat seperti ini.

..
..
..

TBc

2017-2019??????????

Ada yang kangen?????? Maaf ya atas keterlambatan up fic tetapi tetap up kan? Hehehe... Berikan Bintang&komen anda sya sangat menghargainya!!

😘😘😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top