Part Four

Naruto memasang telinganya mendengar setiap kata yang dilontarkan oleh salah seorang penjaga Uchiha Casino tentang peningkatan jumlah pengunjung yang mendatangi tempat ini. Mata safir Naruto melirik seorang wanita yang amat ia kenali bermain di salah satu meja.

"Siapa wanita itu?"tanya Naruto meneruskan langkah kakinya tentu saja diikuti oleh penjaga itu.

"Wanita itu salah seorang dari pengunjung Setia di sini Uchiha-sama,"penjaga bertag Mizuki itu menjawab pertanyaan Naruto dengan sopan, ia menghormati wanita yang sudah membantu dirinya.

"Apakah dia Haruno Mebuki,"Naruto berhenti beberapa meter dari wanita berambut pirang terang itu.

"Ya."jawab Mizuki singkat.

Naruto menganggukkan kepalanya lalu melangkah pergi. Mizuki memandang sekilas kearah Mebuki dan berlari kecil mengikuti langkah Naruto.

..
..
..

"Lee-kun. Kamu kenapa sayang."Sakura memandang suaminya. Sepertinya pria penuh semangat itu mempunyai masalah.

"Sakura-chan. Aku diberhentikan secara mendadak, mereka menuduhku menggelapkan uang syarikat."jawab Lee lirih.

"Daaaadaaa!!!."

Sakura mengelus lembut rambut hitam sang anak lalu mendudukkan anaknya di samping Lee.

"Jangan bersedih. Aku akan membantumu nee,"Sakura menggenggam tangan Lee memberi semangat untuk suaminya tidak lupa teriakan gadis kecil di samping Lee.

Lee tersenyum tulus ia beruntung memiliki Sakura dan tidak sia-sia ia melutut di depan ibu Sakura karena ingin menikah wanita super seperti Sakura.

"Terimakasih Sakura-chan."

"Sama-sama."

Sememangnya mereka adalah keluarga bahagia jika Haruno Mebuki tidak mengganggu mereka lagi dan berdo'alah agar Mebuki tidak mengganggu mereka.

..
..
..

Naruto duduk lalu menyandarkan tubuhnya di sofa. Dia sangat lelah hari ini dan Sakura seenaknya meminta izin untuk libur sepertinya Naruto bersyukur karena tidak menolak permintaan Sakura untuk libur.

Naruto tidak ingin Sakura bertemu dengan ibu yang tega ingin menjual anaknya sendiri ke rumah pelacuran. Memikirkan itu saja Naruto ingin menguliti Mebuki, ah! naruto lupa dia harus menghubungi Sasuke.

Naruto mencapai hp miliknya lalu mendail nomor Sasuke dan tidak menunggu lama Sasuke menjawab panggilan darinya.

"Hallo."

'Hn'

"Maaf Teme hari ini jadwalku padat dan ada apa?"

'Apa kau tidak lupa malam ini,"

"Ah!! Untung kau mengingatkan aku Teme dan akan aku usahakan untuk cepat pulang."

"Baiklah sampai jumpa."

Naruto tersenyum. Sasuke sememangnya irit bicara dan dia tidak mempersalahkan tindakan Sasuke yang menutup teleponnya sepihak karena dia sangat mengenali siapa Sasuke.

"Aku harus segera menyiapkan laporan ini dan pulang ke rumah bertemu dengan anak-anak,"Naruto bermonolog ria dan meneruskan pekerjaan yang tertunda.

..
..

Minato menghela nafas panjang. Lagi-lagi Naruko membuat kesalahan. Hari ini Naruko menabrak seseorang untungnya orang yang ia tabrak luka ringan dan Minato harus membayar mahal ganti rugi yang Naruko buat.

Selama ini Minato membiarkan Naruko melakukan sesuka hatinya. Contohnya membawa anak sahabatnya itu pulang ke mansion tepat satu tahun Naruto dia usir, memberikan kemewahan kepada Naruko, memperlakukan Naruko layak anak kandungnya, membiarkan Naruko menghamburkan uangnya dan dia sangat menyesali apa yang telah dia buat.

Namun nasi sudah menjadi bubur. Minato tidak bisa menghentikan kegilaan Naruko menginginkan pria bermarga Uchiha itu, Naruko ingin dia dijodohkan dengan Sasuke. Restu atau tanpa restu darinya.

Kushina tidak mempedulikan Naruko, istrinya itu sibuk membesarkan Kyuubi optimis Kushina terlalu membenci Minato karena mengusir Naruto tanpa berbincang dengan kepala dingin.

"Haaa....gadis itu benar-benar merepotkan! Semua ini demi persahabatan antara kita Samui,"Minato mendesah pelan memijat kepalanya yang pusing karena masalah Naruko. "Aku harus bertemu keluarga Uchiha untuk membicarakan perjodohan ini."ujar Minato lalu menelepon orang kepercayaannya untuk membuat janji ingin bertemu dengan Uchiha Fugaku.

..
..
..

Sasuke terdiam mendengar kata-kata Naruto. Naruto ingin Sasuke mengendalikan Casino Uchiha sedangkan dirinya menguruskan syarikat, sukar untuk Sasuke menjawab apa yang Naruto katakan karena dia tidak layak.

"Kau masih memikirkan bahwa kau tidak layak,"Naruto melirik kearah Sasuke dia tahu apa yang suaminya pikirkan saat ini. "Jangan berpikir kau tidak layak Teme! Jika kau handal dalam bisnis kenapa tidak dengan casino? Sudah saatnya aku mengundurkan diri. Kau tahu aku sudah cukup puas dengan kejayaan Uchiha dengan mendirikan tempat Casino dan perusahaan."lanjut Naruto masih melirik Sasuke.

"Baiklah jika itu maumu,"Sasuke tidak membantah kali ini karena dia tahu ucapan Naruto ada benarnya.

"Kapan Kyuubi tiba? Kau tahu aku belum siap bertemu dengannya,"Naruto memejamkan matanya. Ingatan yang ia ingin hapuskan malah mengganggu pikirannya.

"Aku membawanya kau tidak bisa lari Dobe sudah berapa tahun kau menderita karena tidak bisa membawa Kyuubi bersamamu. Aku ingin kita berkumpul bersama, tertawa bersama, bercanda bersama dan makan bersama. Aku harap kau tidak mengabaikan Kyuubi."selama hidupnya ini ucapan terpanjang yang Sasuke katakan.

"Apa aku seorang ibu yang jahat mengabaikan seorang anak."Naruto merasa kesal dengan ucapan Sasuke ingin sekali wanita itu memberikan bogem mentah di wajah suaminya itu.

Wajah Sasuke memucat apa ia salah bicara? Sepertinya iya.

"B-bukan itu maksudku. Yah kau tahu Kyuubi juga anak'ku dan aku merasa bersalah padanya,"Sasuke membela diri sedaya upaya dia mengawal ucapannya yang terdengar bergetar.

"Ck! Kau benar-benar mau mati ya!! Keluar tidak ada jatah untukmu!!"teriak Naruto melemparkan Sasuke dengan buku yang dipegangnya.

Sasuke menghindar sepantas kilat dia belari kearah pintu dan terdengar bunyi keras pintu ditutup. Naruto menghela nafas memijat kepalanya.

"Sepertinya aku harus bicara dengan Kyuubi,"monolog Naruto.

..
..

Sabaku Gaara memandang kedua anaknya yang berusia antara lima dan empat tahun. Dia kecewa karena istrinya tega meninggalkan mereka.

Gaara tahu dia bukan pria kaya yang bisa memberikan segala kemewahan dan segalanya kepada sang istri. Tanpa Gaara sadar dia airmatanya mengalir terlalu sakit menerima kenyataan.

"Maafkan Otou-san karena tidak bisa mempertahankan Okaa-san kalian,"Gaara mengecup dahi kedua anaknya lalu keluar dari kamar tidak lupa mematikan lampu.

..
..
..

Naruko pusing bagaimana dia bisa mendapatkan Sasuke jika orang suruhan ayahnya selalu mengawasi dirinya, dia perlu membuat rencana agar bisa kabur dari pengawas pria-pria berjas hitam itu.

Sepertinya Naruko harus menjebak Sasuke meniduri dirinya dan menduduh Sasuke melakukan pemerkosaan.

"Hahahaha!!!! Tunggu aku Sasuke-kun."tawa Naruko melegar tanpa ia sadari Kushina mendengar suaranya.

"Ck! Tidak akan aku biarkan."desis Kushina lalu melangkah pergi.

..
..
..

Naruto tersenyum mendengar kabar buruk dari salah seorang anak buahnya. Kabar yang menyatakan bahwa Naruko ingin menjebak Sasuke.

"Kau bermain api wanita jalang!"Naruto menghembuskan asap rokoknya dan menyeringai seram.

Sepertinya Naruko akan tersiksa di chapter depan.

..
..
..

Dengan akhir kata TBC

..
..

..
..

GOMEN!!! jika chapter ini typo yang ada di mana-mana dan saya berharap chapter ini memuaskan.

Di chapter depan akan ada penyiksaan Naruko tentu saja dengan pria misterius yang menghamili Naruto. Ayo siapa tahu siapa pria itu....

Di chapter ini ada Gaara dan tebak siapa Istrinya...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top