STARRAWS YOU | Phantasia X Fantasia by Mokusei_Daiichi
| A Shounen-Magical Story |
"Sang introvert yang menjadi pengagum rahasia kamu, iya kamu, 'Langit malam yang bertabur bintang-bintang'. Tidak menyukai kau, 'Siang dengan teriknya menghujamku.' Mencintai hujan di bulan November, I like candy's 'n chocolate. Diem kalem tapi rock'n roll." - Mother of The Star, Mokusei_Daiichi
***
Napas ini mulai terngengah-engah, sudah tak sanggup lagi berlari. Apa pria berjubah itu sudah tidak mengejar lagi?
Langkahnya mulai menepi, tak tertahan lagi. Perlahan bersandar di dinding sebuah gorong-gorong. Di waktu menghela napas....
Pria berjubah itu melesatkan timah panasnya. Seiring tetes keringat ini mulai terjun menuju daratan.
Sial! Nyaris saja. Awas kau, aku pasti, "Aaa...."
Gubrak!
Tubuhnya tumbang di hadapanku. Cairan berwarna merah membanjiri sekujur . Matanya melotot dan sempat menunjuk ke arahku. Apa maksudnya?
エリア28、生の家族の住居
Area 28, Kediaman Keluarga RAWS
"Aaa...."
Aku terbangun dari mimpi yang mengerikan itu, napasku terasa sesak. Dan gemetar seluruh tubuhku. Keringat ini tak henti-hentinya mengucur. Aku berusaha menepis gambaran itu.
Tok, tok, tok.
"Fuyuki (冬樹) are you ok?" Tanya kakak dari balik pintu.
Aku menoleh ke arah pintu, terdiam dan tak menjawab. Sekali lagi bayang-bayang mimpi itu terlintas di benakku. Tertegun, menatapi hamparan selimut yang berantakan.
Dengan segera kakak memutar knop pintu yang terkunci, "Fuyuki (冬樹), cepat buka pintunya! Apa yang terjadi di dalam?" teriaknya. Dia mendrobak pintu lalu berjalan dengan langkah pasti menuju ke arahku. Sejenak kami berdua saling menatap. Lalu kakak berjalan perlahan mendekat ke jendela. Menatap suasana yang ada di luar.
"Cobalah kau lihat suasana di luar sana! Kita tinggal di distrik Kabukichō ( 歌舞 伎 町 ), sebuah tempat yang diberi label lampu merah oleh banyak kalangan. Tempat ini juga sering disebut "Kota Tanpa Tidur" (眠 ら な い 街)."
Aku menatapnya, "Apa di sini aman?"
Kakak tertawa terbahak-bahak, "Tidak ada tempat yang benar-benar aman di dunia ini. Itu hanyalah buah pemikiran saja." Aku hanya diam mencermati.
"Ingatlah, banyak mata yang akan mengawasimu." Lanjut kakak.
Lagi-lagi aku mencoba untuk mencerna apa yang kakak sampaikan. Seperti menelan pil bulat-bulat, sulit sesak tapi harus.
Kring...
Seperti biasa alarm berbunyi tepat pukul 05.00 waktu setempat, dengan mata yang sepat aku terbagun. Alarm yang masih terus berbunyi, membuat kepalaku pusing, so ku masukan saja dalam aquarium. Buih-buih dalam air berirama. Blub, blub, blub. Seiring dengan meredanya getar alarm.
Aku mulai bersiap untuk pergi ke sekolah, "Fuyuki (冬樹) ayo cepat, nanti kau bisa terlambat." Kakak berusaha mengingatkan. "Iya ini segera" teriakku dari dalam kamar yang masih berantakan.
Suara dentuman terdengar begitu keras, bumi seakan berguncang. Aku dan kakak saling menatap. Bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.
情報を垣間見ること!
Sekilas info!
Sebuah meteor dari titik ordinat 404 tanpa terdeteksi memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan 12,8 – 20 KM/s. Mengarah tepat ke jantung kota Tokyo (東京).
Masyarakat di imbau untuk segera mengungsi. Saat ini, petugas daerah setempat sedang melakukan evakuasi di sekitar area guna mencegah adanya korban.
Boom....
Seketika kepanikan masyarakat Tokyo (東京) seakan menyeruak, orang-orang berhamburan menyelamatkan diri mereka masing-masing. Dengan sigapnya seorang wanita muda menyelamatkan gadis kecil dari reruntuhan. Dia ... tidak lain adalah Kapten Angkatan Bersenjata, Jo Meliz (ジョメリス) yang juga mengajar di Academy Fantasia.
Kami baru saja mendapat kabar dari pihak militer setempat. Meteor yang jatuh tepat di tengah kota menimbulkan kawah selebar 1.186 meter, dengan kedalaman sekitar 170 meter. Sebuah kawah yang sangat besar.
Masih terus dilakukan upaya ketat di area sekitar. Belum di ketahui pasti berapa jumlah korban dari tragedi ini. Akan tetapi, pihak militer tetap melakukan evakuasi tingkat I.
Sekian berita yang dapat kami sampaikan. Untuk update selanjutnya, akan segera kami hadirkan.
Saya Carroll (キャロル) beserta para crew yang bertugas melaporkan dari tempat kejadian. Salam!
"Fuyuki (冬樹)!"
Aku segera bergegas menuju lokasi, rasanya penasaran dengan apa yang terjadi di sana. Tidak mungkin meteor jatuh begitu saja ke sini. Sejarah pun belum pernah mencatatnya. Atau mungkin ini invasi ....
Perjalananku ke sana mungkin akan sulit, terlalu banyak reruntuhan bangunan yang menutupi jalan. Selain itu, ada retakan dan patahan juga. Suddenly ....
"Star (スター)?"
Aku menghentikan langkahku dan mengalihkan pandang ke sumber suara itu, "Sensei Jo (先生. ジョー)!" benar-benar terkejut aku dibuatnya.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini? Kau tidak membaca pesanku? Hari ini sekolah ku liburkan!"
"Hehehe, jadi itu pesan darimu?"
WHAT? DEZIG ....
Belum selesai aku bicara, dia sudah melayangkan pukulan K.O ke wajahku. Sungguh gila kelakuannya.
"Apa-apaan kau ini ... !!!" teriaknya tepat di hadapanku. Embusan napasnya membuatku serasa di terpa badai topan yang siap menerbangkanku hingga lenyap.
Terdengar sebuah langkah tegas dengan suara berat yang tidak asing bagiku, "Oi, oi, sedang apa kalian? Ngerumpi? Hahaha."
"Kepala Angkatan Bersenjata, Jay de Prast (ジェイ. デ. プラスト)!" jawab kami serentak.
"Area sekitar sini begitu berbahaya, kami sudah menetapkannya sebagai RED ZONE. Pergilah menjauh, Jo (ジョー), Star (スター),cepat!"
"Ta ... tapi paman, benarkah itu meteor sungguhan? Atau ...."
Belum juga sempat mengatakannya, Kapten Jo (船長.ジョー) menarikku pergi dari tempat itu. Tak lama kemudian, terdengar suara dentuman dan ledakan bertubi-tubi dari area sekitari jatuhnya meteor.
WUSH ....
Salah satu bola api melesat ke arah Paman Jay (おじジェイ), BOOM ... Seketika menghantam seluruh tubuhnya. Betapa terkejutnya kami kala mengetahui Paman Jay (おじジェイ) tetap berdiri tegak tanpa luka sedikit pun.Dia semakin melebarkan senyum dengan tangan kiri yang menahan topi koboinya agar tidak terhempas, "Hehehe, long life!"
"Dia sangat menakjubkan! Benar begitu kan Sensei (先生)?"
Cuih! Sombong sekali kau Jay (ジェイ). "Sekarang bukan saatnya mengaggumi, pikirkan cara kita keluar dari tempat ini!"
Padahal yang sok jagoan itu kau, ingin menyelamatkanku, katamu. Dan sekarang aku terjebak dengannya. Tidaaakkk ... siapa saja tolong kirim aku bantuan!
Cit! Aku berhenti dan menarik tanganku dari genggamannya. Ternyata di balik sikap heroiknya, Sensei (先生) juga bisa merasa takut. Aku segera membalikan badan dan berkata, "Meskipun Paman Jay (おじジェイ) memiliki kemampuan Iron Steel, bukan berarti dia tidak membutuhkan bantuan 'kan?" dia menatapku cemas.
"Tapi, ...." dengan nada lirih dia melanjutkan, "Kau tidak memiliki kemampuan bakat apa pun. Kau ... bisa terluka nantinya."
"Tenang saja Sensei (先生), aku adalah Star (スター) dengan nama Raws (ローズ)di belakangnya. Aku akan menyinari bumi dengan kemilauku. It's my action! Fight."
Merintih di sudut sisi ruang sepi.
Aku
Saat kau ingkari hati yang kuberi, hilang
Keadaan di sini semakin tak terkendali. Terlalu banyak korban dari pihak Angkatan Bersenjata. Sial! Sampai detik ini aku belum bisa menemukan di mana dirinya, "Paman Jay (おじジェイ)...."
Desingan peluru bersahutan di mana-mana. Dentuman serta ledakan menggelegar sangar di setiap jengkal area yang ku lalui.
Dream with nightmare
Murder with love
Sing with silence
Dancing with pain
Dor, dor, ....
Pasukan serbu bersiap! Tahan, arah pukul satu. Tembaaakkk!!!
Siut ... boom ....
Aaa ....
Lariii ... boom ....
Bila yang tersayang
Hilangkan harapan
Haruskah siksaan
Akan bercerita
Sial! Lagi-lagi jalanku terhalang oleh reruntuhan gedung-gedung pencakar langit. Jarak pandangku juga semakin terbatas karena asap yang merebak, berbaur dengan udara di sini. Aku masih mengamati keadaan sekitar yang serasa mulai membelenggu. Tubuhku mulai melemas, "Uhuk, uhuk, ...." Napasku penuh sesak, paru-paruku bagai terhimpit gerbang kematian.
Ayo tetap sadar!
Lirihku menjerit
Saat engkau pergi
Saatku tersiksa
Oleh yang tersayang
"Blur!" mataku sudah kehilangan fokusnya, gemetar seluruh tubuh. Keseimbanganku mulai goyah, "Kenapa di saat seperti ini aku teringat akan mimpi itu lagi?"
BRUK ....
エリア512、主な避難経路。
Area 512, jalur evakuasi utama.
"Jo (ジョー)! Dimana Star (スター)?"
"Star (スター)! Tadi dia pergi mencarimu. Aku sudah berusaha menahannya, tetapi ...."
"Dia itu ... sejak dulu memang begitu."
"Ma ... maaf, seharusnya ...."
"Sssttt!!! Sudah, ayo bergegas. Kita cari Star (スター) sampai ketemu."
"Siap! Di mengerti."
エリア404、未検出.
Area 404, not detected.
Gelap, begitu gelap. Ada di mana ini sebenarnya? Apa aku sudah mati? Tidak! Jangan dulu, masih banyak hal ingin ku lakukan. Lagi pula keadaan masih sangat genting. Aku tidak boleh meninggalkannya begitu saja. Keluarkan aku dari sini!
Tak ada yang bisa aku lihat, semua hitam, legam, dan kelam. Di mana ini sebenarnya? Apa itu? Kakak! Paman Jay (おじジェイ)! Sensei (先生)! Kenapa begitu jauh ku lihat. Apa yang kalian katakan, mengapa aku tidak bisa mendengarnya? Apa yang terjadi ....
Sementara itu.
"Bagaimana, kau sudah menemukan Star (スター)?"
"Masih belum Komandan. Perasaanku tidak enak, jangan sampai terjadi sesuatu padanya."
"Jangan putus asa, lekas cari lagi!"
Perlahan-lahan aku mulai tersadar, slowly membuka mata. Betapa terkejutnya, di hadapanku berdiri sesosok misterius dengan jubah hitamnya. Tangannya mulai bergerak, kilauan dari sesuatu itu mengenai wajahku, "Surprise! Dor." Beruntung aku masih sempat menghindar, tetapi tetap menggores lengan kiriku, "Nyaris saja." Aku mulai berlari untuk mengelak dari serangan-serangannya.
Dan ... Boom! Ternyata dia tidak hanya memiliki pistol, tetapi ada senjata lain. Menyerap energi di sekitar, lalu menembakkannya dalam bentuk partikel debu cahaya, "Haha, bagaimana Meriam Xenon miliku? Mengagumkan bukan. Mati saja kau bocah."
"Sial! Benar-benar tidak ada jeda dalam setiap serangannya. Kalau seperti ini terus, semakin sulit aku menghindarinya. Apalagi dengan tubuh yang mulai kehabisan tenaga ini. Siapa saja tolong aku!"
Dalam langkahku melarikan diri darinya, aku tersandung, jatuh dan menghantam dinding metal di hadapanku. Tanpa di sadari lensa kacamata yang ku kenakan pecah, hanya menyisakan bingkainya saja, "Kok agak burem ya ...."
Aku terperangah menatap serbuan partikel cahaya melesat ke arahku, "Star (スター) awas!" Dengan sigapnya dia mendorong tubuhku, "Nyaris sekali, jika aku terlambat sedetik saja, pasti kau sudah ...."
"Mati. Hahaha. Daya ledaknya lumayan besar juga ya."
"Sensei (先生)! Paman Jay (おじジェイ)! Kenapa lama sekali?"
"Maaf kami agak terlambat Star (スター), tadi itu bumi bergonjang-ganjing macam dalang memainkan wayang." Katanya dengan penuh percaya diri dan tawa khasnya, "Habis kau itu seperti tikus, sulit sekali di cari." Lanjutnya.
"Bagiku lebih mirip marmut, imut-imut gimana gitu." Tambahnya sembari mencubit kedua pipiku.
"Kalian pikir aku ini mirip hewan pengerat?" jawabku kesal.
"Setidaknya kau tidak mirip si Batman, manusia kampret itu. Sahut Paman dengan mengeraskan tawanya.
"Kenapa tidak manusia kalong saja sekalian." Gumamku.
Sekarang bukan saatnya bercanda, kita harus mengalahkan makhluk misterius berjubah hitam itu dulu, "Mirip Batman ya?" celetuk Paman Jay (おじジェイ).
Kami bertiga menyatukan kekuatan untuk menghadapinya. Entah dari mana asalnya, yang jelas dia sangat kuat dan tak tertandingi. Dengan kacamata yang sudah tak berlensa ini aku mencoba berdiri. Menepis segala keraguan dan menjadi kuat, dapatkan semua dan menjadi bintang.
GET ALL the STAR!
Tiga melawan satu memang tak adil, tapi jika di lihat dari segi kekuatan jelas dia lebih unggul. Meskipun begitu, aku dan yang lainnya tak akan pernah berhenti berjuang. "FIGHT!"
Boom ....
Makhluk misterius berjubah itu juga tidak mau kalah, dia semakin barbar dengan serangan-serangannya. Segenap kekuatan di keluarkan tanpa henti. Menghancurkan apa saja yang menghalanginya. Semakin brutal tak terkendali, semuanya nyaris rata dengan tanah, "Hehe, kalian meragukanku?" tanyanya dengan senyuman bagai devil. Lalu melesatkan serangan partikel cahaya di susul dengan rentetan bola api yang mengarah tepat ke Paman Jay (おじジェイ).
Paman Jay (おじジェイ) melakukan defense offensive dengan kemampuan Iron Steel miliknya. Namun, serangan makhluk berjubah itu lebih kuat, menghempaskan Paman Jay (おじジェイ) ke sebuah bangunan dan runtuh menimpanya.
Kapten Jo (船長. ジョー) tidak tinggal diam, dia juga ikut menyerang. Segala daya upaya di kerahkan habis-habisan. Namun, belum bisa menggoyahkan pertahanan makhluk berjubah itu. Meskipun Kapten Jo (船長.ジョー) menggunakan kemampuan special-nya, Solarise Ex Machine tetap saja sulit untuk menembusnya. Dia berkali-kali dapat menahan serangan mematikan itu.
Aku yang hanya bisa menatap pertarungan mereka, lengah. Sehingga makhluk berjubah itu melancarkan serangan tiba-tiba ke arahku. Kapten Jo (船長.ジョー) berusaha melumpuhkannya dari belakang, tetapi dia bisa menghindarinya, "Sial! Nyaris saja. Awas kau, aku pasti ... aaa ...." seketika makhluk itu berputar dan menembak tepat di bagian perut Kapten Jo (船長. ジョー), "Tidaaakkk!!!"
Tubuhnya tumbang di hadapanku. Cairan berwarna merah membanjiri sekujur tubuhnya . Matanya melotot dan sempat menunjuk ke arahku. Apa maksudnya itu? "Tidak mungkin, Sensei (先生)!"
Langkahnya semakin terdengar mengerikan, wajah di balik jubah itu seolah-olah memberi kutukan, "Akankah berakhir ... di sini? Tidak! Aku tidak mau, lari ... ya harus segera lari dari sini."
Hosh ... hosh ... hosh ....
Apa makhluk berjubah itu masih mengejarku? Lelah, lelah sekali rasanya, tak sanggup lagi berlari. Aku harus bersembunyi! ... aaa ... !!! Aku terperosok jatuh karena pijakan yang rapuh, seolah-olah memasuki worm hole yang membawaku pada dimensi lain.
Gelap! Lagi-lagi gelap. Apa yang bisa ku lihat dalam keadaan segulita ini? Apa itu? Dengan tubuh yang seakan remuk, aku mendekati dinding dalam ruangan hampa itu. Tidak, tidak mungkin. Dindingnya ... cermin ... semua diruangan ini. Bagaimana mungkin? Aku harus bergegas keluar dari sini. Perlahan kesadaranku mulai hilang karena menatap dinding yang penuh dengan cermin. BRUK!
エリア404、未検出.
Area 404, not detected.
"Sial sekali aku, hahaha. Untung aku memadukan kemampuanku dengan pil berkemampuan Shield dari Profesor Raws (ローズ教授). Eh, apa mereka berdua baik-baik saja ya?"
Di lain sisi.
"Fiuht, nyaris saja aku terbunuh, jika tidak memakan pil penyembuh itu mungkin sudah tamat riwayatku. Star (スター)? Bagaimana keadaannya? Aku harus bergegas. Bruk! Paman Jay (おじジェイ)! Aku pikir kau sudah ...."
"Tewas? Hahaha, kau ini lucu sekali, mana mungkin aku di kalahkan semudah itu. Di mana Star (スター)?"
"Entahlah, terakhir ku lihat wajahnya penuh kepanikan. Setelah itu, I don't know."
"Hahaha. Ternyata kau tidur juga sepertiku. Hahaha."
"Hentikan tawa gilamu itu Jay (ジェイ), cuih."
Sementara itu ....
Eh, di mana ini? Tetap gelap, apa masih malam? Atau ada yang mematikan lampunya. Bukan! Seingatku tadi itu aku terperosok dan jatuh ke dalam sini. Aku harus cepat keluar dari tempat ini. Tertegun menatap dinding itu lagi, "Cermin?" aku memastikan sekali lagi semua dinding di ruangan ini, "No way!"
Dengan langkah seribu aku berusaha mencari jalan keluar. "Di mana? Di mana pintu keluar itu? Cepat!"
Hingga akhirnya aku tiba di sebuah ruangan, bersembunyi aku di sana. Berusaha meredam kepanikan dalam tekanan udara yang minim.
Dug, dug, ....
Dug, dug, ....
Suara apa itu? Aku menatap sudut ruangan dengan pencahayaan yang remang-remang.
Dug, dug, ....
Rasa penasaranku tidak terbendung, dengan perlahan aku mendekatinya, "Sebuah kotak?" Berpaling aku berusaha tak mengidahkan, "Tunggu!"
Aku menghentikan langkah dan kembali mendekati kotak itu, "Hitam, besar, berdebu pula ... kira-kira apa yang ada di dalamnya?" Perlahan tanganku mencoba merabanya, kotak itu semakin bergetar. Semakin lekat aku memegangnya, tak dapat di lepas. Semakin bergetar lagi kotak itu ... dan ... secepat mungkin aku membukanya. Kemilau cahaya putih menerkamku, "Tempat ini?"
Berjalan diatas serpihan hati
Lirih
Sehina itukah aku dihadapmu
Seperti itu kah bumi nantinya? Masa depan masih bisa berubah, selama kita mau memperbaikinya. "Give me sheen! Then I will light the world from darkness."
Jalan yang ku lalui mungkin terjal, tapi apa artinya menyerah tanpa melawan. Bangkit! Rasakan setiap adrenaline yang bergejolak dalam tubuh. Memanas, dan siap tuk beraksi. Lawan balik!
Dream with nightmare
Murder with love
Sing with silence
Dancing with pain
KREK ... BOOM ....
This is me, Star-Raws (スター・ローズ). I'll back in action. Tunggulah, tunggu aku disana. Aku pasti akan menyelamatkan kalian dan semua. Sudah cukup penderitaan kita hari ini. Lawan balik dan menang.
Bila yang tersayang
Hilangkan harapan
Haruskah siksaan
Akan bercerita
エリア404、未検出.
Area 404, not detected.
"Maaf aku terlambat, tadi itu ada hal luar biasa yang ku temui."
"Dasar payah! Lama sekali kau, urusan kita dengan Batman itu belum selesai. Ayo kita akhiri, cukup sampai di sini."
"Kau baik-baik saja kan? Jika terluka sebaiknya mundur saja."
Huh, sok jagoan kau Sensei (先生).
Aku dan juga mereka berdua kembali bersatu, kali ini dengan semangat yang lebih menyala-nyal. Dengan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. SERAAANNNGGG!!!
Lirihku menjerit
Saat engkau pergi
Saatku tersiksa
Oleh yang tersayang
"Awas!"
Dengan segenap kemampuan kita berjuang. Meski harus mati aku rela, asal dunia tidak kehilangan masa depan yang cerah itu, "Thunder Emperor!"
Aku tidak akan mengampunimu, "Phantasia Left Eye, Hakai no ana!"
.... aaa ... ti ... tidak mungkin ... aku kalah ... oleh ka ... kalian ... aaa ...
Bila yang tersayang
Hilangkan harapan
Haruskah siksaan
Akan bercerita
Lirihku menjerit
Saat engkau pergi
Saatku tersiksa
Oleh yang tersayang
Kala senja menyingsing, di atap sebuah gedung yang masih berdiri tegak. Seperti halnya kami, yang tak pernah menyerah dan terus berusaha. Yakin dengan masa depan yang lebih baik. Selama napas berhembus dan tindakan yang berani untuk mengambil segala bentuk persepsi, selama itu kita di tuntut untuk terus berusaha dan menjadi yang terhebat.
Aku Star-Raws (スター・ローズ), bersama dengan mereka melakukan "Connecting in action." Pada hari menghakhiri segalanya, menjadi yang terakhir berdiri menatap dunia Phantasia X Fantasia
"Akhirnya berakhir sudah penderitaan kita, benar begitukan Sensei (先生)! Paman Jay (おじジェイ)!"
"SETOOORRR!!!"
"Eh, setor apa ya?"
WHAT? DEZIG, DEZIG, ....
"Paman tolong aku! Aaa ...."
"Jangan pura-pura lupa kau ya, tugas yang itu, hanya kau saja yang belum mengumpulkan."
"Iya-iya nanti ku setorkan. Tapi, hentikan dulu, ini menyakitkan."
"Heh, kalian ini seperti anak ingusan kemarin sore saja. Tidak tahu malu, kalian ini ... hey apa-apaan ini?"
"Hahaha"
Tawa kami menutup sebuah kisah panjang yang terjadi hari ini, lelah memang tapi harus. Menang!
Sing with silence
- 終わり -
- The End -
Note :
Song by : 2nd Story – Sing With Silence
Lyric : @DeejayPrast
***
K O L O M N U T R I S I
1. Jika ada bahaya besar yang terjadi di tempatmu, apa tindakan pertama yang kamu lakukan?
2. Apa isi kotak yang ditemukan oleh Star dalam cerita Phantasia X Fantasia?
3. Apa pendapatmu terhadap cerita Phantasia X Fantasia?
***
Terima kasih kepada seluruh partisipan yang sudah mengirim ILUSTRASI KARAKTER STAR (batas submit hari Rabu, 20 Maret 2019, pk 13.13 WIB). Mohon menunggu pengumuman pemenang paling lambat akhir Maret 2019.
***
Mari terapkan budaya ibaca cermat, memberi masukan dengan santun juga bijak, serta menghargai keberagaman dalam berkarya dan perbedaan pendapat, seperti yang terdapat dalam aturan dasar RAWS Community. Be wise.
***
Sudahkah kamu vote cerita dang follow penulisnya?
Scroll/Swipe untuk membaca bab selanjutnya dari antologi cerpen Once Upon A Time in STARRAWS
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top