STARRAWS YOU | GIFT by Fina_Kochan

| A Teenlit Story |

"Aku
Si hijab traveller dan penulis amatir yang mengidolakan IKONA
Aku
Pejuang mimpi besar yang akan mengubah dunia." - The Rising Star, Fina_Kochan

***

Suasana pagi ini terasa sejuk dan damai. Senyuman, sapaan, guyonan dan gelak tawa terdengar jelas dari manusia-manusia di koridor SMA Galaksi. Mereka ikut merasakan suasana seperti ini, kecuali si gadis berhoodie merah. Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke-17. Seharusnya, ia banyak tersenyum hari ini, tapi karena aura negatif selalu mengikutinya, ia pun menjadi wanita yang dingin. Siapa lagi kalau bukan  Red  Star.

Si gadis jenius dengan mata abu-abu  dan rambut merah ikal. Warna mata dan rambut yang berbeda dengan yang lain. Tinggi 173cm, paling tinggi diantara teman wanita sekelasnya. Dia cantik, namun memiliki kebiasaan yang buruk. Ia sangat cuek terhadap penampilannya. Seperti saat ini, gadis berkacamata tanpa lensa itu percaya diri saja dengan sepatu yang sebelah kanan dan kirinya berbeda warna. Dia memang gadis aneh.

Sepanjang koridor sekolah, banyak sekali anak-anak yang menatapnya bingung. Star tidak peduli, ia merasa melakukan hal yang benar.

Setibanya Star di kelas, ia langsung duduk di singgasana miliknya. Kebiasaan paginya adalah melamun. Entah kenapa, ia mudah sekali melamun yang membuat teman sebangkunya sekaligus sahabatnya sering mengejutkannya.

"Woy, masih pagi udah ngelamun aje lo. Ngelamunin apaan sih?"

Star pun tersentak kemudian mendengus, "Eh, ngagetin aja, sue lo, Jupi !"

"Nama gue Yupiter, panggil gue Piter. Don't call me Jupi. By the way, Daripada ngelamun, mending lo belajar. Nanti kita ulangan!"

"Sok Inggris lo! And Gue males belajar, udah pinter gue!"

"Yeuh dibilangin, bagen aja. Gue balap lo!"

"Silahkan. Wleee" ucapnya seraya menjulurkan lidah pada Yupiter.

Karena merasa diremehkan, akhirnya Yupiter pun mengeluarkan sesuatu dari kolong mejanya. Sesuatu yang membuat gadis sok pemberani itu takut.

Kaca.

"Eh liat sini deh, Star!" perintah Yupiter.

Star pun menolehkan kepalanya ke arah Yupiter yang entah sejak kapan sudah duduk di sebelahnya. Star pun langsung berteriak dan membanting kaca tersebut. Dia pobia kaca. Katanya, dulu kakinya robek akibat pecahan kaca di kakinya itu sehingga membuat 16 jaitan di kakinya. Dan Yupiter tertawa puas melihat gadis sok pemberani itu ketakutan.

***

Ting Nong Ting Nong...

Ting Nong Ting Nong...

Jam pelajaran pertama akan dimulai...

Bel masuk berbunyi. Sekolah pun menjadi sepi dan tenang. Namun, tidak dengan kelas XI IPA 1. Kelas paling rusuh dan susah diatur.

Seperti saat ini, bel masuk sudah berbunyi saja, kelasnya masih saja berisik. Ada yang sedang makan, bernyanyi tidak jelas, menggibah, menyalin PR, dan masih banyak lagi. Tetapi tidak dengan Star, saat ini ia sedang melamun kembali.

Tiga puluh menit kemudian Sunny selaku KM dan penjaga pintu kelas berteriak "Woyyyy! Ada guru siap-siap!"

Semua murid pun segera meninggalkan rutinitas paginya. Yang sedang gibah, menyalin pr, makan ataupun bernyanyi. Mereka kembali ke tempat duduk masing-masing. Setelah semua rapi, tiba-tiba seorang guru cantik memasuki kelas XI IPA 1.

"Baik, seperti yang ibu infokan kemarin, hari ini kita ulangan fisika. Siapkan pulpen, tipe-x, dan kertas. Jika ada yang meminjam alat tulis walaupun pada teman sebangkunya, ibu tidak segan-segan mengambil kertas tersebut. Waktu pengerjaan dua jam dan tidak lebih, namun jika kurang dari dua jam itu lebih baik. Dan kertas harus diberi garis tepi dan format berupa nama, kelas, mata pelajaran, juga kolom yang berisi tanda tangan dan nilai. Sudah mengerti semua, kan? Baik, lima menit dari sekarang kalian harus sudah mempersiapkan semua!"

Kelas pun menjadi rusuh. Ada yang meminjam penggaris, pulpen segala macam dan menyiapkan kertas tentunya.

Setelah semua siap, Bu Venus pun membagikan kertas ulangan.

"Waktunya dua jam dari sekarang, jangan berisik dan jangan menyontek!" perintah Bu Venus.

"Waktu yang lama dengan soal yang lumayan. Hmm seimbang, ini soal mudah ..." ucap Star seraya menggantungkan pulpen di telinganya. Kebiasaan Star saat sedang berpikir.

Star adalah salah satu dari tiga puluh enam siswa yang fokus mengerjakan ulangan ini. Walaupun banyak yang memanggilnya, namun Star tetap fokus mengerjakan. Bukannya sombong, tapi ada alasan yang kuat mengapa Star tak menanggapinya.

Alasannya karena mereka ingin meminta contekan. Bukannya Star pelit, tapi ia tahu bahwa ini bukan saat yang tepat untuk memberikan jawaban. Jika sedang belajar, Star senantiasa akan membantu. Tapi ini sedang ulangan dan tentu saja karena Star anak yang jujur, ia tak mau berbuat curang.

Terkadang Star berpikir, untuk apa manusia mencontek selagi ia masih bisa berpikir? Bukankah mencontek adalah hal yang tidak baik? Bahkan mencontek itu memiliki dampak yang buruk dan bisa berakibat fatal untuk masa depan kita seperti menjadi calon koruptor?

Semalas-malasnya Star, ia tidak akan mencontek walaupun ia tidak bisa menjawab. Ia akan menjawab semampunya, jika tidak mampu, ia akan menuliskan note di lembar jawabannya seperti ini 'Maaf bu, saya galham sama soal ini'.

Belum genap 2 jam, Star sudah mampu menyelesaikan ulangan dadakan ini. Star pun berdiri dari singgasananya untuk memberikan kertas jawaban pada Bu Venus. Sepanjang jalan, semua mata tertuju pada Star. Mereka tak habis pikir dengan Star,sekaligus kesal pada IQ yang dimiliki Star. "Semoga nilai mu memuaskan, ya, dan kamu bisa menunggu hasilnya di luar!" titah Bu Venus.

"Baik bu." jawab Star.

Star pun melangkahkan kakinya ke depan kelas. Karena bosan, Star pun menuju balkon depan kelasnya dan mengedarkan pandangannya pada murid-murid kelas XI IPA 2  yang sedang berolahraga di lapangan. Ia melamun kembali.

Tiba-tiba, ia dikejutkan oleh sahabatnya itu. Siapa lagi kalau bukan Yupiter.

"Woy!"

Star pun terkejut seraya terheran-heran karena kemunculan Yupiter. Ia kira, Yupiter hanya membual dengan berkata ia bisa melawan Star. Star pun mendengus, "Ih Jupi, ngagetin gue mulu sih, kesel aja gue!"

Yupiter pun hanya menunjukkan deretan gigi putihnya seraya menyatukan jari telunjuk dan jempol hingga membentuk love. Yupiter pun membisikkan kata saranghae dan membuat Star menjadi badmood.

"Haha muka lo lucu kalau begitu. Hmm, maafin gue soal kaca yang tadi yaa. By the way HBD Star aneh, God Bless You. Gue ada gift buat lo!"

"Gift apaan? Yang di WhatsApp itu?"

"Ish, katanya pinter! Gift itu hadiah, pea!" ucap Yupiter seraya mencubit pipi Star yang menggembul.

Karena kesal, Star pun menjawab bertanya seraya merintih.

"Ish sakit ! Yaudah mana hadiahnya?"

"Hadiahnya bisa lo temuin di tempat tersempit di sekolah ini !"

"Ih lo gimana sih? Tadi kaca dan sekarang tempat sepi. Gue pobia tempat begituan! Tar kalau gue kenapa-kenapa lo yang tanggung jawab ya!"

"Gini, kalau nilai lo lebih tinggi dari gue, lo gak usah kesana, biar gue yang ambil hadiahnya. Tapi, kalau nilai lo lebih kecil dari gue, lo harus kesana, deal?"

"Hmm". Star dan Yupiter pun memberikan salam kerjasama.

Star pun diam termenung. Begitu juga dengan Yupiter.

Tiga puluh menit kemudian, Bu Venus memanggil Star dan Yupiter dan menyuruhnya masuk ke dalam kelas. Mereka  pun menurutinya.

"Baik anak-anak, setelah ibu koreksi semua jawaban kalian dari ulangan ini, nilai tertinggi diperoleh oleh..."

Saat ini jantung Star berdegup begitu kencang. Ia takut jika harus menuju ke tempat sempit demi sebuah hadiah. Ia panik jika nilainya lebih kecil dari Yupiter.

"Nilai paling tinggi di peroleh oleh absen nomor tiga puluh enam yaitu Yupiter, kemudian yang kedua adalah Star." ucap Bu Venus.

Semua murid bertepuk tangan meriah dan mengucapkan selamat padaYupiter dan  Star. Tetapi tidak dengan Yupiter, ia langsung memberikan kode kepada Star untuk menuju ke tempar terkecil di sekolahnya. Entah apa yang Star rasakan. Antara harus bahagia atau sedih. Bahagia karena akan mendapatkan hadiah. Sedih karena mendapat nilai lebih kecil dan harus pergi ke tempat yang paling ditakutinya.

"Yupiter sialan!" rutuk Star dalam hati.

Bel istirahat pun berbunyi. Dan star pun langsung berlalri menuju tempat itu. Tangannya gemetar hebat saat menyentuh knop pintu tersebut. Dengan sedikit keberanian, ia pun memasuki tempat tersebut. Belum tiga puluh detik detik di sana, ia langsung terjatuh pingsan.

Sepuluh menit kemudian ia terbangun masih dengan kesadaran yang belum pulih.

Kini, Star berada di sebuah ruangan gelap, tempat yang ia tidak tahu di mana. Star berusaha mengembalikan fokusnya dan teringat bahwa tadi ia pingsan. Ketika sedang mencari jalan keluar, ia menemukan kotak hitam kotor, besar, dan menunggu untuk dibuka terletak di sudut ruangan.

Ternyata ...

Itu adalah sesuatu yang dicarinya di ruangan ini. Ia ambil kotak tersebut seraya meneliti apakah benar ini yang dimaksud Yupiter? Butuh waktu satu menit untuk meneliti dan melihat isi kotak itu. Saat dibuka, betapa terkejut nya Star melihat isinya adalah tiket konser Ikon beserta baju, dvd, combat Ikon. Ini adalah situasi yang tidak biasa. Situasi yang menggembirakan. Tak sadar, ia pun melakukan kebiasaan aneh, berguling-guling di lantai.

Setelah melakukan hal itu, ia pun mengambil kacamat tanpa lensanya yang sengaja ia letakkan di saku seragamnya. Ia pun segera berlari keluar dari ruangan menyeramkan ini seraya membawa kotak tersebut. Bahkan ia sudah lupa jika tadi ia berada di tempat yang paling ditakutinya itu. Belum sampai depan kelas, tiba-tiba ia dikagetkan dengan sesosok makhluk kasat mata. Siapa lagi kalau bukan Jupiter.

"Woy, untung gue ngikutin lo, kenapa lo masuk gudang? Maksud gue tempat kecil itu di bawah tangga bukan di gudang. Payah!"

Dengan setengah terkejut dan terheran-heran, Star bertanya, "Eh, jadi maksud lo, tempat itu bukan gudang? Pantesan pas gue bangun ko tempatnya kecil."

Yupiter pun mendengus karena ketidakpekaan Star. Lalu, ia pun bertanya, "Seneng gak ama hadiahnya? Udah ngelakuin kebiasaan guling-guling belom?"

Star pun tertawa dan menujukkan deretan giginya yang putih. "Haha, makasiii banget, Jupi! Lo emang sahabat terbaik gue."

Yupiter pun menatap sahabatnya. Dia ikut bahagia melihat Star bahagia. Dia menyukai cara Star tersenyum. Dan, dia juga menyukai kepribadian Star sejak kecil.

"Sebenernya, gue mau lebih hmm." Gumam Yupiter namun mampi terdengar oleh Star.

"Hah, maksudnya?"

"Enggak. Oh iya, jam lima gue jemput lo, dan kita nonton konser bareng-bareng, oke?"

"Siap, Boskuh!"

***END OF GIFT***

K O L O M N U T R I S I

1. Hadiah apa yang paling berkesan yang pernah kamu dapatkan dari temanmu?

2. Apa yang akan kamu berikan untuk temanmu yang berulang tahun?

3. Apa pendapatmu terhadap cerita Gift?

***

Jika tertarik berpartisipasi dalam antologi ini, silakan publikasikan karyamu di Wattpad pribadi, sertakan tagar #STARRAWSInAction, satu cerita terbaik akan dipublikasikan ulang di work ini (lihat keterangan lebih jelas di bab "WATTPAD TODAY: STARRAWS ZONE").

***

Mari terapkan budaya baca cermat, memberi masukan dengan santun juga bijak, serta menghargai keberagaman dalam berkarya dan perbedaan pendapat, seperti yang terdapat dalam aturan dasar RAWS Community. Be wise.

***

Sudahkah kamu vote cerita dang follow penulisnya?

Scroll/Swipe untuk membaca bab selanjutnya dari antologi cerpen Once Upon A Time in STARRAWS

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top