Bab 28
Istran
Aku tahu Sorba benar. Kita harus mengumumkan keberadaan Astrica. Jika tidak, kita akan terlihat seperti sedang menyembunyikannya. Itu memberikan kesan lemah seolah kita takut pada mereka, terutama setelah mereka mengirimkan hadiah selamat datang itu. Hadiah itu seolah menantang Putri Astrica untuk muncul.
Tidak, kita tidak takut. Tapi di lain sisi, setelah lima belas tahun berada jauh darinya, bukankah itu bisa dimengerti jika aku menginginkan dirinya untukku sendiri? Menyembunyikannya telah menjadi kebiasaan. Sama sekali tidak nyaman bila harus mengajaknya ke Amladistia untuk memperkenalkannya. Mungkin aku memang takut. Mungkin aku pengecut.
Oh, bagaimana dengan pesta pelantikan putri? Ya, kenapa tidak terpikir sebelumnya. Kita tinggal mengadakan pesta di sini. Jika mereka ingin bertemu dengan sang putri, mereka yang harus datang. Biar mereka lihat bahwa kita tidak menyembunyikan apa-apa. Kita adalah bangsa yang kuat yang punya penerus yang sudah kembali.
***
Sorba
Istran mau mengundang manusia liar itu ke pesta di sini, di istana ini. Walaupun itu lebih baik daripada pergi ke sana, aku tetap tidak menyukainya. Membayangkan diriku berada di dalam ruangan yang sama dengan Timlad, berpura-pura ramah padanya membuatku mual.
Istran berniat untuk mengirimkan undangan itu kepada kedutaan mereka secara mendadak. Dengan demikian, besar kemungkinan hanya si duta besar yang akan hadir. Tapi aku tidak yakin. Rasanya pasti Timlad akan datang sendiri. Dia pasti ingin tahu tentang Astrica. Karena jika dia atau keturunannya berniat untuk menyerang kembali, itu berarti mereka akan berhadapan dengan Astrica.
Oh, aku tiba-tiba mendapat ide cemerlang! Kenapa tidak terpikir sebelumnya. Seorang putri mahkota bukan satu-satunya yang dapat kita pamerkan di pesta ini. Ini bisa menjadi saat yang tepat untuk memamerkan jajaran tentara kami!
Aku akan meminta Morga untuk membariskan mereka dari perbatasan sampai istana. Kita juga akan membariskan persenjataan kita. Biar mereka lihat bahwa tidak saja kita punya putri mahkota, kita juga punya semua yang dibutuhkan untuk mempertahankan sebuah kerajaan, atau bahkan menyerang kerajaan lain bila perlu.
***
Astrica
Sebuah pesta dansa! Pesta dansa atas namaku! Tapi sehebat apa pun itu terdengar, aku tak dapat membuat diriku bersemangat. Pesta ini hanya mengingatkanku pada pesta prom di Carter. Milton berjanji untuk pergi denganku malam itu. Tapi dia bahkan tidak datang sama sekali. Bukan hanya itu, dia lalu menghilang dari hidupku begitu saja.
Dan pesta ini..., membuatku gugup karena kata Rodra, kemungkinan besar Timlad akan datang. Bagaimana seorang gadis harus membawa diri di hadapan seseorang yang membunuh ayahnya? Apakah aku boleh paling tidak membuang minuman panas pada wajahnya? Atau apakah aku hanya boleh tersenyum seolah aku telah memaafkannya? Memikirkan hal itu membuatku ingin muntah.
Riri mengetuk pintu. Kepalanya muncul di balik daun pintu.
"Pembuat gaun sudah tiba, Yang Mulia," katanya.
Aku mengangguk. Jika memang harus ada pesta dansa, paling tidak aku harus terlihat siap.
***
Rodra
Apakah seorang putri perlu seseorang untuk membawanya ke pesta pelantikan dirinya sendiri? Rasanya tidak. Dan, itu berarti aku tidak bisa mengajaknya. Apalagi sudah diputuskan bahwa sang putri akan turun dari tangga seorang diri saja, tidak perlu digandeng.
Kata Ayah, itu penting karena menunjukkan kemandirian dan kekuatan. Ya, itu ide yang bagus. Walaupun entah sudah berapa lama aku memimpikan diriku mendampingi sang putri memasuki ruangan. Yah, belum akan kesampaian. Tapi aku tentu akan ada di sana. Aku tidak akan membiarkan dia menghadapi orang itu seorang diri. Aku akan berada di sampingnya saat dia bertemu dengan Timlad.
Yah, para prajurit juga akan ada di sana karena mereka akan dapat melindungi sang putri lebih baik dari diriku. Tapi aku pasti adalah lawan bicara yang lebih baik dari mereka, dan pasangan dansa yang lebih baik juga.
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top