【11】Balas Dendam

Pinky POV

Ah, sial sekali. Kenapa rasanya aku jadi terbiasa akan hal seperti ini? Hal yang datang untuk menyulitkan keadaan kami. Sayangnya, aku tak bisa ikut masuk ke dalam air karena, elemenku adalah api. Bisa dibilang itu adalah, kelemahanku.

Elemen api tak akan pernah menyemakan kedudukannya dengan elemen air. Karena kami berbeda pendapat.

Aku ingin membantu mereka untuk mencari Nona Vella. Tapi, jika Tuan Moses sudah berkata, "Kau jaga bagian luarnya." Tubuhku terasa mengikuti semua perkataannya. Susah sekali untuk mengelak.

Bau apa ini? Baunya sangat pekat. Sepekat warnanya.

Merah Darah!

Tapi, bagaimana bisa bau ini sangat pekat? Oh, tunggu sepertinya aku harus bersembunyi diam-diam. Karena ada makhluk yang berasal dari Mizutsuki keluar dari dalam air dan duduk di sebuah gazebo berwarna putih berarsitektur Eropa yang dikelilingi tumbuhan hijau dan mantera sihir.

Mantera sihir? Tapi, sejak kapan mereka memakainya untuk alat perlindungan?! gumamku.

Apa mungkin warna dan bau yang pekat ini berasal dari mantera sihir ini? Lalu, bagaimana mereka menemukan mantera sihir yang tidak biasa ini? Namun, ternyata ada yang lebih mengejutkan dari semua itu.

Ada orang yang nyawanya sedang dipertaruhkan berada di dekat makhluk licin itu. Siapa lagi kalau bukan, Nona Vella.

「Nona, sedang dalam bahaya.」

🎑🎑🎑

Moses POV

"Vella! Vella!" teriakku sambil memanggil namanya dengan kencang.

"Hei, Nana! Apakah kau yakin bahwa Vella baik-baik saja?" tanyaku sambil terus mencari diantara terumbu karang yang tumbuh besar.

Mengapa kau tak percaya padaku, Tuan? Nona Vella lebih kuat dari yang kau kira. Mungkin bukan saat ini tetapi, di masa depan kuyakin Nona tak tertandingi.』jelasnya dengan bangga dan menatap ke arahku dengan pandangan tegas.

"Hah~! Baiklah baiklah, aku percaya padamu,"  aku menghela napasku dengan berat.

『Ada satu hal yang ingin kutanyakan pada Anda, Tuan! Aku merasakan jejak mantera yang berasal dari dalam gubuk lapuk ini. Apakah dulu waktu Anda melewati dunia ini, ada mantera di dalamnya?』pekiknya.

"A... Apa yang kau katakan? Mereka bahkan tak bisa menguasai mantera dengan sempurna–!"

『Kurasa ada penerus dari keluarga kerajaan yang bisa menguasai mantera. Tapi, wajar saja jika mereka bisa menguasainya. Karena, Mizutsuki adalah dunia transit bagi mereka yang ingin masuk ke dunia lain ini.』

Memang benar jika, Mizutsuki adalah dunia untuk transit para roh. Jujur saja, Mizutsuki tak setenang ini sampai para Elf mengacaukan dunia ini. Apa Mungkin? Ini adalah bagian dari balas dendam di masa lalu?!

🎑🎑🎑

Sampailah aku dan Nana di dekat Istana Mizutsuki. Istana yang begitu megah dan dihuni oleh berbagai bentuk & jenis ikan. Rata-rata dari mereka yang masuk ke dalam istana adalah, mereka yang berasal dari kalangan atas. Bisa dilihat dari corak sisiknya.

Nana mengatakan bahwa ada jalan untuk menemukan Vella. Konon salah satunya adalah, meminta bantuan pada gelembung ajaib yang nantinya akan memberikan jalan ke tempat tujuan yang dicari. Tetapi, kami mendengar pembicaraan yang tak seharusnya didengar.

"Tuan Puteri Eva, apa yang membuat Anda sebaik ini hanya untuk seorang makhluk asing tadi?" tanya seekor ikan nemo.

"Hmph! Dasar bodoh! Aku memang baik hati, tetapi kebaikanku ini membutuhkan pengorbanan yang besar seperti darahku yang kukorbankan demi membuat mantera di dalam air. Kalau saja Elf sialan itu tidak mengacau di dunia ini!!!" teriak seseorang yang dipanggil Tuan Puteri dengan raut wajah yang suram.

Tapi, apa yang dimaksud dengan "darahku yang kujorbankan demi membuat mantera di dalam air"? Ternyata, dunia ini sudah berubah sepenuhnya dalam 5 bulan terakhir. Padahal, 5 bulan berada di dunia ini seperti 5 tahun di dunia manusia. Sudah berapa lama diriku dalam keadaan koma?

Tuan Moses, ada apa? Badan Anda menggigil dan wajah Anda begitu pucat. Apa yang sedang Anda pikirkan saat ini?』tanya Nana dengan menatap lurus ke arahku.

"Ughh!! Dingin, badanku terasa dingin. Tubuhku terasa kaku dan banyak selang yang mendesak masuk ke dalam tubuh ini!!!" Tiba-tiba, pikiranku melayang jauh dan aku tak bisa merasakan suhu panas yang biasanya dialami oleh makhluk hidup.

Tuan, Anda tidak boleh menyerah sampai di sini. Perjuangan Anda masih jauh dan Nona Vella menunggu kehadiran Anda. Pikirkanlah kondisi dan situasi yang dihadapi Nona Vella sendirian saat ini–!

Percuma! Percuma saja, Nana! Perlahan pikiranku mulai tertutup. Hingga aku tak bisa mendengarkan suaramu dan entah kenapa aku jadi teringat kenangan akan diriku yang satunya.

Diriku yang jauh di sana.

🎑🎑🎑

Andaikan aku tidak bisa bertemu dengan Vella. Apakah takdir akan berkata lain? Berkata bahwa aku bisa berada di sisinya untuk akhir hidupku.

Sekarang banyak hal yang harus aku pertimbangkan. Menyergap secara diam-diam ke dalam istana, sekarang menginginkan gelembung ajaib yang berasal dari ikan ajaib pula. Dunia lain ini selalu memberikan kejutan yang bahkan, tak bisa kau bayangkan sebelumnya.

Tuan, tuan, tuan Moses!!』Ada yang memanggilku di luar sana. Entah mengapa aku mulai kehilangan kesadaran lagi. Ada apa ini? Apakah mantera itu menjangkau daerahku dan Nana saat ini?

Tuan Moses! Sadarlah, Anda berada dalam ilusi mantera yang berasal dari dunia ini. Kuatkan iman Anda, Tuan.

Pikiranku mulai kosong lagi. Oh God! Why i can't be her knight in shining armour? Yang terlintas dalam benakku hanyalah namanya. Dalam gelapnya pikiranku kusebut namamu.

Vella!

🎑🎑🎑

Nana POV

Apa yang sebaiknya kulakukan saat ini? Mengapa rohnya merangsang mantera amatir dengan sangat baik? Benarkah mantera ini mantera terkuat yang dimilikinya? Jika benar, mengapa manusia seperti Nona Vella tak mempengaruhi kesadaraannya?

Uhm! Tetapi, apakah mantera ini memanfaatkan kegelisahan dan keterpurukan seseorang? Coba lihat situasi di sekitar sini, mungkin saja ada yang mengalami gejala seperti Tuan Moses.

Karena kondisi Tuan Moses saat ini, mau tidak mau aku harus melakukan itu dengan makhluk yang tak ingin kusebut namanya. Benar-benar mengesalkan.

Kupejamkan kedua mataku. Lalu, menghirup napasku dalam-dalam di dalam air leherku mendongak ke atas dan mulai kurapalkan butiran demi butiran mantera untuk melakukan telepati dan menghilangkan keberadaanku serta Tuan Moses!

🎑🎑🎑

『Halo dengan burung yang dungu kah suara ini tersampaikan?』ucapku dengan ekspresi wajah yang kesal.

Ternyata, dia memang burung kakaktua yang dungu!

「Hah?! Suara siapa itu?  Darimana kau berasal? Apakah kau yang membuat mantera yang berwarna sepekat warna darah? Cepat katakan di mana Nonaku!」teriaknya kencang-kencang dengan marah.

Tunggu dulu! Bagian terakhir yang ditanyakannya kepadaku cukup logis tapi, siapa bilang dia itu nonamu!

『Ah! Dasar kau menyebalkan. Bagaimana kau bisa lupa dengan suara seniormu. Hah?』

「Apa-apaan sih? Kau sedang mabuk ya? Seniorku siapa? Memangnya ada yang lebih tua dariku, ya?」

Sudah kuduga melakukan telepati membuatku kehilangan kesabaran rasanya ingin kupatahkan kedua sayapnya. Tetapi, karena aku begitu menghormati Tuanku. Apalah dayaku ini, aku pasti bisa bertahan bekerja bersama dengannya.

「Baiklah. Suara siapa yang ada di pikiranku ini?」Aku membenci suara ini tapi, tanpa suara ini aku merasa harapanku telah pupus.

『Ini aku. Aku! Seniormu! Wilhelmina biasa dipanggil dengan Nana–』

「Iya iya, aku tahu kok! Maaf saja ya, aku menguji kesabaranmu. Jadi, sudahkah kau menemukan akar dari masalah ini?」

Cecunguk satu ini! Beraninya mengerjaiku!!

『Huh! Benar, kau benar! Aku telah menemukan akar dari masalah ini dan akar itulah yang kau lihat dari luar sana. Kau puas?  Cepat laporkan keadaanmu sekarang juga!』perintahku.

「A- Aaw! Pikiranku rasanya mau meledak ketika, kau berteriak-teriak seperti itu. Iya, aku puas. Sudahlah, aku langsung ke intinya saja. Aku melihat ada mantera berwarna pekatnya darah, saat aku bertanya kepada makhluk lain yang lewat. Mereka mengatakan sungai berhenti mengalirkan airnya. Tetapi, yang terpenting ada taman bunga spider lily di atas Mizutsuki.」

Apakah mantera itu merupakan sebuah pertanda? Apa mungkin Mizutsuki berencana untuk melakukan politik balas dendam? Tapi, kenapa aku tak melihat satu pun prajurit yang berada di sekitar istana ini?

Berpikirlah Nana! Berpikir! Pasti ada kata kunci yang telah keluar dari bibir seseorang. Ingatlah lebih dalam wahai, pikiranku.

"Dulu aku pernah ke sini. Dunia Mizutsuki tenang seperti biasanya, seperti air yang mengalir."

Nah, itu dia! Mungkin alasan mengapa dunia ini begitu tenang adalah, aliran air. Satu lagi teka-teki dan semuanya akan menjadi lebih jelas.

"Hei! Cepatlah bergerak atau aku hisap darahmu menjadi seperti mantera yang membumbung tinggi di langit!" teriak seseorang yang berada jauh di dalam tanah dari Mizutsuki.

Saat aku mencoba tuk menerawang lebih jauh ke dalam, mantera penghilang keberadaan kami lenyap. Tidak! Tidak! Tidak!! Kenapa di saat genting seperti ini!

Pinky! Kumohon jawab aku jika, suara ini sampai kepadamu! Aku berada di ujung dari istana Mizutsuki. Jauh di dalam tanah istana aku merasakan suhu panas seperti belerang dan lava. Sepertinya akan terjadi, suatu proyek besar di dalamnya! Selamatkan kami, Pinky!!

Kumohon semoga suara kecilku ini sampai kepadamu! Sampailah! Sampailah suaraku!!

🎑🎑

NANA! Kau ada di mana?! Aku khawatir karena tadi aku tidak bisa mendengarkan suaramu lagi. Hei katakan kau ada di mana! Apa yang terjadi di sana?!

Syukurlah, suaraku sampai kepadamu. Terlalu lelah, hingga aku tak bisa memberikan jawaban atas lokasi keberadaanku padamu, Burung bodoh!

Ahh~ Benar-benar! rasanya seperti tidur di dalam kamarnya Nona Vella. Saat kulihat ke bawah, kedua kakiku kembali secara perlahan begitu juga yang terjadi pada Tuan Moses. Apakah aku telah gagal menjadi seorang penyihir?

NANA!!!

🎑🎑🎑

E

va POV

Sebentar lagi bulan purnama akan menampak sinarnya dan memberikan kekuatan bagi kami, penghuni Mizutsuki untuk membalaskan dendam di masa lalu.

Bulan purnama adalah waktu yang sangat berharga dan pada saat yang bersamaan kami bisa keluar dari dalam air untuk melancarkan serangan.

Tak mudah untuk menyusun rencana yang begitu rumit ini. Tanpa bantuan mantera dari penyihir veteran tiada artinya lagi kami mempertahankan Mizutsuki.

Aku bisa begitu yakin dengan keputusanku saat ini. Bahkan para ikan pun, tunduk dan hormat padaku.

"Karena aku adalah, Tuan Puteri Mizutsuki. Perintahku mutlak adanya! Bagi siapa saja yang tidak tunduk kepada perintahku, akan aku hisap darahmu hingga menggerogoti jantung kalian!"

🎑🎑🎑

Sudah 35 tahun lamanya waktu telah berlalu dan masih kutekuni rencana balas dendamku. Andai saja pada waktu itu, Tuan Puteri Elf tidak lahir dan seandainya Raja sekaligus Ayahku tidak pergi berjuang melawan Dunia Elf.

Flashback MODE:ON >>>

"Ayah! Ayah! Janganlah kau pergi. Eva ingin bermain bersamamu! Ayah!!!" teriak seorang anak dengan polosnya sambil memegangi ujung pakaian kebesaran sang Ayah.

Sang Ayah menatap anak itu, lalu mengusap kepalanya dengan perlahan. Tak bisa dipungkiri di saat situasi dan dunia sedang genting karena peperangan. Sang Ayah masih bisa tersenyum dan memberikan sepatah kata padanya.

"Wahai Tuan Puteri Eva, tegarlah dalam segala keputusan dan situasi yang kau hadapi karena, Ayah akan selalu berada di sisimu."

Setelah berkata demikian, Sang Ayah pergi meninggalkan anaknya dengan bertubi-tubi penyesalan yang tertanam jauh di lubuk hatinya. Jika, kau bertanya di mana perginya sang istri? Dan mengapa istri tersebut tidak memenuhi tugasnya sebagai ratu dan ibu dari si anak untuk memberikan rasa aman?

Semua pertanyaan di atas memiliki satu poin terpenting dalam hidupku dan menurutku dia telah memberikan tugas yang begitu mulia dan tak gentar jiwanya.

Sretttt!!!!

Sang Ratu, Sang istri dan sebagai ibuku. Dia telah mengorbankan jiwa dan raganya di hadapan anak semata wayangnya yang masih kecil dan polos.

"Kelak suatu pedang akan menghunus jiwamu dan pengorbananmu akan dianggap sebagai hadiah atas kehendak langit."

Genaplah sudah ramalan dari sang penyihir veteran tersebut. Setelah Ayahku pergi meninggalkan diriku dan ibuku dalam keadaan perang. Benar saja, pedang telah menghunus jiwa dan raga ibuku. Pedang keramat yang aku lihat adalah pedang yang mengambil secara paksa sumber dari kebahagiaanku.

"IBU!!! Mengapa? Mengapa kau bertindak sejauh ini hanya karena diriku? Mengapa kau rela mati di tangan penjahat? Terlebih mengapa engkau menggenapkan ramalan dari penyihir itu??! Hiks.. hiks...!" suara isak tangisku pecah sehingga, para prajurit di sekitar kami menutup telinganya. Aku menangis dalam hangatnya dekapan pelukan dari sumber kebahagiaanku.

"Waah~! Mengapa kau harus bersedih? Justru karena kau anakku, aku bertindak ceroboh seperti saat ini. Aku, memang tidak pantas melakukan ini. Tetapi, lebih baik aku mati di medan perang daripada, melihat dunia tempat tinggal anaknya menjadi lebih buruk," nasihat ibuku sambil memelukku dengan erat untuk terakhir kalinya.

"Pada akhirnya, semua makhluk yang hidup di dunia ini akan menghadapi batasnya dan kembali menjadi tanah. Tak ada gunanya kau menangis saat ini, anakku. Sebab kita akan bertemu lagi di kehidupan selanjutnya."

Saat beliau meninggal pun, beliau meninggal dalam damai dan tersenyum kepadaku. Sungguh kalian tak pantas melakukan hal ini kepadaku.

Yang benar saja! Mengapa di saat seperti ini kalian masih bisa tersenyum kepadaku! Tolong hentikan senyuman itu. Aku benci melihat ini! Aku benci! Aku benci!!!

Mengapa kalian meninggalkanku dengan cara yang tidak hormat bagiku tapi, hormat bagi kalian?! Bagaimana kalian bisa begitu iklas berjuang hanya demi tanah tumpah darahnya dan keturunannya seorang!

Di dunia ini yang paling kubenci adalah, perasaan seseorang yang ingin dilindungi dan melindungimu.

Karena, semakin besar rasa perlindungan dari orang lain padaku, semakin besar pula rasa takut kalau hal buruk akan menimpa mereka di kemudian hari.

🎑🎑🎑

Flashback MODE:OFF >>>

Benar! Hahaha... Apa sih yang aku pikirkan. Aku memang membenci senyuman mereka sebelum dan sesudah meninggal. Tetapi, inilah saatnya untuk menikmati pesta terakhir dari dunia yang telah kau hancurkan. Dasar Elf sialan!

Aku melohat lagi ke dalam gelembung ajaib yang saat ini berada dalam genggamanku. Aku tak sebodoh yang kau kira.

Atau dibilang kau tak akan keluar dengan mudah dari Mizutsuki, Tuan Puteri Elf yang hilang.

"BERSEDIAKAH KAU MATI MENJADI KURBAN PERTAMA BAGI MIZUTSUKI, VELLA?"

🎑🎑🎑

Hei-you!
Bagaimana cerita kali ini? Sedikit demi sedikit kuperbaiki kata-katanya. Walaupun masih butuh perjuangan dan kerja keras.

Seperti biasa saran & kritik dari kalian sangat membantu. Apalagi saran pada pemilihan kata yang tepat dan sesuai. Terima kasih bagi reader sekalian💕(_ _;)

Author minta maaf atas keterlambatan waktu untuk mem-publish cerita dikarenakan, kesibukan keseharian Author.

( ;∀;)❣

🎑🎑🎑

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top