💙 5/5 💙

Hari ini [Name] tengah merenung di dalam kamar, tidak boleh pergi ke sekolah atau pun keluar dari kamarnya. Intinya [Name] sedang diberi hukuman dikurung dalam kamarnya oleh Soraru.

"Aaa! Sora-nii, aku mau ke sekolah, buka pintunya!" teriak [Name] dari dalam kamarnya.

Soraru tidak menggubris teriakan sang adik dan terus melanjutkan  mengaransemen lagu, yang akan ia publikasikan dua minggu lagi.

Sedangkan hubungannya dengan teman satu unitnya, Mafu, jangan ditanya itu pasti tidak baik-baik saja, karena abis bertengkar. Untungnya, tidak sampai adu kekuatan dan mulut kayak emak-emak di pasar.

Kemaren, saat [Name] pulang ke rumah diantar oleh Mafu, sehabis makan bakso di tepi jalan. [Name] melihat sang kakak sedang menunggunya di depan rumah dengan senyuman, yang sangat jarang ia diperlihatkan.

"[Name], udah puas jalan-jalan dan makan baksonya, 'kan? Bersama Mafu tersayang kamu itu?" tanya Soraru dengan senyuman sarkasmenya sambil menunjuk ke arah Mafu, hal itu membuat [Name] jadi takut dan bersembunyi di balik punggungnya Mafu. 

"Sora-kun, jangan gitu kamu menakuti, [Name]-chan," kata Mafu sambil memegang tanyanya [Name].

"Brengsek! Lo, diam aja, gue mau ngomong sama adik gue! Bukan sama lo, minggir!" teriak Soraru emosi sambil mendorong Mafu ke samping dan memegang tangannya [Name] dengan kasar.

"Oii, lo kalau mau ngomong sama adik lo gak kayak gitu caranya," balas Mafu tak kalah emosi melihat Soraru memegang tangan [Name] dengan kasar.

Sedangkan [Name] hanya bisa meringis dan matanya sudah berkaca-kaca saat tangannya dipegang oleh sang kakak dengan kasar.

"Sora-nii, lepasin! Tanganku sakit!" teriak [Name] dengan suara parau, Soraru tak mendengarkan teriakan sang adik dan malah menarik dan memaksanya untuk masuk ke rumah.

Mafu yang melihat itu pun merasa tidak tega dan mencoba menghentikan Soraru dengan memberi satu pukulan tepat di kepalanya Soraru.

"Owwhh, tangan gue sakit. Itu kepala apa batu, sih? Keras banget!" celoteh Mafu sambil mengelus-elus tangannya yang berdenyut-denyut sehabis memukul kepalanya Soraru.

"Lo, dilarang main ke rumah gue kecuali buat keperluan unit," kata Soraru menata Mafu dengan tajam, setajam silet.

Mafu yang ditatap seperti itu pun nyalinya ciut dan ia segera melarikan diri sebelum diberi tatapan maut nan mematikan Soraru untuk kedua kalinya.

"Sampai jumpa di lain waktu, [Name]-chan," kata Mafu sambil melambaikan tangannya ke arah [Name], setelah itu ia langsung masuk ke mobil.

Sedangkan [Name] hanya bisa pasrah tangannya ditarik paksa oleh Soraru ke arah kamarnya.

Sesampainya di kamar [Name] Soraru melepaskan pegangannya dan menarik [Name] ke dalam pelukannya.

"[Name] pasti marah ya sama Sora-nii?" tanya Soraru dengan lembut.

[Name] tidak menjawab pertanyaan sang kakak karena terlalu terkejut dengan perubahan emosinya yang marah mendadak menjadi lembut.

"Kalau [Name] marah kamu boleh pukul Sora-nii tapi jangan benci sama Sora-nii," kata Soraru sambil megelus rambutnya [Name] yang berada dipelukkannya.

"Aku gak benci Sora-nii kok tapi aku benci sama sifatnya, Sora-nii. Yang menganggap aku anak kecil, aku sudah besar Sora-nii. Aku bisa menentukan jalan hidupku sendiri," kata [Name] sambil mencoba melepaskan diri dari pelukan sang kakak.

"Enggak! Dimata Sora-nii [Name] masih adik kecilnya Sora-nii yang paling berharga dan masih membutuh perlindungan," kata Soraru sambil mengeratkan pelukannya.

Sampai akhirnya [Name] lelah berdebat dengan sang kakak yang kepalanya lebih keras dari batu.

"Terserah Sora-nii aja deh! Aku capek!" kata [Name] sambil melepaskan diri dari pelukan Soraru.

Soraru yang mendengar itu pun sangat senang dan ia melepaskan [Name] dari pelukannya.

"Sebagia hukuman karena kamu memberontak, kamu dilarang keluar dari kamar selama seminggu," kata Soraru dengan suara malas disertai dengan senyuman manisnya kemudian mengunci kamar [Name] dari luar.

"Sora-nii, buka pintunya aku mau keluar," teriak [Name] dari dalam kamar.

"Maafkan, Sora-nii [Name]. Ini yang terbaik buat kamu agar kamu tetap bisa di dekatnya, Sora-nii. Karena kamu hanya milikku bukan miliknya," kata Soraru sambil tersenyum bahagia.

Begitulah ceritanya kenapa [Name] bisa dikurung di dalam kamarnya sendiri, bahkan untuk pergi ke sekolah pun ia tidak di izinkan.

      ___________💙💙💙___________

Yorokobi mo shiranai bokura ni mikaneta kamisama no iu koto ni wa
Inochi wo yado shite mitanda to somatsu na mono da na

Kore wa kanjou to iu no ka kono itami wa ai to iu no ka
Soshite kono mitasarenai kankaku wo kuufuku to yobu you deshita

Ikiru tame nanda shikatanai yo na
Ajitsuke wa donna yume ga ii ka na

Sesuatu yang dikatakan oleh Tuhan pada kita yang tak mengenal kebahagiaan
Adalah "teruslah menjalani hidup", sungguh perkataan yang kejam

Apakah ini yang disebut perasaan? Apakah rasa sakit ini disebut cinta?
Kemudian aku pun menyebut perasaan yang tak dapat terpenuhi sebagai lapar

Aku harus melakukannya agar dapat terus hidup
Mimpi seperti apa yang harus aku jadikan sebagai rasa?

Mafumafu - Kuufuku

Update : Minggu, 30 Januari 2022
Jumlah kata : 645 kata
Pict : pinterest

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top