❤️ 1/5 ❤️
Sebagai manusia kita cendrung ingin selalu mendapatkan apa yang kita mau, bahkan melakukan segala cara agar apa yang kita inginkan bisa di dapatkan.
Seperti [Name], anak bungsu dari keluarga sederhana. Ayah dan ibunya adalah pekerja kantoran, sedangkan kakak laki-lakinya adalah seorang penyanyi terkenal.
Semua yang [Name] inginkan selalu didapatkan, entah itu dari orang tuanya atau dari kakaknya. Hanya satu di dunia ini yang tak bisa [Name] dapatkan yaitu seorang pria bersurai putih dengan kulit pucat, putih bersih tanpa noda yang telah berhasil mencuri hatinya.
Awalnya [Name] tidak tertarik dengan dunia hiburan yang digeluti kakaknya, Soraru. Akan tetapi, setelah kakaknya menggenalkan teman satu unit idolnya, [Name] jadi sangat tertarik untuk mengetahui dunia hiburan dan berniat untuk menyukainya juga.
Alasannya sederhana karena cowok bersurai putih, teman satu unit kakak laki [Name] itu yang bernama Mafumafu. Setiap hari [Name] akan bertanya kepada sang kakak mengenai semua hal tentang Mafumafu.
"Sora-nii, Mafu-nii jadi datang ke rumah hari ini?" tanya [Name] dengan penuh semangat kepada Soraru.
"Hmmm, dia bilang hari ini tidak jadi datang karena ada urusan yang tidak bisa di tinggal," kata Soraru dengan suara malasnya duduk di sofa sambil membaca buku.
Mendengar hal itu [Name] yang awalnya sangat bersemangat menjadi cemberut, hal itu tak luput dari perhatian Soraru yang melihat dengan jelas perubahan raut wajah adik perempuannya.
"Kenapa wajahmu cemberut gitu?"
"Gak papa kok, Onii-chan."
"Beneran gak papa? Jangan-jangan kamu suka Mafu-kun, ya?" tanya Soraru penuh selidik dan tidak lupa dengan nada malasnya itu.
Tebakkan Soraru yang tepat sasaran membuat muka [Name] memerah seperti tomat.
"E–Enggak kok, Onii-chan," kata [Name] mengelak sedikit tergagap.
Melihat ekspresi adiknya seperti itu Soraru sudah tau bahwa [Name] menyukai Mafumafu. Ia lalu menghampiri dan mengelus kepala adiknya.
"[Name], Mafu bukanlah cowok yang cocok buat kamu karena umurnya lebih tua dari pada kamu, seharusnya kamu cari cowok yang seumuran denganmu," kata Soraru menasehati adiknya.
"Aku, kan, cuma suka dia, Sora-nii. Bolehkan?" tanya [Name] sambil menatap Soraru dengan mata penuh harap.
Melihat hal itu Soraru merasa tak berdaya di bawah tatapan penuh harap adiknya kemudian dengan lembut ia berkata, "Kalau suka boleh, cinta jangan, oke!"
Mendengar hal itu [Name] menjadi bersemangat lagi, "Oke," kata [Name] sambil mengacungkan jempolnya kemudia berlari ke kamarnya.
Soraru yang melihat itu pun tersenyum, ia akan melakukan apa saja, asal adiknya bahagia dan kembali bersemangat lagi.
Di dalam kamar [Name] berbaring di atas tempat tidurnya yang luas, senyuman yang menawan tak henti-hentinya menghiasi wajahnya. Ia teringat kejadian, saat pertama kali bertemu dengan cowok konyol bersurai putih itu.
Flasback on
Hari itu [Name] pulang dari sekolah berniat untuk pergi ke pasar membeli bahan untuk keperluan tugas seninya, di pertengahan jalan, ia dihadang oleh sekelompok preman.
"Eehh, ada Neng geulis cantik pisan euy, mau kemana atuh, Neng!" kata salah satu preman dengan logat sundanya.
"Biar Akang temani," kata preman yang lainnya.
[Name] yang dihadang oleh preman sedikit takut dan panik, sehingga ia berjongkok untuk menghilangkan ketakutannya kemudian berkata sambil teriak, "Jangan ganggu aku, Om! Aku mohon, Om! Jangan ganggu aku!"
Preman yang ada di sekitarnya bingung melihat reaksi gadis tersebut.
'Lah, aku, kan tanya baik-baik, kok, si Nengnya takut?' batin si Preman bertanya.
Tiba-tiba tak jauh dari mereka sebuah mobil berhenti mendadak dan nyaris aja nyemplung ke dasar kolam. Dari dalam mobil keluarlah cowok bersurai putih lengkap dengan senyuman menawan, yang membuat para wanita bertekuk lutut memujanya.
"Hei! Gadis yang di sana butuh bantuan?" tanyanya dengan gentle sambil berjalan ke arah [Name].
[Name] dan preman yang ada di sana terpesona, melihat cowok bersuarai putih itu berjalan. Dengan satu tangan memegang jas ke belakang dan tangan yang satu lagi berada di saku celana dan wajah tampannya yang selalu dihiasi senyuman mengoda.
Saat sedang fokus berjalan ke arah [Name], cowok bersurai putih tak sengaja menginjak kulit pisang yang ada di lantai dan mengakibatkan ia terjatuh dengan gaya yang tak sedap di pandang mata kemudian tergeletak mengenaskan di lantai.
Citra gentle cowok bersurai putih lenyap seketika, seperti angin berlalu. [Name] dan preman yang di sana menatapnya dengan datar kemudian serempak teriak, "Dasar payah!"
Dari kejauhan [Name] melihat kakaknya berjalan dengan aura yang menakutkan keluar dari tubuhnya. Preman yang ada di sana berkeringat dingin dan segera kabur setelah melihat aura yang di keluarkan Soraru.
"[Name], kamu gak papa? Apa yang sakit? Ada yang luka? Perlu ke dokter?" tanya Soraru bertubi-tubi sambil memperhatikan adiknya dari atas sampai kebawah, takut adiknya lecet atau kenapa-kenapa.
"Sora-nii, tenanglah aku gak papa," kata [Name] menenangkan kakaknya.
"Oke, kalau begitu ayo kita pulang," kata Soraru sambil mengandeng tangan adiknya.
"Tunggu! Sora-nii, sepertinya kita perlu dokter," kata [Name] menunjuk cowok bersurai putih yang masih terkapar di lantai.
"Ooh, ya ampun! Mafu-kun, ngapain kamu tidur-tiduran di lantai?" kata Soraru sambil menoel-noel pipinya cowok bersurai putih yang bernama Mafu itu.
"Sora-nii, sepertinya dia pingsan setelah jatuh tadi," kata [Name] sambil meringis mengingat betapa kerasnya cowok bersuarai putih itu jatuh.
"Hadeuh, Mafu-kun selalu ceroboh banget," kata Soraru sambil mengendong Mafu di punggungnya.
"Eehh? Sora-nii, kenal dengan cowok bersurai putih ini?"
"Kenal! Namanya Mafumafu. Rekan satu unitnya, Onii-chan. Gimana? Gantengkan orangnya?"
"Ganteng cuma orangnya payah."
"Walau pun dia orannya payah tapi suaranya kawaii dan multitalent. Kalau kamu gak percaya buka aja chanel YouTube-nya," kata Soraru dengan senyum bangganya sambil terus berjalan menuju mobil.
[Name] yang gak percaya segera membuka YouTube dan mendengarkan salah satu lagu Mafumafu yang berjudul 'Onna no ko ni narita'.
"Huwaaa, suaranya beneran kawaii dan enak di dengar," kata [Name] bersemangat, "Mulai sekarang Mafu-nii adalah idolaku," lanjutnya lagi. Soraru yang mendengar itu pun telihat tidak senang terlintas di matanya.
Setelah kejadian itu berlalu, Mafumafu selalu rajin datang ke rumah [Name]. Kadang hanya untuk sekedar bermain dan terkadang datang untuk membuat lagu bersama kakaknya.
Flasback off
"Huuh, Mafu-nii yang payah," gumam [Name] setelah mengingat awal pertemuannya dengan Mafumafu yang membuatnya dilema antara sedih dan ingin tertawa.
Sedih melihat betapa payah dan cerobohnya Mafu atau ingin tertawa saat mengingat Mafu jatuh dengan gaya yang tak sedap di pandang mata.
Hingga kini [Name] tak percaya bahwa cowok bersurai putih yang bernama Mafumafu itu adalah teman unit kakaknya, semuanya terasa seperti mimpi.
__________❤️💙❤️__________
Sakayume no mama ni odore odore
Bokura ga bokura de irareru made
Narifuri kamawazu te wo tatake
Itsu no hi ka kono yume ga sameru made wa
Menarilah, menari sewaktu impianmu bertentangan dengan kenyataan.
Sampai kita bisa menjadi diri kita sendiri.
Tepuklah tanganmu tanpa ragu.
Sampai suatu hari kita terbangun dari mimpi ini.
(Yume no mata yume - Mafumafu)
.
.
.
.
Update: Minggu, 29 Agustus 2021.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top