【1/?】
Hari ini, tepatnya tanggal 2 Februari adalah hari ulang tahun seorang calon
kepala keluarga besar Kanbe, sebuah keluarga yang terkenal sangat kaya raya. Keluarga ini dikenal dengan kekayaan mereka yang tidak pernah habis.
Ya, dia adalah Kanbe Daisuke.
Daisuke memiliki segalanya. Apapun yang ia inginkan, ia bisa langsung memilikinya. Dirinya dimanjakan oleh harta, takhta dan kekuasaan. Seakan-akan dunia berada di dalam genggamannya. Selain itu, Daisuke juga memiliki wajah yang tampan, sehingga wanita manapun bila sudah melihat wajahnya pasti langsung terpesona.
Namun, hanya satu kelemahan yang ia miliki.
Dia belum menikah.
Jangankan memiliki istri, kekasih pun ia tak punya.
Memang, ia bisa memiliki apapun dengan harta dan kekuasaan yang ia miliki saat ini. Namun, semua itu tentunya
tidak ada artinya bila ia belum memiliki seorang teman hidup.
Apalagi sekarang usianya yang sudah tak muda lagi. Ia harus segera mencari seorang calon istri, agar ia bisa menjadi seorang kepala keluarga besar Daisuke sepenuhnya dan agar ia bisa mewariskan kekayaan keluarga Kanbe kepada anaknya kelak.
***
Daisuke membuka matanya perlahan. Ia langsung melihat langit-langit kamarnya yang penuh dengan ornamen-ornamen super megah. Ternyata, ia baru terbangun dari kasur miliknya yang tentunya sangat besar dan mewah. Tak lama kemudian, ia pun bangkit dari tidurnya, meregangkan kedua tangan dan kakinya.
Lalu ia langsung mengenakan kedua sandal rumahnya dan berjalan menuju pintu kamarnya.
Ckrek....
Begitu Daisuke membuka pintu kamar,
Dua orang pelayan keluarga Kanbe meniup terompet ulang tahun.
"Daisuke-sama, selamat ulang tahun!" seru seorang wanita berambut hitam sepunggung sambil membawa sebuah kue ulang tahun untuk Daisuke. Terukir juga senyuman manis di bibirnya.
Daisuke hanya terdiam. Ia sepertinya tidak terlihat senang sedikitpun.
"Suzue, apa yang kau lakukan?" tanya Daisuke dengan suara khasnya yang berat.
"Tentu saja merayakan ulang tahunmu. Kau pasti senang kan?" balas wanita tadi yang ternyata bernama Suzue.
Suzue adalah kerabat jauh Daisuke yang kebetulan tinggal satu rumah dengannya.
"Jangan merayakan ulang tahunku. Aku bukan anak kecil lagi, Suzue!" ucap Daisuke sinis. Lalu ia berjalan begitu saja meninggalkan Suzue dan kedua pelayan tersebut.
Wajah Suzue seketika terlihat sedih. Ia pikir Daisuke akan menyukai kue tart pemberiannya itu. Padahal kue itu adalah salah satu kue tart termahal di dunia. Kue tart itu adalah Masami Miyamoto's Diamond Chocolate Cake. Harganya pun mencapai $850,000. Yang menyebabkan harganya sangat mahal adalah karena kue tersebut ditaburi berlian 50 karat di atasnya. Namun, bagi keluarga Kanbe harga kue tersebut terbilang murah.
***
Semua anggota keluarga Kanbe berkumpul di meja makan untuk sarapan.
Tiba-tiba, nenek Daisuke, Kanbe Kikuko memulai pembicaraan kepada cucunya yang sedang berulang tahun itu.
"Daisuke. Kalau tidak salah sekarang umurmu 35 tahun, aku benar bukan?"
"Iya" jawab Daisuke singkat.
"Bukankah seharusnya kau mengadakan sebuah pesta untuk merayakan ulang tahunmu?"
"Tidak perlu. Lagi pula sekarang aku sedang sibuk dengan pekerjaanku"
"Kau ini, selalu saja pekerjaan yang kau pikirkan"
"Apa maksudmu? Tentu saja pekerjaan adalah prioritas utamaku"
"Kau tidak perlu terlalu memikirkan pekerjaanmu. Lagi pula, pekerjaanmu itu bukan mata pencaharian utama keluarga kita. Kita bisa mendapatkan banyak penghasilan dari perusahaan, bukan?"
"Aku melakukan pekerjaan ini bukan karena uang. Aku melakukannya karena aku menyukai pekerjaanku. Malah aku bekerja karena ingin menghabiskan uangku"
"Itu benar. Untuk menyelesaikan satu kasus, Daisuke-sama bisa menghabiskan banyak uang untuk membeli senjata, menyewa suatu bangunan, dan lain-lain" ucap Suzue.
"Bukan itu maksudku. Seharusnya sejak beberapa tahun lalu kau sudah memiliki seorang istri. Menurutku, umurmu itu sudah terlalu tua untuk menikah" jawab Kikuko.
"Kalau begitu, aku tidak akan menikah"
"Jawaban macam apa itu, Daisuke?!" seru Kikuko.
"Kau bilang sendiri kalau aku ini sudah terlambat untuk menikah"
Kikuko pun menghela nafas panjang. Cucunya ini memang sulit sekali diatur.
"Bagaimanapun juga kau harus menikah. Kita tidak bisa selamanya mengurus semua perusahaan Kanbe, bukan? Kita membutuhkan pewaris untuk meneruskan perusahaan agar marga keluarga Kanbe bisa terus ada sampai kapanpun"
Daisuke hanya terdiam mendegar penjelasan neneknya tersebut.
"Jadi, bagaimana? Apa kau sudah memiliki kekasih yang cocok untuk menjadi istrimu? Kalau iya kau bisa mengenalkannya padaku, Daisuke"
"Aku... belum memilikinya. Mencari seorang pendamping hidup tidak semudah itu, bukan?"
"Dasar kau ini, Daisuke. Sepertinya tidak ada cara lain selain aku menjodohkanmu"
Daisuke terkejut dengan perkataan Kikuko tersebut.
"P...perjodohan katamu?"
"Jangan menentang nenekmu ini, Daisuke. Pokonya kau akan aku jodohkan"
"Tapi dengan siapa?"
"Tentu saja dengan Suzue"
Daisuke dan Suzue pun terkejut.
"Suzue? Dia 'kan kerabat kita! Mana mungkin kita bisa menikah?"
Suzue hanya terdiam.
"Tentu saja bisa. Kalian ini kerabat jauh. Sebenarnya, saat mendengarmu belum memiliki calon istri, aku sedikit merasa tenang"
"Apa maksudmu?" tanya Daisuke sinis.
"Sejujurnya, aku ingin darah keluarga kita tetap terjaga. Aku tidak mau mencampuri darah keluarga Kanbe dengan keluarga lain. Aku juga khawatir bila kau sudah memiliki calon istri, kriterianya tidak akan sesuai dengan keluarga kita"
Dasar orang tua yang merepotkan, gumam Daisuke kesal.
Daisuke tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya. Lalu ia pergi begitu saja meninggalkan ruang makan.
"Tunggu, Daisuke! Kau mau kemana?!" tegur Kikuko.
Namun, Daisuke tetap mengabaikan teguran neneknya itu.
Kikuko pun bangkit dari duduknya.
"Daisuke, kau harus menjaga sikapmu itu! Daisuke!"
Daisuke pun menutup pintu ruang makan dengan sangat kasar. Lalu ia menyandarkan tubuhnya ke pintu dan menghela nafas panjang.
Perkataan neneknya tadi terus menerus terngiang-ngiang di kepalanya.
Menikah, ya?, gumam Daisuke.
.
.
.
.
~↞Bersambung↠~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top