Oh my SISTER : tuyul part 5


Desa karangjati 2018.

Embun pagi membasahi setiap dedaunan di ranting-ranting pohon. Hawa dingin khas pedesaan dan udara yang masih asri membuat Rudi dan Tomi betah berlama-lama di desa ini.

Suara ketukan di pagi buta ini membuat Bu Sum bergegas membukakan pintu. pemilik warung dan penginapan yang di tempati Rudi dan Tomi itu sedikit terkejut melihat tamunya .

"Raden Ageng?" Ken terlihat tersenyum melihat Bu Sum yang terkejut melihat kedatanganya. Memang Ken jarang pergi menemui warga karangjati. Dia lebih sering berdiam diri di rumahnya.

Ken adalah pemuda yang di hormati di daerah itu dia di percaya sebagai orang pintar walau umurnya masih terpaut muda.
" Ada perlu apa sehingga Raden datang kekediaman saya pagi-pagi buta"

"Saya ingin bertemu dengan seseorang, bisakah Bu Sum memanggilkan mereka?" Walau Ken adalah orang yang di hormati tapi dia tidak pernah sombong sedikitpun akan kemampuan yang ia miliki. Dia akan sangat sopan pada orang yang lebih tua.

Ken di besarkan oleh seoarang sesepuh di desa ini, dulu saat masih bayi dia di temukan di pinggir hutan dan sesepuh di desa inilah yang membesarkanya. Sesepuh desa ini bilang jika Ken adalah pembawa keberuntungan di desa ini dan setelah sesepuh desa itu meninggal Ken yang masih muda mengantikan posisi sementara sesepuh sampai ada yang pantas mengantikan sesepuh di desa ini.

"Baiklah Raden, silahkan masuk saya akan panggilkan mereka." Bu Sum yang mengerti maksud Ken segera mempersilahkan masuk dan bergegas memanggil Rudi dan Tomi yang masih tertidur pulas.

"Tok. Tok. Tok."

"Nak Rudi, Nak Tomi. Ada yang ingin bertemu dengan kalian." Rudi yang mendengar pintu di ketuk segera bangun, walau malas dan ngantuk masih melanda dia.

"Ya Bu, sebentar" sambil mengucek-ngucek matanya Rudi melangkah membuka pintu.

"Ada apa Bu?"

"Itu, Randen ajeng ingin bertemu kalian," Rudi mengerutkan dahinya memikirkan siapa yang ingin bertemu mereka di pagi-pagi buta ini.

"Raden Ageng? Siapa Bu?"

"Itu raden Ageng Ken agung" Rudi sedikit terkejut, bukanya kemarin mereka baru saja di usir olehnya dan dia minta untuk tidak menemuinya lagi. Tapi dia yang kini tiba-tiba saja ingin bertemu dengan mereka.

"Baiklah Bu mari kita kesana" Rudi mengambil jaket dan membangunkan Tomi untuk segera keluar menemui Ken.

Rudi melihat Ken yang sudah duduk menunggunya di ruang tamu. Kursi kayu yang teranyam indah, secangkir kopi terletak diatas meja kayu uap panas masih mengepul di kopi itu udara dingin pagi masih terasa mengigit. Rudi melihat Ken dengan raut wajah yang gelisah.

"Aku ingin bertanya sesuatu pada kalian," Rudi dan Tomi segera duduk mendengarkan pertanyaan Ken.

"Tapi, kemarin kau mengusir kami sekarang kau ingin menemui kami" gerutu Tomi yang masih kesal dengan perbuatan Ken yang mengusir mereka kemarin.

"Saya minta maaf soal itu, tapi sekarang ada yang ingin saya tanyakan,"

Raut wajah Ken terlihat sulit untuk di artika dia seperti tengah ketakutan.
Rudi dan Tomi seketika terdiam, penasaran apa yang ingin di tanyakan Ken.

"Siapa gadis yang selalu menjagamu itu?" Mata Rudi membulat sempurna.

"Gadis? Apa maksudmu?" Rudi menatap tajam kearah Ken seakan dia bingung dengan apa yang di maksud.

"Aku melihat sosok itu selalu mengikutimu. dia, siapa dia yang mengantikan dirimu."

"Aku benar-benar tidak mengerti yang kau maksud" Rudi mengerutkan dahinya tidak mengerti apa yang di maksud Ken sedang kan Tomi hanya terdiam mendengarkan mereka.

Sesekali Ken menghela napas, dia tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi jika dia menjelaskanya maka mereka tidak akan percaya. Memet, sosok gadis itu, orang tua Rudi dan Rudi saling berkaitan. Ken tidak ingin ikut campur dalam masalah yang mengerikan ini. tapi, tanpa dia mau dia terikat akan sebuah janji kepada sosok gadis itu.

"Kau harus bertanya sendiri pada orang tuamu, bagaimana mereka mendapatkan harta yang tidak kunjung habis itu. Dan gadis yang selalu mengikutimu itu, hanya kau yang bisa membebaskanya dari aura gelap yang menyiksanya itu."

"Runi." Satu nama Rudi sebutkan, nama yang selalu dia ingat.

"Apa gadis itu Runi? Kau bisa melihatnya? Dimana dia?" Rudi tidak bisa membendung kesedihanya saat dia tahu ada yang bisa melihat Runi.

"Pulanglah, dan tanyakan pada orang tuamu hanya mereka yang bisa menjawab pertanyaanmu, setelah itu temui aku. Aku akan membantumu."





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top