Oh, my sister: tuyul part 4.
Desa karangjati 2018.
Rudi dan Tomi hanya terdiam saat Ken bertanya. Dari mana mereka tahu tentang tuyul berjenis Memet itu. Sedikit orang yang tahu tentang tuyul istimewa itu.
Memang wujud dari tuyul itu tidak jauh berbeda dari tuyul-tuyul lainya.
Tapi dia memiliki keistemewaan yg membuat tuyul itu susah di tangkap dan di temui.
"Kenapa kalian mencari Si Memet?"
Ken memicingkan matanya menatap serius kearah merek berdua.
"Ada sesuatu yang ingin kami tanyakan." Mungkin dengan bertanya pada mahluk itu Rudi bisa mengetahui dimana jasad Runi pikir Rudi.
Apalagi tuyul itu selalu di sebut sahabat di buku Diary Runi. Entah apa yg akan Rudi lakukan mencari mahluk itu. Yang dia inginkan sekarang hanyalah keberadaan jasad Runi. Dia tidak akan bisa hidup dengan tenang sebelum dia bisa melihat Saudara perempuanya.
"Pergilah dari sini! Aku tidak memiliki tuyul yang kalian maksud."
"Ta-tapi katanya kau bisa membant-"
Rudi dan Tomi di giring keluar dari rumah itu. Entah apa kesalahan mereka sehingga Dukun itu terlihat sangat aneh ketika mendengar tuyul yg mereka maksut.
"Pergilah dan jangan kembali kesini lagi!" Membanting pintu dengan keras sehingga membuar Rudi dan Tomi bingung.
***
Hawa dingin menyelimuti malam yang sangat sunyi. Pepohonan bergerak melambai-lambai tertiup angin malam yang terasa menusuk.
Suasana tiba-tiba saja terasa mencekam saat terdengar suara ketukan pintu 3 kali di kediaman rumah Ken.
Dia bisa merasakanya, merasakan sosok mahluk tak kasap mata tengah mengawasinya.
Benar, mengawasinya saat ini dia terus saja mencoba menganggu tidur malamnya Ken.
Ken yang mencoba tidak menggubris dia. Dengan berpura-pura tertidur pulas. Walau Ken tahu dia tidak akan berhenti menggaunya. Tapi Ken benar-benar tidak ingin berurusan dengan mahluk yg satu ini.
Ken tahu jika dia terlibat dalam hal ini sesuatu akan menimpanya.
"Tok! Tok! Tok." Ketukan pintu itu terdengar lagi. Aroma bunga melati menyebar di setiap ruangan termasuk kamar Ken.
Ken bangkit dari tidurnya dan mengambil air di meja yang ada di samping ranjangnya.
Suara ketukan itu terdengar sekali lagi yang membuat Ken terdiam tercengang saat dia melihat pintu kamarnya terbuka.
Sepasang kaki berlumuran darah melayang masuk kedalam kamar Ken.
Ken hanya membulatkan matanya menatap sosok yang bahkan tak nampak wajahnya dia tertunduk sehingga seluruh wajahnya tertutupi rambut. Sosok gadis berambut panjang itu, terbang melayang tepat di hadapan Ken. Aura gelap seakan menutupi seluruh tubuhnya darah terus saja menetes dari sela-sela tangan dan kakinya.
"Si- siapa kau?. Apa yang kau inginkan dariku?." Suara Ken yang gemetar menatap takut pada sosok itu. Ini hal pertama yg terjadi padanya dia sering melihat mahluk serupa tapi tidak dengan sosok ini. Aura hitam yg menyelimutinya sangat kuat.
Darah. Dia meneteskan darah dari matanya, apa sosok itu menagis.
"Katakan apa yang kau inginkan?" Sekali lagi Ken bertanya pada sosok yang kini ada di hadapnya.
Dia menjulurkan tanganya menunjuk ke arah Ken. Tiba-tiba saja, sosok itu menghilang dan muncul tepat di depan wajah Ken. Sangat dekat sehingga Ken dapat menatap matanya.
Dia membisikan sesuatu dan saat dia belum selesai mengatakan suatu hal sebuah kilat berwarna hitam menarik rambut panjang sosok itu kedalam sebuah lemari yang tepat perada di depan Ken. Sosok itu berterikan kesakitan tanganya mencengkarm kuat lantai kamar Ken dia ditarik paksa masuk kedalam Lemari itu .
Ken hanya diam terpaku melihat sosok gadis itu terus dipaksa masuk kedalam lemari. Ken tidak bisa berbuat apa-apa walau dia tahu sosok itu berteriak kesakitan.
.....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top