Mesum di Bioskop

Klik bintang di pojok kiri bawah dulu, boleh? 😂

Bisikin typo, please..

oOo

Cewek bisa sensi kalo ditanya umur atau berat badan.
Mitos atau fakta?

....

Listya berjalan di belakang Mahesa, ia mengikuti langkah lelaki itu menaiki anak tangga di dalam teater yang masih gelap. Mereka berjalan menuju kursi yang telah Mahesa pesan sebelumnya.

"Di mana sih kok jauh banget duduknya?" protes Listya.

Namun Mahesa tidak menjawab, ia hanya menoleh sejenak dan meraih tangan Listya lalu menggandengnya. Selama beberapa langkah Listya tidak melepaskan gandengan tangan itu, sampai akhirnya ia tersadar dan menepis tangan Mahesa.

Hal itu membuat Mahesa berhenti, namun akhirnya kembali melangkah menuju seat paling atas. Ya, Mahesa saat ini berhenti di jajaran seat couple.

"Nggak ada kursi lain?" tanya Listya. Mungkin ini pertama kalinya ia nonton di kursi couple.

"Pusing kalo nonton di paling depan, lagian pasti pegel banget," jawab Mahesa.

Ya kenapa harus couple, Ojan? Huh..

Seakan tak ada pilihan, Listya akhirnya masuk ke jajaran seat couple. Ia duduk di paling ujung sementara Mahesa duduk di samping kanan Listya.

"Ketauan suka mojok lo! Ngapain coba milih tempat di sini," tuding Listya.

"Kan lo bilang terserah gue. Jadi suka-suka gue kan?"

Listya ingin rasanya menampol pipi mulus Mahesa yang sama sekali tak ada jerawat atau noda sedikitpun. Kadang ia merasa tidak adil, bahkan dirinya saja merasa jerawat senang datang dan pergi di wajahnya. Terutama kalau tamu bulanan tiba.

Fix Mahesa perawatan, atau jangan-jangan Mahesa operasi plastik?

"Kenapa sih lo ngajak gue ke sini?" tanya Listya saat mereka sudah duduk berdampingan.

"Lo kan waktu itu nonton sendiri, pesen tiket satu doang, gue kasian dan turut prihatin. Jadi nggak ada salahnya kan kalo gue temenin. Toh kita udah sering ketemu, berarti udah kenal dong."

Menurut Listya, itu alasan yang kurang greget. Tapi gadis itu lebih memilih mengangguk berpura-pura mengerti.

"Akun IG lo apa?" tanya Mahesa yang sontak membuat Listya menoleh. Namun hanya bertahan beberapa detik karena Listya kembali fokus pada layar besar yang sedang menyajikan trailer film-film coming soon.

"Nengsih," panggil Mahesa. "Akun instagram lo apa namanya?"

"Nggak pake instagram gue mah."

"Masa? Sebelumnya sori ya kalo boleh jujur lo itu muka-muka gosip. Lo pasti salah satu followersnya Lambe Turah."

"Sok tau banget. Ya udah kalo lo ngerasa gue followers Lambe Turah, tinggal buka aja instagramnya terus periksa satu persatu followersnya. Ada nama gue nggak!"

"Parah, tiga juta lebih. Tinggal sebutin aja apa susahnya."

"Dibilangin nggak punya instagram!" Listya bersikeras bohong. Kalau ia jujur, Mahesa pasti akan tahu nama aslinya. Entahlah, berawal dari pikiran negative Listya akhirnya ia memakai nama Nengsih. Ia pikir hanya akan sekali berurusan dengan Mahesa namun ternyata ia harus menerima kenyataan kalau Mahesa selalu muncul di mana-mana. Akhirnya tidak ada pilihan lain selain tetap menggunakan nama itu. Toh Mehesa juga tidak masalah, bukan?

"Masa sih? Facebook pasti punya?"

"Kadang ngomong sama lo musti sewot dulu. Dibilangin nggak ada, bisa nggak sih jangan terlalu pengen tau!"

"Tipe cewek galak kayak lo pasti punya banyak akun kloning buat nyinyir. Ngaku!" tuduh Mahesa.

"Maksa banget sih lo, dibilangin nggak ada ya nggak ada." Nada bicara Listya mulai meninggi.

"Umur lo berapa sih?" Mahesa mengganti topik pembicaraan. "Heran, harusnya sikap lo yang gini bikin lo cepet tua. Kok malah kayak anak SMA sih."

"Harus banget ya nanya umur?"

"Soalnya ini film 18+ jadi nggak lucu banget kalo anak di bawah umur nonton film ini. Lo kayak anak SMA, wajar kan gue nanya umur?"

Listya tersadar, ia belum tahu film apa yang akan ia tonton.

"Emangnya film apa sih?" tanya Listya dengan sangat terpaksa.

"Film horor."

"Ih, kenapa sih nggak nanya dulu. Harusnya lo nanya gue suka genre apa? Bikin kesel aja."

Gue yakin Mahesa mau nyari kesempatan dalam kesempitan. Dia sengaja pilih horor biar gue meluk pas hantunya keluar. Amit-amit deh!

"Kok lo yang kesel? Bukannya tiap gue nanya jawaban lo nggak jauh-jauh dari kata terserah. Malah lo sendiri yang minta gue jangan banyak nanya."

"Tapi nggak horor juga kali."

"Kenapa? Lo takut? Nggak nyangka cewek galak bisa takut juga."

"Gue nggak takut sama apapun."

"Terus umur lo berapa? Gue nggak mau anak di bawah umur liat yang belum saatnya. Tau sendiri kan suka ada adegan bunuh membunuh, dan yang paling parah adegan... you know what I mean, yes?"

"NGGAK TAU!"

"Galak banget," kekeh Mahesa. "Katanya, cewek itu bakal lebih sensitif kalo ditanya umur atau berat badan, terbukti tanduk lo langsung muncul dua belas. Thanks ya udah buktiin itu."

"Bodo amat!"

"Dan sekaligus buktiin kalo cewek selalu bener juga sih. Buktinya dari tadi gue salah aja."

"Berisik tau nggak! Filmnya mau mulai."

"Horor lho, katanya nggak suka?"

"Bawel banget sih!" Listya menoleh ke arah Mahesa dan melotot. Tentu Mahesa langsung bungkam.

Tuhan, cowok yang gue temuin di novel mayoritas dingin, elegan, jutek, cuek. Nah kenapa di dunia nyata malah bawel gini? Gue nggak mau punya jodoh bawel gini..

Sebenarnya Listya tidak terlalu suka film horor, bukan karena takut. Ini lebih ke antisipasi saja. Dulu pernah suatu hari ia menonton film horor malah terus terbawa suasana sampai rumah, mandi pun ia buru-buru karena khawatir ada makhluk tak kasat mata di belakangnya. Tak hanya itu, ia juga sering merasa diganggu sesuatu padahal faktanya hanya imajinasi saja akibat nonton yang berbau mistis. Ya, manusiawi lah.

Rupanya film sudah benar-benar dimulai. Suara mengagetkan khas film horor mulai terdengar berkali-kali. Sungguh, Listya ingin keluar saat ini juga namun ia tidak tahu harus bagaimana. Akhirnya, Listya berusaha tenang, ia meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.

Saat Listya melirik ke arah Mahesa. Lelaki itu bersikap sangat tenang menikmati film yang sedang diputar.

Namun saat film sudah sampai dipertengahan, tiba-tiba ada adegan yang lebih seram dari pada hantu, pocong, kuntilanak, pembunuhan, atau yang lainnya. Ya, ini lebih seram karena adegan itu membuat Listya menjadi salah tingkah. Bagaimana tidak, itu adegan mature. Sepasang kekasih tengah memadu kasih di dalam kamar.

Listya langsung memalingkan pandangan ke arah samping, —bukan ke arah Mahesa. Meski umurnya sudah cukup melihat adegan intim seperti itu namun ia tidak bisa apalagi bersama laki-laki asing seperti Mahesa. Bagi Listya, Mahesa tetap asing.

"Kenapa?" tanya Mahesa. Lelaki itu pun sepertinya memerhatikan gerak-gerik Listya.

"Nengsih, lo kenapa?" ulang Mahesa.

"Parah ya lo nontonnya beginian," jawab Listya masih memalingkan pandangan.

"Udah nggak ada kok. Lagian wajar aja, itu cuma selingan doang. Liat lagi coba, udah nggak ada."

"Bohong!" ucap Listya. Ia memang tidak melihat ke arah layar, namun suara desahan membuat ia bertahan memalingkan wajah.

Mahesa terkekeh. "Itu cuma akting, Nengsih. Lo belum liat yang live?"

"Maksudnya?"

Perasaan Listya mulai tak enak. Dalam benaknya timbul milyaran penyesalan karena setuju diajak nonton oleh Mahesa. Listya takut kalau dugaannya sejak awal benar-benar terjadi. Bagaimana kalau ternyata Mahesa adalah bagian dari mucikari? Atau jangan-jangan Mahesa akan berbuat yang tidak pantas padanya.

No no no! Ngapain coba Mahesa nanya adegan live? Dia mau perkosa gue? Nooooo!!!

Dengan perasaan campur aduk Listya memeriksa isi tasnya berharap menemukan benda tajam yang bisa ia gunakan sebagai senjata kalau Mahesa nanti macam-macam. Listya juga mempersiapkan suara untuk teriak kalau itu benar-benar terjadi.

"Nengsih, lo mau tau yang live nggak?" tanya Mahesa lagi.

Listya masih sibuk mengobrak-abrik isi tasnya sampai-sampai permen berhamburan. Untung mereka duduk di seat couple yang letaknya paling ujung sehingga tidak terlalu mengganggu penonton lain.

"Sok sibuk banget sih lo. Cepetan keburu udahan. Lo perhatiin deh pasangan di ujung sana. Mereka lagi ngapain?" ucap Mahesa.

"Hah?" Listya sedikit terkejut namun matanya seolah refleks menatap ke arah yang Mahesa tunjuk.

Tidak, ini lebih seram dari apapun. Pasangan mesum sedang melakukan ritualnya.

"Apa sih? Rese deh ngasih liat begituan. Nodain mata polos gue tau nggak."

"Yakali lo pengen liat yang live. Dari tadi film belum mulai mereka udah start lho. Sampe sekarang belum finish."

Fix Mahesa segitu jomblonya kali ya sampe rajin banget liat begituan.

"Jangan nethink, gue nggak perhatiin mereka. Gue kebetulan nengok aja. Eh mereka belum lepas-lepas."

Sumpah demi apapun gue pengen banget teriak dimukanya, BODO AMAT!

"Gue bilang gini khawatir lo mikir yang nggak-nggak," lanjut Mahesa.

Ya Tuhan, dia punya mata batin ya?

Tanpa sadar mereka malah lebih banyak mengobrol dari pada menonton film.

Setelah tak ada lagi percakapan, mereka kembali menatap layar yang sudah tidak memperlihatkan adegan 'berbahaya' lagi. Namun itu yang membuat Listya menutup mata, ia berusaha menahan diri untuk tidak sembunyi ke tubuh Mahesa saat hantunya keluar.

Jangan, jangan sampai itu terjadi! Ini bukan novel, ini nyata, Lis. Malu-maluin kalo ngumpet ke Mahesa.

Saat hantu yang luar biasa seramnya keluar lagi dengan cara yang paling mengejutkan, banyak teriakan-teriakan penonton lain. Listya juga refleks berteriak. Lebih baik ia menutup mata dengan kedua tangannya. Setidaknya ini cara yang paling aman agar tidak melihat makhluk seram. —Meski bagi Listya, lebih seram Mahesa. Seram dan menyebalkan, paket lengkap.

"Perlu sawer nggak sih liat cewek galak ketakutan?" kekeh Mahesa.

"Diem lo atau gue gampar sekarang juga!"

"Gimana cara gamparnya? Tangan lo kepake semua buat nutup mata." Mahesa terus terkekeh.

Listya tidak mau membuka mata, ia lebih memilih diam. Bahkan suhu yang dingin tidak serta merta membuat Listya keinginan, yang ada malah sebaliknya. Listya malah berkeringat. Ia terus diam menutup mata sampai pada akhirnya kesadarannya perlahan hilang. Semakin lama semakin benar-benar hilang hingga kepalanya terjatuh dan bersandar ke arah bahu kiri Mahesa.

Ya, Listya ketiduran saking takutnya.

oOo

Bersambung...

Yeaaay Gia update tiap hari 😂😂 Listya itu susah banget buat nggak galak, makanya wajarin aja kalo nggak dapet jodoh. Kasian ya yang nanti jadi jodohnya wkwkk

Gantung apa nanggung ya bersambung di bagian onoh hahaha

Btw mau lanjut kapan? 😂😂

Makanya jangan lupa vote, comment dan share ya biar Gia makin rajin up lagi wkwk

HARUSNYA TADI MAHESA BILANG GINI.
Mahesa : IG lo apa? Udah follow aggiacossito belum? Wakakakak

Di sini mana suaranya inget pengalaman pas baca JUDUL PART INI? WKWKWK NGAKUUU

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top